Anda di halaman 1dari 17

Soal :

Carilah pengertian, cara kerja, lokasi keuntungan dan kerugiannya.


1. Simple continues struktur
2. Lokasion continues struktur
3. Matras horizontal
4. Matras vertical
5. subcuticuler

Jahitan Interuptus Sederhana



 
Jahitan interuptus mudah dilakukan, memiliki kekuatan tegangan yang lebih baik, danmemiliki potensial yang
rendah dalam menyebabkan edema dan kerusakan sirkulasikulit. Jahitan ini juga dapat
dimodifikasi oleh dokter sesuai dengan kebutuhan untuk meluruskan batas lukanya secara tepat agar
memudahkan tindakan penjahitan.

 
Kerugian dari jahitan ini adalah waktu yang dibutuhkan cukup panjang untuk insersidan
memiliki resiko lebih besar dalam meninggalkan bekas jahitan (membentuk seperti jalur kereta
api). Resiko ini dapat diminimalkan dengan remove jahitan secepatmungkin untuk mencegah
perkembangan jalur jahitan tersebut.2.
 
Jahitan Kontinu Sederhana

 
Jahitan kontinu bermanfaat untuk luka yang berukuran panjang dimana tekanan lukatelah diminimalisir
dengan penempatan jahitan dalam yang sesuai dan perkiraan batasluka yang baik. Jenis jahitan ini juga
dapat digunakan untuk menjaga terjadinyakerobekan atau ketebalan yang berlebihan pada penempelan
kulit. Secara teoritis,tehnik jahitan kontinu sedikit menimbulkan scar jika dibandingkan dengan
jahitaninteruptus karena hanya beberapa penyimpulan yang dilakukan pada satu jahitan.Meskipun demikian,
jumlah insersi needle pada kedua jahitan ini tetap sama.

 
Manfaat dari jahitan ini termasuk insersi jahitannya cukup cepat dan perkiraan batasluka lebih tepat, jika
dibandingkan dengan jahitan interuptus sederhana. Kerugiannyatermasuk kemungkinan dapat meninggalkan bekas
luka berupa tanda silang(crosshatching). Resiko dehisensi dapat terjadi jika bahan jahitan ruptur,
kesulitan dapatterjadi pada penyesuaian kelurusan garis jahitan, dan dapat mengerutkan garis
jahitanketika jahitan dilakukan pada kulit yang tipis.3.
 
Jahitan Kontinu Terkunci

 
Jahitan terkunci dapat meningkatkan kekuatan regangan; meskipun demikian, jahitanini dapat
digunakan pada luka dengan tekanan sedang atau pada jahitan yangmembutuhkan hemostasis tambahan oleh
karena pengeluaran darah dari batas luka.

 
Jahitan ini dapat meningkatkan resiko kerusakan mikrosirkulasi di sekitar luka, dandapat
menyebabkan strangulasi jaringan jika jahitan terlalu kuat. Meskipun demikian, jenis jahitan ini harus dilakukan
hanya pada daerah dengan vaskularisasi yang baik.Utamanya, jahitan ini bermanfaat pada kulit kepala
atau sulkus postaurikuler,khususnya ketika hemostasis tambahan dibutuhkan.4.
 
Jahitan Matras Vertikal

 
Jahitan matras vertikal digunakan khusus dalam memaksimalkan eversi luka,menurunkan ruang
mati, dan menurunkan tekanan yang melewati luka. Kerugian jahitan ini adalah dapat meninggalkan
bekas luka. Resiko tersebut lebih besar pada tehnik ini oleh karena peningkatan tekanan yang melewati luka dan
terdapat empat titik masuk dan keluar dari setiap jahitan pada kulit.

 
Rekomendasi waktu untuk remove jahitan ini adalah selama 5-7 hari (sebelum formasi jalur
epitel selesai) untuk mengurangi resiko scar. Jika jahitan dilakukan pada tempatyang lebih
panjang, Bolsters harus ditempatkan antara jahitan dan kulit untuk meminimalisir kontak.
Kegunaan bolster adalah untuk meminimalkan strangulasi jaringan ketika luka membengkak
sebagai respon pada edema postoperatif. Tempatkantiap jahitan secara tepat dan ambil tusukan
simetrik yang sangat penting dalam jahitanini.5.
 
Jahitan Matras Vertikal Setengah Tenggelam

 
Jahitan matras vertikal setengah tenggelam digunakan untuk tujuan kosmetik yangpenting misalnya pada daerah
wajah
Jahitan KatrolJahitan katrol memberikan regangan batas luka yang lebih baik dan digunakan
ketikamenginginkan penutupan luka tambahan dikuatkan.7.
 
Jahitan Matras Vertikal Modifikasi Jauh-Dekat Dekat-Jauh

 
Jahitan katrol digunakan ketika dibutuhkan perluasan jaringan, dan kemungkinandigunakan secara
intraoperatif untuk tujuan ini. Jahitan ini juga bermanfaat ketikamemulai penutupan luka yang berada
di bawah tekanan signifikan. Denganmenggunakan jahitan katrol pertama, batas luka dapat
diperkirakan, dengan demikianmemudahkan untuk melakukan jahitan tenggelam.

 
Ketika penutupan luka selesai, jahitan katrol kemungkinan diremove jika penyebarantekanan
lukanya cukup adekuat setelah melakukan jahitan tenggelam pada permukaan jahitan.8.
 
Jahitan Matras Horizontal

 
Jahitan matras horizontal digunakan untuk luka dalam dengan tekanan tinggi karena jahitan ini
memiliki eversi dan kekuatan luka. Jahitan ini digunakan sebagai jahitanmenetap atau sebagai jahitan
sementara pada batas luka, yang sesuai dengan penjahitaninteruptus sederhana dan subkutikuler. Jahitan
sementara ini dapat diremove setelahtekanan telah terdistribusi melewati luka.

 
Jahitan matras horizontal dapat dibiarkan pada jaringan selama beberapa hari jikatekanan luka menetap setelah
jahitan sisa dilakukan. Pada area dengan tekanan tinggiyang ekstrim memiliki resiko dehisensi, jahitan ini akan
dibiarkan walaupun remove jahitan pada kulit telah dilakukan. Meskipun demikian, jahitan ini
memiliki resikotinggi untuk meninggalkan bekas luka jika tidak diremove pada waktu yang lebihpanjang yakni,
lebih dari 7 hari.

 
Jahitan matras horizontal dilakukan terlebih dahulu sebagai awal untuk eksisi dalamtehnik
perluasan kulit untuk mengurangi tekanan. Peningkatan eversi kemungkinanakan ditemukan
pada jenis jahitan ini tanpa tekanan signifikan yang dilakukan denganmenggunakan ukuran needle
yang kecil dan benang yang baik.

 
Jahitan horizontal memiliki resiko tinggi untuk strangulasi jaringan dan nekrosis batasluka jika
ikatan yang dilakukan terlalu kuat. Gunakan ikatan yang umum, gunakanbolster, dan lakukan pengikatan sekuat
yang dibutuhkan dengan memperkirakan batasluka. Hal ini kemungkinan dapat menurunkan resiko tersebut. Selain
itu, yang dapatdilakukan untuk mencegah resiko tersebut adalah dengan meremove benang secepatmungkin.
Penjahitan yang dilakukan dengan jarak yang tepat dari batas luka dapatmemudahkan tindakan remove.9.
 
Jahitan Horizontal Setengah Tenggelam

 
Jahitan horizontal setengah tenggelam atau jahitan ujung digunakan secara primer dandiletakkan
di sudut dan pada ujung penutup dengan membentuk M-plasties danpenutupan V-Y. Jahitan sudut
akan meningkatkan aliran darah ke ujung penutup,menurunkan resiko nekrosis dan meningkatkan hasil
estetika. Meskipun demikan, padaluka dengan penutup yang lebih lebar dengan tekanan yang
lebih besar, tehnik inidilakukan dengan menempatkan ujung penutup lebih dalam dari jaringan di
sekitarnya,yang sering menghasilkan scar.10.
 
Jahitan Tenggelam Absorbable

 
Jahitan tenggelam absorbable digunakan sebagai bagian dari lapisan penutup lukadalam dengan
tekanan sedang hingga tinggi. Jahitan ini dapat mendukung luka danmenurunkan tekanan pada batas luka, yang
menghasilkan perkiraan batas luka yanglebih baik. Jahitan ini juga digunakan untuk menghilangkan
ruang mati, atau digunakanuntuk membuang jahitan dan memperbaiki jaringan menjadi struktur yang
diinginkan
Jahitan Dermal-Subdermal

 
Jahitan dermal-subdermal memaksimalkan eversi luka, sehingga jahitan ini akanterletak lebih
superfisial dari batas luka.12.
 
Jahitan Matras Horizontal Tenggelam

 
Jahitan matras horizontal tenggelam digunakan untuk mengeliminasi ruang mati,mengurangi
ukuran defek atau mengurangi tekanan yang melewati luka.13.
 
Jahitan Matras Horizontal Kontinu

 
Jahitan matras horizontal kontinu digunakan untuk eversi kulit. Jahitan ini bermanfaatpada daerah
dengan tendensi tinggi untuk inversi, misalnya pada leher. Jahitan ini jugabermanfaat untuk mengurangi
penyebaran scar pada wajah. Jika jahitan dilakukanterlalu kuat, resiko strangulasi jaringan bisa
terjadi. Namun, jahitan ini memerlukanlebih banyak waktu. Tehnik ini menghasilkan scar yang lebih halus
dan datar jikadibandingkan dengan jahitan kontinu sederhana.14.
 
Jahitan Subkutikuler Kontinu

 
Jahitan subkutikuler kontinu bermanfaat pada daerah dengan tekanan minimal, ruangmati dapat
dieliminasi, dan dapat menghasilkan hasil kosmetik yang terbaik sepertiyang diinginkan. Oleh
karena epidermis dipenetrasi hanya pada awal dan akhir garis jahitan. Jahitan subkutikuler
efektif mengeliminasi resiko bekas luka crosshatching(tanda silang).

 
Jahitan ini tidak menghasilkan kekuatan luka signifikan, meskipun demikian jahitan inidapat
memperkirakan batas luka. Meskipun demikian, jahitan subkutikuler merupakan jahitan terbaik untuk luka
yang tekanannya telah dieliminasi dengan jahitan dalam danmemiliki perkiraan ketebalan yang sama
pada batas luka.15.
 
Jahitan Subkutaneus Kontinu

 
Jahitan subkutaneus digunakan untuk menutup bagian dalam dari defek pembedahanpada tekanan
sedang. Jahitan ini digunakan pada area jahitan kulit tenggelam pada lukabesar ketika penutupan cepat
diinginkan. Kerugian dari jahitan ini adalah resikokerusakan jahitan dan pembentukan ruang mati di
bawah permukaan kulit.16.
 
Jahitan Plika Korset Subkutaneus Kontinu

 
Tehnik Jahitan plika korset digunakan pada luka yang memiliki lebar lebih dari 4 cmdengan
tekanan yang berlebihan. Jahitan ini menghasilkan eversi alami dan memilikiperkiraan batas luka yang lebih baik.
Penjahitan dengan cara ini lebih mudah dilakukanpada lapisan intradermal, dengan diameter dan tekanan luka yang
berkurang secarasignifikan. Kekuatan jahitan mengandalkan pada inklusi septa pada lapisan
fasciadibawah jaringan subkutan. Jika jaringan ruptur pada saat postoperatif, tekanan
akandisebarkan lebih luas. Masalah potensial yang bisa terjadi termasuk kerusakan dandistorsi
luka.17.
 
Jahitan Matras Horizontal Modifikasi

 
Modifikasi jahitan sudut dilakukan untuk eversi segiempat pada penutupan ujung lukadan
meningkatkan hasil estetikanya. Jahitan akan meningkatkan resiko nekrosis jikapengikatan dilakukan terlalu
kuat, insidensi nekrosis pada ujung penutup jaringan dapatditemukan dibandingkan dengan
jahitan sudut tradisional.18.
 
Jahitan Ujung Dalam

 
Jahitan ini digunakan untuk M-plasty, W-plasty, dan penutupan V-Y yangmeningkatkan eversi luka.
Jahitan ini dapat memberikan dukungan jangka panjang padapenutupan luka jika dibandingkan dengan
jahitan sudut tradisional dan meningkatkankelurusan ujung pada penutupan luka. Tehnik ini juga
menghindari jahitan padapermukaan dan menurunkan resiko bekas jahitan. Nekrosis pada ujung
penutupan lukadan komplikasinya telah diperbandingkan dengan jahitan standar

TEHNIK
1.Jahitan Interuptus Sederhana

 
Jahitan interuptus sederhana merupakan jahitan yang paling sering digunakan padapembedahan kulit. Jahitan
ini diinsersi dengan menggunakan needle secara tegak lurusterhadap epidermis dan dengan
ketebalan penuh pada dermis, keluar secara tegak lurusterhadap epidermis pada bagian luka yang di
hadapannya. Kedua bagian jahitan iniharus bersifat simetris dalam hal panjang dan lebarnya serta
tusukan benang ke jaringanakan membentuk segiempat sebelum pengikatan. Secara umum, jahitan ini
harusmemiliki konfigurasi bentuk seperti botol, sehingga jahitan ini harus lebih lebar padabagian
dasarnya (bagian dermal) dibandingkan bagian superfisialnya (bagianepidermal). Jika jahitan ini
mencakup volume jaringan yang lebih besar pada dasarnyadibandingkan pada apexnya, akan
menghasilkan kompresi pada dasarnya yangmenekan jaringan menaik dan menyebabkan eversi pada batas luka.
Manuver inimenurunkan kemungkinan pembentukan scar sebagai pembiasan luka selamapenyembuhan. (Lihat
gambar di bawah)Gambar 6: Penjahitan dengan jahitan interuptus sederhana. Gambar pada bawah
kananmemperlihatkan jahitan yang menyerupai labu dengan eversi maksimal.

 jarak needle saat dikeluarkan dari batas luka, dan kedalaman jahitan yang diambil.Penggunaan ukuran needle yang
berbeda pada setiap bagian luka dapat memberikanbatas ketebalan dan tinggi jahitan yang asimetri
dengan jahitan sebelumnya. Jahitankecil dapat digunakan untuk menempatkan jahitan pada batas luka
dengan tepat. Jahitanbesar dapat digunakan untuk menurunkan tekanan luka. Tekanan yang sesuai,
pentingdilakukan untuk memastikan perkiraan luka dengan mencegah strangulasi
jaringan.Gambar dibawah memperlihatkan garis jahitan interuptus.Gambar 7: Garis Jahitan
Interuptus2.

 
Jahitan Kontinu Sederhana

 
Jahitan kontinu sederhana merupakan bagian jahitan yang tidak interuptus dari jahitaninteruptus sederhana. Jahitan
ini dimulai dari jahitan interuptus sederhana, yang diikatnamun tidak dipotong. Selanjutnya, lakukan insersi pada
kedua batas luka tanpamengikat dan memotong benang pada setiap akhir jahitan. Jahitan ini
diselesaikandengan menyimpul pada bagian terakhir pada akhir garis jahitan. Jahitan
harusdiberikan ruang, dan tekanan harus disebarkan di sepanjang garis jahitan. Simpulandilakukan dengan
mengikat antara benang akhir yang tersisa dengan lubang benangyang dibuat pada jahitan terakhir. Gambar
di bawah merupakan gambaran garis jahitankontinu.Gambar 8: Garis Jahitan Kontinu
Secara umum, jahitan harus ditempatkan secara datar sehingga batas luka akan bertemupada level
yang sama untuk meminimalkan kemungkinan mismatched pada batas lukayang tinggi (contohnya, saat
melangkah). Meskipun demikian, ukuran jahitan harusdiambil dari 2 bagian luka dengan memodifikasi jarak
insersi needle dari batas luka
Jahitan Kontinu Terkunci

 
Jahitan kontinu sederhana dapat dikunci ataupun tidak. Pada penyimpulan pertamapada jahitan
kontinu terkunci diikat sebagai jahitan kontinu tradisional dankemungkinan dikunci dengan
melewatkan needle pada lubang yang dibuat di setiap jahitan. Jahitan ini dikenal dengan jahitan baseball (lihat
gambar di bawah) olehkarena tanda akhirnya berupa garis jahitan kontinu terkunci.Gambar 8: Jahitan Kontinu
Terkunci4.
 
Jahitan Matras Vertikal

 
Jahitan Matras vertikal merupakan variasi dari jahitan interuptus sederhana. Jahitanini terdiri atas
jahitan interuptus sederhana yang dilakukan dengan lebar dankedalaman yang sesuai dengan
batas luka dan jahitan keduanya lebih superfisial yangdekat dengan batas luka dan berlawanan arah.
Lebar jahitan harus ditingkatkan sesuaidengan proporsi jumlah tekanan luka. Oleh karena itu, semakin
tinggi tekanan akansemakin lebar jahitannya (lihat gambar di bawah).Gambar 9: Jahitan Matras Vertikal
Jahitan Matras Vertikal Setengah Tenggelam

 
Jahitan matras setengah tenggelam merupakan modifikasi dari jahitan matras vertikaldan
menghilangkan 2 dari empat titik jahitan, sehingga dapat mengurangi scar. Jahitanini dilakukan dengan cara
yang sama dengan jahitan matras vertikal, kecualineedlenya dipenetrasikan ke dalam kulit bagian dermis
pada satu bagian luka, yangmenusuk bagian dalam dermis pada bagian yang berlawanan dari luka
tanpamengeluarkannya dari kulit, kemudian menyilang kembali ke bagian original luka,dan keluar
dari kulit. Titik masuk dan keluarnya dijaga pada satu bagian luka.6.
 
