Anda di halaman 1dari 18

Komponen Silabus terdiri atas:

a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan


SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan;
h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun; dan
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Komponen RPP terdiri atas:

No Komponen
1 IDENTITAS
 identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2 IDENTITAS MATA PELAJARAN


 identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3 KELAS/SEMESTER
kelas/semester;

4 MATERI POKOK
materi pokok;

5 ALOKASI WAKTU
 alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai;

6 TUJUAN PEMBELAJARAN
 tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;

7 KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


 kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8 FOKUS PENGUATAN KARAKTER


Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik KD yang diajarkan.
Karakter: Religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab, kerja sama, tanggung jawab, percaya diri, selalu bersyukur, dll
9 MATERI PEMBELAJARAN
 materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;

10 METODE PEMBELAJARAN
 metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

11 MEDIA PEMBELAJARAN
 media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
12 SUMBER BELAJAR
 sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;

13 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan

14 PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


 Penilaian hasil pembelajaran.

INDIKATOR ASPEK SIKAP SECARA UMUM

Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara Contoh Indikator secara


khusus umum
Sikap Sosial  Tidak menyontek dalam  Tidak mengambil/menyalin
ujian/ulangan bahasa karya orang lain tanpa
1. Jujur adalah perilaku inggris menyebutkan sumbernya.
dapat dipercaya dalam  Tidak mencontek  Mengungkapkan
perkataan, tindakan, dan pekerjaan ide/pendapat/informasi apa
pekerjaan. teman adanya
 Menyampaikan  Membuat laporan/cerita
pendapat/informasi dalam berdasarkan data atau
percakapan apa adanya informasi apa adanya
 Mengakui kesalahan yang  Menyampaikan
dilakukan informasi/cerita sesuai
 Membela teman yang dengan fakta yang ada.
benar
 Menyerahkan barang yang
ditemukan kepada yang
berhak
 Mengakui setiap kesalahan
yang diperbuat
 Mengakui kekurangan
yang diri
2. Disiplin adalah tindakan  Tidak terlambat mengikuti  Datang ke sekolah dan
yang menunjukkan perilaku pelajaran pulang dari sekolah tepat
tertib dan patuh pada  Menyelesaikan dan waktu
berbagai ketentuan dan menyerahkan tugas tepat  Patuh pada tata tertib atau
peraturan. waktu aturan sekolah
 Mengerjakan tugas seperti  Mengerjakan setiap tugas
yang diminta guru yang diberikan
 Menyiapkan alat-alat yang  Mengumpulkan tugas tepat
dibutuhkan dalam waktu
mengikuti pelajaran  Mengikuti kaidah
 Memakai seragam lengkap berbahasa yang baik dan
 Menggunakan bahasa benar
Inggris pada situasi yang
tepat

3. Tanggung Jawab adalah  Mendengarkan penjelasan  Melaksanakan setiap


sikap dan perilaku guru dengan sungguh pekerjaan yang menjadi
seseorang untuk sungguh tanggung jawabnya.
melaksanakan tugas dan  Bertanya hal-hal yang  Melaksanakan tugas
kewajiban yang seharusnya tidak dimengerti individu dengan baik
dilakukan terhadap diri  Mengerjakan semua tugas  Menerima resiko dari setiap
sendiri, masyarakat, dari guru dengan sebaik- tindakan yang dilakukan
lingkungan (alam, sosial baiknya  Tidak
dan budaya), negara, dan  Membawa peralatan menyalahkan/menuduh
Tuhan Yang Maha Esa belajar yang dibutuhan orang lain tanpa bukti yang
 Mencatat hal hal yang akurat
dijelaskan guru  Mengembalikan barang
 Berkonsentrasi dengan apa yang dipinjam
yang dilakukan  Membayar semua barang
 Menjawab pertanyaan yang dibeli
guru dengan sebaik-  Mengakui dan meminta
baiknya maaf atas kesalahan yang
 Mencari data atau hal hal dilakukan
yang diperlukan dalam  Menepati janji
pelajaran dari sumber lain
 Mengembangkan
pengetahuan yang
diperolehnya
 Berlatih mengucapkan
kata-kata dalam bahasa
Inggris
 Mengajak teman
menyelesaikan tugas
dengan baik
4. Peduli adalah sikap dan  Bersalaman dan mencium  Membantu teman berlatih
tindakan yang selalu tangan guru mengucapkan kata-kata
berupaya mencegah dan  Mengucapkan salam dan yang sulit
memperbaiki senyum  Mengajak teman berbahasa
penyimpangan dan  Mau mengantri Inggris
kerusakan (manusia, alam,  Menghapus papan tulis  Memberi tahu kosakata
dan tatanan) di sekitar tanpa disuruh yang sulit
dirinya  Membantu menyiapkan  Tidak melakukan aktivitas
alat (kabel, in focus, yang mengganggu dan
proyektor) tanpa disuruh merugikan orang lain
 Membantu membawakan  Melakukan aktivitas sosial
buku-buku guru untuk membantu orang-
 Mengisi tinta spidol orang yang membutuhkan
 Mengambil sampah  Memelihara lingkungan
 Memperingatkan sekolah
temannya untuk tidak  Membuang sampah pada
membuang sampah tempatnya
sembarang  Mematikan kran air yang
 Memperingatkan mengucurkan air
temannya untuk  Mematikan lampu yang
memperhatikan guru tidak digunakan
 Menyiapkan jurnal belajar  Tidak merusak tanaman
dengan cepat dilingkungan sekolah
 Membantu temannya yang
mengalami kesulitan
memahami pelajaran
 Memeringatkan temannya
yang suka mengganggu
teman lain
 Membela teman yang
teraniaya
 Menjenguk teman yang
sakit
 Menyampaikan ke
guru/mengantar ke UKS
bila ada teman yang sakit
dikelas
 Merokok
5. Toleransi adalah sikap dan  Tidak mengejek teman  Tidak mengejek teman
tindakan yang menghargai yang bodoh yang berbeda pendapat
keberagaman latar  Mengajak bergaul semua  Menerima kesepakatan
belakang, pandangan, dan teman tanpa membedakan meskipun berbeda dengan
keyakinan  Tidak membedakan teman pendapatnya
berdasarkan ras, agama  Tidak menertawakan teman
atau suku bila salah mengucapkan
 Mau berteman dengan kata-kata dalam bahasa
siapa saja inggris
 Menghargai teman yang  Dapat menerima
sedang menjalankan ajaran kekurangan orang lain
agamnya  Dapat memaafkan
 Tidak merasa diri, suku, kesalahan orang lain
ras nya yang paling baik  Mampu dan mau bekerja
 Tidak menjelek jelekan sama dengan siapa pun
suku, agama lain yang memiliki
 Menunggu teman yang keberagaman latar
lambat menyelesaikan belakang, pandangan, dan
tugas keyakinan
 Memberi kesempatan  Tidak memaksakan
teman lain yang ingin pendapat atau keyakinan
menyampaikan pada orang lain
pendapatnya  Menerima perbedaan
 Tidak mengejek teman dengan orang lain dalam
yang berbuat kesalahan hal sikap, perilaku, tradisi,
 Tidak mengejek teman suku, bahasa, dan agama.
yang salah menjawab
6. Gotong Royong adalah  Ikut kegiatan kerja bakti  Terlibat aktif dalam bekerja
bekerja bersama-sama kebersihan kelas bakti membersihkan kelas
dengan orang lain untuk  Ikut kerja kelompok atau sekolah
mencapai tujuan bersama  Bersama-sama menjaga  Bersedia melakukan tugas
dengan saling berbagi tugas kebersihan kelas sesuai kesepakatan bersama
dan tolong-menolong  Bersama-sama menjaga  Bersedia membantu orang
secara ikhlas. alat-alat yang digunakan lain tanpa mengharap
dalam pelajaran imbalan
 Mencari informasi  Aktif dalam kerja
bersama-sama kelompok
 Bekerja sama mencari data  Memusatkan perhatian
yang dibutuhkan pada tujuan kelompok
 Tidak mendahulukan
kepentingan pribadi
 Mencari jalan untuk
mengatasi perbedaan
pendapat/pikiran antara diri
sendiri dengan orang lain
7. Santun atau Sopan adalah  Tidak berbicara dengan  Menghormati orang yang
sikap baik dalam pergaulan suara tinggi lebih tua.
baik dalam berbicara  Berbicara denagn menjaga  Tidak berkata-kata kotor,
maupun bertingkah laku. kontak mata kasar, dan tidak
Norma kesantunan bersifat  Mendengarkan orang lain menyakitkan.
relatif, artinya yang berbicara  Tidak meludah di
dianggap baik/santun pada  Tidak menyela sembarang tempat.
tempat dan waktu tertentu pembicaraan  Tidak menyela
bisa berbeda pada tempat  Membiarkan oarng yang pembicaraan orang lain
dan waktu yang lain. lebih tua melakukan pada waktu yang tidak tepat
sesuatu lebih dahulu  Mengucapkan terima kasih
 Menegur dengan sopan kepada orang yang
bila membantunya
bertemu di jalan  Bersikap 3S (salam,
 Mengucapkan salam senyum, sapa)
dengan senyum  Meminta ijin ketika akan
 Tidak berkata-kata kasar memasuki ruangan orang
 Memberi kesempatan lain atau menggunakan
orang lain mengungkapkan barang milik orang lain
pendapatnya  Memperlakukan orang lain
 Tidak mencela teman yang sebagaimana
berbuat kesalahan memperlakukan dirinya
 Tidak berteriak membuat sendiri.
kegaduhan
 Tidak menjelek-jelekan
temannya
8. Percaya Diri adalah kondisi  Mau maju di depan kelas  Berpendapat atau
mental atau psikologis  Menyampaikan perasaan melakukan tindakan tanpa
seseorang yang memberi tanpa ragu-ragu ragu-ragu.
keyakinan kuat untuk  Berbicara dengan tenang  Mampu membuat
berbuat atau bertindak dan jelas keputusan dengan cepat
 Yakin apa yang  Berani presentasi di depan
disampaikan benar kelas
 Berani berpendapat,
bertanya, atau menjawab
pertanyaan dihadapan guru
dan teman-temannya

RAGAM METODE PEMBELAJARAN

1. 5 M
a. Mengamati Siswa menggunakan panca inderanya untuk
mengamati fenomena yang relevan dengan
apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati
pada mata pelajaran satu dan lainnya
berbeda. Misalnya, untuk mata pelajaran
IPA, siswa mengamati pelangi, untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, siswa
mendengarkan percakapan, untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia siswa membaca
teks, untuk prakarya siswa mencicipi iga
bakar, dan untuk mata pelajaran IPS siswa
mengamati banjir. Siwa dapat mengamati
fenomena secara langsung maupun melalui
media audio visual. Hasil yang diharapkan
dari langkah pembelajaran ini adalah siswa
menemukan masalah, yaitu gap of
knowledge – apapun yang belum diketahui
atau belum dapat dilakukan terkait dengan
fenomena yang diamati. Pada langkah ini
guru dapat membantu siswa
menginventarisasi segala sesuatu yang
belum diketahui (gap of knowledge) tersebut.
Agar kegiatan mengamati dapat berlangsung
dengan baik, sebelum pembelajaran dimulai
guru perlu menemukan/ mempersiapkan
fenomena yang diamati siswa dan
merancang kegiatan pengamatan untuk siswa
menemukan masalah.
b. Menanya Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa
saja yang tidak diketahui atau belum dapat
lakukan terkait dengan fenomena yang
diamati. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dapat mencakup pertanyaan-
pertanyaan yang menghendaki jawaban
berupa pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural, sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini
adalah serangkaian pertanyaan siswa yang
relevan dengan indikator-indikator KD.
Guru Membantu siswa merumuskan
pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang
perlu/ingin diketahui agar dapat
melakukan/menciptakan sesuatu.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba Siswa mengumpulkan data melalui berbagai
teknik, misalnya melakukan eksperimen,
mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan nara sumber, membaca
buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya
buku referensi, kamus, ensiklopedia, media
massa, atau serangkaian data statistik. Guru
menyediakan sumber-sumber belajar, lembar
kerja (worksheet), media, alat
peraga/peralatan eksperimen, dan
sebagainya. Guru juga membimbing dan
mengarahkan siswa untuk mengisi lembar
kerja, menggali informasi tambahan yang
dapat dilakukan secara berulang-ulang
sampai siswa memperoleh informasi atau
data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini
adalah serangkaian data atau informasi yang
relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang
siswa rumuskan.
d. Menalar/mengasosiasi. Siswa menggunakan data atau informasi
yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mereka
rumuskan. Pada langkah ini guru
mengarahkan agar siswa dapat menghubung-
hubungkan data/informasi yang diperoleh
untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari
tahap ini adalah simpulan-simpulan yang
merupakan jawaban atas pertanyaan yang
dirumuskan pada langkah menanya.
e. Mengomunikasikan Siswa menyampaikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara
lisan dan/atau tertulis atau melalui media lain.
Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga
memajang/memamerkan hasilnya di ruang kelas,
atau mengunggah (upload) di blog yang dimiliki.
Guru memberikan umpan balik, meluruskan,
memberikan penguatan, serta memberikan
penjelasan/ informasi lebih luas. Guru membantu
peserta didik untuk menentukan butir-butir
penting dan simpulan yang akan dipresentasikan,
baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi
informasi.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah


Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
Orientasi terhadap masalah
Tahap 2 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah
Organisasi belajar nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang
mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa
yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan
Penyelidikan individual maupun data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui
kelompok berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik untuk menentukan
Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
penyelesaian masalah alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan.
Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian
masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan,
atau Power Point slides.
Tahap 5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi
Analisis dan evaluasi proses atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang
penyelesaian masalah dilakukan.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek


Langkah-langkah Deskripsi
Langkah -1 Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema/
Penentuan proyek topik proyek
Langkah -2 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang
Perancangan langkah-langkah langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek beserta
penyelesaian proyek pengelolaannya
Langkah -3 Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik
Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya
Langkah -4 Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam
Penyelesaian proyek dengan fasilitasi melaksanakan rancangan proyek yang telah dibuat
dan monitoring guru
Langkah -5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan
Penyusunan laporan dan dan mempublikasikan hasil karya
presentasi/publikasi hasil proyek
Langkah -6 Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran
Evaluasi proses dan hasil proyek melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas
proyek

4. Pembelajaran Inkuiri
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru mengondisikan agar peserta didik siap melaksanakan
Orientasi proses pembelajaran, menjelaskan topik, tujuan, dan hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh peserta didik,
menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik untuk mencapai tujuan, menjelaskan
pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat
dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar
peserta didik.
Tahap 2 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk
Merumuskan masalah merumuskan dan memahami masalah nyata yang telah
disajikan.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik untuk mengembangkan
Merumuskan hipotesis kemampuan berhipotesis dengan cara menyampaikan
berbagai pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik
untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari
suatu permasalahan yang dikaji.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik dengan cara mengajukan
Mengumpulkan data pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik
untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Tahap 5 Guru membimbing peserta didik dalam proses menentukan
Menguji hipotesis jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang
diberikan.
Tahap 6 Guru membimbing peserta didik dalam proses
Merumuskan kesimpulan mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil
pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta
didik data mana yang relevan.

5. Pembelajaran Discovery Learning


Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi
Persiapan karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya
belajar, dan sebagainya)
Tahap 2 Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
Stimulasi/pemberian rangsangan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan
Tahap 3 Guru Mengidentifikasi sumber belajardan memberi
Identifikasi masalah kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah)
Tahap 4 Guru Membantu peserta didik mengumpulan dan
Mengumpulkan data mengeksplorasi data.
Tahap 5 Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan
Pengolahan data mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya
Tahap 6 Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
Pembuktian secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil
Tahap 7 Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan
Menarik kesimpulan generalisasi hasil penemuannya.

6. Tahap-tahap dalam pendekatan berbasis teks (Genre based Approach)


Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru membangun pengetahuan latar peserta didik
Building Knowledge of the Field (BKoF) terhadap topik yang akan dipelajari, termasuk membangun
kompetensi gramatikal yang meliputi kaidah dalam tataran
tata bunyi, tata bentuk, kosakata, tata kalimat, dan
semantik. Pada tahap ini guru juga membekali peserta
didik dengan konteks sosial dari teks yang meliputi ciri-
ciri konteks budaya, tujuan komunikasi, dan konteks
situasinya.
Tahap 2 Guru mengenalkanberagam teks baik lisan maupun tulis
Modelling of Text (MoT) kepada peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk mengamati pola dan ciri kebahasaan teks atau
membandingkan teks yang sedang dipelajari dengan teks
yang lain. Selain membangun kompetensi gramatikal,
guru juga membantu peserta didik dalam mengembangkan
kompetensi strategi, misalnya ketika menghadapi
kesulitan dalam menentukan makna kata, guru
membimbing agar siswa dapat memanfaatkan kamus
dengan benar. Guru juga memfasilitasi siswa dalam
mempelajari konteks sosiokultural dari teks yang sedang
diamati, termasuk kaidah wacana yang terkait di dalam
teks.
Tahap 3 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mulai belajar
Joint Construction of Text (JCoT) menyusun teks dengan bantuan guru, lembar kerja, atau
teman. Realisasi kegiatan berbantuan ini dapat berupa
peserta didik menyusun teks baru secara individu (dengan
bantuan lembar kerja), berpasangan, berkelompok,
ataupun klasikal di bawah arahan guru. Pada saat mereka
bekerja berkelompok, peserta didik berkesempatan
mengaplikasikan keterampilan berpikir kritis.
Tahap 4 Guru memfasilitasi peserta didik untuk berlatih menyusun
Independent Construction of Text (ICoT) teks lisan atau tulis tanpa adanya bantuan guna mengasah
keterampilan berbicara atau menulis yang sudah diperoleh
di tahap-tahap sebelumnya. Penyusunan teks dapat
dilakukan secara individu, berpasangan, atau
berkelompok.

