Anda di halaman 1dari 9

a.

KD 3.13

Pengelolaan Kegiatan Keprotokolan

Kompetensi Inti

KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung - jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar

3.13. Menerapkan kegiatan keprotokolan


4.13. Melaksanakan kegiatan keprotokolan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu:


1. Menjelaskan makna pengelolaan kegiatan keprotokolan
2. Menguraikan macam-macam kegiatan keprotokolan
3. Mengidentifikasi ruang lingkup kegiatan keprotokolan

Petunjuk Belajar

Petunjuk Penggunaan Modul


Untuk Peserta Didik:
1. Bacalah modul dengan seksama, terutama bagian instruksi
a. Pahami tujuan Anda mempelajari modul, sasaran yang diharapkan, tingkat
penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan.
b. Kerjakan tugas dan latihan yang terdapat di dalamnya.
c. Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul ini.
d. Laporkan kemajuan Anda kepada guru sebelum Anda melanjutkan ke modul
selanjutnya.
2. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.
3. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang ditetapkan.
4. Jika ada bagian yang belum Anda pahami, cobalah terlebih dahulu mendiskusikan
dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama, sebelum Anda bertanya
pada guru

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
BAB III
Pengelolaan Kegiatan Keprotokolan

Pengelolaan Kegiatan Bidang Keprotokolan

Penerapan Kegiatan
Kegiatan Keprotokolan
Keprotokolan
Tata Tempat Etika Kegiatan Keprotokolan
Tata Upacara Contoh Penerapan Kegiatan
Tata Penghormatan Keprotokolan

Pada dasarnya kegiatan keprotokolan harus dipersiapkan dengan baik. Dengan demikian,
penyelenggarakaan acara tidak akan terjadi kesalahan sedikit pun. Kegiatan keprotokolan
terfokus pada tiga hal yaitu tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. Seorang
protokol harus menguasai ketiga hal tersebut. Dengan demikian, suatu acara tidak akan
terjadi kesalahpahaman yang akan menyebabkan acara atau kegiatan menjadi tidak
berjalan dengan baik atau lancar sesuai dengan regulasi yang berlaku. Di Indonesia
kegaitan keprotokolan lebih banyak dilakukan dalam acara upacara baik upacara bendera,
upacara penyambutan tamu kenegaraan, maupun upacara HUT kemerdekaan Indonesia.
Protokol harus mampu menguasai baik keseluruhan dari kegiatan keprotokolan.

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
MATERI

Kegiatan Keprotokolan
A

K
eprotokolan merupakan bagian penting dari suatu acara atau kegiatan. Hal tersebut karena
menyangkut kehormatan dan penghargaan pada setiap pelaku, baik individu ataupun
kelompok yang terlibat dalam suatu acara. Pada dasarnya kegiatan dari keprotokolan
dalam sebuah acara meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan.

1. Tata Tempat
Tata tempat merupakan suatu tata urutan kegiatan, yaitu mengenai cara yang harus
dilakukan sesuai dengan jenis aktivitasnya. Pasaal 1 (4) UU No. 9 Tahun 2010
mengenai Keprotokolan menjelaskan jika “:Tata tempat adalah peraturan tempat bagi
penjabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi
internasional, serta tokoh masyarkat tertentu dalam acara kenegaraan atau acarea
resmi.
Tata tempat adalah urutan dari kegitan yaitu bagaimana suatu acara akan
dilaksanakan sesuai dengan jenis dari aktivitas. Tata tempat yang dimaksud dalam hal
ini yaitu penempatan mengenai tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintahan,
perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta tokoh masyarakat
tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi.
Pada dasarnya, pejabat negara, pejabat pemerintah, dan juga tokoh masyarakat
dalam acara acara resmi dan acara kenegaraan mendapat urutan tata tempat. Dalam hal
ini tata tempat bagi pejabat negara dan juga pejabat pemerintah. Adapun dalam suatu
acara kenegaraan baik yang dilakukan di ibu kota negara, maupun yang
diselenggarakan diluar ibu kota negara memiliki urutan. Jika didasarkan pada Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2020 Pasal 9 mengenai ata Tempat dalam Acara Kenegaraan
dan Acara Resmi di ibu kota Negara Republik Indonesia ditentukan dengan urutan
sebagai berikut.

