Anda di halaman 1dari 2

Ujian Akhir Semester Ganjil 2020-2021

Mata Kuliah Etika Profesi Hukum


Dosen: Suadamara Ananda dan Tanius Sebastian

• Mekanisme Pengerjaan dan Pengumpulan


Ujian berikut dikerjakan secara individual. Anda cukup menuliskan jawabannya seperti
contoh berikut:

Soal nomor 1
Jawaban: A atau B atau C atau D atau E
Argumentasi: Mengapa Anda memilih salah jawaban di atas berdasarkan rujukan bahan
kuliah yang Anda miliki? Tuliskan argumentasi yang mendukung pilihan anda itu dalam
empat baris kalimat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak boleh melebihi
jumlah baris yang ditentukan.

Tidak perlu menyalin atau menuliskan ulang soal, cukup tuliskan


jawaban dan argumentasi Anda.

Adapun format penulisan ujian adalah sebagai berikut.

Tulis NPM dan Nama Lengkap di pojok (Header) kanan atau kiri atas. Kertas A4, huruf
Bookman Old Style, ukuran 10, spasi 1,5, no add space, disertai nomor halaman.
Dikumpulkan di dalam format PDF, paling lambat di tanggal 28 Januari 2021, pukul
10.00 WIB ke: tanius.sebastian@gmail.com, dengan SUBJEK SUREL dan NAMA
BERKAS: UAS-Etprof_Kelas_NPM_Nama Depan
Contoh: UAS-Etprof_A_2007200118_Tanius

• Pilihan Jawaban
Pada setiap nomor soal pilihlah salah satu jawaban dari lima pilihan berikut:
(A) Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya memiliki hubungan sebab-akibat
(B) Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak memiliki hubungan sebab-
akibat
(C) Pernyataan benar dan alasan salah
(D) Pernyataan salah dan alasan benar
(E) Baik pernyataan maupun alasan salah

1. Baca dan cermati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim sebagaimana yang dapat
dilihat/unduh di laman:
https://bawas.mahkamahagung.go.id/bawas_doc/doc/kode_etik_hakim.pdf. Tampak
bahwa di dalam kode etik hakim Indonesia tersebut tidak terdapat
pengaturan/regulasi/kode perilaku yang bersifat mengecualikan, yakni yang
menyimpangi ketentuan etis dan perilaku seorang hakim. Kaidah moral yang
mengecualikan tersebut dalam kajian etika profesi hukum muncul dari gambaran atau
konsepsi tentang moralitas dalam profesi hukum. Pengemban profesi memiliki
moralitas menurut peran profesionalnya sekaligus menurut kedudukannya sebagai
orang biasa. Kita perlu mencermati kaidah-kaidah etika profesi hukum karena bila tidak
kita akan tersesat, yakni mengganggap bahwa semua nilai perilaku yang baik dan buruk
sama saja dan bisa dipertukarkan. Misalnya, kaidah perilaku jujur disalahartikan
sebagai kaidah perilaku arif dan bijaksana.
SEBAB

1
Sebagai orang biasa, misal sebagai seorang ayah yang sedang menikahkan anaknya di
dalam pesta perkawinan, hakim secara etis boleh dan dibenarkan untuk menerima
hadiah, sejauh hadiah tersebut tidak diartikan atau dimaksudkan untuk mempengaruhi
tugas-tugas peradilan. Ini adalah kaidah etika profesi hukum yang mengatur tentang
integritas hakim yang tinggi, yakni bahwa hakim memiliki pribadi yang tidak berpihak
kepada siapa pun baik dalam maupun di luar persidangan. Contoh pelanggaran
terhadap sikap yang tidak berpihak ini bisa kita temukan di dalam kasus-kasus suap
terhadap hakim, seperti kasus hakim Akil Mochtar yang menerima suap dari sengketa
Pilkada. Perihal pemberiaan hadiah ini adalah bentuk penerapan dari kaidah tentang
perilaku jujur.
JAWABAN: ………
ARGUMENTASI:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Baca dan cermati Kode Etik Advokat Indonesia sebagaimana yang dapat dilihat/unduh
pada laman: https://www.peradi.or.id/index.php/profil/detail/5. Perhatikan Pasal 2
dan Pasal 3 huruf Kode Etik Advokat tersebut menjabarkan lebih lanjut pengertian
profesi advokat sebagai officium nobile. Lebih spesifiknya lagi, Pasal 3 huruf (b) Kode Etik
Advokat menegaskan bahwa advokat adalah pengemban profesi dan bukan pemberi
jasa (service provider) karena advokat tunduk pada kepentingan klien atau pihak yang
berperkara, bukan tunduk pada the rule of law. Hal itu sejalan dengan ketentuan
tentang “tugas-tugas dan tanggung jawab” ahli hukum yang dinyatakan di dalam Basic
Principles on the Role of Lawyers. Adopted by the Eighth United Nations Congress on the
Prevention of Crime and the Treatment of Offenders, Havana, Cuba
27 August to 7 September 1990 (lihat
https://www.ohchr.org/EN/ProfessionalInterest/Pages/RoleOfLawyers.aspx). Dengan
berpegang pada kepentingan klien, advokat harus menjamin kemenangan bagi kliennya.
SEBAB
Etika profesi hukum sama dengan etiket.
JAWABAN: ………
ARGUMENTASI:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai