Anda di halaman 1dari 17

Ibrani

Strongs #026: lygyba 'Abiygayil or shorter lgyba 'Abiygal


Abigail = "my father is joy"

1) wife of Nabal, then of David


2) sister of David

26 'Abiygayil ab-ee-gah'-yil
or shorter Abiygal {ab-ee-gal'}; from 1 and 1524; father
(i.e. source) of joy; Abigail or Abigal, the name of two
Israelitesses:-Abigal.
see HEBREW for 01
see HEBREW for 01524

Abigail [haag]
Abigail. (Arti kata itu tidak terang).

Ia adalah istri Nabal. Ia seorang wanita yang cantik dan cerdik. Berasal dari wilayah Karmel di Yudea
Selatan. Waktu Daud berkelahi dengan Nabal yang kikir itu, ~A. dapat melunakkan Daud dengan penuh
kemanisan. Setelah kematian Nabal, ia dimasukkan ke dalam kelompok istri-selir Daud. Cerita tentang
Abigail (1Sam 25:1-44) merupakan sebuah mutiara indah mengenai seni cerita Ibr.

Abigail [tokoh]
Abigail

1. Saudara perempuan Daud (1Taw 2:16-17).


2. Menjadi istri Daud setelah kematian Nabal (1Sam 25:36-42); Melahirkan Kileab (2Sam 3:3), juga
dikenal dengan nama Daniel (1Taw 3:1).

ABIGAIL [biotokoh pl]


Arti nama : SUMBER KESUKAAN
Suami : Nabal dan Daud - 1 Samuel 25:3, 40-42.
Anak : Khileab, disebut juga Daniel - 2 Samuel 3:3; 1 Tawarikh 3:1.
Disebut pertama : 1 Samuel 25:3.
Namanya disebut : 14 kali.
Kitab yang menyebut : 3 buku : 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Taw.
Terakhir disebut : 1 Tawarikh 3:1.
Fakta penting : IA ADALAH ISTRI KE DUA DAUD - 1 Samuel 25:34 (ADA VERSI
ALKITAB YANG MENYEBUT ABIGAIL ISTRI KE 3 DAUD).

ABIGAIL [browning]
Istri Nabal; ia memohon pengampunan kepada *Daud untuk menyelamatkan nyawa suaminya (1Sam.
25:23-31). Nabal begitu terguncang oleh intervensi yang sukses itu, dan sepuluh hari kemudian ia mati.
Daud kemudian mengambil Abigail yang 'langsing dan cantik' itu sebagai istrinya.

ABIGAIL [ensiklopedia]
('avigayil, 'bapakku adalah kebahagiaan' (?)).

1. Istri Nabal orang Karmel. Nabal tinggal di Maon, kaya tapi buta sopan santun, berbeda sekali dari
Abigail. Ia sadar bahwa penghinaan terselubung dalam penolakan suaminya untuk memberikan hadiah
imbalan kepada tentara Daud, pada waktu musim pencukuran bulu domba, akan membahayakan seluruh
rumah tangganya; justru atas kebijaksanaannya sendiri ia membawa pemberian-pemberian berupa roti,
anggur, domba, gandum, kismis dan kue ara.

Ia ketemu Daud pada saat pasukan Daud bergerak untuk menyerang Nabal. Dengan demikian
pertumpahan darah dapat dihindarkan. Kebijaksanaannya, kecantikannya dan keanggunannya sangat
berkesan bagi Daud dan ia bersyukur kepada Allah. Sewaktu Abigail memberitahu suaminya mengenai,
tindakannya itu, sang suami sadar akan kecelakaan yg nyaris menimpa mereka. Karena ketakutan,
jantung Nabal terhenti dan ia meninggal -- oleh tangan Allah. Daud kemudian menikah dengan Abigail.
Bersama Ahinoam, orang Yizreel, ia mendampingi Daud di Gat. Mereka ditangkap oleh pasukan Amalek
dekat Ziklag dan dibebaskan (1 Sam 30:18). Ia adalah ibu Kileab (2 Sam 3:3), atau Daniel (1 Taw 3:1),
putra Daud yg kedua.

2. Istri Yitra (2 Sam 17:25) atau Yeter (1 Taw 2:17; 1 Raj 2:5) orang Ismael -- istilahnya dalam bh Ibrani
mudah dikacaukan dan ibu Amasa. Ia adalah putri Nahas (2 Sam 17:25) atau Isai (1 Taw 2:13-16). Kritik
modern menghapus Nahas, dianggap salah tulis. MG/WBS

Abigail Potret Wanita Bijak

 
Pdt. Dr. Paul Gunadi TELAGA
Abstrak: 
Abigail mewakili karakteristik seorang perempuan yang bijak. Perempuan yang bijak adalah
perempuan yang berpikir sebelum bertindak, dia adalah orang yang objektif, berani
mengatakan salah terhadap yang salah dan benar terhadap yang benar, dan juga seorang
perempuan yang membawa orang atau mengarahkan mata orang kepada Tuhan.

Isi: 
Abigail adalah seorang wanita yang bersahaja, seorang wanita yang kemungkinan sekali
berasal dari keluarga yang tidak punya, itu sebabnya dia harus menikah dengan seorang
pria kaya namun bertabiat atau berperangai buruk, namanya adalah Nabal. Abigail
membuktikan dirinya sebagai seorang yang bijak dalam suatu peristiwa yang sangat-sangat
krusial.

I Samuel 25 mencatat sekurang-kurangnya ada 3 tindakan Abigail yang mewakili


karakteristik orang yang bijak atau dalam kasus ini wanita yang bijak.

a. Abigail berpikir sebelum bertindak

b. Dia adalah seorang yang objektif. Pasal 25 Abigail berkata : "Aku sajalah ya tuanku
yang menanggung kesalahan itu, izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu dan
dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal
orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia Nabal namanya dan
bebal orangnya. Tapi aku hambamu ini tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh."
Dengan kata lain dia adalah orang yang objektif, dia mengakui bahwa suaminya itu
memang orang yang bebal, jadi dengan kata lain yang salah adalah salah buat dia,
yang benar adalah benar.
Abigail mengerti bahwa situasi saat itu sangat kritis, dia harus bertindak dan dia pikirkan
masak-masak apa yang dia harus lakukan:

 Dia tahu dia harus berhubungan dengan Daud untuk minta maaf

 Dia tahu dia harus jujur kepada suaminya, maka waktu dia pulang, keesokan
harinya dia beritahukan suaminya akan tindakannya itu.

Ini juga yang harus kita miliki sebagai seorang istri atau pun suami yaitu sifat objektif,
yang salah tetap salah, yang benar tetap benar, jangan kita langsung berkata ini
suamiku, ini istriku salah benar pokoknya pasti benar dan saya akan bela, tidak. Yang
salah tetap salah, yang benar tetap benar kita harus berdiri di atas rel kebenaran bukan
di atas rel dia adalah suamiku atau istriku. Penting dalam hubungan suami-istri ada
yang bisa dan sebaiknya dua-duanya bisa berfungsi sebagai pengawas, sebagai
penegur, sehingga hubungan suami-istri bisa bertambah kuat, bisa menjadi lebih
dewasa.

c. Abigail mengarahkan orang kepada Tuhan, seperti yang dikatakannya kepada Daud
sewaktu dia menghadap Daud. "Oleh sebab itu tuanku demi Tuhan yang hidup dan
demi hidupmu yang dicegah Tuhan dari pada melakukan hutang darah dan dari pada
bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Ampunilah keceroboan hambamu ini, sebab
pastilah Tuhan akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh karena tuanku ini
melakukan peran Tuhan dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu."
Dari sini kita bisa melihat Abigail menggunakan kata Tuhan dengan kata lain dia
mencoba mengingatkan Daud untuk tidak berdosa, untuk tidak berbuat jahat, untuk
tidak mencari keadilan dengan caranya sendiri. Saya kira ini adalah potret wanita bijak
yang kita juga harus miliki sekarang. Istri yang membawa, mendorong anggota
keluarganya serta suaminya untuk melihat kepada Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, bagi seorang istri yang hidup berdampingan dengan suami
yang tidak seiman tetap ada yang harus dilakukannya untuk mengarahkannya kepada
Tuhan.

 Mengarahkan suami atau keluarganya kepada Tuhan melalui perbuatannya. Seperti


yang dinasihatkan dalam 1Petrus 3:1. Perbuatan yang saleh, perbuatan yang sungguh
mencerminkan kasih Kristus di dalam kehidupannya. Dengan cara itu si suami akan
melihat bahwa istrinya berbeda dari wanita lain. Dan apa yang membuat istrinya
berbeda karena dia adalah orang yang sudah ditebus oleh Tuhan Yesus dan hidup
sesuai dengan perintah Tuhan.
Abigail: Wanita, Istri, Ibu Hebat
Pdt. Handoyo Santoso, D.Min. | PA Selasa, 21 Januari 2014
Disadur oleh Ev. Hardi Suryadi | Tanggal Terbit : Minggu, 18/05/14

Sikap, karakter, tindakan Abigail yang kita pelajari di bawah ini patut
menjadi teladan bagi kita, baik pria maupun wanita.

1 SAMUEL 25 : 2 - 3
2
Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu
sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel
pada pengguntingan bulu domba-dombanya. 3 Nama orang itu Nabal dan nama isterinya
Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia
seorang keturunan Kaleb.

Sebelum mempelajari karakter Abigail, kita akan berkenalan dengan Nabal, suami Abigail
terlebih dahulu. Nabal ialah seorang yang sangat kaya. Sayangnya, karakter Nabal tidak
baik; Nabal seorang yang kasar dan buruk tingkah lakunya. Bertolak belakang dengan Nabal,
sang istri yang bernama Abigail adalah seorang yang bijak dan cantik.

Arti nama Abigail adalah "leader of joy" atau "leader of the dance". Kalau diterjemahkan,
Abigail artinya orang yang membawa sukacita atau orang yang memulai tarian. Tanpa
Abigail, tak akan ada sukacita dan tarian di dalam kehidupan rumah tangga Nabal.

Terjemahan "Perempuan itu bijak dan cantik" dalam Alkitab NKJV "a woman of good
understanding and beautiful appearance". Istilah "beautiful appearance" lebih mengarah pada
penampilan yang menarik. Abigail menjadi wanita yang menarik karena ia memiliki
pengertian (bijaksana). Orang yang memiliki pengetahuan belum tentu memiliki pengertian
atau bijaksana. Seseorang dapat memiliki "pengetahuan" karena ia mempelajari sesuatu.
Sedangkan memiliki pengertian atau bijaksana adalah kemampuan untuk mengetahui saat
dan tempat yang tepat untuk menggunakan pengetahuannya. Contohnya, pemilik senjata
yang bijaksana akan menggunakan senjatanya di tempat yang tepat dengan waktu yang
tepat pula.

Nabal adalah keturunan Kaleb -gambaran orang Kristen- sebab Kaleb adalah orang yang
sangat dekat dengan Yosua. Tetapi kelakuan Nabal sama sekali tidak mencerminkan orang
yang mengenal TUHAN.

Mengapa Abigail mau bersuamikan Nabal yang jahat dan kasar? Apakah Abigail silau dengan
harta? Berdasarkan kebudayaan yang berlaku pada zaman itu, wanita tak memiliki hak
menentukan dengan siapa ia akan menikah. Bahkan, masa untuk mengenal siapa calon
suami yang akan dinikahinya pun biasanya tidak ada. Pada hari pernikahan dilaksanakan,
pada hari itulah dia baru mengetahui siapa yang menikahinya. Jadi, Abigail bukan wanita
yang menikah dengan Nabal karena harta Nabal.

Sebagai orang yang memiliki pengertian, Abigail mampu menjalani kehidupan rumah tangga
bersama Nabal kendati memiliki suami yang karakternya buruk. Abigail menjalani hidupnya
dengan kebahagiaan karena ia mau menuruti segala perintah TUHAN. Sebaliknya, orang
yang tidak memiliki pengertian atau tidak bijaksana, kehidupannya akan menjadi rusak walau
didukung oleh kondisi-kondisi lainnya yang cukup baik.

Sebenarnya, apabila Abigail mau merebut harta Nabal, hal itu bukanlah suatu perkara yang
sukar baginya, mengingat Nabal sering terjerumus dalam kemabukan. Tetapi hal itu tidak ia
lakukan. Yang Abigail lakukan justru sebaliknya, yakni rela berkorban bagi Nabal. Abigail
adalah pribadi yang tidak jemu-jemu berbuat baik, sekalipun suaminya tidak menganggap
istrinya selalu berbuat baik kepadanya.

1 SAMUEL 25 : 14
14 Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya,
katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam
kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka."

Ketika Daud tahu bahwa Nabal sedang memanen hasil dari segala ternaknya, ia mengutus
orang kepada Nabal untuk memberi salam sekaligus mengingatkannya untuk memberikan
tanda terima kasih kepada Daud dan pasukannya. Selama ini Daud dan pasukannya telah
ikut membantu pegawai Nabal dalam menjaga kawanan ternak Nabal sehingga tak ada satu
ternak pun yang hilang dicuri ataupun diterkam binatang buas. Pada waktu itu Daud beserta
pasukan yang mengikutinya sedang melarikan diri dari kejaran Saul. Sudah merupakan adat
bagi seseorang yang sedang memanen hasil ladang atau ternak mereka untuk memberi
sedikit dari hasil panen yang mereka peroleh untuk diberikan kepada orang yang
membutuhkan dan tidak mampu yang ada di sekitarnya.

Bukan ucapan terima kasih yang didapat Daud, Nabal malah memaki-maki utusan Daud.
Kabar itu pun sampai ke telinga Abigail melalui pegawainya. Dapat kita bayangkan beban
berat yang harus dihadapi Abigail karena tingkah laku suaminya itu. Orang yang melakukan
kebaikan (telah menjaga ternaknya dan datang dengan memberi salam) justru dimaki-maki
oleh Nabal. Apalagi bila seseorang bermaksud tidak baik, pasti akan menerima perlakuan
yang lebih buruk dari Nabal.

Mengapa pegawai Nabal melaporkan peristiwa itu kepada Abigail, bukan kepada Nabal?
Karena orang yang memiliki good understanding dapat diajak bicara secara baik-baik. Hal ini
bertolak belakang dengan Nabal yang tidak memiliki good understanding sehingga ia tidak
dapat diajak bicara secara baik-baik. Pegawai Nabal lebih dapat berbicara secara terbuka
kepada Abigail daripada kepada Nabal. Dari sini kita belajar bahwa orang yang bijaksana
atau memiliki pengertian pasti dapat dilihat oleh semua orang, bahkan orang yang sangat
sederhana sekalipun dapat menilainya.

1 SAMUEL 25 : 15 - 16
15
Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan
kami tidak kehilangan apa-apa selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di
ladang. 16 Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam, selama kami
menggembalakan domba-domba di dekat mereka.

Ayat ini menjelaskan bahwa para pegawai Nabal memiliki kemampuan menilai seseorang
dengan benar. Mereka mempresentasikan kepada Abigail perihal kebaikan Daud dan orang-
orangnya yang telah mendatangkan keamanan bagi ternak dan para gembala Nabal. Dari sini
dapat kita lihat bahwa orang yang sama-sama bijaksana maka dapat mengkomunikasikan
permasalahan dengan baik. Hal ini sangat berbeda jauh dengan Nabal yang sama sekali tidak
memiliki pengertian. Itu sebabnya para pegawai Nabal tidak menceritakan apa yang terjadi
kepada Nabal, melainkan kepada Abigail.

Reaksi Daud ketika mengetahui utusannya dimaki-maki Nabal adalah langsung mengasah
pedangnya dan membawa empat ratus orang pasukannya untuk membinasakan Nabal
beserta semua laki-laki yang ada di dalam rumahnya. Rencana Daud itu diketahui pegawai
Nabal, dan ia pun menceritakannya kepada Abigail.

1 SAMUEL 25 : 17 - 19
17
"Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab
telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi
rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia." 18
Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah
diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara,
dimuatnyalah semuanya ke atas keledai, 19 lalu berkata kepada bujang-bujangnya:
"Berjalanlah mendahului aku; aku segera menyusul kamu." Tetapi Nabal, suaminya, tidaklah
diberitahunya.

Pegawai Nabal mengatakan kepada Abigail, "Oleh sebab itu, pikirkanlah dan
pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat..." Ciri orang yang bijaksana pasti akan
berpikir, mempertimbangkannya, dan setelah itu baru bertindak. Sedangkan Nabal yang
tidak bijaksana tidak pernah memikirkan apa yang diperbuatnya, apalagi mempertimbangkan
dampak perbuatannya.

Dijelaskan juga bahwa Nabal adalah orang yang dursila atau jahat, sehingga tidak ada
seorang pun yang mampu berbicara kepadanya. Semua manusia pada dasarnya adalah
jahat. Tetapi agar manusia tidak terus hidup dalam kejahatan, ia harus menjadi seseorang
yang mampu diajak berbicara (mau menerima nasihat orang lain). Nabal terus berbuat jahat
karena ia seorang pribadi yang tidak dapat diajak bicara (bebal).

Ada perbedaan antara orang bodoh dengan orang bebal. Orang bodoh karena ia mau diajak
bicara (menerima nasihat) pada akhirnya ia akan menjadi orang yang pandai. Sedangkan
orang bebal, mungkin ia memiliki kepandaian tetapi karena tidak dapat diajak bicara maka ia
menjadi orang yang jahat.

Setelah Abigail diberitahu tentang keputusan yang diambil Daud terhadap Nabal dan seisi
rumahnya, ia mengetahui tentang kapan dan kepada siapa ia harus berbicara. Abigail tahu
benar bahwa Nabal suaminya itu adalah seorang pribadi yang sangat sulit diajak bicara,
sehingga perkara itu tidak mungkin ia bicarakan dengan Nabal, orang yang bebal itu. Inilah
yang disebut dengan memiliki pengertian atau bijaksana.

Mengapa seringkali terjadi keributan satu sama lain? Karena kedua belah pihak tidak
bijaksana. Yang satu tidak dapat diajak bicara secara baik-baik (karena tidak mau menerima
penjelasan apapun), sedangkan yang satunya tetap ngotot memberi penjelasan. Dengan
demikian keributan tidak terelakkan. Tetapi jika kita memiliki kemampuan untuk
mempertimbangkan sesuatu dengan baik dan melakukan tindakan dengan tepat maka
keributan dapat dihindarkan.

Mengetahui bahwa Nabal memaki-maki orang yang telah menolongnya, tidak serta merta
Abigail menemui Nabal dan balik menegor suaminya dengan keras. Sebagai wanita
bijaksana, yang dilakukan Abigail adalah mengambil makanan, memuatnya ke atas keledai,
dan kemudian mengantarkannya ke Daud. Orang yang bijaksana memiliki kematangan dalam
memperhitungkan segala sesuatu. Bukti kematangan Abigail adalah mempersiapkan
makanan untuk 500 orang, padahal Daud dan orang-orangnya hanya 400 orang saja.

Dari persediaan makanan yang mampu disediakan Abigail untuk Daud dan orang-orangnya,
kita belajar bahwa orang yang bijaksana tidak akan kekurangan dalam hal materi.
1 SAMUEL 25 : 32 - 34
32
Lalu berkatalah Daud kepada Abigail: "Terpujilah TUHAN, ALLAH Israel, yang mengutus
engkau menemui aku pada hari ini; 33 terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri,
bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada
bertindak sendiri dalam mencari keadilan. 34 Tetapi demi TUHAN, ALLAH Israel yang hidup,
yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu - jika engkau tadinya tidak segera
datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-lakipun tinggal hidup pada Nabal
sampai fajar menyingsing."

Dampak dari sikap dan perbuatan bijaksana yang dimiliki oleh Abigail adalah nyawa Nabal
tidak jadi dicabut oleh Daud. Bahkan, yang diselamatkan Abigail tidak hanya Nabal, tetapi
juga Daud yang bermaksud membinasakan Nabal. Mengapa dikatakan Daud diselamatkan
oleh Abigail? Sebab jika tidak dicegah oleh Abigail, Daud akan berbuat dosa dengan
membunuh Nabal.

Sesuai dengan arti namanya "leader of joy" yang memimpin pada sukacita, Daud yang
tadinya berada dalam kondisi marah berubah menjadi bersukacita setelah berjumpa dengan
Abigail. Walau Abigail seorang wanita (zaman itu pendapat wanita tidak diperhitungkan),
Daud mau menerima perkataan Abigail karena kebijaksanaan yang dimiliki Abigail. Mau
mendengar nasihat Abigail, sukacita mengalir di dalam hati Daud karena Daud sadar bahwa
dia hampir saja berbuat dosa bila tidak dicegah oleh Abigail.

Dalam pertemuannya dengan Abigail, Daud memuji kebijaksanaan yang dimiliki oleh Abigail.
Sebuah rumah tangga dapat dipulihkan bukan karena seorang istri sangat memerhatikan
penampilan jasmaninya saja. Tetapi yang sangat mempengaruhi sebuah rumah tangga
dipulihkan atau tidak adalah adanya kebijaksanaan di dalam sebuah rumah tangga itu. Hal ini
dibuktikan dengan perubahan sikap yang dialami oleh Daud setelah berjumpa dengan Abigail
yang bijaksana. Tadinya Daud hendak membinasakan Nabal dan semua laki-laki yang ada di
rumahnya, namun kemudian mengurungkan niatnya karena kebijaksanaan Abigail. Perkataan
yang diucapkan Abigail kepada Daud dapat diterima dengan baik sehingga membuat panas
hati Daud reda.

AMSAL 17 : 27
27
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala
dingin.

Ayat di atas mengatakan, "orang yang berpengertian berkepala dingin", di dalam Alkitab
NKJV digunakan istilah "calm spirit" atau memiliki roh yang tenang. Banyak manusia yang
rohnya tidak tenang sehingga hidupnya tidak merasakan ketenangan. Karena roh dan
hidupnya tidak tenang, orang seperti ini tidak mampu menahan mulutnya dari perkataan
yang sia-sia seperti yang dilakukan oleh Nabal.

Sebagai orang yang berpengertian, Abigail memiliki roh yang tenang. Sekalipun persoalan
yang dihadapi Abigail cukup berat, namun ia tetap tenang dalam menyikapinya. Dengan
tenang dia bertindak untuk mengatasi persoalan dengan cara menemui Daud sambil
membawa makanan bagi Daud. Ia juga mampu membawa ketenangan bagi orang-orang
yang sedang bergejolak. Seperti Abigail yang mampu membawa ketenangan kepada jiwa
Daud yang sedang bergejolak untuk membinasakan Nabal.

Dalam 1 Samuel 25:19 disebutkan bahwa saat hendak menemui Daud, Abigail sama sekali
tidak memberitahukan hal tersebut kepada Nabal suaminya. Kelihatannya tindakan Abigail ini
keliru. Tetapi dari tindakannya ini, sebenarnya justru menunjukkan Abigail bijaksana. Ada
alasan-alasan yang mendasari tindakan Abigail ini. Pertama, Nabal yang tidak memiliki
pengertian tidak akan mampu memahami tindakan Abigail. Kedua, sebenarnya tindakan
Abigail tersebut adalah untuk menyelamatkan Nabal.
Orang yang memiliki pengertian dan pengetahuan bukan berarti menonjolkan
kepandaiannya. Menurut ayat di atas, justru orang yang berpengetahuan menahan
perkataannya. Dengan pengertian yang dimilikinya, Abigail tahu kapan harus berbicara dan
kapan ia harus menahan perkataannya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Abigail tidak
memberitahu Nabal bahwa Abigail akan menemui Daud.

1 SAMUEL 25 : 35
35
Lalu Daud menerima dari perempuan itu apa yang dibawanya untuk dia, dan berkata
kepadanya: "Pulanglah dengan selamat ke rumahmu; lihatlah, aku mendengarkan
perkataanmu dan menerima permintaanmu dengan baik."

Daud menerima perkataan Abigail dengan baik, bukan dengan keterpaksaan. Dengan
mengandalkan pengertian terutama pengertian terhadap Firman ALLAH, perkataan kita dapat
diterima orang lain dengan baik, karena mendatangkan kebaikan bagi orang yang
mendengarnya.

2 SAMUEL 3 : 3
3
anaknya yang kedua ialah Kileab, dari Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel; yang
ketiga ialah Absalom, anak dari Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur

Setelah Nabal mati, Abigail diperistri oleh Daud. Buah pernikahan mereka adalah anak laki-
laki yang bernama Kileab. Sebagai ibu, Abigail terbilang berhasil dalam mendidik anaknya.
Buktinya anak Daud yang dilahirkan oleh Abigail tidak pernah dicatat dalam Alkitab tentang
perbuatannya yang kurang baik.

Arti kata "Kileab" adalah "Segala sesuatu tentang BAPA di Surga". Sebagai orangtua,
seharusnya kita membawa anak-anak kita untuk mengerti segala sesuatu tentang BAPA di
Surga. Hal ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan anak-anak
kita. Sebab syarat untuk masuk ke dalam kerajaan Surga bukanlah orang pandai, tetapi
orang yang mengerti segala sesuatu tentang BAPA di Surga.

1 TAWARIKH 3 : 1 - 2
1
Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari
Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
2
anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur;
anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit.

Dalam ayat di atas disebutkan nama dari anak-anak Daud yang lahir di Hebron; ada empat
anak Daud yang yang lahir dari empat istri yang berbeda. Dalam 2 Samuel 3:3 dicatat nama
anak Daud yang kedua adalah Kileab yang dilahirkan Abigail. Tetapi dalam ayat dia atas
disebutkan nama anak yang dilahirkan Abigail adalah Daniel. Sebenarnya Kileab dan Daniel
adalah orang yang sama. Dan kedua nama itu memiliki arti yang sama-sama bagus.

Dari keempat anak yang disebutkan di atas, semuanya mati muda, kecuali Kileab atau
Daniel, anak Daud yang kedua. Amnon anak pertama Daud yang memperkosa adiknya
sendiri (adik dari lain ibu) kemudian ia mati dibunuh oleh Absalom anak Daud yang ketiga.
Kemudian Absalom sendiri berusaha mengkudeta kekuasaan Daud ayahnya. Usahanya
akhirnya gagal dan dia mati dibunuh oleh Yoab, panglima Daud. Sedangkan Adonia juga
mengangkat dirinya sendiri sebagai raja. Adonia juga mati muda, dia mati di tangan Salomo.

Mengapa Kileab tidak melakukan tindakan yang sama seperti Absalom maupun Adonia?
Karena Abigail mendidik anaknya dengan baik. Ia memberikan pemahaman yang benar
bahwa posisi raja bukan karena dipilih oleh manusia, melainkan oleh karena ditetapkan
TUHAN. Dan TUHAN telah menetapkan Salomo untuk menjadi raja sebagai pengganti Daud
ayahnya. Seandainya Abigail tidak mendidik anaknya dengan baik, kemungkinan anaknya itu
melakukan hal yang sama seperti anak-anak Daud yang lain. Dan jika kita telaah lebih jauh
mengapa Absalom melakukan hal yang tidak baik, ternyata ibu Absalom adalah orang yang
tidak mengenal ALLAH. Karena itu ia tidak membawa anaknya pada pengetahuan tentang
BAPA di Surga.

Abigail berhasil menanamkan pengenalan akan ALLAH kepada anaknya, sehingga anaknya
memiliki pengertian tentang Firman TUHAN. Absalom memiliki kecerdikan, tetapi ia tidak
memiliki pengertian Firman TUHAN. Nabal memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang
bisnis, tetapi lagi-lagi ia pun tidak memiliki pengertian Firman TUHAN. Sehingga baik
Absalom mapun Nabal mengalami kematian.

Sebagai orang tua, hendaknya kita mendidik anak-anak kita dengan pengetahuan dan
pemahaman tentang BAPA di Surga. Dengan demikian anak-anak kita mengerti bahwa
kekayaan dan kekuasaan, kepandaian bukanlah segala-galanya. Uang memang perlu kita cari
atau peroleh, tetapi uang bukan segala-galanya. Kepandaian merupakan sesuatu yang
penting untuk dimiliki, namun sekali lagi kepandaian pun bukan segala-galanya. Di atas
semuanya itu, kita harus terlebih dahulu memiliki pengertian Firman TUHAN. Dengan jalan ini
maka kita akan menjadi orang yang berhasil, dan segala hal yang kita lakukan tidak akan
sia-sia.

AMSAL 31 : 35
25
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

Gambaran wanita ideal di mata Salomo diungkapkannya dalam ayat di atas, yaitu berpakaian
kekuatan dan kemuliaan. Syarat untuk memiliki kekuatan sekaligus kemuliaan adalah
memiliki pengertian (bijaksana). Orang bodoh tidak bisa memiliki kekuatan sekaligus
kemuliaan. Semakin dia kuat, biasanya semakin tidak memiliki kemuliaan. Sebab untuk
memperoleh kekuatan tersebut ia berusaha memperolehnya dengan berbagai macam cara,
termasuk cara-cara yang tidak mulia.

Karena memiliki kekuatan dan kemuliaan, orang bijaksana menyongsong masa depannya
dengan rasa nyaman dan penuh kebahagiaan. Bukan itu saja, orang bijaksana juga
membawa sukacita, kebahagiaan, dan juga kedamaian bagi orang lain. Terbukti Abigail
mampu membawa Daud dan empat ratus orang yang telah menabuh genderang perang
berbalik haluan dan mau menandatangani traktat perdamaian. Dengan memiliki karakter
seperti Abigail, kita juga akan mampu membawa damai dan sukacita bagi seluruh anggota
keluarga kita. Damai, sukacita dan kebahagiaan itu akan mengalir dari dalam diri kita atas
dasar pengertian atau kebijaksanaan yang kita miliki di dalam TUHAN. Amin.
RENUNGAN TABERNAKEL
Abigail, Wanita yang Bijaksana

Jumat, 29 Juni 2012


Bacaan Alkitab: 1 Samuel 25:23-31
“Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di
depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.” (1 Sam 25:23)

Abigail, Wanita yang Bijaksana

Dalam sinetron dan juga dalam kehidupan nyata, kadang-kadnag kita menemukan adanya pasangan
suami isteri yang “njomplang”. Apa maksud saya dengan “njomplang”? Kadang-kadang kita
menemukan adanya suami yang kerjanya nggak jelas, muka juga nggak ganteng, tetapi justru
mendapatkan isteri yang cantik. Alkitab juga memberikan salah satu contoh bagaimana ada seorang
laki-laki yang bebal, yang tidak takut akan Tuhan tetapi memiliki isteri yang cantik dan takut akan
Tuhan. Orang tersebut adalah Nabal yang memiliki isteri bernama Abigail (1 Sam 25:3). Alkitab
mengatakan bahwa Nabal adalah seseorang yang kaya, memiliki peternakan dengan 3.000 ekor
domba dan 1.000 ekor kambing. Jika harga domba dan kambing dirata-rata adalah Rp500 ribu per
ekornya, maka kekayaan Nabal dari ternaknya saja sudah mencapai Rp2 miliar.

