Anda di halaman 1dari 12

Kelebihan dan Kelemahan

Negara Serikat / Federasi

Dosen Pengampu: Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum &


Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Putri Imaniyati NIM : 2110128320005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang Kelebihan dan Kelemahan Negara Serikat/Federasi,
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih, kepada Bapak Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum &
Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Ilmu Politik dan Pendidikan IPS
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 21 April 2022


Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 6
a. Negara ....................................................................................................................................................... 6
b. Negara Serikat / Federasi......................................................................................................................... 7
c. Kelebihan dan Kelemahan Negara Serikat / Federasi ........................................................................... 9
d. Contoh Negara Serikat/Federasi ........................................................................................................... 10
BAB III............................................................................................................................................................ 11
PENUTUP ....................................................................................................................................................... 11
a. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 11
Saran ............................................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka : ............................................................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bentuk Negara merupakan suatu hal yang penting dalam suatu negara. Hal ini
didasarkan bahwa dalam kehidupan dalam ketatanegaraan, perlu adanya suatu hubungan yang
jelas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuan akhir adanya bentuk negara
adalah sebagai landasan dalam mewujudkan tujuan negara. Bentuk negara dalam suatu negara
mengaris bawahi secara jelas bertanggung jawab setiap pemerintah pusat dan pemerintah
daerah (Arfa’i, A. I, 2013: 142).
Dalam kehidupan berketatanegraaan negara-negara di dunia dikenal dua macam bentuk
negara yang sangat dominan dipakai oleh suatu negara, yaitu negara berbentuk
Kesatuan/Unitaris dan negara berbentuk Serikat/Federasi. Kedua bentuk negara ini memiliki
perbedaan satu sama lain dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (Arfa’i, A.
I, 2013: 142).
Negara berbentuk Serikat/Federal merupakan suatu negara dalam kekuasaannya berada
pada negara bagian, bentuk negara federal hanya memiliki kekuasaan tertentu yang sudah
dirincikan secara tegas dalam UUD. Sedangkan, Negara Kesatuan/Unitaris dimana memiliki
kekuasaan pemerintah ada pada pemerintah pusat (sentralisasi). Negara kesatuam tidak
mengenal ada negara dalam negara (Arfa’I, A, I, 2013:143).
Karakteristik utama negara federal adalah rekonsiliasi kedaulatan nasional dan
kedaulatan negara bagian, Syarat utama negara federal adalah adanya rasa kebangsaan dari
negara-negara yang membentuk federasi dan tidak adanya niatan untuk menjadi satu kesatuan.
Jika mempunyai kehendak bersatu berarti bukan lagi negara federal. (C.F. Strong, 2010:139).

4
B. Rumusan Masalah

 Apa itu Negara?


 Apa itu Negara Serikat / Federasi?
 Apa kelebihan dari Negara Serikat / Federasi ?
 Negara apa saja yang termasuk Negara Serikat / Federasi?

C. Tujuan
 Memaparkan dan menjelaskan pengertian Negara?
 Memaparkan dan menjelaskan Negara Serikat/Federasi?
 Memaparkan kelebihan dan kekurangan Negara Serikat/Federasi?
 Menyebutkan dan menjelaskan Negara Serikat/Federasi?

5
BAB II
PEMBAHASAN

a. Negara

Negara berasal dari kata sanskerta ‘’Nagara’’ yang berarti kota. Dalam bahasa inggris
disebut state sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan dawlah. Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia dapat didefinisikan negara memiliki dua pengertian. Pertama, negara diartikan
sebagai ‘’Negara diartikan sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Kedua, Negara diartikan sebagai ‘’kelompok
sosial yang menduduki wilayah/daerah tertentu yang diorganisasikan di bawah lembaga politik,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. (Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2008 : 544).

Definisi negara juga disampaikan oleh filosofi yang terkenal di Yunani, yaitu Aristoteles.
Aristoteles menyatakan bahwa negara berasal adanya peggabungan keluarga-keluarga menjadi
kelompok yang lebih besar. Kemudian kelompok tersebut saling bergabung dan menjadi sebuah
desa, sehingga seterusnya menjadi suatu negara. Negara yang dimaksud Aristoteles adalah
kota/polis. Sedangkan Thomas Aquinas, yang merupakan ahli hukum alam, medefinisikan
tentang negara. Negara lahir karena eksistensi manusia sebagai makhluk sosial. Kehidupan
manusia yang saling tergantung satu sama lain membuat manusia berkumpul untuk mencapai
tujuan tertentu. Kondisi ini menyebabkan negara lahir secara ilmiah (Sabon, 2014: 21-23).

Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup yang mempunyai syarat-syarat tertentu dan
pemerintahan tertentu. Oleh sebab itu, Negara memiliki sifat negara yaitu Sifat memaksa, agar
peraturan perundangan-undangan selalu ditaati dengan penertiban dalam masyarakat tercapai dan
serta timbulnya anarkhis dapat dicegah, Sifat monopoli, sifat monopoli ini bertujuaan bersama
dalam masyarakat. Dan Sifat mencakup semua yang berarti semua peraturan perundangan-
undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. (Mariam Budiardjo, 2009 : 49-50).

6
b. Negara Serikat / Federasi

Kata ‘’Federal’’ berasal dari bahasa Latin feodus, yang berari perjanjian. Kata ini
menggambarkan suatu ikatan perjanjian di antara negara-negara bagian untuk melakukan
kerjasama, khususnya dalam rangka pertahanan. Perjanjian tersebut saling menguntungkan satu
sama yang lain, yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, akan tetapi semua
masing-masing pihak harus menaati perjanjian yang ada. Menurut Wilian Riker, ikatan federasi
pada mulanya digunakan untuk mencapai tujuan militer, yang kemudian dapat berkembang
menjadi suatu kebutuhan untuk mencukupi suatu logistik, seperti pasar bebas dan penggunaan
mata uang tunggal. Perjanjian tersebut dikenal sebagai konstitusi federal. (Isharyanto, 2016 : 78-
79).

Negara Federasi, yaitu negara yang bersusun secara jamak. Artinya tersusun dari beberapa
negara yang mulanya berdiri sendiri-sendiri, kemudian negara-negara tersebut mengadakan ikatan
kerjasama yang efektif, tetapi negara-negara tersebut masih ingin mempunyai kewenangan yang
diurus sendiri. (Cahyono, 1998: 41-48). Di dalam negara federasi sebuah kekuasaan-kekuasaan
pemerintahan dibagi-bagi antara pemerintahan untuk seluruh negara dan pemerintahan regional
untuk bagian-bagian negara tersebut, oleh sebab itu dua kekuasaan pemerintahan terbatas oleh,
biasanya oleh Undang-Undang Dasar dan yang satu tidak berada di bawah kekuasaan yang lain
(Wheare, 1951).

Pembentukan suatu negara federasi/serikat melalui dua tahap, yaitu tahap pengakuan atas
adanya keberadaan negara-negara dan wilayah yang independen dan tahap kedua adalah suatu
kesepakatan mereka untuk membentuk suatu negara federal. (Sari, 2018 : 45). Dalam negara
federasi memiliki 2 susunan negara, yaitu negara federal dan negara-negara bagian, maka negara
tersebut mempunyai wewenang masing-masing untuk mengadakan atau membuat undang-undang
dasar, sehingga terdapat dua bentuk undang-undang dasar yaitu, undang-undang federal dan
undang-undang bagian/negara-negara bagian (Cahyono, S, 1998 :43).

7
Hubungan antara pemerintah federasi dengan negara bagian berlangsung dalam bentuk
kooperatif jika ditemui 5 ciri khas yaitu, Pertama, masing-masing wewenang pemerintahan dibagi
menjadi diantara kedua pihak tersebut. Kedua, pemerintah federal dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan diatur melalui Undang-Undang, yang menjadi suatu pedoman bagi negara
bagian yang melakukannya. Ketiga, adanya pembagian mekanisme perpajakan. Keempat, negara
bagian mempunyai sistem perwakilan di lembaga perwakilan federal. Kelima, adanya suatu
kebutuhan yang kuat untuk melakukan kerjasama. (Isharyanto, 2016 :80).

Didalam negara federasi/serikat, suatu pemerintahan provinsi/pemerintah negara bagian


memiliki otonomi seperti negara merdeka, kecuali dalam urusan-urusan tertentu, seperti
menyangkut tentang diplomasi luar negeri, hubungan internasional dan keamanan nasional. Selain
itu, negara bagian mempunyai kewenangan untuk membuat undang-undang sendiri, parlemen
sendiri, serta kabinet atau eksekutif sendiri. Negara bagian juga dapat menyelenggarakan urusan
pemerintahannya secara mutlak, dengan sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi negara
(Muhtada, 2018:52).

Pada negara federasi kekuasaan asli itu berasal dari negara-negara bagian, dan sebagian dari
kekuasaan mereka tersebut diserahkan kepada pemerintah gabungan atau pemerintah federal.
Negara federasi menunjukkan derajat desentralisasi yang masih sesuai dengan suatu masyarakat
hukum yakni dibentuk oleh suatu hukum nasional. Dalam negara federasi mesyaratkan suatu
validitas material tata hukum, atau dengan kata lain kompetensi legislatif dari negara dibagi di
antara satu wewenang negara pusat dan sejumlah negara bagian (Cahyono, S, 1998 :44).

8
c. Kelebihan dan Kelemahan Negara Serikat / Federasi

Negara Serikat/Federasi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan


tersebut merupakan ciri khas dari negara tersebut. Kelebihan dari negara serikat yaitu :

 Bentuk negara serikat ini lebih mengakomodasi suatu keragaman dan keunikan suatu
wilayah/daerah
 Adanya penyebaran mengenai kekuasaan dan kewenangan antara pusat dan daerah
 Bentuk negara ini lebih meningkatkan partisipasi politik rakyat
 Negara sering meningkatkan efesiensi dalam pemerintahan
 Strategisnya untuk membuka kekuasaan yang ada pada masa lalu yang sangat tertutup,
masyarakat pada umumnya mendambakan suatu keterbukaan. (Sari, 2018 : 47).

Adapun sisi kelemahan dari bentuk negara serikat anatara lain, yaitu:

 Negara ini dapat berpotensi munculnya tumbuhnya raja-raja kecil di daerah yang tidak
tersentuh oleh wilayah pusat
 Kebijakan pusat dapat terganggu oleh adanya kepentingan pemimpin daerah yang dapat
menyebabkan tidak sinkronnya suatu kebijakan pemerintah serikat dan daerah
 Biaya dalam penyelanggaran pemerintahan daerah bisa sangat berbeda dengan antara satu
daerah dengan daerah lainnya
 Bentuk negara ini sangat berpontensi menciptakan suatu jurang yang luas dan lebar antara
daerah kaya dengan daerah miskin (Muhtada, 2018:53).
 Dapat memberikan kesempatan kesemua provinsi negara serikat sebagai daerah otonom untuk
menikmati hasil SDA daerahnya tanpa perlindungan Undangan-Undangan Perimbangan
Keuangan. Hal ini sangat memperburuk keuangan wilayah tersebut. (Sari, 2018 : 47)

9
d. Contoh Negara Serikat/Federasi

Contoh negara di dunia yang berbentuk negara serikat atau federasi yaitu Australia, Kanada,
Malaysia, dan Amerika Serikat. Bentuk modern pemerintahan federasi berasal dari suatu pengalaman
konstitusional negara, yaitu negara Amerika Serikat. Dapat dikatakan bahwa pemerintah federasi
merupakan salah satu sumbangan sejarah ketatanegaraan di Amerika Serikat terhadap dunia modern.
(Sari, 2018 : 47).

Negara Federasi dibentuk oleh sejumlah negara/wilayah yang independen, yang sejak awal
memiliki kedaulautan atau semacam kedaulatan pada dirinya masing-masing. Negara-negara/ wilayah-
wilayah tersebut bersepakat untuk membentuk sebuah negara federasi. Negara/wilayah pendiri negara
federasi tersebut akan berganti status menjadi wilayah bagian/wilayah administrasi dengan nama
tertentu dalam lingkungan federasi. (Sari, 2018 : 47).

Negara/wilayah yang menjadi anggota negara federasi tersebut memiliki semua kekuasaan
yang kemudian diserahkan sebagian kepada pemerintah federasi. Biasanya pemerintah federasi
diberikan kekuasaan penuh dibidang moneter, pertahanan, peradilan, dan hubungan luar negeri.
Kekuasaan lainnya lebih cenderung tetap dipertahankan oleh negara bagian atau wilayah administarsi.
Kekuasaan bagian bisanya menonjol dalam urusan-urusan seperti domestik, dalam pendidikan,
kesehatan, kesejahteraan sosial, dan keamanan masyarakat (Sari, 2018 : 47).

Contohnya Negara Amerika Serikat yang republik dengan negara federasi (federal) yang
memiliki 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada pada Washington dan pemerintah
negara bagian (state). Adanya pembagian kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki
kekuasaan yang di delegrasikan oleh konstitusi. Pemerintahan negara bagian memiliki semua
kekuasaan yang tidak di delegrasikan kepada pemerintah federal (Tychoon, 2015).

