KEGIATAN KE 3
GERAKAN PLASMA SEL PADA HYDRILLA
VERTICILLATA
Kegiatan 3
Gerakan Plasma Sel pada Hydrilla verticillata
A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mempelajari bahwa dalam sel terdapat aktivitas yang
merupakan gejala-gejala hidup.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan bahwa sel dapat menyusun jaringan
yang membangun suatu organ atau alat tubuh.
B. Kajian Pustaka
1. Hydrilla
Menurut Amalia, dkk, (2018). Hydrilla verticillata adalah tumbuhan
air yang ditemukan pada ekosistem danau. Tumbuhan ini telah banyak
dimanfaatkan untuk berbagai produk di beberapa negara. Di India dan
Amerika, pemanfaatan metabolit primer Hydrilla verticillata diantaranya
sebagai suplemen, pupuk organik, fitoremediasi pada pengolahan limbah,
makanan ikan, dan bahan kemasan kepiting. Kandungan senyawa
metabolit sekunder pada Hydrilla verticillata juga dimanfaatkan sebagai
antitumor, antikonvulsan, antimalaria, antimikroba, dan antioksidan.
Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang tumbuh terus-
menerus, hidup berkoloni dan dapat tumbuh di permukaan air hingga
kedalaman 20 kaki. Tanaman air Hydrilla verticillata dapat tumbuh
bercabang-cabang dengan banyak hingga mencapai permukaan air dimana
percabangannya dapat menutupi seluruh permukaan air. Tanaman air ini
dapat dijumpai di danau, kolam, sungai dengan kondisi air yang relatif
jernih. Hydrilla verticillata digunakan sebagai habitat untuk beberapa
hewan avertebrata (hewan tak bertulang belakang) dimana hewan-hewan
tersebut digunakan untuk makanan ikan dan spesies lain seperti katak dan
unggas. Setelah tanaman air tersebut mati kemudian akan diuraikan oleh
bakteri pengurai dan digunakan sebagai makanan untuk hewan avertebrata
sedangkan umbi atau bonggolnya biasanya dimakan oleh unggas
(Handoko, 2013).
BAGNRGFF33BU
2. Fotosintesis
a. Pengertian Fotosintesis
Menurut Handoko, (2013). Fotosintesis adalah suatu proses pada
tumbuhan hijau untuk menyusun senyawa organik dari
karbondioksida dan air. Proses fotosintesis hanya akan terjadi jika ada
cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil yang terletak pada
organel sitoplasma tertentu yang disebut kloroplas. Reaksi
keseluruhan dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
5ºC sampai suhu 35ºC, diatas kisaran suhu ini laju fotosintesis
menurun. Suhu diatas 35ºC menyebabkan kerusakan sementara atau
permanen protoplasma yang mengakibatkan menurunnya kecepatan
fotosintesis, semakin tinggi suhu semakin cepat penurunan laju
fotosintesis. (A.R.Loveless,1991:294)
c. Mekanisme Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses yang terjadi melalui dua tahap
berbeda. Menurut pendapat FF Blackman, fotosintesis memiliki dua
tahap berbeda yaitu tahap yang peka cahaya tapi tidak bergantung
pada suhu (reaksi terang) dan tahap yang tidak peka cahaya tapi
bergantung pada suhu (reaksi gelap).
Reaksi terang terjadi pada tumbuhan yang dipelihara terus pada
penyinaran sinambung dengan prasyarat lain seperti konsentrasi
karbondioksida dan suhu memedai untuk kecepatan fotosintesis tinggi,
ternyata diketahui bahwa jumlah fotosintesis sebanding dengan
jumlah cahaya yang menimpa tumbuhan yaitu sebanding dengan hasil
kali intensitas cahaya dan lama penyinaran. Sebaliknya reaksi gelap
terjadi pada tumbuhan yang dipelihara dibawah cahaya dan kegelapan
mengakibatkan jumlah total cahaya yang mengenai tumbuhan adalah
setengahnya sehingga jumlah fotosintesis lebih daripada setengah
jumlah yang terjadi jika fotosintesis berlangsung pada penyinaran
sinambung dengan konsentrasi karbondioksida dan suhu yang sama.
Hal ini disebabkan adanya reaksi gelap yang tidak membutuhkan
cahaya dalam reaksinya.(A.R. Loveless,1991:303)
GERAK ENDONOM
Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsangan atau faktor-faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri. Gerak endonom disebut juga autonom (Wayan, 2017). Macam-
macam gerak endonom, yaitu:
1. Nutasi
Gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan
dari luar.
2. Higroskopis
Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air
pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat
kering pada kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak
spora pecah. Misalnya: Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro,
kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan
berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering,retak dan
akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah
dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut
memencarkan alat perkembang biakannya. Gerak higroskopis juga
terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan lumut phyta).
GERAK ETINOM
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan
oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan (Wayan, 2017).
Gerak etionom disebut juga dengan gerak esionom. Rangsangan itu
dapat berupa:
1. Cahaya
2. Sentuhan
3. Suhu
4. Air
5. Gravitasi bumi
BAGNRGFF33BU
6. Zat kimia
Menurut Wayan, (2017).Organ tumbuhan yang memberikan respon
terhadap rangsangan tersebut adalah: akar, batang, daun, bunga, buah
atau bagian dari organ tumbuhan tersebut. Berdasarkan arah respon,
gerak etionom dibedakan menjadi:
1. Gerak tropisme
2. Gerak nasti
3. Gerak taksis
4. Sel Tumbuhan
a. Dinding sel
b. Plastida
c. Vakuola
10
1. Alat
b. Hp/Laptop 1 unit
2. Bahan
D. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Video proses pengamatan gerakan plasma sel pada Hydrilla verticillata
diamati
3. Gambar hasil pengamatan terhadap Hydrilla verticillata kemudian
identifikasi bagian - bagian yang terlihat
BAGNRGFF33BU
11
BAGNRGFF33BU
12
BAGNRGFF33BU
13
BAGNRGFF33BU
14
Daftar Rujukan
Handoko, P., & Fajariyanti, Y. (2013, October). Pengaruh spektrum cahaya
tampak terhadap laju fotosintesis tanaman air Hydrilla verticillata.
In Prosiding Seminar Biologi (Vol. 10, No. 2).
Amalia, S., Fasya, A. G., Hasanah, F., & Yuliani, D. (2018). Pemisahan Senyawa
Aktif Fraksi Petroleum Eter dan Etil Asetat Hasil Hidrolisis Ekstrak
Etanol Hydrilla verticillata dari Ranu Grati Pasuruan. Alchemy, 6(2),
50-56.
Mengetahui,