Akan tetapi karena kelakuannya yang bebal dan tidak takut akan Tuhan, ia justru melakukan hal yang
bodoh dan berbahaya. Ketika Daud meminta roti dan air kepada Nabal karena selama ini Daud dan
orang-orangnya juga tinggal bersama-sama dengan gembala-gembala Nabal dan tidak pernah
mengganggu mereka. Apalagi Nabal baru saja mengadakan pengguntingan bulu domba, seharusnya
Nabal membagi roti dan air kepada orang-orang Daud. Oleh karena itu Daud marah dan ingin
menyerang Nabal dengan membawa 400 orang. Mendengar hal tersebut, pegawai-pegawai Nabal
tentu saja juga ketakutan, tetapi mereka tidak mungkin menyampaikan hal tersebut kepada Nabal,
sehingga salah seorang pegawai Nabal menyampaikan hal tersebut kepada Abigail, isteri Nabal.

Mendengar hal tersebut, Abigail segera bertindak untuk menemui Daud dengan membawa makanan
bagi Daud dan orang-orangnya. Ketika Abigail kemudian bertemu dengan Daud, Abigail
menunjukkan sikap sebagai isteri yang luar biasa dengan cara turun dari keledainya dan sujud
menyembah di hadapan Daud (ay. 23), lalu berkata kepada Daud agar dirinyalah saja yang
menanggung kesalahan suaminya (ay. 24). Memang saat itu Abigail menyampaikan bahwa suaminya
adalah orang yang dursila dan bebal (ay. 25), tetapi Abigail mengatakan hal tersebut bukan untuk
menghina atau menjelek-jelekkan suaminya, tetapi justru untuk menyelamatkan nyawa suaminya
dan orang-orang bawahan yang ada di peternakan suaminya.
Dalam ayat 26-31, Abigail pun mengucapkan kata-kata yang menenteramkan dan menyejukkan hati
Daud, yang antara lain mengatakan bahwa jika Daud membunuh Nabal dan orang-orangnya, hal itu
justru malah akan menambah hutang darah, namun jika Daud membiarkan mereka hidup, justru
Tuhan akan berkenan kepada Daud. Abigail pun membawa beberapa persembahan makanan untuk
menenangkan hati Daud dan orang-orangnya (ay. 27). Memang benar bahwa jika ingin berbicara
dengan laki-laki, usahakan laki-laki itu dalam posisi kenyang, maka mood laki-laki akan lebih baik.
Abigail tahu hal itu sehingga ia pun membawa makanan bagi Daud dan orang-orangnya.

Saya rasa hal ini bukan hal yang hanya dilakukan Abigail pada saat itu, tetapi hal ini merupakan hal
yang memang menjadi karakter Abigail. Bayangkan hidup menjadi isteri seseorang yang bebal dan
dursila, padahal Abigail sendiri adalah seseorang yang cantik, pastilah tidak mudah bukan? Akan
tetapi Abigail mampu tetap menjadi isteri yang baik bagi Nabal. Daud sendiri mengakui
kebijaksanaan Abigail dan berkata, jika Abigail tidak turun menemui Daud dan meredakan
amarahnya, mungkin Daud sudah membinasakan seisi rumah Nabal (1 Sam 25:34). Kisah ini pun
berakhir dengan indah, ketika Tuhan akhirnya menghukum Nabal dan membuat ia meninggal dunia,
lalu Daud pun mengambil Abigail menjadi isterinya.

Apa yang dapat kita tarik dari bacaan Alkitab kita hari ini? Saya melihat bagaimana seorang isteri
yang hebat tidak cukup dilihat dari kecantikan luar (fisik) saja, melainkan juga harus cantik secara
hati (rohani). Banyak perempuan yang cantik secara fisik, tetapi tidak memiliki hati yang cantik juga.
Di sisi lain, ada perempuan yang mungkin secara fisik biasa-biasa saja, tetapi memiliki hati yang luar
biasa. Saya sendiri bersyukur sudah diberikan Tuhan seorang isteri yang luar biasa, yang mampu
menjadi pendamping hidup saya dan penolong saya yang sepadan. Satu pelajaran bagi kita yang
adalah wanita, bagaimana kita menjadi orang yang cantik di hadapan manusia dan di hadapan
Tuhan, dengan perkataan-perkataan yang lembut dan menyejukkan hati. Di sisi lain, bagi kita yang
pria juga mendapat pelajaran agar kita memperlakukan wanita dengan bijaksana, agar kita tidak
hidup bebal dan dursila. Bagi kita yang telah menikah, tentunya kita juga mendapatkan pelajaran
bagaimana agar suami dan isteri dapat saling mengasihi dan mendukung. Saya rasa kunci kesuksesan
Nabal sebagai pengusaha ternak itu terletak pada Abigail, isterinya. Sayangnya Nabal tidak sadar
akan hal itu dan boleh dikatakan “menyia-nyiakan” Abigail. Oleh karena itu Tuhan pun akhirnya
memberkati Abigail dengan memberikan kesempatan kepada Abigail untuk menjadi isteri Daud,
yang nantinya akan menjadi raja atas bangsa Israel. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya
yang hidup benar di hadapan Tuhan, Ia akan mengangkat anak-anakNya ke tempat yang lebih tinggi
lagi, ketika kita sudah berbuat yang benar dalam tingkat yang sedang kita lalui saat ini.

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 25:23-31


25:23 Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di
depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
25:24 Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan
itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.
25:25 Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya
demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-
orang yang tuanku suruh.
25:26 Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari
pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan, biarlah
menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!
25:27 Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan
kepada orang-orang yang mengikuti tuanku.
25:28 Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi
tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat
terdapat padamu selama hidupmu.
25:29 Jika sekiranya ada seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka
nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu,
tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban.
25:30 Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-
Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel,
25:31 maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa
alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat
baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."

life by God's grace


Do everything for Jesus Christ

Belajar Dari Tokoh Abigail

Kisah Abigail ditulis di kitab 1 Samuel 25:2-42. Abigail memiliki sifat yang
pantas untuk ditiru oleh setiap istri. Abigail adalah istri dari Nabal, seorang
yang bebal, kasar dan jahat kelakuannya. Namun demikian hal itu tidak
mengubah sifat Abigail yang cantik. Ia tetap menjadi istri yang bijak, taat
dan hormat kepada suaminya serta rendah hati kepada setiap orang. Nabal
orang kaya yang sombong, kikir dan mementingkan diri sendiri. Nabal
menghina Daud sehingga Daud menjadi murka dan hendak membinasakan
semua laki-laki di Maon. Tetapi Abigail memikirkan keselamatan suaminya
dan seluruh orang di rumahnya. Ia mengambil alih peran Nabal tanpa
menjatuhkan harga diri Nabal di depan orang lain. Bahkan ia mau mengambil
resiko dengan menghadap Daud yang sedang murka dan merendahkan diri
sujud pada kaki Daud untuk meredakan kemarahan Daud. Saat itu Abigail
menyatakan bahwa kesalahan suaminya adalah kecerobohannya sebagai istri
dan ia mau menanggung kesalahan itu. Abigail bukan hanya bijak tetapi juga
sangat mengasihi suaminya dengan tulus. Ketika Nabal meninggal, Abigail
memperoleh kemuliaan Tuhan dengan menjadi istri Daud raja Israel.

PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI TOKOH ABIGAIL (1 Samuel


25)

1. Mau mendengarkan saran atau teguran dari orang lain walaupun posisi
kita lebih tinggi dari orang tersebut.
Ayat 17  Abigail mau mendengarkan nasihat bujangnya/pelayannya,
menggambarkan sifatnya yang rendah hati.

2. Rela berkorban demi keselamatan suami dan keluarga.


Ayat 23-24  Abigail mau menanggung kesalahan Nabal dengan
merendahkan dirinya di kaki Daud yang sedang marah kepada Nabal. Abigail
mau menanggung resiko kemungkinan Daud akan marah kepadanya, bahkan
bisa saja membunuhnya.

3. Menjaga kehormatan suami.


Ayat 28  Abigail menjaga kehormatan suaminya dengan mengakui
kesalahan suami sebagai kesalahannya juga. Didasari prinsip bahwa suami
istri adalah satu daging (Kejadian 2:24).

4. Pandai memilih waktu kapan harus berkata-kata, kapan harus diam dan
kapan harus bertindak dalam menghadapi masalah dengan suami maupun
keluarga.
Ayat 36-37  Abigail menahan diri dan memilih waktu yang tepat untuk
menyampaikan permasalahan mereka yaitu di saat suaminya sudah tenang
dan tidak mabuk lagi.

5. Istri yang bijak akan mendapat pujian dan perlindungan Tuhan.


Ayat 32-34  Tuhan melindungi Abigail dan membuat Daud luluh karena
sikapnya yang bijak. Daudpun memujinya dan terus mengingatnya.

6. Istri yang mengikut Tuhan akan mendapatkan berkat-Nya lebih dari pada
yang diharapkan.
Ayat 26,32,41,42  Abigail mengikut Tuhan sepenuh hati maka ia diberi
hikmat Tuhan di dalam perannya sebagai istri dan pada akhirnya ia
mendapat kemuliaan dari Tuhan dengan diambil istri oleh raja Daud. Pada
konteks jamannya, hal ini adalah kemuliaan bagi para wanita.

UNTUK DIRENUNGKAN PARA ISTRI:

Jadilah istri yang berperan sebagai penolong suami, bukan sebaliknya malah
merongrong suami. Berbuat baik bukan karena kebaikan suami tapi karena
ketaatan kepada Tuhan, dan jalanilah peran ini dengan sukacita dan
ketulusan hati karena upahnya besar di surga.
WANITA KRISTEN
Abigail -- Wanita Dalam Alkitab
edisi - 71 Pria dan Wanita: Diciptakan Menurut Gambar-Nya

1 Samuel 25

Abigail adalah istri Nabal. Abigail adalah wanita bijak nan cantik, sedangkan Nabal adalah
seorang kaya namun kelakuannya jahat dan buruk. Kepintaran dan kepekaan Abigail
menyelamatkan keluarganya dari ambang kehancuran (1 Samuel 25).

Ketika Petrus menyatakan pernyataan yang terkenal mengenai wanita sebagai kaum yang
lebih lemah (1 Petrus 3:7), dia berbicara mengenai kapasitas fisik (dan emosi), dan bukannya
intelektual atau kerohaniannya.

Abigail, Debora, dan Priskila (segelintir contoh saja) adalah para wanita yang disebutkan
dalam Alkitab dengan kapasitas intelektual dan rohaniah yang melampaui kapasitas pria.
Kenyataannya, kita semua memunyai "Semangat Kristus" dalam diri kita, dan kita dapat
menerima panggilan Allah untuk kita.

Cerita Abigail merupakan cerita yang pendek. Daud telah menunjukkan kebaikannya kepada
suaminya, tetapi Nabal terlalu bodoh dan angkuh untuk mengetahuinya. Daud mengirimkan
beberapa orang kepada Nabal untuk meminta pertolongan, meminta beberapa makanan untuk
mereka. Nabal mengusir mereka dengan ejekan, tanpa makanan. Ketika Daud bersiap-siap
membalas Nabal, Abigail terburu-buru bertemu dengannya. Dia mencegah Daud mengambil
nyawa Nabal dengan kata-kata bujukan dan hadiah.

