Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASI

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu politik dan


pendidikan IPS

Dosen Pengampu :
Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum
Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Arini : 211028220011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Pertama-petama saya


ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-Nya.
Serta keluasan Ilmu-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ”NEGARA
SERIKAT ATAU FEDERASI” ini tepat pada waktunya.

Makalah “NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASIl” ini disusun untuk


memenuhi tugas Mata Kuliah ilmu politik dan Pendidikan IPS yang diampu oleh
bapak Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum., dan bapak Muhammad Adhitya
Hidayat Putra, M.Pd. Makalah ini telah kami susun dengan baik dan disertai
dengan landasan teori dari seluruh referensi yang terkumpul sehingga dari
beberapa referensi tersebut kami pilih untuk dijadikan referensi utama. Tidak pula
dipungkiri bahwa bantuan dari banyak pihak yang yang dengan suka rela
membantu saya sehingga mempermudah penyusunan makalah ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Drs. M. Zaenal Arifin Anis,
M.Hum., dan bapak Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd. selaku dosen
pengampu Mata Kuliah ilmu politik dan Pendidikan IPS yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

saya sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan


dalam susunan makalah saya, sehingga saran dan masukan dari pembaca saya
harapkan agar saya bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam susunan
makalah ini dipenyusunan makalah berikutnya. Besar harapan saya bahwa
makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, serta dapat menjadi
sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi para pembaca.

Banjarmasin, 21 April 2022

Arini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iiii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2

C. TUJUAN .......................................................................................................2

BAB II ..................................................................................................................... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ........ Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

A. PENGERTIAN NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASI Kesalahan!


Bookmark tidak didefinisikan.

B. PRINSIP PRINSIP DASAR PEMBENTUKAN NEGARA SERIKAT


Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

C. NEGARA NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASI YANG SUDAH MAJU .....8

BAB III ..................................................................................................................12

PENUTUP ............................................................................................................. 12

A. KESIMPULAN .......................................................................................... 12

B. SARAN .......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam Sebuah negara dari suatu bangsa pada umumnya didirikan


melalui proses penyatuan. Dalam pembahasan ini, proses penyatuan yang di
maksud adalah sesuatu yang menjadi alasan sekaligus pendekatan atau cara dalam
membentuk sebuah negara termasuk di dalamnya membentuk negara federal.
Ketika pembentukan dan pertumbuhan negara federal, proses cepat lambatnya di
pengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang dihadapi oleh bangsa tersebut.
Salah satu faktor eksternal yang biasanya dapat mempengaruhi dalam
pembentukan negara federal biasanya terletak pada tekanan militer dan diplomasi.
Sebaliknya, faktor internal yang melatarbelakangi pembentukan negara federal
adalah motif ekonomi.

Dalam proses pembentukan negara federal ketika melalui perubahan


bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara federal seringkali disebabkan
oleh kekuatan-kekuatan internal. Ketika ingin membentuk sebuah negara federal
diawali dengan dua kejadian yaitu tingkat sentralisasi kekuasaan yang sangat
tinggi, kekuatan dalam sentrifugal yang biasanya disebabkan oleh perbedaan-
perbedaan tajam antar kelompok yang dapat mengarah kepada gerakan yang
bersifat kedaerahan dan pemisahan. kekuatan internal yang biasanya dapat
mendorong perubahan bentuk negara dari kesatuan menjadi negara federal
diantaranya adalah perbedaan budaya, bahasa, sejarah, dan pertumbuhan ekonomi
antar kelompok masyarakat.

Konsep federalisme lahir pada zaman Yunani kuno, lalu muncul kembali
pada abad pertengahan pada beberapa kota Italia, dan terus berkembang dalam
konfederasi Swiss (Switzerland) abad ke-13. setiap negara-negara bagian dapat
bebas melakukan tindakan ke dalam, selama itu tidak bertentangan dengan UUD
negara federal. Selain itu setiap keanekaragaman yang terdapat di negara bagian
akan tetap terpelihara. karena negara bagian diberikan kedaulatan tersendiri dalam
bentuk residual power (kekuasaan sisa).

