KELOMPOK 5
2. Misrina 19010092
3. Munita 19010069
Dosen Pembimbing :
Ns.T. M. Sabil, S.Kep
Kebutuhan belajar:
a. Pengertian kepemimpinan
b. Pengertian kepemimpinan Strategis
c. Ciri-Ciri Kepemimpinan Strategis
d. Karakteristik dan peran pemimpin stategis
e. Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Strategis
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam diri
seseorang. Sikap kepemimpinan tersebut digunakan ketika memimpin.Salah satu pengaruh
yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah dapat mempengaruhi seseorang.
Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu
dikarenakan umumnya sikap kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah
pekerjaan atau organisasi.
Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target atau
goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin di capai.
Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena adanya sikap
kepemimpinan.
1. Wahjosumidjo
Kepemimpinan juga diartikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan atau activity. Seorang
pemimpin tidak akan dapat dipisahkan dengan kedudukan atau posisi, serta gaya atau
perilaku dari pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah proses antara hubungan
atau interaksi di antara pemimpin, anggota atau pengikutnya serta situasi.
2. Sutarto Wijono
Arti kepemimpinan menurut Sutarto adalah sebuah rangkaian aktivitas penataan. Aktivitas
tersebut berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Hal itu
dilakukan dalam situasi tertentu. Tujuannya adalah agar bersedia untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Sondang P. Siagian
5. Imam Moejiono
Pengertian kepemimpinan menurut Imam Moejiono adalah sebuah kemampuan yang dimiliki
dalam memberikan pengaruh satu arah. Hal itu karena seorang pemimpin mungkin memiliki
beberapa kualitas tertentu. Kualitas tersebut umumnya adalah sesuatu yang berbeda dari para
pengikutnya.
6. Fiedler
Apa itu kepemimpinan? Fiedler menjelaskan bahwa kepemimpinan pada dasarnya adalah
sebuah pola. Pola tersebut tergambar antara individu yang telah menggunakan sebuah
wewenang. Selain itu, individu tersebut juga menggunakan pengaruhkan kepada sekelompok
orang. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah supaya orang-orang akan bekerja sama untuk
mencapai sebuah tujuan.
7. Ott
Kepemimpinan adalah sesuatu yang bisa didefinisikan sebagai suatu proses hubungan antar
pribadi. Dimana hubungan tersebut yang di dalamnya akan ada sebuah pengaruh
kepercayaan, sikap, serta khususnya perilaku orang lain yang dilakukan oleh seseorang.
8. Stoner
9. Ralp M. Stogdill
Menurut Hemhiel dan Coons, kepemimpinan adalah sebuah perilaku dari individu, ketika
memimpin aktivitas dalam organisasi atau kelompok. Tujuannya adalah untuk mencapai
tujuan secara bersama atau shared goal.
Kepemimpinan atau leadership adalah sebuah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain.
Pengaruh tersebut dilakukan untuk diarahkan dalam mewujudkan tujuan dari sebuah
organisasi.
Jacobs dan Jacques menjelaskan bahwa arti kepemimpinan adalah sebuah proses dalam
memberi arti terhadap usaha kolektif. Hal itu membuat adanya kesediaan dalam melakukan
usaha yang diinginkan untuk mencapai sebuah tujuan.
Rauch dan Behling menjelaskan bahwa arti kepemimpinan adalah sebuah proses dalam
mempengaruhi berbagai aktivitas dari sebuah kelompok. Aktivitas tersebut yang
diorganisasikan ke arah pencapaian berbagai tujuan.
Menurut Wexley dan Yukl, kepemimpinan adalah sebuah kegiatan dalam mempengaruhi
orang lain. Pengaruh tersebut ditujukan supaya lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga di
dalam tugasnya, atau mengubah perilaku-perilaku mereka.
Inti dari kepemimpinan strategis adalah mengelola sumberdaya manusia dan modal
sosial (Hitt & Ireland, 2002). Tugas paling penting bagi para pemimpin strategis pada
dasarnya adalah mengelola portofolio organisasi dari berbagai sumberdaya perusahaan.
Pemimpin strategis mengelolanya berdasarkan kemampuan, penataan organisasi untuk
mendayagunakan kemampuan, dan mengembangkan serta menerapkan strategi untuk
meningkatkan sumberdaya dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif. Secara garis besar,
kepemimpinan strategis dibutuhkan mengingat tantangan mengenai fokus organisasi kini
telah berubah.Tantangan organisasi dewasa ini begitu kompleks, maka diperlukan pemimpin
yang memiliki pola berpikir yang baik dan bertindak strategis, sehingga setiap keputusan
yang dikeluarkan tepat.
Antisipatif
Pemimpin strategis harus senantiasa waspada dalam mengamati kondisi industri untuk
bisa mendeteksi ancaman, tantangan, dan peluang yang ambigu di hadapan bisnis
mereka. Pemimpin strategis juga selalu mengasah kemampuan mereka untuk
mengantisipasi dan mencari tanda-tanda perubahan di lingkungan sekitar.Maka,
apabila kamu ada di posisi ini kamu harus memiliki keterampilan untuk
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik dalam maupun di luar industri.
