Disaster
(Bencana
Banjir)
Perkotaan
Studi Kasus : Kota Surabaya
Manajemen Kota DK184602
Kelompok 3
Muhammad Rakha Arrasidi Angelin Gloria Kopeuw Gabriella Sarce Nelvia Erari
08211940000106 08211840007001 08211940007002
OUTLINE
01 02 03
Pendahuluan Gambaran Umum Tinjauan Pustaka
04 05 06
Analisis Kesimpulan Rekomendasi
01
Pendahuluan
You can enter a subtitle here if you need it
Latar belakang
kota merupakan kawasan dengan tipologi permukiman yang terbentuk dari kehidupan bermukim sebelum adanya
perencanaan pada kota-kota di Indonesia. Kehidupan bermukim masyarakat pada kawasan memberikan
pembentukan tatanan mengancam keberlangsungannya. Masalah ini berupa jumlah penduduk yang padat dan
semakin bertambah, sarana dan prasarana yang minim yang berdampak pada terancamnya sistem keselamatan
kawasan kota (Handayani, 2009).
Kota Surabaya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), memiliki kerentanan tinggi terhadap empat jenis
bencana yaitu banjir, kebakaran, angin puting beliung dan gempa tektonik (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Surabaya, 2016-2021). Banjir di Kota Surabaya terdiri atas banjir rob di kawasan pesisir
pantai Surabaya dan genangan air pada saat musim penghujan. Luas, kedalaman, dan durasi genangan di Kota
Surabaya mengalami penurunan signifikan Dalam beberapa Tahun terakhir.
Berdasarkan Indeks ketahanan Kota Surabaya dari segi kelembagaan terhadap bencana secara umum
menunjukkan nilai rata-rata 4,02 (dari skala maksimum 5). Ini menunjukkan performa kelembagaaan yang baik
dalam menanggapi bencana. Namun spesifik pada poin pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dan
adaptasi perubahan lingkungan dalam penataan ruang kota, indeks ketahanan turun menjadi 3,92 (bencana secara
umum; utamanya banjir/genangan yang berarti rencana tata ruang Kota Surabaya belum terintegrasi dengan upaya
manajemen risiko bencana. Oleh karena itu, penelitian ini akan merumuskan bagaimana pengelolaan dalam
manajemen risiko bencana ( banjir/genangan, ) untuk rencana tata ruang Kota Surabaya.
RUMUSAN MASALAH
Rencana penanggulangan bencana terdiri dari empat tahapan yang membentuk siklus sejak
bencana tersebut belum terjadi, pada saat terjadi dan setelah terjadinya bencana.
Resiliensi
Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan sebuah sistem, komunitas atau masyarakat yang
terpapar hazard untuk melawan, menyerap, mengakomodasi dan memulihkan diri dari dampak suatu
bahaya secara cepat dan efisien, termasuk melestarikan dan memulihkan struktur dan fungsi dasar
yang penting (UNISDR, 2009)
Resiliensi merupakan kerangka teori dan proses sosial yang mencoba untuk menjelaskan
bagaimana masyarakat mengatasi kesulitan (Kulig, Edge, Joyce, & Deer, 2008). Menurut Pamungkas et
al. (2012), terdapat kaitan erat antara konsep kerentanan (vulnerability), adaptasi dan resiliensi dalam
manajemen risiko 23 bencana
03
Gambaran
Umum
Potensi
1. Bencana Banjir
Terjadinya banjir di Surabaya sudah merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun.
Setiap musim penghujan adalah musim banjir. Walaupun demikian, pemerintahan kotamadya
Surabaya berusaha dengan berbagai cara untuk mengatasi dan menangani banjir yang
selalu terjadi di Surabaya.
Analisis
Analisis SWOT
● Strengths
1. Adanya box culvert atau saluran air untuk mengatasi bencana banjir di Kota Surabaya (S1)
2. Pembangunan saluran air ini termasuk box culvert yang dilakukan di hampir semua wilayah di
Surabaya. Hingga kini sudah mencapai 293,87 KM. Saluran air ini terus disambungkan hingga
hilirnya ke laut (S2)
3. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan
genangan, pohon tumbang, hingga banjir rob. Wilayah pesisir menjadi fokus utama Pemkot
Surabaya. (S3)
4. Terdapat Rumah Pompa dan penyaringan sampah di setiap hilir sungai surabaya (S4)
5. Terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pada tiap kelurahan yang ada di Kota Surabaya
(S5)
● Weaknesses
1. Masih adanya masyarakat yang membuang sampah di sungai yang dapat menyebabkan sungai
tersebut meluap dan berpotensi terjadinya banjir (W1)
2. Banyak Pemukiman yang yang dibangun di bantaran sungai (W2)
3. Masih kurangnya drainase terutama di kawasan permukiman kumuh di Kota Surabaya (W3)
Analisis SWOT
● Opportunities
1. Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan DPRD cukup mendukung
dan membantu dalam penanganan banjir di Kota Surabaya (O1)
2. Terdapat partisipasi masyarakat Surabaya untuk cinta lingkungan dalam ikut menangani banjir
(O2)
3. Adanya Peraturan Pemerintah Kota Surabaya tentang larangan membuang sampah tidak pada
tempatnya (O3)
4. Terbentuknya kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam menangani banjir melalui
perbaikan drainase (O4)
● Threats
1. Pada musim hujan, peningkatan intensitas curah hujan sering mengakibatkan terjadinya banjir di
Surabaya (T1)
2. Kota Surabaya masih memiliki daerah dataran rendah yang dapat menyebabkan terjadinya
bencana banjir (T2)
Matriks SWOT
EFAS/IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
OPPORTUNITIES (O) ● (S2 - O2) Menambahkan box ● (W2 - O2) Program Sosialisasi pengolahan
culvert di setiap ruas jalan dan sampah dan Kreatifitas Masyarakat yang
permukiman di Kota Surabaya dapat mengurangi resiko banjir serta
● (S5 - O2) Membangun Bank menambah ekonomi masyarakat
Sampah untuk menyortir TPS ● (W3 - O4) Melibatkan kerjasama antara
dengan melibatkan masyarakat pemerintah dan pihak swasta untuk
sebagai pengolah melakukan perbaikan drainase
THREATS (T) ● (S4 - T2) Memaksimalkan ● (W2 - T3) Membuat peraturan dan denda
penggunaan rumah pompa kepada masyarakat untuk tidak membuang
terutama di daerah dataran sampah ke sungai untuk mencegah terjadinya
rendah untuk mengantisipasi banjir
luapan air sungai ● (W2 - T1) Melakukan kegiatan gotong royong
● (S1 - T1) Memanfaatkan adanya membersihkan sungai secara rutin antar
box culvert yang tersebar di masyarakat terutama bagi masyarakat yang
beberapa daerah terutama pada tinggal di dataran rendah
saat musim hujan
Perlu dilakukan komitmen pemerintah, dan partisipasi perlunya kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk
masyarakat agar rekomendasi yang dihasilkan dapat menjaga kebersihan lingkungan ,dan pemerintah
bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan memberikan arahan terkait upaya penanganan banjir dan
ruang kota khususnya bagi kelangsungan pembangunan membuat kebijakan bagi masyarakat yang memiliki hunian
Kota Surabaya yang aman dari bahaya banjir. di sekitar bantaran sungai
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH