(Keberanian)
"Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita" (QS 9: 40)
Pengertian
Asy Syaja’ah adalah salah satu ciri yang dimiliki orang yang
istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri berupa al-ithmi’nan
(ketenangan) dan at-tafaul (optimisme).
Landasan Keberanian
1- Iman yang kokoh
Jalan kebenaran itu pasti tidak akan mulus, gampang. Jika mulus dan
gampang saja yang dialami, justru harus dipertanyakan, apakah benar
dalam jalan kebenaran? Banyak tantangan, baik dari dalam diri sendiri
berupa hawa nafsu, maupun godaan syaithan yang tak akan pernah
berhenti sampai akhir hayat, atau godaan manusia lainnya yang ingin
menjerumuskan pada kebatilan. Semua itu akan selalu dihadapi,
kondisi hidup yang sedang dihadapi, semisal himpitan masalah
ekonomi, musibah dan lainnya bisa jadi melunturkan semangat.
Tetapi, itulah memang jalan yang harus dihadapi. Bersabar adalah
kunci, mudah diucapkan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Sabar
jugalah jalan yang ditempuh para Rasul dan Nabi, salafus shaleh.
Sehingga kita pun mesti berjuang dengan penuh kesabaran untuk
menjalani ketaatan kepada Allah.
Kita dalam tanda kutip adalah produk masa lalu, hasil didikan
berbagai pihak bermula mungkin orang tua, keluarga, guru,
lingkungan dan seterusnya. Sehingga sedikit banyaknya karakter yang
kita miliki sekarang ini adalah buah dari pendidikan orang-orang yang
terdahulu. Jika pendidikan yang itu baik, akan menghasilkan generasi
yang baik. Begitu juga dengan kedepannya, kita adalah bagian dari
orang yang akan mewarisi generasi masa depan. Karena perjuangan
dakwah adalah perjuangan sampai akhir zaman, bukan satu generasi
saja. Sehingga menyiapkan generasi baru yang kuat, adalah keharusan
bagi keberlangsungan dakwah.
Selain itu generasi yang kuat dan mandiri akan lebih berpeluang
melahirkan karakter pemberani. Perumpamaan orang-orang yang
hidup dibawah belas kasihan orang lain, atau orang yang meminta-
minta, bisa jadi akan berkurang keberaniannya dalam menyampaikan
kebenaran terutama kepada pihak dimana dia meminta-minta atau
mendapat belas kasihan.
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”. (QS 7:
23)