Kamu juga harus bisa memprediksi gerakan dan reaksi kompetitor terhadap inisiatif,
tren, atau produk baru.
Pikiran terbuka
Pemimpin strategis mampu untuk melihat suatu masalah dari banyak sudut pandang
untuk memahami penyebab dasarnya. Dalam melakukannya, mereka juga selalu
mempertanyakan keadaan saat ini (status quo), bahkan sampai pemikiran diri sendiri
dan pendapat orang lain. Namun, ini bukan berarti buruk. Mereka terkesan skeptis
karena ingin mencoba memahami gambaran besar dari akar masalah tersebut.Barulah
setelah mengulik dan mempertimbangkan banyak sisi, mereka akan mengambil
tindakan tegas. Demi mencapai ini, seorang pemimpin membutuhkan kesabaran,
keberanian, dan pikiran terbuka.
Banyak akal
Setiap masalah pasti butuh solusi. Pemimpin strategis harus menghasilkan ide untuk
itu dan menyajikannya. Namun, titik terang itu mungkin tidak langsung bisa terlihat.
Maka, ia harus menguji semua opsi dan skenario yang dimiliki untuk mendapatkan
hasil terbaik. meski begitu, bukan berarti ia memutuskannya dengan gegabah.
Pemimpin strategis tidak ragu untuk melibatkan orang lain demi mendapatkan
wawasan baru, menghilangkan keraguan, dan menjajal semua kemungkinan sebelum
menyimpulkan apa pun. Ini adalah keterampilan utama yang harus dimiliki setiap
leader dengan gaya kepemimpinan strategis.
Membuat keputusan dengan cepat
Seorang pemimpin strategis harus mampu membuat keputusan yang sulit sekalipun
dengan cepat ketika dibutuhkan. Bahkan jika data yang ia miliki tidak cukup lengkap
atau konkret.Dalam proses decision making, pemimpin di posisi strategis sudah harus
lebih dulu memperhitungkan segala manfaat, pengorbanan, dan risikonya, serta juga
tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya. Pemimpin strategis pada akhirnya juga
harus memiliki keyakinan kuat terhadap keputusan akhir yang diambilnya.
Keterampilan diplomasi
Pemimpin strategis harus mahir dalam menemukan titik temu ketika mendiskusikan
rencana kerja yang sudah diputuskannya bersama stakeholders. Bukan cuma itu.
Pemimpin strategis juga mampu meyakinkan dan membangun kepercayaan di antara
mereka untuk mencapai kesepakatan. Bahkan jika masing-masing stakeholder
mungkin memiliki pandangan dan agenda yang berbeda. Terlebih lagi, pemimpin
strategis juga harus mampu menghubungkan ide-ide mereka dengan nilai serta visi
misi perusahaan. Ini membutuhkan keterampilan diplomasi dan komunikasi yang
proaktif.
Tidak takut gagal
Segala keputusan punya konsekuensinya masing-masing. Kamu mungkin bisa
memprediksinya sejak awal, tapi bisa juga tidak. Itu wajar. Tidak semua harapan akan
pasti terjadi seperti yang dimau. Jangan pernah takut gagal jika kamu ada di posisi ini.
Seorang pemimpin yang andal harus bisa menerima kegagalan, bahkan mengakui
kegagalannya sejak dini. Namun, mengakui kegagalan bukan berarti juga cepat
menyerah. Mengusung kepemimpinan strategis artinya seorang leader harus bisa
belajar dari kesalahan untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Mereka pun
pada akhirnya bisa mengenali tipe-tipe kegagalan seperti apa yang bisa diubah
menjadi kesuksesan. Karakteristik ini kemudian dapat membantu mereka untuk bisa
mengantisipasi dan mengeliminasi risiko atau skenario buruk agar tidak terulang lagi
di masa depan. Pasalnya, mereka sudah tahu cara-cara apa saja yang berhasil dan
yang tidak.
Hampir setiap organisasi di industri mana pun membutuhkan setidaknya satu sosok
kepemimpinan strategis. Dalam sebagian besar organisasi berskala besar, posisi
kepemimpinan strategis biasanya diduduki oleh manajer top-level semisal dewan direksi,
presiden, wakil presiden, atau CEO. Merekalah yang bertanggung jawab untuk menentukan
arah strategi dari organisasi. Namun, posisi ini juga bisa diemban oleh manajer di middle-
level sekalipun ketika dibutuhkan. Kepemimpinan strategis akan sangat membantu
memperbaiki kinerja perusahaan dan dapat menyelesaikan masalah struktural dalam suatu
organisasi. Akan tetapi, fungsi seorang pemimpin strategis bukan hanya sebagai nakhoda
untuk menyelamatkan “kapal yang hampir karam”. Fokus dari kepemimpinan strategis bukan
sekedar mencari solusi instan untuk bertahan hidup. Pemimpin strategis harus melihat
gambaran besar dari masa depan perusahaan setiap kali ia akan membuat keputusan atau
menerapkan perubahan.