1
Dalam Prinsip negara federal kekuasaan dibagi menjadi sedemikian rupa
sehingga pemerintah federal menguasi bidang tertentu misalnya hubungan luar
negeri, mencetak mata uang. Dalam urusan yang diserahkan pada pemerintah
federal bebas dari campur tangan pemerintah negara bagian, sedang soal
kebudayaan, kesehatan dan sebagainya , pemerintah negara bagian bebas dari
campur tangan pemerintah federal.

Dalam negara federasi, diantara Pemerintah Pusat (Pemerintah Federal)


dengan Negara Bagian otonomi bukanlah masalah, karena dalam kekuasaan
Pemerintah Federal justru bersumber dari Negara-Negara Bagian, Negara Bagian
mempunyai kekuasaan asli (original) yang bukan bersumber dari suatu
pelimpahan wewenang sebagaimana terdapat dalam hak otonomi. Ketika otonomi
bukanlah permasalahan dalam negara federal itu bisa saja dipengaruhi oleh faktor
pendorong ”kaum federalisme” agar lebih menggaungkan manfaat dari bentuk
negara federal, dan di negara-negara federal, seperti Amerika serikat dan Australia
mereka dapat mensejahterahkan dan memakmurkan rakyatnya. (D ginting, 2014 :
346)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan bentuk negara serikat atau federasi ?


2. Bagaimana Prinsip prinsip dasar Pembentukan Negara serikat atau
Federal dan Implementasinya di berbagai Negara?
3. Bagaimana negara negara serikat atau federasi yang sudah maju ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari bentuk negara serikat atau federasi


2. Untuk mengetahui Prinsip prinsip dasar Pembentukan Negara serikat
atau Federal.
3. Untuk mengetahui bagaimana negara negara serikat atau federasi yang
sudah maju

2
BAB II

HASIL DAN PEMABAHASAN

PENGERTIAN NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASI

Negara federasi terdiri dari dua kata yaitu negara dan federasi. Pengertian
dari negara adalah kumpulan kelompok sosial yang menduduki suatu wilayah atau
daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, memiliki kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya. (B. N. Marbun, Kamus Politik, 2002 : 367)

federalisme mempunyai pengertian yang beragam. umumnya, federasi


merujuk kepada suatu hal yang berbentuk sistem pemerintahan. secara etimologis
Kata federasi (gabungan) dan federalisme diturunkan dari kata Latin foedus, yang
memeiliki arti perjanjian dan ikatan, yaitu gabungan dari berbagai negara bagian
yang dikoordinasikan oleh pemerintah pusat yang mengurus hal-hal mengenai
kepentingan nasional seluruhnya. Negara negara bagian masih tetap mempunyai
otonomi agar dapat mengatur masalah di dalam pemerintahan bagian masing-
masing. (B. N. Marbun, kamus : 166)

Meski sesuai perwujudannya, federalisme mempunyai berbagai definisi


tentang, beberapa ciri bisa ditemui pada sebagian besar negara yang menggunakan
federalisme. Dan biasanya, definisi tentang negara federasi itu lalu tergantung
pada sudut pandang apa yang dipilih sebagai “acuan", yaitu (a) institusional-
fungsional, (b) sosiologis, (c) sosial filosofis dan (d) konstitusional. (Al Chaidar,
Zulfikar Salahuddin dan Herdi Sahrasad, 2000 : 63).

Dilihat dari sudut pandang institusional-fungsional, federalisme adalah


sebuah bentuk organisasi kenegaraan, dimana cara untuk menggambil keputusan
diatur sesuai dengan pembagian berbagai tugas antara pusat dan negara bagian.
Dan jika dilihat dari sudut pandang sosiologis, suatu masyarakat yang teritoriter
nya terbagi sesuai dengan latar belakang suku dan ras, agama, perbedaan ekonomi
dan sejarah terlepas dari pilihan politik bisa diklasifikasi sebagai federalistis.
Sedangkan dari sudut sosial-filosofis, organisasi kenegaraan yang dibangun atas
dasar subsider (tolong menolong) yang didasari pada ide koperasi, di mana

3
kelompok-kelompok kecil dalam sebuah masyarakat yang otonom membentuk
sebuah kesatuan (negara) desentralistis. Yang terakhir dapat dilihat dari sudut
pandang pembagian kekuasaan konstitusi, dimana elemen struktural paling
mendasar dari sebuah negara, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif, bisa ditemui
baik dalam pemerintahan pusat maupun di negara-negara bagian.

Sedangkan federasi dalam terminologi Amien Rais bisa digolongkan pada


sudut pandang institusional-fungsional, sebagaimana Amien Rais yang
diungkapkan jurnal pasar modal adalah suatu bentuk negara yang terdiri dari dua
macam pemerintahan yaitu pemerintahan negara bagian dan pemerintahan federal
Wewenang yang dimiliki pemerintahan federal merupakan pelimpahan atas
wewenang yang tadinya dimiliki oleh negara-negara bagian. Wewenang itu
biasanya hanya terbatas pada beberapa bidang saja. Di Amerika, bidang yang
merupakan wewenang pemerintahan federal adalah bidang politik luar negri,
moneter dan pertahanan. Namun begitu, penentuan bidang mana yang diserahkan
kepida pememerintahan federal (pusat) tergantung pada kesepakatan antara
negara-negara bagian tersebut (tidak ada ketentuan yang baku). (Amen Rais,
2000 : 33)

pemerintahan federal (pusat) dan pemerintahan negara-negara bagian


keduanya bersifat koordinat dan independen satu sama lain. Jadi negara federasi
adalah satu bentuk asosiasi dari politik dan mekanisme berbagi kekuasaan secara
konstitusiaonal di mana kombinasi dari berpemerintahan sendiri dan berbagi
kekuasaan dijamin dalam konstitusi tersebut.

Di dalam sistem federalistik, unit-unit politik memiliki otonomi secara


utuh, baik yang menyangkut kewenangan eksekutif, ataupun legislatif, dan bahkan
juga menyangkut kekuasaan yudikatif. Di dalam sistem ini diakui pula mekanisme
berbagi kekuasaan antara pemerintah sistem ini diakui pula mekanisme berbagi
kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah negara bagian, dan antara
pemerintah negara bagian dengan pemerintah daerahnya.

Di dalam sistem federalistik, bagian bagian politik memiliki otonomi


secara utuh, baik dalam hal kewenangan eksekutif, maupun legislatif, dan bahkan
juga menyangkut kekuasaan yudikatif. pada sistem ini diakui pula mekanisme

4
berbagi kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah negara bagian, dan
antara pemerintah negara bagian dengan pemerintah daerahnya. jadi negara
negara bagian itu berasal dari suatu negara yang sudah merdeka dan berdaulat
serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dalam suatu Negara Serikat,
maka negara yang tadi berdiri sendiri itu dan sekarang menjadi negara bagian dari
kekuasaannya dan menyerahkannya kepada nagara serikat itu kekuasaan yang
diserahkan itu disebutkan sebuah demi sebuah (limitatif) kepada Negara Serikat.

Pada Negara bagian kekuasaan asli tetap ada, negara bagian ini biasanya
berhubungan langsung dengan rakyatnya. kekuasaan dalam negara serikat
diterimanya dari negara lain. biasanya yang diberikan oleh Negara negara bagian
kepada Negara Serikat adalah hal hal yang biasanya berhubungan dengan
hubungan luar negeri, pertahanan negeri, keuangan dan urusan pos.

federasi adalah bentuk tengah, maksudnya adalah suatu bentuk


komptomistis antara konfederasi yang hubungannya tidak erat dengan negara
kesatuan yang sangat kukuh ikatannya. Komponen komponen suatu federasi
menghendaki suatu persatuan (union), tetapi menolak kesatuan (unity). bentuk
negara federasi baru saja dikenal sekitar tahun 1787, ketika para pembentuk
konstitu Amerika serikat memilih bentukan federasi sebagai bentuk pemerintahan
mereka. Dan sejak saat itu negara Amerika Serikat menjadi bentuk model dari
hampir semua federasi federasi yang dibentuk kemudian.

bentuk federasi tidak dikenal dalam jaman kuno ataupun dalam abad abad
pertengahan (abad ke V-ke V X). Hal tersebut adanya karena Federasi
mengharuskan adanya syarat syarat tertentu

PRINSIP PRINSIP DASAR PEMBENTUKAN NEGARA SERIKAT


Dalam proses pembentukan negara federal awalnya dari beberapa negara-
negara merdeka yang berdaulat, mereka membuat kesepakatan untuk
menggabungkan diri menjadi suatu negara baru, yang sering disebut Negara
Federal atau Negara Serikat. Dalam kesepakatan itu, negara-negara tersebut secara
bersama-sama menyerahkan sebagian kewenangan (kedaulatan) yang mereka
miliki kepada negara baru, yaitu negara federal yang baru saja dibentuk,
kewenangan yang telah diserahkan itu terdiri dari kewenangan pada bidang politik

5
luar negeri, pertahanan dan keamanan, serta kewenangan dalam bidang yang
berkaitan dengan mata uang(moneter). (D ginting, 2014 : 349-350)
Proses terbentuknya negara federal juga sempat diintroduksi oleh R.
Juniarto, bahwa dalam negara federal terdapat beberapa negara yang semula
berdiri sendiri-sendiri, tetapi oleh karena membutuhkan kerjasama dalam hal-hal
tertentu, maka terbentuklah organisasi gabungan, yaitu negara federal, agar
kebutuhan itu dapat dipenuhi.
Contoh yang dapat diperlihatkan dalam hal pembentukan negara federal
adalah Amerika Serikat. Sebelum Amerika Serikat memproklamasikan
kemerdekaannya pada 4 Juli 1776, wilayah daratan Amerika ini merupakan
jajahan Inggris. Akibat dari kebijakan dan tindakan pemerintah Kerajaan Inggris
yang sangat membebani rakyat di wilayah jajahan tersebut, sehingga munculah
reaksi pada tahun 1774, yaitu dengan berkumpulnya 50 orang (yang mewakili 12
daerah jajahan) di Philadelphia, yang disebut dengan Kongres Kontinental 1 (the
Frist Continental Congress). Kongres Kontinental I ini kemudian dilanjutkan
dengan Kongres Kontinental II dan tersepakatilah dibentuknya negara federal
Amerika (United State America) serta pengumuman kemerdekaannya yang
terkenal yaitu Declaration Of Independence.
Sama halnya dalam proses pembentukan Negara Federasi Australia,
diawali dengan adanya kesepakatan pembentukan Rancangan Konstitusi oleh
masing-masing parlemen dari 7 (tujuh) koloni. Dalam rancangan konstitusi ini
terbentuk kesepakatan, bahwa bentuk negara Australia adalah federal, dan
selanjutnya diadakan referendum pada tahun 1899 untuk meminta pendapat dari
para rakyat Australia tentang bentuk negara. Hasilnya adalah kebanyakan dari
rakyat Australia setuju bentuk Negara Federal.
Ketika ingin mewujudkan federalisme memerlukan sejumlah prinsip-
prinsip sehingga federalisme benar-benar sebagai sebuah bentuk pemerintahan
yang dapat menjamin keutuhan negara dan pemerintahan tersebut. ada enam
prinsip bagi berlakunya federalisme:
Prinsip yang pertama adalah apa yang disebut "Non centralization." Di
dalam federalisme tidak terdapat pusat kekuasaan yang mendominasi unit unit
politik yang lainnya karena antara unit politik dengan pusat kekuasaan

6
mempunyai kedudukan atau status yang sama. Hanya saja melalui pengaturan,
pemerintahan federal memiliki hak-hak yang bersifat eksklusif akan tetapi, pada
dasarnya kekuasaan tidaklah bersifat hirarkis dalam bentuk piramida sebagaimana
dalam pemerintahan yang unitaristik.
kedua adalah Negara-negara yang menjalankan pemerintahan yang
federalistik pada umumnya sejalan dengan komitmen dari masyarakat dalam
negara tersebut untuk menjalankan demokrasi seutuhnya.
Prinsip yang ketiga agar terlaksananya sistem pemerintahan yang
federalistik adalah terwujudnya mekanisme checks and balences dalam sebuah
demokrasi. Mekanisme ini adalah bagaimana mengatur hubungan di antara
lembaga negara, serta hubungan antara warga masyarakat dengan negara. tidak
hanya sampai di situ, mekanisme checks and balences juga mengatur hubungan
kekuasaan antara pemerintah pusat atau federal dengan pemerintah daerah.
Prinsip yang keempat adalah apa yang disebut sebagai "Open bergaining".
Federalisme harus melakukan rundingan secara terbuka di antara berbagai pihak,
dan rundingan-rundingan tersebut harus dilaksanakan secara terbuka. Tidak ada
sesuatu yang dirembuk secara diam-diam di antara kelompok tertentu dalam
masyarakat.
Prinsip yang Kelima menyangkut Constitualism. Prinsip noncentralization
adalah sesuatu yang sangat kompleks. Demikian pula halnya dengan checks and
balences ataupun bargaining yang terbuka. Oleh karena itu harus ada pengaturan
yang sangat jelas. Dan hal itu harus diperhatikan secara tertulis dalam konstitusi.
Dengan demikian, tidak ada kelompok ataupun individu tertentu yang akan
mengesahkan tindakannya sesuai dengan interpretasinya sendiri, apalagi akan
menguntungkan kelompoknya sendiri.
Prinsip yang keenam berkaitan dengan unit-unit pemerintahan yang sudah
tetap (Fixed units). Garis pembatas antara satu lembaga, antara wilayah negara
bagian, antara wilayah daerah sudah merupakan sesuatu yang sangat jelas,
sehingga tidak akan mudah diutak-atik lagi demi kepentingan yang sesaat.
permasalah yang sering muncul ketika memelihara federasi adalah
bagaimana memberi makna terhadap pemahaman yang menyangkut pemerintahan
sendiri, atau Self rule dari masyarakat di Negara Bagian, serta bagaimana

7
memformulasikan berbagai kekuasaan atau Sharing of power antara pemerintah
federal dengan Negara Bagian, antara Negara Bagian yang satu dengan Negara
Bagian yang lainnya dan antara Negara Bagian dengan Pemerintah Daerah di
Negara Bagian tersebut.

NEGARA NEGARA SERIKAT ATAU FEDERASI YANG SUDAH MAJU


Amerika Serikat merupakan republik federal yang terdiri dari 50 negara
bagian dan sebuah distrik federal. Kecuali Alaska (utara Kanada) dan Hawaii
(lautan Pasifik), 48 negara bagian lainnya serta distrik federalnya terletak di
Amerika Utara. Amerika Serikat berbatasan dengan Meksiko dan Teluk Meksiko
di sebelah selatan, dan dengan Saddam Hussein Global & Policy Vol.1, No.1,
Januari - Juni 2013 85 Kanada di sebelah utara dan barat laut (eksklave Alaska).
Di sebelah barat, negara ini berbatasan dengan Samudra Pasifik dan di sebelah
timur dengan Samudra Atlantik. Selain itu, Amerika Serikat juga memiliki
beberapa daerah di Karibia dan Pasifik, walaupun wilayah tersebut bukanlah
bagian dari Amerika Serikat. (S Hussein, 2013 : 84-85)
luas wilayahnya 9,83 juta km2 dan penduduk sebesar 309 juta jiwa,
Amerika Serikat adalah negara terbesar ke-3 atau ke-4 berdasarkan total luas
wilayahnya dan terbesar ke-3 berdasarkan jumlah penduduk. Negara ini adalah
negara yang multietnis dan multikultural, disebabkan karena masuknya para
imigran dari seluruh dunia.
Sebelum kedatangan orang Eropa, Amerika Serikat telah dihuni oleh
orang-orang Indian selama beribu-ribu tahun. Namun populasi suku Indian
menurun drastis karena wabah penyakit dan peperangan dengan pendatang Eropa.
Amerika terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri
pada tanggal 4 Juli 1776. Negara baru ini kemudian memenangkan peperangan
dengan Britania Raya dalam Perang Revolusi Amerika. Pada abad ke-19, Amerika
Serikat berekspansi secara besar-besaran, membeli daerah Louisiana dari Perancis,
Alaska dari Rusia, serta menganeksasi daerah-daerah milik Meksiko yaitu New
Mexico, Texas, dan California seusai Perang Meksiko-Amerika.
Pertentangan antara negara bagian utara dengan negara bagian selatan
mengenai masalah hak-hak negara bagian serta perbudakan mencetuskan Perang

