Anda di halaman 1dari 2

Pepaya berasal dari Amerika dan Meksiko Selatan.

Tanaman ini tumbuh cepat dan bisa ditemukan


dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl. Tanaman ini banyak dibudidayakan di kebun karena
mudah tumbuh dan buahnya segar dan bergizi. Tak heran bila buah ini sangat disukai oleh
penjelajah Christopher Columbus yang menyebutnya the fruit of the angels.

Buah bentuk hampir bulat, silinder, panjang 7—30 cm, ada pula 60 cm. Pepaya merupakan salah satu jenis
buah buni. Kulit tipis, hijau atau kuning sebelum masak, kemudian kuning atau oranye saat buah masak.
Bentuk, ukuran, dan rasanya bervariasi. Buah berongga di bagian dalam, warna oranye sampai kemerahan.
Bila matang lunak, berair, manis rasanya. Rongga dalam pada buah berbentuk bintang apabila buah dipotong
melintang. Biji bulat, berwarna hitam dengan permukaan berkerut dan menempel pada dinding buah.

Berikut adalah hal-hal tentang pepaya yang harus kamu ketahui.

* Wanita hamil dilarang mengonsumsi biji, daun, dan jus pepaya mengkal karena sifatnya yang abortivum
(meluruhkan kandungan).

* Daun pepaya jangan diberikan pada anak-anak karena adanya kandungan alkaloid carpaine yang bekerja
seperti digitalis (obat penguat jantung untuk penderita gagal jantung).

* Pepaya dapat melindungi lambung dari timbulnya tukak (ulkus) akibat pengobatan dengan aspirin dan
steroid.

* Biji pepaya bermanfaat untuk mengeluarkan cacing usus.

* Papain yang ada di buah mengkal dan daun, seperti halnya bromelain di nanas, digunakan untuk melunakkan
rebusan daging. Juga bermanfaat untuk mengatasi diare kronik, dispepsia, polip di kerongkongan, dan rhinitis
alergika.

* Untuk pemakaian luar, getah pepaya yang mengandung enzim papain digunakan untuk pengobatan luka yang
dalam dan lambat sembuhnya, tumor kulit, keloid, tersiram air panas, kutil, bisul, dan menghaluskan kulit.

* Jika Anda kesulitan untuk makan, ikuti resep berikut. Sediakan daun pepaya kira-kira sebesar telapak tangan.
Tambahkan air hangat dan garam sedikit saja. Lalu masukkan ke dalam blender, peras, dan saring airnya.
Minum air perasannya.

* Ternyata kadar vitamin C dalam pepaya adalah 48 kali lipat dari buah apel. Pepaya juga aktif sebagai
detoksifikasi sehingga dapat menyegarkan kulit dari dalam. Pepaya juga dapat mendorong proses metabolisme
kulit. Pepaya juga melumerkan lapisan kulit dan zat tanduk penuaan yang timbul di pori-pori sehingga kulit
lebih kencang dan cerah.

* Pepaya mengandung enzim papain dan enzim chymopapain yang dapat mengurangi peradangan sehingga
membantu tubuh dalam penyembuhan luka bakar dan luka lainnya. Beberapa penyakit tertentu menjadi lebih
buruk ketika tubuh meradang.

* Makan terlalu banyak pepaya dapat menyebabkan karotenemia, telapak kaki dan telapak tangan menguning.
Ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

* Biji pepaya yang menyerupai merica bisa dimakan. Mereka bisa ditumbuk dan digunakan sebagai pengganti
lada hitam.
* Biji pepaya memiliki efek kontrasepsi pada monyet jantan.

* Di banyak belahan dunia, pepaya muda telah digunakan selama berabad-abad oleh perempuan sebagai alat
kontrasepsi alami.[]

Apel – Taksonomi, Morfologi, Asal, Sebaran, Jenis, Manfaat & Budidaya


3.8/5 - (22 votes)

Apel adalah salah satu buah populer, selain jeruk, pisang, anggur dan mangga. Bahkan karena
manfaatnya yang begitu besar, ada anjuran “satu hari, satu apel” agar hidup seseorang lebih
sehat.

Buah apel kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Apel juga menjadi buah rekomendasi
bagi orang-orang yang tengah menjalani program diet.

Buah yang berasal dari pohon bernama latin Malus domestica ini banyak dibudidayakan di
dunia. Apel merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia Tengah, dimana spesies nenek moyang
apel yang kita kenal saat ini adalah Malus sieversii atau apel hutan / apel liar yang hingga kini
bisa ditemukan tumbuh di Kazakhstan.

Pohon apel telah ditanam dan dibudidayakan selama ribuan tahun di Asia dan Eropa. Kemudian
apel tersebar pula ke Amerika Utara karena dikenalkan oleh bangsa Eropa.

Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai