A. 1840-1890
1. Perkembangan Awal
- Supremasi Hukum untuk Eksekutif (Pem Kolonialis)
- Kebijakan hk > kep. Orang Eropa Semata
- Memberdayakan hk Eropa utk digunakan oleh
bangsa Pribumi
- Tujuan adalah persamaan kedudukannya dalam
bermasyarakat.
- Grondwet 1848 dan Regeringreglement 1854 sbg
bentuk liberalisme hukum di Hindia Belanda.
- Sejak adanya RR atau machtenscheiding digunakan
membatasi kekuasaan Eksekutif Indo dg Hk Belanda
- Akibatnya : bahwa hukum Indonesia sejak 1854
yang berasal dari belanda adalah hk yang liberal
2. Kebijakan Unifikasi Hukum
Unifikasi dg cara kodifikasi hk
Tujuan utama adalah mempositifkan hukum
dan menegakkan dan membenahi badan-
badan peradilan.
Dg adanya kodifikasi dan penataan agar ada
kepastian hukum
Tetapi dalam realitas ada dualisme hk dan
peradilan yaitu hk dan peradilan belanda -
hukum dan peradilan masyarakat.
Peradilan umum yg berlaku : Districgerecht,
Regentschapsgerecht, Landard,
Residentiegerecht, Raad Van Justie dan
Hoggerechtshof, serta Politerol Rechtbank van
Omegang.
Unifikasi dan kodifikasi hk dikenal dengan
istilah Bewusterechtspolitiek.
Districgerecht atau devision court adalah pengadilan
ditingkat kawedanan
Regentschapsgerecht adalah Badan peradilan yang
diselenggarakan di kabupaten 2 untuk orang pribumi
(peradilan banding untuk perkara Districgerecht
Landard adalah badan peradilan sehari-hari untuk
kaum pribumi
Residentiegerecht adalah badan peradilan ditingkat
karesidenan yang dipimpin oleh Residen.
Raad Van Justie adalah peradailan untuk orang Eropa
ada sejak jaman VOC
Hoggerechtshof adalah peradilan tingkat kasasi.
Politerol adalah badan peradilan untuk perkara
sumir ysng tdk masuk yuridiksi landraad atau
Rechtbank van Omegang .
Rechtbank van Omegang atau Court of circuit adalah
badan peradilan untuk kaum pribumi
B. Eksperimentasi dengan UU (1860-1890)
1. Ada usaha merealisasi berlakunya hukum
Eropa secara luas di HB
2. Adanya konflik budaya (hukum) akbiat
pertemuan ide eropa dan pribumi.
3. Adanya Cultuurwet 1865 (UU Pertanian)
4. Agrarisch Wet 1870 ( UU Pertanahan)
5. Burgerlijk Wetboek dan Wetboek van
Strafrecht voor inlanders, 1879.
6. Koeli Ordonatie 1880 (peraturan buruh
buruh)
C. Politik Etis (1890-1910)
1. Eksploitasi Ekonomi
2. Politik Etis adalah atau Balas budi
3. Politik etis pada hakikatnya adalah
peningkatan kesejahteraan sosial dan
ekonomi penduduk pribumi, melalui
bidang pendidikan.
4. Tujuannya adalah adanya Zelfbestuur ,
yaitu pemerintah Hiandia Belanda yang
merupakan bagian dari Kerjaan
Belanda.
D. Berlakunya Hukum Adat (1910-1942)
1. Pengakuan Hukum Adat
- Di Belanda th 1914 muncul RUU
- Badan peradilan
-Hukum Keluarga
-Hukum Kekayaan
-Hukum Waris
-Hukum Bisnis
c. Bentuknya
1) Hukum tertulis
hukum yang dituliskan atau dicantumkan
dalam perundang-undangan
Contoh Hukum Pidana (KUHP) Hukum
Perdata (KUH Perdata) dsb
- Kelemahannya :
(1) Tidak ada lembaga atau otoritas resmi yang berfungsi
melakukan penilaian dan penyelesaian konflik. Akibatnya
tidak ada kepastian.
(2) Bersifat statis. maka tidak cukup responsif terhadap
perkembangan masyarakat.
(3) Inefisiensi dalam penegakan hukum,
2) Huk
2) Hukum Sekunder
- Aturan-aturan sekunder adalah sekelompok aturan yang
memberikan kekuasaan untuk mengatur penerapan aturan-
aturan hukum
- Berisi kepastian syarat-syarat bagi berlakunya kaidah-kaidah
primer dan dengan demikian menampakkan sifat yuridis
kaidah kaidah-kaidah itu.
- Peraturan sekunder dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Peraturan pengakuan
Peraturan yang berfungsi mengatasi problem ketidak
pastian peraturan primer
b. Peraturan perubahan
Peraturan yang berfungsi untuk mengatasi masalah
berkaitan dengan siat status peraturan primer
c. Peraturan penilaian dan penyelesaian konflik
Peraturan ini menetapkan mekanisme untuk mengatasi
problem inefiensi dalam peraturan primer.
D. Gustav Radbrug (Austria)
- Tipe kajian hukum (1) (2), dan (3) berada dalam tipe penelitian
hukum yang mengacu konsep hukum sebagai kaidah /norma
(penelitran normatif)
- Tipe kajian hukum (4) dan (5) termasuk penelitian hukum yang
mengacu konsep hukum sebagai proses atau perilaku
(penelitian emperik)
2. Subyek Hukum
- L.J Van Apeldorn subyek Hukum adalah
sesuatu yang mempunyai kewenangan
hukum.
- Chidir Ali : Subyek hukum adalah manusia
yang berkepribadian hukum dan segala
sesuatu yang berdasarkan tuntutan
masyarakat yang oleh hukum diakui hak
dan keajibannya.
- CST Cansil subyek Hukum adalah sesuatu
yang mempunyai hak dan kewajiban
- Dalam hk privat : sb hk adalah manusia
dan badan hukum
3. Obyek Hukum
- Umum : segala sesuatu yang dapat dijadikan
benda
- Benda ada 5 (lima) yaitu :
dilindungi hukum.
Perjanjian
- 7. Hubungan Hukum
- Berasal dari kata rechtsbetrekking (Belanda)
peristiwa hukum
- Contoh : hubungan hukum antara dokter
- 9. Keadilan
- Konsep keadilan sdh ada sejak jaman