PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PENGARUH KADAR BIODIESEL DARI MIKROALGA CHLORELLA
SP. DAN MIKROALGA NANNOCHLOROPSIS SP. DENGAN
MENGGUNAKAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI”
KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Paper Ujian Akhir Praktikum
Mikrobiologi ini dengan judul “Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga
Chlorella sp. dan Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”.
Paper ujian akhir ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
mikrobiologi yang diberikan pada semester V. Paper ini disusun berdasarkan
literatur yang telah kami telaah dengan melakukan pengamatan hingga
perhitungan dan dilengkapi dengan teori dan petunjuk dari asisten pembimbing.
Paper ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa bantuan baik sarana,
prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Caecillia Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Pengantar Teknik
Kimia II
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan -
masukan dalam proses identifikasi.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih banyak
kekurangan. Maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh asisten
dosen yang turut membantu dalam identifikasi yang kami lakukan. Tentunya kami
sangat berharap paper yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
Fakultas Teknik khususnya Jurusan Teknik Kimia.
Penyusun
LABORATORIUM PTK II i
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
DAFTAR ISI
LABORATORIUM PTK II ii
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
DAFTAR GAMBAR
LABORATORIUM PTK II iv
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Spesifikasi (Syarat Mutu) Biodiesel Ester Alkil menurut SNI 04-7182-
2006 ......................................................................................................................... 4
Tabel II.2 Perbandingan Mikroalga dengan Bahan Baku Biodiesel Tanaman Lain 7
Tabel II.3 Komposisi asam lemak di dalam Chlorella sp. ...................................... 8
Tabel II.4 Jenis Senyawa Metil Ester dalam Biodiesel ......................................... 20
LABORATORIUM PTK II v
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM PTK II 1
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses produksi biodiesel
2. Untuk membandingkan kadar biodiesel yang diperoleh menggunakan
mikroalga Chlorella sp dan mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan
Standart SNI
3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan katalis pada produksi biodiesel
menggunakan mikroalga Chlorella sp maupun mikroalga Nannochloropsis
sp.
I.3 Manfaat
1. Agar dapat mengaplikasikan konsep produksi biodiesel dalam dunia
industry menggunakan mikroalga yang berbeda.
2. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembuatan biodiesel menggunakan mikroalga yang berbeda.
3. Agar praktikan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam
produksi biodiesel menggunakan mikroalga yang berbeda.
LABORATORIUM PTK II 2
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan, karena
pembakarannya tidak mengeluarkan SO2, sedikit asap dan mengandung kadar CO
yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar solar. Biodiesel merupakan
alkil ester asam lemak yang diperoleh dari minyak nabati. Biodiesel dapat dibuat
dari bermacam sumber, seperti minyak nabati, lemak hewani dan sisa dari minyak
atau lemak (misalnya sisa minyak penggorengan). Biodiesel mempunyai sifat-sifat
fisik yang mirip dengan solar biasa sehingga dapat diaplikasikan langsung untuk
mesin-mesin diesel yang ada hampir tanpa modifikasi. Biodiesel dapat diproduksi
dari minyak-minyak tumbuhan seperti minyak kelapa, selain itu biodiesel juga
dapat diproduksi dari berbagai minyak nabati lain seperti DALM (Destilat Asam
Lemak Minyak) sawit hasil samping pengolahan proses pengolahan minyak
kelapa sawit menjadi minyak makan / minyak goreng (Astuti, 2008).
Biodiesel terdiri dari campuran mono-alkil ester dari rantai panjang asam
lemak, adalah bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang terbuat dari minyak
nabati atau lemak hewan. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar memiliki
banyak keuntungan di antaranya berasal dari sumber yang dapat diperbaharui
(renewable) dan mudah ditemukan, mudah terurai secara biologis, dan dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca, kecuali NOx Biodiesel memiliki bilangan
setana dan titik nyala (flash point) lebih tinggi sehingga lebih mudah disimpan.