Banyak wanita memiliki kemampuan yang sama saat ini. Mungkin dalam rumah, pekerjaan,
dan ini bergantung pada Anda. Atau, tempat kerja ini mungkin menjadi tempat orang-orang
kagum kepada Anda. Gunakanlah kemampuan yang diberikan Allah kepada Anda untuk
memuliakan Allah.

Lelaki tidak selalu menjadi orang yang paling bijak. Tentu saja ada beberapa hal yang dapat
Anda tangani lebih baik daripada pria-pria di sekeliling Anda.

Kehidupan Abigail adalah sebuah kenyataan. Hikmat adalah milik kita semua (Yakobus 1:5).
Sebagai seorang wanita, Anda dapat menemukan diri Anda berada dalam posisi
kepemimpinan, bukan dengan sebuah pilihan, tetapi karena orang lain di sekitar Anda tidak
dapat melakukannya.
Puji Tuhan, Anda hadir untuk memecahkan masalah. (t\Dicky)

Cerita 60: Abigail dan Daud


SEBELUMNYA

BERIKUT

DAFTAR ISI

TAHUKAH kau siapa wanita cantik yang datang menemui Daud? Namanya adalah
Abigail. Ia seorang yang bijaksana, dan ia mencegah Daud melakukan hal yang
buruk. Tapi sebelum mempelajari hal itu, marilah kita lihat apa yang telah terjadi atas
Daud.

Setelah Daud melarikan diri dari ancaman Saul, ia bersembunyi dalam gua.
Saudara-saudaranya dan yang lain-lain dari keluarganya ikut dengan dia. Kira-kira
400 orang lelaki datang kepadanya, dan Daud menjadi pemimpin mereka. Daud
pergi menemui raja Moab dan berkata, ’Izinkanlah ayah dan ibuku tinggal
bersamamu sampai aku tahu pasti apa yang akan terjadi atas diriku.’ Belakangan
Daud dan orang-orangnya harus bersembunyi di bukit-bukit.

Sesudah itulah Daud bertemu dengan Abigail. Suami Abigail bernama Nabal
seorang pemilik tanah yang kaya. Ia punya 3.000 domba dan 1.000 kambing. Nabal
orangnya kasar dan jahat. Tapi istrinya Abigail sangat cantik. Juga, Abigail tahu
bagaimana berbuat apa yang benar. Ia bahkan pernah menyelamatkan keluarganya.
Marilah kita lihat kejadiannya.

Daud serta orang-orangnya telah berlaku baik budi kepada Nabal. Mereka
membantu melindungi domba-domba Nabal. Maka suatu hari Daud mengutus
beberapa orang untuk meminta pertolongan dari Nabal. Orang-orang yang diutus
oleh Daud menemuinya ketika Nabal bersama pembantu-pembantunya sedang
menggunting bulu domba-dombanya. Mereka berpesta, dan ada banyak makanan
enak bagi Nabal. Maka inilah yang dikatakan oleh orang-orang yang diutus oleh
Daud, ’Kami telah berlaku baik terhadapmu. Kami tidak mencuri satu pun dari
domba-dombamu, melainkan telah membantu memeliharanya. Maka, tolonglah
berikan sedikit makanan bagi kami.’

’Saya tidak akan memberikan makananku kepada orang-orang seperti kamu,’ kata
Nabal. Ia berbicara sangat kasar, dan mengatakan hal-hal yang buruk mengenai
Daud. Ketika orang-orang Daud kembali dan menceritakan kepada Daud mengenai
hal itu, Daud sangat marah. ’Sandangkanlah pedangmu! ia berkata kepada orang-
orangnya. Dan mereka pun berangkat untuk membunuh Nabal serta orang-
orangnya.

Salah satu dari orang-orang Nabal yang mendengar perkataan kasar yang Nabal
ucapkan, menceritakan kepada Abigail apa yang terjadi. Segera Abigail menyiapkan
makanan. Lalu makanan itu dimuatnya di atas beberapa ekor keledai dan ia pun
berangkat. Ketika ia bertemu dengan Daud, ia turun dari keledainya, sujud dan
berkata, ’Tuanku, janganlah kiranya tuanku memperhatikan Nabal suamiku itu. Ia
orang bebal, dan selalu melakukan hal-hal yang bodoh. Ini adalah pemberian bagi
tuanku. Ambillah itu, dan ampunilah kami atas apa yang telah terjadi.’

’Engkau adalah perempuan yang bijaksana,’ Daud menjawab. ’Engkau telah


mencegah aku dari pada membunuh Nabal untuk membalaskan kepadanya
kejahatannya itu. Sekarang pulanglah dengan damai.’ Belakangan, setelah Nabal
mati, Abigail menjadi salah seorang istri Daud.

1 Samuel 22:1-4; 25:1-43.

Pertanyaan

 Siapa nama wanita yang datang menemui Daud seperti yang terlihat pada gambar,
dan bagaimana sifat wanita itu?
 Siapakah Nabal?
 Mengapa Daud mengutus beberapa orangnya kepada Nabal untuk meminta
bantuan?
 Apa yang Nabal katakan kepada orang-orang Daud, dan bagaimana tanggapan
Daud?
 Bagaimana Abigail memperlihatkan bahwa ia seorang wanita yang bijaksana?

Pertanyaan tambahan

 Bacalah 1 Samuel 22:1-4.

Bagaimana keluarga Daud memberikan teladan tentang caranya kita harus


saling mendukung dalam persaudaraan Kristen? (Ams. 17:17; 1 Tes. 5:14)

 Bacalah 1 Samuel 25:1-43.

Mengapa Nabal digambarkan dengan begitu hina? (1 Sam. 25:2-5, 10, 14,
21, 25)

Apa yang dapat dipelajari para istri Kristen dewasa ini dari teladan Abigail?
(1 Sam. 25:32, 33; Ams. 31:26; Ef. 5:24)
Abigail mencegah Daud melakukan dua hal buruk apa? (1 Sam. 25:31, 33;
Rm. 12:19; Ef. 4:26)

Bagaimana tanggapan Daud terhadap kata-kata Abigail membantu kaum pria


dewasa ini memiliki pandangan Yehuwa mengenai kaum wanita? (Kis.
21:8, 9; Rm. 2:11; 1 Ptr. 3:7)

Anda mungkin juga menyukai