Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4
DELLA NURYANTI
M.REZA ZAIDAN FADHIL
MUHAMMAD RIZKY SATRIA
SANDI SANJAYA

TITL

SMKN 2 BOGOR
Jl. Pangeran Sogiri No.404, RT.06/RW.01, Tanah Baru, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa
Barat 161
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................ 1


KATA PENGHANTAR ...................................................................... 2
BAB I ................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A.Latar Belakang .............................................................................. 3
B.Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................... 4
BAB 2 .................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................. 5
PENGERTIAN DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM ............. 5
1.Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum .......................................... 5
2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum ...................... 6
Arti sanksi....................................................................................... 6
3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum .......... 10
BAB III .............................................................................................. 12
PENUTUP.......................................................................................... 12
KESIMPULAN ............................................................................... 12
SARAN ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 13

1
KATA PENGHANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Dinamika Pelanggaran Hukum”
ini dapat tersusun hingga selesai.Dan tidak lupa juga untuk mengucapkan
terimakasih kepada ibu Martoeti Tuti.Selaku guru mata pelajaran PPKN, yang
telah memberikan tugas ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman saya yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas PPKN.Selain


itu pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami berempat , pasti


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini

Akhir kata dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Bogor, 04 Agustus 2022

Kelompok 04

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan
menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat.

Sedangkan pelanggaran menurut Tarmizi adalah ”tidak terlaksananya


peraturan atau tata tertib secara konsisten akan menjadi salah satu penyebab
utama terjadinya berbagai bentuk dan kenakalan yang dilakukan siswa, baik di
dalam mauipun di luar sekolah”.Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan
bahwa terkunci adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut
kehendaknya sendiri tanpa peraturan yang telah dibuat.

Peranan hukum di masyarakat khususnya dalam menghadapi perubahan


masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial.
Efek peranan hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau
signifikan atau tidak.Hukum memiliki pengaruh yang tidak langsung dalam
mendorong munculnya perubahan sosial pada lembaga kemasyarakatan tertentu
yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, hukum
membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga kemasyarakatan yang
penting, maka terjadi pengaruh langsung, yang kemudian sering kali hukum
digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat.

3
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi rumusan masalahnya yaitu :

1.Jenis-jenis kasus pelanggaran hukum?

2.Macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum?

3.Partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui kasus pelanggaran hukum.

2.Untuk mengetahui macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum.

3.Untuk mengetahui partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum.

4
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM


1.Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan
seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang
berlaku. misalnya kasus pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap
kewajiban untuk menghormati hak hidup orang lain.

Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.


Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:

a. pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan;

b. hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan

Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:

1) mengabaikan perintah orang tua;

2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;dan

3) ibadah tidak tepat waktu.

b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya

1) menyontek ketika ulangan;

2) datang ke sekolah terlambat;dan

3) bolos mengikuti pelajaran.

c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:

5
1) mangkir dari tugas ronda malam;

2) tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak Jelas;dan

3) main hakim sendiri.

d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:

1) tidak memiliki KTP;

2) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas; dan

3) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan,


pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya.

Pelanggaran hukum yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh


ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Ketidakpatuhan tersebut pada
akhirnya akan menyebabkan kepentingan setiap orang tidak terlindung.

2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum


Arti sanksi
Sanksi adalah sebuah hukuman atau tindakan paksaan yang di berikan karena
yang bersangkutan gagal mematuhi hukum, aturan, atau perintah. Sanksi
terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis sanksi dari
setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi, dari segi
tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut
ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Macam-macam Sanksi Hukum di indonesia yaitu:

1.Sanksi Hukum Pidana


Sanksi Hukum Pidana diatur dalam Pasal 10 KUHP (Kitab Undang-Undang
HukumPidana), yaitu sebagai berikut :
a.Hukuman Pokok terdiri dari :
Hukuman Mati : yang terdiri dari hukuman seumur hidup, dan hukuman
sementara waktu(setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)

6
Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-kurangnya 1
hari)

b.Hukuman TambahanTerdiri dari :


Pencabutan hak-hak tertentu
Perampasan/Penyitaan barang-barang tertentuPengumuman keputusan hakim

2.Sanksi Hukum Perdata


Dalam hukum perdata, ada 3 macam putusan yang dapat dijatuhkan oleh hakim,
yaitu:
-Putusan Condemnatoir : Merupakan putusan yang memiliki sifat membuat
pihak yang dikalahkanmelaksanakan prestasi (kewajiban). Contoh : Pihak yang
kalah harus membayar kerugian.
-Putusan Declatoir : Merupakan putusan yang perintahnya menciptakan suatu
keadaan yang sahmenurut hukum. Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan
menegaskan suatu keadaan hukumsemata-mata. Contoh: Putusan yang
menyatakan bahwa penggugat merupakan pemilik sah tanahsengketan.
-Putusan Constitutif : Merupakan putusan yang menghilangkan suatu keadaan
hukum danmenimbulkan keadaan hukum yang baru. Contoh : Putusan yang
memutuskan ikatan perkawinan.
Jadi, dalam hukum perdata sanksi yang diberikan dapat berupa :
Pihak yang kalah harus melakukan prestasi/kewajiban
Menghilangkan suatu keadaan hukum diikuti dengan timbulnya keadaan hukum
yang baru.