Pemimpin yang banyak melakukan tindakan strategis, tetapi tidak mempunyai visi
yang jelas, sering dikatakan sebagai pemimpin pekerja yang harus mampu mengerjakan hal-
hal yang rutin. Dengan demikian pemimpin yang unggul adalah pemimpin yang memiliki visi
ke depan serta dibarengi dengan tindakan strategis yang tinggi. Hal ini akan melahirkan
pemimpin yang visioner dan efektif. Pemimpin jenis ini memiliki ambisi, impian, dan cita-
cita yang tinggi untuk dicapai oleh suatu organisasi.
a. Kelebihan
Kepemimpinan strategis memberi pemimpin kerangka kerja untuk membimbing
orang-orang di bawahnya mencapai visi yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa keuntungan lainnya dari gaya kepemimpinan strategis yang
perlu kamu tahu:
Mendorong semua orang yang terlibat untuk selalu berpikir kritis dan objektif.
Mendorong kontribusi aktif dan sense of belonging yang kuat dari setiap anggotanya.
Mencegah dan mengurangi risiko konflik.
Menggiatkan kolaborasi antar-departemen.
Menguatkan komitmen kerja dan loyalitas setiap anggotanya.
Alur komunikasi yang jelas di seluruh bagian organisasi.
Bila dilakukan dengan baik dan memiliki tujuan yang jelas, manajemen strategis
dapat menjamin kesuksesan jangka panjang.
b. Kekurangan
Namun sama seperti gaya kepemimpinan lainnya, manajemen strategis juga memiliki
kekurangan, yaitu: Tidak benar-benar dapat memprediksi masa depan dan semua
kemungkinan terburuknya. Terlalu fokus pada masa depan; tidak benar-benar
mengatasi masalah yang saat ini sedang ada di depan mata.
Tidak begitu fleksibel. Jika ada satu aspek dalam strateginya ada yang perlu diubah
atau dikoreksi sambil jalan, hal tersebut dapat memengaruhi keseluruhan organisasi.
Berpotensi mengucurkan biaya tambahan, terutama jika strategi tidak berjalan sesuai
yang diharapkan.
1. Toyota
Mengetahui bahwa industri mobil AS lebih maju dan efisien daripada industri Jepang
mereka, strategi Toyota melibatkan pesaingnya untuk meniru dan mempelajari praktik
terbaik mereka. Setelah bertahun-tahun mempelajari jalur produksi pembuat mobil Amerika
(seperti Ford), Toyota memadukan proses Amerika dengan proses mereka sendiri untuk
menciptakan sesuatu yang lebih baik. Strategi Toyota termasuk mengetahui kelemahannya,
berfokus pada efisiensi, dan mengembangkan desain dan inovasi berkualitas tinggi.
2. PayPal
Alih-alih hanya menjadi bank lain, PayPal menggunakan strategi yang tidak konvensional
untuk mengembangkan kerajaannya. PayPal mengadopsi strategi seperti menyimpan dana
yang belum dicairkan di rekening giro komersial yang berbunga daripada terlibat dalam
perbankan cadangan fraksional, dan membelanjakan lebih sedikit uang untuk teknologi
(meskipun platform teknologinya lebih baik daripada bank). Paypal juga menolak untuk
bermitra langsung dengan bank. Sebaliknya, ini berfokus pada membangun kemitraan dengan
pedagang, lebih cepat ke pasar daripada perusahaan inovasi pembayaran lainnya, dan
membangun kepercayaan dengan konsumen.
Bagaimana cara menjadi pemimpin yang strategis?
Untuk menjadi pemimpin strategis, penting untuk menyeimbangkan hari-hari dengan rencana
masa depan. Selenggarakan pertemuan mingguan dengan anggota tim dan departemen, dan
atau minta karyawan untuk mencatat masalah harian atau mingguan dalam sistem bersama,
sehingga Anda dapat tetap mengetahui masalah apa pun yang terkait dengan rencana
strategis.
2. Tantang status-quo
Alih-alih menjalankan bisnis seperti biasa, tantang praktik lama, ciptakanlah proses dan
solusi yang lebih baik, dan motivasi tim Anda untuk melakukan hal yang sama.
Dengan rencana strategis, risiko akan mungkin terjadi. Itulah mengapa sangat penting untuk
selalu membuat rencana manajemen risiko.
Rencana strategis bekerja paling baik ketika semua orang bergabung. Sangat penting untuk
menjadi jelas dan membuat semua orang pada halaman yang sama. Komunikasi yang efektif
menciptakan tim yang kuat yang tidak hanya mendukung inisiatif strategis tetapi juga
mendorong inisiatif maju lebih cepat.
Tidak ada yang memahami cara kerja internal organisasi seperti staf garis depan, manajer
tingkat menengah, dan pemimpin senior. Membuat tim perencanaan dapat membantu para
pemimpin strategis lebih memahami budaya perusahaan, pemangku kepentingan, dan
tantangan.