8
Saudara Amerika pada tahun 1860-an. Lalu negara bagian utara berhasil
memenangkan peperang ini dan dapat mempertahankan persatuan negara.
Ekonomi Amerika Serikat menjadi yang terbesar di dunia semenjak tahun 1870-
an. Kemenangan pada Perang Spanyol-Amerika dan Perang Dunia I mengangkat
Amerika Serikat sebagai salah satu kekuatan militer dunia. Pada Perang Dunia II,
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang memiliki senjata nuklir.
Berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet membuat Amerika Serikat
menjadi satu-satunya negara adidaya dunia dan menjadi yang terdepan dalam hal
militer, ekonomi, budaya, dan politik. (S Hussein, 2013 : 85)

Dalam bidang ekonomi,


Ekonomi AS merupakan salah satu yang terpenting di dunia. Sudah
banyak negara yang telah menjadikan dolar AS sebagai tolok ukur mata uangnya,
artinya berharga atau tidaknya mata uang mereka ditentukan oleh dolar. Beberapa
negara menggunakan dolar sebagai mata uangnya. bursa saham AS dipandang
sebagai indikator ekonomi dunia. Negara ini mempunyai banyak sumber daya
mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian
membuat negara ini berada di antara produsen utama, di antara lainnya, jagung,
gandum, gula dan tembakau. AS memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda
elektronik . Sekitar 3/4 dari penduduk AS bekerja di industri jasa. Mitra dagang
AS ialah kanada, Meksiko, Negara eropa, Negara industri Asia seperti jepang,
taiwan, India, korsel dan RRC.
Pasca-Perang Dunia II, tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat
berdiri sebagai pemimpin dunia yang hampir tak dapat tersaingi. Kondisi itu
didukung oleh posisi Eropa yang sedang berada dalam lingkungan pascaperang,
kemudian Jepang yang sedang mengalami kehancuran, dan Inggris yang dapat
dikatakan sedang mengalami kelelahan pascaperang. Sehingga secara otomatis
dapat dikatakan bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat menjalankan peran
global pada saat itu. Dan secara otomatis Amerika Serikat sebagai negara
pemenang perang harus mengambil peran, dalam artian bertanggung jawab dalam
menciptakan kondisi prekonomian dunia yang stabil.

9
Dalam kondisi itu Amerika Serikat kemudian sangat diuntungkan, dan
dapat dengan mudah mengambil pimpinan dalam menentukan institusi dan
peraturan –peraturan baru yang mendasari perekonomian dunia. Dan sistem yang
kemudian dihasilkan Amerika Serikat pada saat itu biasa kita kenal dengan
sebutan “Bretton Woods System” yang diambil berdasarkan nama kota kecil di
Amerika Serikat yang merupakan tempat persetujuan Bratton Woods itu dibuat.
Dan pada tahun 1947 Bratton Woods menjadi titik awal sejarah kejayaan Amerika
Serikat dengan membentuk lembaga–lembaga perekonomian dunia pascaperang.
Diantaranya yaitu: IMF, Bank Dunia, GATT (yang sekarang diganti WTO), dan
OECD. Yang kemudian dalam kiprahnya, sistem tersebut berhasil membawa
Amerika Serikat pada puncak kejayaannya, karena pada dasarnya lembaga–
lembaga baru tersebut dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat berdasarkan
kepentingannya.
Sehingga walaupun beberapa kali sempat mengalami krisis, Amerika
Serikat mampu bangkit dan kembali memimpin prekonomian dunia yang tentunya
dengan nilai–nilai liberal (sesuai dengan konsep idiologi bangsanya), yang
terserap dalam setiap kebijakan–kebijakan perekonomian yang dikeluarkannya
lewat institusi–institusi internasional khususnya lembaga–lembaga perekonomian
dunia seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO (sebagai pionir dalam mempertahankan
eksistensinya sebagai bangsa adidaya yang kuat dan tidak tertandingi). Selain itu,
Amerika Serikat adalah kreditor terbesar dunia yang memberikan pinjaman atau
bantuan kepada negara–negara yang sedang berkembang atau miskin berupa
Marshall Pllan, dan Amerika serikat juga memberikan bantuan “Grants in Aid”
yaitu bantuan ekonomi dengan memberikan kewajiban kepada negara yang
diberikan bantuan untuk mengembalikan bantuan ekonomi tersebut berupa dolar
atau dengan membeli barang–barang produk Amerika Serikat. Inilah yang
menjadi benteng kekuatan ekonomi Amerika Serikat hingga saat ini. (S Hussein,
2013 : 86)