Sifat dan jenis sanksi dari setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain.
Akan tetapi, dari segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban
dalam masyarakat. Berikut ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di
masyarakat.

1.Agama
Pengertiannya Petunjuk hidup yang bersumber dari Tuhan yang disampaikan
melalui utusan-utusan-Nya (Rasul/Nabi) yang berisi perintah, larangan atau
anjuran-anjuran.

Contoh:

a. beribadah

7
b. tidak berjudi

c. suka beramal

Sanksi jika melanggarnya:

Tidak langsung, karena akan diperoleh setelah meninggal dunia (pahala atau
dosa)

2. Kesusilaan
Pengertiannya Pedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati nurani
manusia tentang baikburuknya suatu perbuatan

Contoh:

a. berlaku jujur

b. menghargai orang lain

sanksi jika melanggarnya:

Tidak tegas, karena hanya diri sendiri yang merasakan (merasa bersalah,
menyesal, malu, dan sebagainya)

3. Kesopanan
Pengertiannya Pedoman hidup yang timbul dari hasil pergaulan manusia di
dalam masyarakat

Contoh:

a. menghormati orang yang lebih tua

b. tidak berkata kasar

c. menerima dengan tangan kanan

d.Mengetuk pintu dan memberi salam ketika bertamu ke rumah orang lain.
Sanksi jika melanggarnya:
Tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat dalam bentuk celaan,
cemohan atau pengucilan dalam pergaulan

8
4. Hukum
Pengertiannya Pedoman hidup yang dibuat oleh badan yang berwenang yang
bertujuan untuk mengatur manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(berisi perintah dan larangan)
Contoh:
a. harus tertib
b. harus sesuai prosedur atau aturan yang telah di buat
c. dilarang mencuri
sanksi jika melanggarnya:
Tegas dan nyata serta mengikat dan memaksa bagi setiap orang tanpa
kecuali.Biasanya akan ditilang,di tegur,dan lebih parah lagi bisa masuk penjara.

disebutkan bahwa sanksi norma hukum adalah tegas dan nyata. Maksudnya
adalah sanksi ketika melakukan pelanggaran hukum bersifat pasti dan dapat
dirasakan nyata bagi yang pelanggar hukum. Misalnya sanksi yang melanggar
hukum pidana seperti pencurian akan dihukum penjara.
1) Tegas: berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Misalnya, hukum pidana mengenai
sanksi diatur dalam Pasal 10 KUHP. Dalam pasal tersebut, ditegaskan bahwa
sanksi pidana berbentuk hukuman yang mencakup: (1).Hukuman pokok, yang
terdiri atas:
a) hukuman mati; dan
b) hukuman penjara yang terdiri atas hukuman seumur hidup dan hukuman
sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)
(2) Hukuman tambahan, yang terdiri atas:
a) pencabutan hak-hak tertentu;
b) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu; dan
c) pengumuman keputusan hakim.

2) Nyata :berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar
hukuman berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Sanksi hukum diberikan
oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan, Sanksi sosial diberikan oleh
masyarakat Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu
mencegah orang dari perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain,
yakni sanksi psikologis. Sanksi psikologis dirasakan dalam batin kita sendiri.
Jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap peraturan, tentu saja di dalam
batinnya ia merasa bersalah. Selama hidupnya, ia akan dibayang-bayangi oleh
kesalahannya itu.

9
3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum
mencerminkan ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum. Ketaatan atau
kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri
seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum
yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga
negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang
dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki
kesadaran untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku
dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 59.
Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan
dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara sebagai bentuk perwujudan partisipasi Anda dalam proses
penegakan dan perlindungan hukum. Berikut ini contoh perilaku yang
mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik
dan sebagainya
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.

b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah


1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Menghormati guru

10
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.

c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat


1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.
3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di
masyarakat seperti tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.

d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.


1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Hukum adalah larangan peraturan yang terdiri dari perintah dan yang bersifat
mengikat dengan sanksi-sanksi bagi pelanggaran yang bertujuan untuk
mengatur ketentraman mengikat dalam masyarakat . Untuk mencapai
ketentraman dan dalam masyarakat yang dibutuhkan sikap masyarakat yang
sadar dengan hukum.

SARAN
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
menambah pengetahuan dalam hal ini sistem hukum dan undang-undang yang
berlaku di indonesia . Dan kami juga mengaharapkan krtik dan saran yang
membangun guna penyusunan makalah berikutnya yang lebih baik dan lebih
sempurna lagi...

12
DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung,Dara. 2019. Dinamika Pelanggaran Hukum.


aasdahttps://www.scribd.com/document/423997839/Dinamika-Pelanggaran-
rssd fHukum (diakses tanggal 3 Agustus 2022)

Ratnasari, Desi. 2019. Dinamika Pelanggaran Hukum.


aasdahttps://www.coursehero.com/file/45213988/MAKALAH-DINAMIKA-
aasdaDAN-PELANGGARAN-HUKUMdocx / (diakses tanggal 3 Agustus
aasda2022)

13

Anda mungkin juga menyukai