Anda di halaman 1dari 4

ANALISI PETA KECAMATAN PESANGGARAN

KABUPATEN BANYUWANGI

Shandy Choirul Fatah


Program Studi Pendidikan Geografi,
Universitas Jember
e-mail*: shandyarul30@gmail.com

ABSTRAK
Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa
Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi
terletak di antara 7043’ -8046’ Lintang Selatan dan 113053’ – 114038’ Bujur
Timur. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan,
dataran rendah, dan pesisir pantai. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu potensi
penggunaan lahan yang ada di Pesangrahan. Pesangrahan memiliki beberapa
sungai yang salah satunya adalah sungai Sukomade yang memiliki pola
aliran dendritik. Pola aliran dendritik merupakan pola aliran yang cabang-
cabang sungainya menyerupai struktur pohon. Pada umumnya pola aliran
sungai dendritik dikontrol oleh litologi batuan yang homogen.

Kata kunci : wilayah,penggunaan lahan, pola aliran air

PENDAHULUAN
Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa
Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak di antara 7 043’
-8046’ Lintang Selatan dan 113053’ – 114038’ Bujur Timur. Wilayah daratannya terdiri atas
dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan; dan
dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis
pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai
biota laut. Batas wilayah Kabupaten Banyuwangi sebelah utara adalah Kabupaten Situbondo,
sebelah timur adalah Selat Bali, sebelah selatan adalah Samudera Indonesia dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso. Topografi wilayah daratan Kabupaten
Banyuwangi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian
selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah
bagian barat dan utara 400 , dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan
bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan
kurang dari 150 , dengan rata-rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah
tingkat kesuburan tanah.
METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran air sungai, kualitas air dan jenis
tanah yang ada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang
menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian di lapangan (Sugiyono, 2005). Analisi ini
menganalisa peta Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Teknik yang digunakan
dalam pengumpulan data yaitu Studi literatur, Studi literatur adalah serangkaian kegiatan
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelolah bahan penelitian.

PEMBAHASAN

Kecamatan Pesanggaran merupakan salah satu kecamatan di Banyuwangi yang


memiliki wilayah paling luas. Wilayahnya terdiri dari hutan tropis di utara dan pesisir pantai
di selatan. Di Kecamatan Pesanggaran banyak terdapat gunung-gunung dengan dengan
ketinggian yang tidak terlalu tinggi seperti Gunung Tumpangpitu (489 meter), Gunung
Lampon (180 meter), Gunung Tembakur (458 meter), Gunung Gendong (893 meter), Gunung
Sumbadadung (520 meter) dan Gunung Permisan (587 meter)Kecamatan Pesanggaran
memiliki luas wilayah 80,36 Km2 yang dibagi terbagi dalam 5 desa. Wilayah kecamatan ini
dilewati oleh beberapa sungai seperti Sungai Sukamade, Sungai Kawat, Sungai
Karangtambak, Sungai Buyuk, Sungai Agung (Kaliagung), Sungai Tembakur, Sungai
Lompong (Gangga) dan Kali Baru.

Gunung Sumbadadaung memiliki ketinggian 520 meter diatas permukaan laut


memiliki tingkat kelerengan yang terbilang cukup curam karena memiliki kontur yang rapat
pada daerah ini memiliki kualitas tanah yang baik karena terdapat banyak vegetasi pada
daerah ini terdapat bentang lahan karst yang mana merupakan terusan dari formasi karst
Puger Kabupaten Jember yang termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan. Pegunungan
Selatan merupakan satuan fisiografi regional di bagian selatan Jawa yang membentang dari
Teluk Ciletuh di Jawa Barat hingga Semenanjung Blambangan di ujung timur (eastern spur
atau oosthoek) Jawa Timur (Van Bemmelen, 1949). Zona pegunungan selatan itu sendiri di
bagi menjadi 2 bagian yakni Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat dan Zona Pegunungan
Selatan Jawa Timur. Zona pegunungan selatan tidak dijumpai di jawa tengah karena di
gantikan oleh dataran aluvial. Husein dan Srijono (2015) memaparkan bahwa Pegunungan
Selatan tidak dijumpai di Jawa Tengah, yaitu dari Teluk Cilacap hingga 2 Yogyakarta,
dimana dataran aluvial pantai menggantikannya. Kondisi tersebut menyebabkan zona
Pegunungan Selatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu Pegunungan Selatan Jawa Barat yang
terbentang dari Teluk Ciletuh hingga Nusakambangan dan Pegunungan Selatan Jawa Timur
yang melampar dari Yogyakarta hingga Semenanjung Blambangan.

Kecamtan Pesanggaran memiliki beberapa sungai yang salah satunya adalah sungai
Sukomade yang memiliki pola aliran dendritik. Pola aliran dendritik merupakan pola aliran
yang cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon. Pada umumnya pola aliran
sungai dendritik dikontrol oleh litologi batuan yang homogen. Pola aliran dendritik dapat
memiliki tekstur/kerapatan sungai yang dikontrol oleh jenis batuannya. Sebagai contoh
sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten terhadap erosi akan
membentuk tekstur sungai yang halus (rapat) sedangkan pada batuan yang resisten (seperti
granit) akan membentuk tekstur kasar (renggang).

Jenis tanah yang mendominasi wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah tanah latosol
coklat kemerahan, regosol dan sebagian kecil aluvial, andoso, dan mediteran. Jenis tanah
regosol, latosol dan andosol yang ada di Banyuwangi umumnya berbahan induk abu vulkanik
intrmedier yang umumnya mempunyai sifat fisik dan kimia baik schingga mempunyai kelas
kesesuaian tinggi dari pada tanah yang bcrasal dari batuan sedimen, meskipun kandungan
nitrogen dan fosfat umumnya rendah. Di kecamatan Pesanggaran memiliki jenis tanah yang
banyak di pengaruhi oleh jenis batuan intrusiv dan batuan vulkanik tua yang memiliki umur
batuan dari oligosen akhir sampai miosen tengah dan sedikit terdapat sedikit bentang lahan
aluvium yang berada disekitar muara Sungai Sukomade.

KESIMPULAN

Kecamtan Pesanggaran merupakan salah satu kecamatan di Banyuwangi yang


memiliki wilayah paling luas terdiri dari hutan tropis di utara dan pesisir pantai di selatan.
Pesanggaran banyak terdapat gunung-gunung dengan dengan ketinggian yang tidak terlalu
tinggi. pada daerah ini terdapat bentang lahan karst yang mana merupakan terusan dari
formasi karst Puger Kabupaten Jember yang termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan.
Pesanggaran memiliki beberapa sungai yang salah satunya adalah sungai Sukomade yang
memiliki pola aliran dendritik. Jenis tanah yang mendominasi adalah tanah latosol coklat
kemerahan, regosol dan sebagian kecil aluvial, andoso, dan mediteran.
DAFTAR PUSTAKA

Husein, S., Srijono. 20017. Tinjauan Geomorfologi Pegunungan Selatan DIY/Jawa Tengah:
telaah peran faktor endogenik dan eksogenik dalam proses pembentukan pegunungan.
UGM, J. T. G. F.

Sugiyono, P. (2005). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Van Bemmelen, R.W. (1949) The Geology of Indonesia, vol. I.A. General Geology. Martinus
Nyhoff, The Hague.

Anda mungkin juga menyukai