7. Metode PPP

Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru memberikan contoh, siswa diminta
Presentation mengamati dan menuliskan catatan-catatan
Tahap 2 Guru meminta siswa membuat atau mengerjakan
Practice tugas
Tahap 3 Guru meminta siswa untuk membuat sesuatu
Production

8. Metode TPR (Total Physical Response)

9. Metode EGRA

Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru harus berupaya menggiring siswa secara tidak sadar tentang
Exposure materi yang akan diajarkan oleh guru. Semua kegiatan yang
dilakukan oleh guru pada fase ini diupayakan berupa latihan lisan
(oral practice)

Tahap 2 Guru memberi tugas dan siswa mendiskusikan jawabannya dalam


Generalization kelompok. Dalam tahap ini guru tidak perlu mengoreksi jawaban
siswa, biarkan siswa berkreatifitas secara bebas mengungkapkan
ide/gagasannya.
Tahap 3 Guru membahas jawaban siswa tadi dan memberikan penjelasan
Reinforcement sebagai penguatan tentang fungsi dan bentuk struktur bahasa yang
sedang diajarkan secara jelas
Tahap 4 Siswa diminta bekerja secara individual dan menjawab pertanyaan
Application tugas secara mandiri

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara
bersama antara Kepala Sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan
setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat
dilakukan antara lain dengan cara berikut.
a. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masingmasing tingkat kelas dalam satu
tahun pelajaran.
b. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) dengan
memperhatikan komponen-komponen berikut:
1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik Peserta Didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain
memperhatikan ratarata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk
peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain
memperhatikan ratarata nilai rapor semestersemester sebelumnya.
2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masingmasing
mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah,
dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, perlu
tidaknya pengetahuan prasyarat.
3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1) kompetensi pendidik
(nilai UKG); (2) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan
(4) kelayakan sarana prasarana sekolah.
Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi Sedang 65-79 Rendah 80-100
< 65
Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah
<65
Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah
<65

c. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut:


KKM per KD = Jumlah total setiap aspek
Jumlah total aspek

Misalkan: aspek daya dukung mendapat nilai 90 aspek kompleksitas mendapat nilai 70 aspek
intake mendapat skor 65
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut = 90 + 70 + 65 = 75
3
Dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan bobot
berbeda untuk masing-masing aspek. Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria
yang ditetapkan.

Kriteria Penskoran
Aspek Yang Dianalisis Kriteria Penskoran
Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
1 2 3
Daya Dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1

Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan in- take peserta didik
sedang, maka nilai KKMnya adalah: = 1 + 3 + 2 x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKMnya adalah 67.
d. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus:
KKM mata pelajaran = Jumlah total KKM per KD
Jumlah total KD

Interval Nilai dan Predikat


KKM mata pelajaran Bahasa Inggris = 75.
Maka nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik, maka
panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3
Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9.
Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat Baik),
B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), maka untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai
dan predikatnya sebagai berikut:
Contoh Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 75
Interval Nilai Predikat Keterangan
> 92 – 100 A Sangat Baik
> 83 – 92 B Baik
≥ 75 – 83 C Cukup
< 75 D Kurang

JENIS PENILAIAN
Jenis Pengertian Tehnik
Penilaian sikap Penilaian sikap merupakan  Utama:
kegiatan untuk mengetahui - Observasi guru mata
kecenderungan perilaku pelajaran
spiritual dan sosial peserta - Observasi guru BK
didik dalam kehidupan dan wali kelas
seharihari, baik di dalam  Penunjang
maupun di luar kelas sebagai - Penilaian diri
hasil pendidikan. Penilaian - Penilaian antar teman
sikap ditujukan untuk
mengetahui
capaian/perkembangan sikap
peserta didik dan
memfasilitasi tumbuhnya
perilaku peserta didik sesuai
butirbutir nilai sikap dari KI1
dan KI2.
Penilaian Pengetahuan Proses pengumpulan dan  Tes tertulis
pengolahan informasi untuk  Tes lisan
mengukur proses dan hasil  Penugasan
pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa
kombinasi penguasaan proses
kognitif (kecakapan berpikir)
mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi
dengan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
maupun metakognitif.
Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan adalah  Praktek
penilaian yang dilakukan  Mengukur capaian
untuk mengukur kemampuan pembelajaran yang
peserta didik dalam berupa keterampilan
menerapkan pengetahuan proses
dalam melakukan tugas  Produk
tertentu di berbagai macam  Mengukur capaian
konteks sesuai dengan pembelajaran yang
indikator pencapaian berupa keterampilan
kompetensi. Penilaian dalam membuat
keterampilan dapat dilakukan produk-produk
dengan berbagai teknik, antara teknologi dan seni
lain penilaian praktik,  Projek
penilaian produk, penilaian  Mengukur kemampuan
proyek, dan penilaian siswa dalam
portofolio. Teknik penilaian mengaplikasikan
keterampilan yang digunakan pengetahuannya
dipilih sesuai dengan melalui penyelesaian
karakteristik KD pada KI-4. suatu tugas projek
dalam periode/waktu
tertentu
 Portofolio
 Sampel karya siswa
terbaik dari KD pada
KI-4 untuk
mendeskripsikan
capaian kompetensi
keterampilan (dalam
satu semester)

Penghitungan HPA:

HPA = ((2 x HPH) + (1 x HPTS) + (1 x HPAS))/4

Jenis, Subjenis, dan Contoh Dimensi Pengetahuan

Jenis Dan Subjenis Contoh


A. PENGETAHUAN FAKTUAL:
Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk mempelajari suatu ilmu atau
menyelesaikan masalah di dalamnya
1. Pengetahuan tentang terminologi Kosakata teknis, simbol-simbol musik,
2. Pengetahuan tentang detail elemen yang legenda peta, sumber daya alam pokok,
spesifik sumber-sumber informasi yang reliabel

B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL:
Hubungan-hubungan antarelemen dalam struktur besar yang memungkinkan elemennya
berfungsi secara bersama-sama
1. Pengetahuan tentang klasifikasi dan Bentuk-bentuk badan usaha; periode waktu
kategori geologi
2. Pengetahuan tentang prinsip dan Rumus Pythagoras, hukum permintaan dan
generalisasi penawaran
3. Pengetahuan tentang teori, model, dan Teori evolusi, struktur pemerintahan desa
struktur

C. PENGETAHUAN PROSEDURAL:
Pengetahuan tentang bagaimana (cara) melakukan sesuatu, mempraktekkan metode-metode
penelitian, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik, dan
metode
1. Pengetahuan tentang keterampilan dalam Keterampilan melukis dengan cat air,
bidang tertentu dan algoritme algoritma pembagian seluruh bilangan
2. Pengetahuan tentang teknik dan metode Teknik wawancara, penerapan metode
dalam bidang tertentu ilmiah dalam pembelajaran Kriteria untuk
3. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menerapkan
menentukan kapan harus menggunakan prosedur Hukum Newton, kriteria yang
prosedur yang tepat digunakan untuk menilai fisibilitas metode

D. PENGETAHUAN METAKOGNITIF:
Pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi
diri sendiri
Pengetahuan tentang skema sebagai alat
1. Pengetahuan strategis untuk mengetahui struktur suatu pokok
bahasan dalam buku teks, pengetahuan
2. Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif tentang penggunaan metode penemuan
atau pemecahan masalah
3. Pengetahuan diri Pengetahuan tentang macam-macam tes
yang dibuat pendidik, pengetahuan tentang
beragam tugas kognitif
Pengetahuan bahwa diri (sendiri) kuat
dalam mengkritisi esai tapi lemah dalam
hal menulis esai; kesadaran tentang tingkat
pengetahuan yang dimiliki diri (sendiri)

Anda mungkin juga menyukai