Aspek Politik
ketika berakhirnya perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya Uni
Soviet, Amerika Serikat menjadi satu–satunya negara superpower dunia yang

10
tersisa. Hal ini tentu membuat Amerika Serikat mempunyai peran dominan dalam
percaturan politik Internasional. Amerika Serikat sejak tahun 1940-an hingga saat
ini dibentuk oleh dua tradisi politik yaitu realisme politik dan idealisme politik.
Tradisipolitik realisme yang berkembang di era perang dingin masih menjadi
karakter politik Amerika Serikat. Tujuan utama politik ini dimaksudkan untuk
melakukan politik pembendungan terhadap eksistensi Uni Soviet yang dinilai
membahayakan supremasi kekuasaan Amerika Serikat di dunia. Sementara itu,
tradisi idealisme politik yang tujuan utamanya, yaitu diarahkan untuk melakukan
ekspansi kebebasan atau demokrasi keseluruh penjuru dunia, dimulai atau
berkembang diera pasca perangdingin . (S Hussein, 2013 : 87)

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

dapat dipahami bahwa terdapat beberapa negara yang memiliki kedaulatan


sendiri-sendiri lalu sepakat untuk bergabung dalam pembentukan suatu negara
baru dan kemudian menyerahkan sebagian kewenangan yang mereka miliki
kepada negara baru (negara federal). Jadi, pemilik kewenangan berasal dari
negara-negara bagian yang se lanjutnya (sebagian) diserahkan kepada negara
federal. Hal ini berbeda dengan negara kesatuan (unitary state, eenheidsstaat)
yang desentralistis, dimana kewenangan berasal dari pemerintah pusat, yang
kemudian diserahkan (dipencarkan) ke daerah- daerah otonom.

Negara federasi terdiri dari dua kata yaitu negara dan federasi. Pengertian
dari negara adalah kumpulan kelompok sosial yang menduduki suatu wilayah atau
daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, memiliki kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya. (B. N. Marbun, Kamus Politik, 2002 : 367)

Amerika Serikat merupakan republik federal yang terdiri dari 50 negara


bagian dan sebuah distrik federal. Kecuali Alaska (utara Kanada) dan Hawaii
(lautan Pasifik), 48 negara bagian lainnya serta distrik federalnya terletak di
Amerika Utara.

B. SARAN

Saran saya sebagai penulis makalah ini hanya ingin memberikan Pesan
yang baik bahwa bagaimanapun bentuk Negara yang berbeda kesatuan maupun
federasi tetap kita memiliki tujuan yang sama yaitu memajukan kesejahteraan
rakyat dan memajukan Negara kita sebagai Negara yang besar dan budi pekerti
yang luhur.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, D. (2014). Konsepsi Otonomi Daerah Sebagai Alternatif Pilihan Dari


Tuntutan Bentuk Negara Federal Di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika,
25(2), 345-356.

Salsabila, D. T. PENGERTIAN & MACAM-MACAM BENTUK NEGARA.

Gabriel, E. PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK NEGARA. Fakultas


Hukum Universitas Ekasakti-AAI Padang, https://osf. io/wzx3d/download
diakses, 11.

B. N. Marbun, kamus. Hlm 166

Amen Rais, Antara Federasi, Konfederasi, dan Otonomi Luas, Jurnal Pasar Modal,
No 01/Tahun XI, Januari 2000, hlm 33.

B. N. Marbun, Kamus Politik, edisi baru, (Jakarta Pustaka Sinar Harapan, 2002),

Al Chaidar, Zulfikar Salahuddin dan Herdi Sahrasad, Federasi atau Disintegrasi


Telaah Awal Wacana Unitaris Versus Federalis Dalam Perspektif Islam
Nasionalis Dan Sosial Demokrasi; (Jakarta: Madani Press, 2000),

Hussein, S. (2013). Eksistensi Amerika Serikat sebagai Kekuatan Global. Global


and Policy Journal of International Relations, 1(01).

13

Anda mungkin juga menyukai