Biodiesel diproduksi melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati atau lemak
hewan dan alkohol. Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah terhadap
lingkungan. Biodiesel tidak mengandung berbahaya seperti Pb, bersifat
biodegradable, emisi gas buangnya juga lebih rendah dibandingkan emisi bahan
bakar diesel. Biodiesel memiliki efek pelumasan yang tinggi sehingga dapat
memperpanjang umur mesin dan memiliki angka setana yang tinggi ( > 50) (Aziz,
2011).
LABORATORIUM PTK II 3
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
Spesifikasi
No Parameter Satuan Metode Uji ASTM
Min Maks
Massa Jenis
1 Kg/m3 850 890 ASTM D 1298
@40oC
Viskositas
2 Kinematik mm2/s 2,3 6,0 ASTM 445
@40oC
3 Angka Setana CN 51 ASTM D 613
Titik Nyala
o
4 (Mangkok C 100 ASTM D 93
Tertutup)
o
5 Titik Kabut C 18 ASTM D 2500
Korosi
Lempeng
6 No. 3 ASTM D 130
Tembaga (3 jam
@50oC
Residu Karbon
- Dalam
contoh asli 0,05
7 %-massa ASTM D 4530
- Dalam 10% 0,30
ampas
distilasi
ASTM
8 Airdan sedimen %-vol 0,051)
D2709/D1796
Temperatur o
9 C 360 ASTM D 1160
Distilasi 90%
Abu
10 %-massa 0,02 ASTM D 874
Tersulfatkan
11 Belerang Ppm-m 100 ASTM
LABORATORIUM PTK II 4
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
(mg/kg) D5453/D1266
Ppm-m
12 Fosfor 10 AOCS Ca 12-55
(mg/kg)
Mg- ASTM D 664
13 Angka Asam 0,8
KOH/kg AOCS Sd 3d-63
ASTM D 6584
14 Gliserol Bebas %-massa 0,02
AOCS Ca 14-56
ASTM D 6584
15 Gliserol Total %-massa 0,24
AOCS Ca 14-56
Kadar Ester
16 %-massa 96,5 Dihitung2)
Alkil
17 Angka Iodium %-massa 115 AOCS Cd 1-25
18 Uji Halphen Negative AOCS Cd1-25
(Heryani, 2018)
II.3 Karakterisasi Biodiesel
Biodiesel yang dihasilkan di uji sifat fisik dan kimianya seperti angka
asam, massa jenis, bilangan iod, bilangan penyabunan, kadar abu tersulfatkan,
kadar airGdan senyawa penyusun biodiesel menggunakan GC-MS.
1. Uji Angka Asam
Sampel biodiesel sebanyak 20 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan
ditambahkan 50 ml alkohol 95%. Kemudian dipanaskan dalam penangas air
hingga mendidih dalam penangas air sambil diaduk sampai terbentuk larutan
homogen. Setelah dingin,dititrasi dengan KOH 0.1 N menggunakan indikator
PP sampai terbentuk warna merah jambu yang tidak hilang selama 30 detik.
Bilangan asam dihitung dengan perhitungan berikut :
𝑚𝑙 𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝑁 𝐾𝑂𝐻 𝑥 56,1
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑎𝑚 = − − − − − − − − − − − (1)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
2. Massa Jenis Pada Suhu 40 ºC (ASTM D 1298)
Pada suhu 40 oC yakni cuci dan bersihkan piknometer dengan aquades
dilanjutkan dengan etanol kemudian dikeringkan dalam oven. Timbang bobot
piknometer kosong (mk), Isi piknometer dengan aquadest pada suhu 40 oC
sampai penuh (tanda tera). Piknometer dimasukkan dalam penangas air pada
suhu 40 oC selama 30 menit.suhu penangas air dipastikan 40 oC lalu ditimbang
LABORATORIUM PTK II 5
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 6
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 7
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 8
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 9
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
kandungan lipid dan asam lemak yang dapat dikonversi menjadi salah satu energi
alternatif biodiesel. Pemanfaatan mikroalga sebagai bahan baku biodiesel menjadi
pilihan alternatif karena kandungan lipid mikroalga dapat mencapai 80% dari
berat kering dan memiliki karakteristik serupa dengan minyak nabati. Kandungan
minyak nabati pada mikroalga yang besar mengidentifikasikan tingginya
kandungan asam lemak dalam alga (Septianto,2020).
