Anda di halaman 1dari 4

Nama : METHA FITHRINA

NPM 0706265655

TUGAS PENGELOLAAN DAS

KEADAAN FISIK DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO

1. Letak
Secara geografis, DAS Bengawan Solo terletak antara 6.48-8.07 LS dan 110.26-112.41
BT. DAS ini terletak pada 12 propinsi dengan 12 kabupaten yaitu propinsi Jawa Tengah
dengan 8 kabupaten dan Jawa Timur dengan 8 kabupaten.
DAS Bengawan Solo dibatasi oleh gunung-gunung, perbukitan yang memisahkannya
dengan DAS Jratunseluna. Disebelah timur dibatasi oleh gunung Wilis yang
memisahkannya dengan DAS Brantas. Disebelah selatan dibatasi oleh dataran tinggi
pegunungan Kidul yang memisahkannya dengan DAS Grindulu. Ketinggiannya
bervariasi mulai dari 0 mdpl (muara di selat Madura) hingga 3265 mdpl (puncak gunung
Lawu).
DAS Bengawan Solo merupakan DAS terluas di wilayah sungai Bengawan Solo yang
meliputi Sub DAS Bengawan Solo hulu dengan luas 6.072 km², Sub DAS Kali Madiun
dengan luas ±3.755 km² dan Sub DAS Bengawan Solo hilir. Bengawan Solo hulu dan
kali Madiun mengalirkan air dari lereng gunung berbentuk kerucut yakni gunung Merapi
( ±2.914 m), Gunung Merbabu (±3.142 m) dan Gunung Lawu (±3.265m), sedangkan
luas sub DAS Bengawan Solo Hilir adalah ±6.273 km².

2. Jaringan Sungai
DAS Bengawan Solo dengan sungai utama Bengawan Solo dan Kali Madiun merupakan
sungai yang bertipe memanjang dibagian hilir kemudian melebar di bagian hulu karena
mempunyai percabangan anak sungai yang banyak sekali.
Sungai utama Bengawan Solo sebagian besar mempunyai hulu sungai di sebelah timur
gunging Merapi dan Merbabu. Sebelah barat dan utara gunung Lawu serta sebagian
daerah Wonogiri dan Pacitan. Sungai utama kali madiun sebagian besarberhulu sungai
disebelah timur gunung Lawu, sebelah barat gunung Wilis serta sebagian didaerah
Ponorogo dan Trenngalek. Kedua sungai utama bertemu di kota Ngawi.
Ukuran dan besarnya potensi sumberdaya air yang tersedia adalah sebesar ±18,61 m³

1. Topografi dan
Geologi Topografi
DAS Bengawan Solo mempunyai luas 1.610.000 ha yang merupakan daerah datar
sampai bergunung dengan topografi yang landai, miring, dan curam. Secara garis besar
bentuk wilayahnya dapat dibedakan menjadi:
a. Datar sampai bergelombang, yang membentang dari Randublatung sampai pantai
(Selat Madura), dari Balong (Ponorogo) sampai Ngawi dan dari Baturetno
(Wonogiri) samapi Stragen.
b. Berbukit, yang terutama di perbukitan Rembang (dibagian utara), pegunungan
Kendeng (dibagian tengah), pegunungan Kidul (di bagian selatan).
c. Bergunung, yang terutama meliputi kompleks gunung Merapi Merbabu, gunung
Lawu, gunung Wilis dan bagian-bagian tertinggi pegunungan Kidul.

Ketinggian
DAS Bengawan Solo mempunyai ketinggian yang bervariasi mulai dari 0 m (selat
Madura) hingga 3265 m (puncak gunung Lawu). Dengan bervariasinya ketinggian
tersebut menyebabkan bervariasinya juga jumlah curah hujan yang jatuh dimasing-
masing ketinggian dalam cakupan DAS Bengawan Solo.

Lereng
Hulu Bengawan Solo terletak pada lereng sebelah timur dari gunung Merapi-
Merbabu dan sebelah utara dari lereng pegunungan Kidul serta sebelah barat dari
lereng hilir Bengawan Solo dimana arah alirannya menuju kea rah timur (selat
Madura).
 0-8% mempunyai luas wilayah yang terbesar. Sebagian besar terdapat di
sebelah timur Bengawan Solo.
 8-15% terdapat disebelah utara gunung Lawu dan sebagian kecil disebelah
timur gunung Merapi-Merbabu
 >15% sebagian besar terdapat disekitar lereng gunung Lawu dan lereng
sebelah timur gunung Merapi-Merbabu.

Geologi
Menurut Van Bemelen (1949) formasi geologi yang terdapat pada DAS Bengawan
Solo didominasi oleh kompleks gunung api Merapi-Merbabu dan Lawu. Jenis batuan
yang mendominasi adalah batu apung konglomerat, breksi, tufa, kuarsa yang
mengandung andesit dan formasi batuan vulkan. DAS Bengawan Solo bersumber
pada daerah pegunungan tersier yang meluas sepanjang pantai selatan pulau Jawa.
Daerah pegunungan ini terdiri dari formasi batuan induk dan batuan gamping yang
terbentuk pada zaman meosen.
Lembah solo hulu dan tengah dikelilingi oleh tiga buah gunung berapi atau bekas
gunung berapi yang lereng-lerengnya tertutup oleh bahan-bahan lepas seperti
konglomerat, pasir dan debu vulkanis. Lembah Solo hilir merupakan dataran alluvial
yang dibatasi oleh pegunungan tersier yang terdiri dari batu pasir tufa, batu lempung
dan batu gamping yang terbentuk pada zaman meosen. Disebelah selatan dibatasi
oleh pegunungan Kendeng yang terbentuk dari batuan tersier.

1. Tutupan Lahan

Tutupan lahan di DAS Bengawan Solo berkurang 99,92 persen selama tujuh tahun.
Perubahan tutupan lahan yang paling drastis ada pada tutupan rawa. Pada tahun 2000,
luas rawa masih 3.212 hektar sedangkan tahun 2007 luas rawa di DAS Bengawan Solo
hanya tiga hektar. Sementara itu, luas semak belukar berkurang 77,9 persen dari 63.095
hektar, pada tahun 2000 menjadi 13.897 hektar tahun 2007. Luas hutan alam juga
berkurang 31,57 persen menjadi 23.888 hektar.
Sumber:

Sabar. “ Variabilitas Curah Hujan dan Frekuensi Hari Hujan di DAS Bengawan
Solo.” Skripsi, Departemen Geografi, FMIPA UI, Depok, 1997.

“Profil DAS Bengawan Solo” dalam www.buletin.penataanruang.net, 28 Oktober 2009.

“Analisis Reboisasi Menurut Bentuk Lahan Sub DAS Bengawan Solo” dalam
www.crs.itb.ac.id, 28 Oktober 2009.

Anda mungkin juga menyukai