Jahitan Katrol

 
Jahitan katrol merupakan modifikasi dari jahitan matras vertikal. Ketika jahitan katroldigunakan,
jahitan matras vertikal dilakukan, simpulannya tidak diikat, dan benangdimasukkan ke dalam
lubang eksternal yang terdapat pada bagian luka disebelahnyadan melewati katrol. Setelah itu,
simpulan diikat pada bagian luka pertama tadi. Inimerupakan lubang baru yang berfungsi sebagai katrol,
tekanan langsung dari helaibenang lainnya (lihat gambar di bawah).Gambar 10: Jahitan Katrol, Jenis 17.
 
Jahitan Matras Vertikal Jauh-Dekat Dekat-Jauh

 
Jahitan lainnya yang memberikan fungsi yang sama dengan jahitan katrol adalah jahitan matras vertikal
modifikasi jauh-dekat dekat-jauh. Lubang pertama diinsersikansekitar 4-6 mm dari batas luka di pada
bagian luka pertama dan dikeluarkan pada jarak 2 mm dari batas luka di bagian luka di hadapannya. Jahitan ini
menyilang padagaris luka dan masuk kembali ke kulit pada bagian luka pertama sekitar 2 mm
daribatas luka. Setelah itu, dikeluarkan dari kulit pada bagian luka berlawanan dengan jarak 4-6
mm dari batas luka. Kemudian dilakukan penyimpulan. Jahitan inimemberikan efek katrol (lihat gambar di bawah)
 
VARIASI JAHITAN SUDUT (UJUNG)
1.Jahitan Matras Horizontal Modifikasi Setengah Tenggelam

 
Jahitan ini dilakukan dengan jahitan matras vertikal tambahan yang dilakukan secarasuperfisial pada jahitan
matras horizontal setengah tenggelam. Skin hook kecil digantidengan klem untuk menghindari trauma
saat penutupan luka.2.
 
Jahitan Ujung Dalam

 
Jahitan ini penting dalam membentuk jahitan tenggelam pada tiga titik sudut. Jahitandilakukan
pada bagian dermis dalam pada batas luka dimana penutupan dilakukan,melewati dermis pada penutupan ujung
dan diinsersi pada dermis dalam di batas luka.
REMOVE JAHITAN

1.Jaringan diremove dalam waktu 1-2 minggu setelah penjahitan dilakukan, tergantung
padalokasi anatomi. Remove yang cepat dilakukan untuk mengurangi resiko bekas jahitan,
danreaksi jaringan. Rata-rata luka biasanya mendapatkan regangan kekuatan yang diharapkanpada saat 1-2
minggu setelah pembedahan dengan persentase sebesar 8%. Untuk mencegah dehisensi dan
penyebaran scar, jahitan tidak boleh diremove secepat mungkin.2.
 
Sebagai aturan umum, semakin besar tekanan yang melewati luka, semakin panjangbenang yang akan digunakan.
Sebagai pedoman, pada wajah, jahitan harus diremove, 5-7hari; pada leher, 7 hari; pada kulit kepala, 10
hari, pada tubuh dan ektremitas atas, 10-14hari; dan pada luka dengan tekanan yang lebih besar
membutuhkan waktu remove yanglebih panjang. Jahitan tenggelam, yang dilakukan dengan benang
absorbable tidak diremove oleh karena larut dalam jaringan.3.
 
Tehnik remove jahitan yang tepat cukup penting untuk mendapatkan hasil yang baik setelah
penjahitan. Jahitan harus diangkat pelan-pelan dengan pinset, dan satu bagian dari jahitan harus
dipotong menggunakan gunting benang. Setelah itu, benang digenggamdengan hati-hati pada simpulannya
dan ditekan dengan lembut ke arah luka atau garis jahitan lalu benang diremove dengan
sempurna. Jika saat ditekan jahitan keluar dari garis jahitan, batas luka akan terpisah. Steri-strips
kemungkinan dibutuhkan untuk menempel jaringan agar menambah dukungan suplemen luka saat jahitan
diremove.
METODE ALTERNATIF DALAM PENUTUPAN LUKA
1.Steri-Strips
 
Pita penutup luka, atau steri-strips, memperkuat penempelan jaringan setelahpembedahan. Steri-
strips digunakan untuk memberikan dukungan pada garis jahitan,dan saat jahitan subkutikuler kontinu
digunakan atau setelah jahitan diremove.
 