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
Pada Dasarnya, pejabat negara, pejabat pemerintah, dan juga tokoh masyarakat
dalam acara resmi dan acara kenegaraan mendapatkan urutan tata tempat. Dalam hal
ini tata tempat bagi pejabat negara dan juga pejabat pemerintah. Adapun dalam suatu
acara kenegaran baik yang dilakukan di ibu kota negara, maupun diselenggarakan di
luar ibu kota negara memiliki urutan, juka didasarkan pada Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2010 Pasal 9 mengenai Tata Tempat dalam Acara Kenegaraan dan Acara Resmi
di ibu kota Negara Republik Indonesia di tentukan dengan urutan sebagai berikut.
a. Presiden Republik Indonesia.
b. Wakil Presiden Republik Indonesia.
c. Mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.
d. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
f. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
g. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik.
h. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
i. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
j. Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia.
k. Perintis pergerakan kebangsaan/kemerdekaat.
l. Duta Besar/Kepala Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional.
m. Wakil Ketua Majelis permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Badan
Penyhelenggara Pemilihan Umum, Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan
Republik Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Wakil
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan Wakil Ketua Komisi
Yudisial Republik Indonesia.
n. Menteri, pejabat setingkat menteri, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta Duta
besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
o. Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara tentara Nasional
Indonesia.
p. Pemimpin partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan Raykat
Republik Indonesia.

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
q. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonwsia, Ketua Muda dan Hakim
Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia, Hakim Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia, dan Anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia.
r. Pemimpin lembaga negara yang ditetapkan sebagai pejabat negara, pemimpin
lembaga negara lainnya yang ditetapkan dengan undang-undang, deputi gubernur
senior dan deputi Gubernur Bank Indonesia, serta Wakil Ketua Badan
Penyelenggara Pemilihan Umum.
s. Gubernur kepala daerah.
t. Pemilik tanda jasa dan tanda kehormatan tertentu.
u. Pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, wakil mernteri, Wakil Kepala Staff
Angkatan Darat, angkatan Laut dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia,
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil Jaksa Agung
Republik Indonesia, Wakil gubernur, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, pejabat eselon I atau yang disetarakan.
v. Bupati/wali kota dan ketua dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota.
w. Pimpinan tertinggi representasi organisasi keagamaan tingkat nasional yang secara
faktual diakui keberadaannya oleh pemerintah dan masyarakat.

1. Tata Upacara
Tata upacara merupakan suatu aturan yang digunakan dalam melaksanakan suatu
upacara dalam suatu acara atau kenegaraan. Dalam kegiatan keprotokolan upacara
yang sering dilaksanakan yaitu upacara berndera yang bersifat resmi atau kenegaraan.
Upacara bendera dapat diartikan sebagai gerakan atau tindakan yang ditata dan
dirangkai dengan disiplin dan tertib. Pada dasarnya upacara bendera merupakan suatu
dari pencerminan berbagai nilai-nilai budaya bangsa yang merupkan suatu cerminan
dari peradaban bangsa, hal tersebut yang menjadi ciri khas yang membedakan dengan
bangsa lainnya. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan protokol dalam
menjalankan tata upacara, dalam hal ini upacara bendera kenegaranaan atau resmi.
a. Pejabat Upacara
Pejabat dalam upacara, yaitu
1) pembina upacara,
2) pemimpin upacara,
3) pengatur upacara, dan
4) pembawa upacara

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
b. Petugas Upacara
Berikut orang yang bertugas dalam upacara
1) Pembawa naskah Pancasila.
2) Pembawa pembukaan teks Undang-Undang 1945.
3) Pembaca doa.
4) Dirigen lagu.
5) Petugas pengibar/penurun bendera.
6) Petugas pembawa lagu/paduan suara
7) Cadangan tiap perangkat.

c. Perlenkapan Upaca
Berikut perlengkapan yang dibutuhkan dalam upacara.
1) Bendera berwarna merah putih dengan ukuran perbandingan 2:3 dengan ukuran
terbesar 2 X 3 meter. Adapun ukuran terkecil 1 X 1,5 meter.
2) Tinggi tiang bendera minimal 5 meter dan maksimal 17 meter, dengan
perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5.
3) Tali bendera menggunakan jenis tali layar dan bukan menggunakan jenis tali
plastik.

d. Naskah dalam Upacara


Berikut naskah yang dibutuhkan dlaam upacara bendera.
1) Pancasila.
2) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
3) Naskah doa.
4) Naskah acara

2. Tata Penghormatan
Tata penghormatan merupakan suatu aturan yang dilakukan untuk memberikan
penghormatan pada pejabat negara, pejabat pemerintahan dan juga tokoh masyarakat
tertentu.

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
Berikut tata penghormatan dalam bidang bidang keprotokolan yang harus dimengerti
dan dipahami.
a. Penghormatan preseance atau penghormatan urutan yaitu dimulai dari orang yang
memiliki kedudukan tertinggi sebagai urutan pertama.
b. Penghormatan rotation atau penghormatan susunan terdiri atas sebagai berikut.
1) Preseance tertinggi, sambutan terakhir, pada penghargaan urutan pertama.
2) Pembesar upacara datang paling akhir dan pulang lebih dahulu.
3) Jika menggunakan pesawat terbang, preseance tertinggi naik paling akhir dan
turun lebih dahulu dari pesawat
4) Orang yang memiliki preseance tertinggi saat datang ke acara akan
mendapatkan penyambutan.

Penerapan Kegiatan Keprotokolan


B

Setelah memahami materi mengenai jenis-jenis kegiatan dari protokol, selanjutnya


kita akan mempelajari materi mengenai penerapan kegiatan-kegiatan keprotokolan.

1. Etika Kegiatan Keprotokolan


Pada dasarnya, seorang protokol dalam menjalankan kegiatannya harus mempu
memahami dan menerapkan etika dari kegiatan keprotokolan.
Etika protokol merupakan suatu norma-norma, kaidah-kaidah atau nilai-nilai, ukuran-
ukuran dapat berupa aturan-aturan tatanan yang harus selalu ditaati. Selain itu, etika
protokol harus dipatuhi dalam suatu acara kenegaraan atau acara resmi yang terdiri dari
pengaturan tentang tata tempat, tata uapacara, dan tata penghormatan.
Pada dasarnya etika memiliki tujuan untuk meneliti tingkah laku dari manusia yang
dianggap sebagai cerminan dari apa yang terkandung dalam jiwa atau dalam hati nurani
seorang protokol.

2. Contoh Penerapan Kegiatan Keprotokolan


Berikut contoh penerapan dari kegiatan kepotokolan yang terdiri dari tata upacara, tata
tempat, dan tata penghormatan dalam acara Peresmian/Pembukaan Gedung Baru
“Deepa Grup”.

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita
Kegiatan Keprotokolan Upacara Pemerintahanan/Pembuakaan Gedung Baru
“ Deepa Grup”
1. Tata Upacara
Upacara peresmian/pembukaan gedung baru dilakukan di luar ruangan di depan
gedung yang akan diresmikan. Guna kelancaran upacara peresminan/pembukaan
gedung baru harus dibuat suatu aturan-aturan yang sudah disepakati saat
pertemuan oleh bagian humas dengan protokol dan bagian lainnya yang
memiliki keterkaitan dengan bagian sosial. Aturan tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Pihak-pihak yang terlibat dala peresmian gedung atau pembukaan gedung
baru yaitu pemilik saham perusahaaan, pimpinan direksi perusahaan, pejabat
instansi pemerintah, karyawan perusahaan, dan petugas upacara (pembawa
acara).
b. Perlengkapan dalam upacara yaitu mimbar, naskah/teks yang akan
dibacarakn, meja, kursi, dan peralatan pemotongan pita sebagai bentuk
peresmian gedung
c. Urutan dalam acara dimulai dari pembukaan, acara pokok, dan acara
penutup.

2. Tata Tempat
Pengaturan tata tempat pada saat acara berlangsung diatur sedemikian rupa
mengacu pada situasi dan kondisi tempat, sifat acara serta kepatutan. Dalam hal
ini karena acara dilaksanakan di luar gedung (halaman gedung yang akan
diresmikan) biasanya menggunakan tenda beserta kursi-kursi tempat undangan,
panggung kecil untuk menyampaikan pidato dan dapat duduk serta berdiri sesuai
dengan tugas dan keadaaan saat upaca berlangsung.

Tata tempat untuk pejabat dan undangan lainnya disesuaikan berdasarkan aturan
pada umumnya sesuai jabatan dan kedudukan serta aturan setempat. Penempatan
undangan dapat dilihat gambar-gambar lay out upacara.

3. Tata Penghormatan
Tata penghormatan meliputi cara memberi hormat dan penyediaan kelengkapan
sarana yang diperlukan untuk kelancaran upacara

OTK Humas dan Keprotokolan XII – Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen| SMK Tarakanita

Anda mungkin juga menyukai