Sistem pemilu di Amerika Serikat menganut sistem distrik, yang sering dilaksanakan. Pemilu
tingkat federal, misalnya pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota senat,
dan pemilihan badan perwakilan. Ditingkat negara bagian, pemilu ini bertujuan untuk pemilihan
gubernur, dan wakil gubernur, pemilu untuk anggota senat dan badan perwakilan negara bagian.
Disamping itu terdapat pemilu untuk memilih wali kota/dewan kota serta jabatan publik lainnya.
(Tychoon, 2015).

10
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Negara diartikan sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Bentuk Negara merupakan suatu hal yang penting dalam
suatu negara. Hal ini didasarkan bahwa dalam kehidupan dalam ketatanegaraan. Dalam kehidupan
berketatanegraaan negara-negara di dunia dikenal dua macam bentuk negara yang sangat dominan
dipakai oleh suatu negara, yaitu negara berbentuk Kesatuan/Unitaris dan negara berbentuk
Serikat/Federasi. Negara Federasi, yaitu negara yang bersusun secara jamak. Artinya tersusun
dari beberapa negara yang mulanya berdiri sendiri-sendiri, kemudian negara-negara tersebut
mengadakan ikatan kerjasama yang efektif, tetapi negara-negara tersebut masih ingin mempunyai
kewenangan yang diurus sendiri.

Negara Serikat/Federasi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang menjadi suatu khas
negara tersebut. Kelebihan dari negara serikat yaitu, Bentuk negara serikat ini lebih
mengakomodasi suatu keragaman dan keunikan suatu wilayah/daerah. Adanya penyebaran
mengenai kekuasaan dan kewenangan antara pusat dan daerah. Dan Bentuk negara ini lebih
meningkatkan partisipasi politik rakyat. Adapun sisi kelemahan dari bentuk negara serikat anatara
lain, yaitu negara ini dapat berpotensi munculnya raja-raja kecil di daerah yang tidak tersentuh oleh
wilayah pusat. Kebijakan pusat dapat terganggu oleh adanya kepentingan pemimpin daerah yang
dapat menyebabkan tidak sinkronnya suatu kebijakan pemerintah serikat dan daerah. Dan dapat
memberikan kesempatan kesemua provinsi negara serikat sebagai daerah otonom untuk menikmati
hasil SDA daerahnya tanpa perlindungan UU Perimbangan Keuangan. Contoh negara di dunia
yang berbentuk negara serikat atau federasi yaitu Australia, Kanada, Malaysia, dan Amerika
Serikat.

b. Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana wawasan baru untuk para pembaca dan
penulis. Walau dalam penulisan masih memiliki kekurangan. Semoga makalah ini dapat
mendorong untuk kita selalu bisa mengenal bentuk-bentuk negara yang di dunia. Dengan
pengetahuan yang luas dapat membantu kehidupan kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

11
Daftar Pustaka :

Arfai’i. (2013). Bentuk Negara Republik Indonesia Ditinjau Pengaturan Tentang Pemerintah Daerah
Dalam Peraturan Perundang-Undangan. Inovatif: Jurnal Ilmu Hukum, 6 (7), 43244. Hal 142-
143.
C.F Strong, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern : Suatu Perbandingan tentang Sejarah dan Bentuk
terj. Deta Sri Widowatie, Bandung : Nusa Media, cet III, 2010, hlm.139.
Cahyono, S (1998). Negara Federasi sebagai Kebutuhan atau Alternatif bentuk Negara Kebutuhan atau
Alternatif bentuk Negara Republik Indonesia. Perspektif 3 (3) Hlm. 41-48.

Isharyanto. ILMU NEGARA, Surakarta, OASE PUSTAKA, 2016. Hlm 78-79.


Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama,
2009. Hlm 49-50.

Muhtada, D., & Diniyanto, A. (2018), Dasar-Dasar Ilmu Negara. BPFH Unnes. Hlm. 52.
Sabon, Max Boli, 2014. Ilmu Negara: Bahan Pendidikan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit
Universitas Atma Jaya. Hlm 21-23.

Sari, I. (2018). Federal Versus Kesatuan : Sebuah Proses Pencaharian Terhadap Bentuk Negara dalam
Mewujudkan Otonomi Daerah. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, Hlm. 45-47.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2018. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.

Tychoon, 2011. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat Atas Konstitusi.


Where, K.C., alih Bahasa Soedjono Hardjosoediro, Parlemen dan Politik, Yayasan Pembangunan.
1951.

12

Anda mungkin juga menyukai