LABORATORIUM PTK II 10
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 11
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 12
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 13
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
digunakan bahan baku berupa minyak yang telah dihilangkan getahnya dan
disaring.
6. Pengaruh temperatur
Reaksi transesterifikasi dapat dilakukan pada temperatur 30 - 65°C (titik
didih metanol sekitar 65°C). Semakin tinggi temperatur, konversi yang
diperoleh akan semakin tinggi untuk waktu yang lebih singkat.
7. Pengadukan
Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat
pereaksi dengan zat yang bereaksi. Hal tersebut dapat mempercepat reaksi dan
reaksi terjadi secara sempurna. Semakin besar tumbukan maka semakin besar
pula harga konstanta laju reaksi.
8. Waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat
semakin besar sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika
kesetimbangan reaksi sudah tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi
tidak akan menguntungkan karena tidak memperbesar hasil (Freeman, 1984).
LABORATORIUM PTK II 14
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 15
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 16
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
II.10.2 Alat
A. Mikroalga Chlorella Sp.
1. Pendingin balik
2. Kompor listrik
3. Labu leher tiga
4. Klem, statif
5. Magnetic stirrer
6. Corong pisah
7. Motor pengaduk
8. Beker gelas
9. Erlenmeyer
10. Timbangan elektrik
11. Pipet
12. Thermostat
13. Labu takar
14. Corong
15. Oven
LABORATORIUM PTK II 17
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
16. Buret
17. Penyangga
18. Gc-ms
LABORATORIUM PTK II 18
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 19
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
Gambar II.7 Kromatografi Gas Metil Ester dari Biodiesel pada perbandingan mol
reaktan 1:35, suhu 60 oC dan katalis 1,5 %
Berdasarkan data GC, maka berbagai jenis metil ester yang ada pada biodiesel
dapat ditentukan. Kandungan metil ester pada biodiesel ditunjukkan pada Tabel
II.4
Tabel II.4 Jenis Senyawa Metil Ester dalam Biodiesel
LABORATORIUM PTK II 20
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
Gambar II.8 Grafik Hubungan Rasio Molar Minyak Alga : Metanol terhadap
Yield Crude Biodiesel dengan penambahan katalis 5% terhadap
minyak alga
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan pengaruh rasio molar minyak alga dan
metanol terhadap yield crude biodiesel yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan
bahwa perbandingan rasio molar minyak mikroalga dan metanol 1:15
menghasilkan yield crude biodiesel tertinggi sebesar 40,32%. Besarnya nilai yield
yang diperoleh menunjukkan kadar biodiesel yang terkandung. Dengan masih
LABORATORIUM PTK II 21
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
adanya asam lemak bebas sisa yang tidak bereaksi cenderung dapat menghambat
reaksi pembentukan metil ester sehingga hasil kadar biodiesel yang didapat kecil
dan pengaruh penggunaan metanol dalam jumlah yang berlebih dapat
menyebabkan reaksi cenderung ke arah produk sehingga konversi biodiesel
semakin besar dan yield yang diperoleh pun semakin besar.
LABORATORIUM PTK II 22
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai
berikut, bahwa :
1. Proses produksi biodiesel dapat dibentuk melalui dua cara yaitu reaksi
esterifikasi dan reaksi transesterifikasi. Esterifikasi mereaksikan minyak
lemak dengan alcohol. Reaksi esterifikasi tidak hanya mengkonversi asam
lemak bebas menjadi metil ester tetapi juga mengubahnya menjadi trigliserida.
Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar
asam lemak bebas tinggi (.5 mg KOH/g). Sedangkan reaksi transesterifikasi
yaitu reaksi kimia antara trigliserida dan alcohol dengan bantuan katalis untuk
memproduksi mono-ester yang disebut biodiesel. Proses transesterifikasi
biasanya ditunjukan untuk membuat biodiesel dengan menggunakan bahan
baku yang memiliki kadar FFA (Free Fatty Acid) rendah yaitu 2%.
2. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh kualitas biodiesel dari besarnya
persen metil ester atau persen yield yang didapat dimana pada mikroalga
Chlorella sp diperoleh kadar metil ester yang menunjukkan kadar yield
sebesar 30,24 % sedangkan pada mikroalga Nannochloropsis Sp diperoleh
kadar yield sebesar 40,32 %. Dari kedua kadar tersebut dapat disimpulkan
bahwa kadar biodiesel hasil percobaan kurang sesuai dengan Standar SNI 04-
7182-2006 untuk nilai kadar ester alkil atau kadar biodiesel minimal 96,5 %.
3. Pengaruh penambahan katalis pada pembuatan biodiesel agar dapat
meningkatkan laju reaksi kimia untuk mencapai kesetimbangan dimana katalis
terlibat dalam reaksi secara tidak permanen. Pada pembuatan biodiesel dengan
mikroba Chlorella Sp menggunakan katalis basa homogen yaitu KOH
sedangkan pada mikroba Nannochloropsis Sp menggunakan katalis basa
heterogen yaitu CaO.
LABORATORIUM PTK II 23
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
III.2 Saran
1. Sebaiknya perlu ditentukan nilai dari persen FFA yang terkandung pada
minyak mikroalga agar dapat ditentukan dengan jelas reaksi yang akan
digunakan
2. Sebaiknya memperhatikan suhu yang digunakan saat proses ekstraksi
karena mikroalga yang digunakan memiliki ketahanan yang berbeda –
beda.
3. Sebaiknya memperhatikan pemilihan jenis katalis untuk mempercepat
reaksi serta tidak menimbulkan reaksi saponifikasi.
LABORATORIUM PTK II 24
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
DAFTAR PUSTAKA
Adhani, L., Isalmi, A., dkk 2016, ‘Pembuatan Biodiesel dengan Cara Adsorpsi
dan Transesterifikasi Dari Minyak Goreng Bekas’, Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Kimia, Vol. 2, No. 1.
Ahmad, A. L, Mat Yasin,N. H., Derek J. C. J., Lim, J. K 2010, ‘Microalgae as a
sustainable energy source for biodiesel production: A review’, Renewable
and Sustainable Energy Reviews., Vol. 15, Hh 584-593.
Astuti, E 2008, ‘Pengaruh Konsentrasi Katalisator dan Rasio Bahan terhadap
Kualitas Biodiesel dari Minyak Kelapa’, Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 2,
No. 1, hh 5 – 10.
Aziz, I 2011, ‘Pembuatan produk biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan
Cara Esterifikasi dan Transesterifikasi’, Jurnal Valensi, Vol. 2, No. 3, hh.
443-448.
Bold, H. C., Wynne, M. J 1985, Introduction to the Algae Second Edition, New
York: Prentice-Hall Mc, Engelwood Cliffs.
Brennan, L., Owende, P 2010. ‘Biofuels from Microalgae-A Review of
Technologies for Production, Processing, and Extractions of Biofuels and
Co-Products’. Revew.Sustain.Energ.Rev., 14, 557-57710.1016.
Dyah, S 2015, ‘Pembuatan Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp Melalui Dua
Tahap Reaksi In – Situ’, Jurnal Ilmiah Teknologi, Vol. 1, No. 1.
Freedman, R.E 1984, Strategi Management : A Stakeholder Approach, Pitman,
Boston.
Heryani, H 2018, Teknologi Produksi Biodiesel, Lambung Mangkurat University
Press, Banjarmasin.
Septianto, A. D., Saptio A., Yustia W. M 2020, ‘Produksi Biodiesel dari
Mikroalga Nannochloropsis sp. Menggunakan Metode Transesterifikasi
dengan Bantuan Katalis Heterogen CaO/Hydrotalcite’, Jurnal Teknik
Kimia, VIII.
Schuchardt, U., Sercheli, R., Matheus, R., Vagas 1998, Transesterification of
Vegetable Oils : a Review. J. Braz, Chem Soc, Vol. 9, No, 3.
LABORATORIUM PTK II 25
PAPER UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pengaruh Kadar Biodiesel Dari Mikroalga Chlorella sp. dan
Mikroalga Nannochloropsis sp. Dengan Menggunakan Reaksi
Transesterifikasi”
LABORATORIUM PTK II 26