Penutupan luka dengan pita dapat menurunkan penyebaran scar jika disimpan dalam jangka waktu beberapa
minggu setelah jahitan diremove. Pita ini digunakan dengancara menempelkan jaringan, karena
memiliki kekuatan untuk menutup. Pita ini jugadigunakan utamanya pada luka dengan tekanan rendah
dan jarang digunakan untuk penutupan luka primer.2.
 
Staples
 
Staples yang terbuat dari stainless steel biasanya digunakan pada luka dengan tekananyang tinggi,
termasuk luka pada kulit kepala dan badan. Keutungan penggunaan staplesmisalnya: waktu jahitan yang
cepat, reaksi jaringan yang minimal, resiko infeksi yangrendah, dan penutupan luka yang cukup
kuat. Kerugiannya adalah kelurusan batas lukakurang tepat dan biayanya cukup tinggi.3.
 
Lem Jaringan
 
Super lem yang terdiri atas acrilate kemungkinan dibutuhkan untuk luka superfisialdengan cara
memblok titik perdarahan pada kulit dan menutup batas luka dengan tepat.Oleh karena sifat
bakteriostatiknya dan penggunaannya yang mudah, alat ini memiliki
popularitas yang tinggi. Alat ini telah memperlihatkan superioritasnya dalam fungsikosmetik
pada jahitan tradisional dengan beragam prosedur, termasuk penutupan lukapada pembedahan
pediatrik, pemotongan vena saphena pada bypass arteri koroner, danblepharoplasty. Lem yang paling banyak
digunakan adalah, 2-octyl cyanoacrylate (dermabond ), yang telah digunakan sebagai bolster kulit untuk
jahitan tipis atau kulityang atrofi. Keuntungan dari lem topikal ini termasuk waktu penutupan luka yangcepat,
prosedurnya tidak nyeri, menurunkan resiko tusukan needle, tidak ada bekas jahitan, dan tidak diremove.
Kerugiannya termasuk harga yang cukup tinggi danregangan kekuatan yang rendah (dibandingkan
dengan jahitan).

 
Kegunaan lem jaringan ini pada pembedahan kulit masih dikembangkan. Penelitianmemperlihatkan bahwa
viskositas yang tinggi dari
2-octyl cyanoacrylate
padaperbaikan garis luka setelah pembedahan mikrografik Mohs, menghasilkan bentuk kosmetik
yang sama bagusnya dengan jahitan epidermal.

 
Greenhil dan O’Regan
telah melakukan penelitian tentang penggunaan
 N-butyl 2-cyanoacrylate
(
Indermil
) untuk penutupan luka parotid dan hubungannya dengankeloid serta pembentukan hipertrofi scar versus
penggunaan jahitan benang. Hasilnyamemperlihatkan sebuah tehnik sederhana dengan hasil yang sama.
Pada area yangberhubungan,
Tsui dan Gogolewski
juga melaporkan penggunaan membran
 polyurethane biodegradable mikropous
, bermanfaat untuk menutupi kulit luka,dibandingkan dengan dengan bahan lainnya.4.
 
Jahitan Berduri

 
Jahitan berduri telah dikembangkan dan telah dinilai kemanjurannya pada pembedahankulit.
Keutungan yang diberikan dari jahitan ini adalah tidak adanya penyimpulan.Secara teoritis,
simpulan pada jahitan ini kemungkinan dilakukan jika terdapat infeksi,dan prosedur
penyimpulan cukup berbahaya karena dapat menyebabkan iskemia pada jaringan, dan membutuhkan
pembedahan lanjutan.

 
Dari sebuah percobaan random terkontrol yang membandingkan jahitan ini denganpenutupan konvensional
menggunakan benang
 polydioxanone
3/0, memperlihatkan jahitan berduri memiliki profil yang aman dan hasil kosmetik yang sama dengan
jahitankonvensional ketika digunakan untuk penutupan luka pembedahan caesar.

 
Jahitan berduri juga digunakan pada prosedur minimal invasif untuk mengangkat wajahptotic
dan jaringan leher. Pada penelitian terbaru, rata-rata pasien mendapatkankepuasan saat 11,5
bulan postoperatif setelah benang dinaikkan menjadi 6,9/10. Setelah3 bulan postprosedur, kulit
leher dan jawline direlakskan dan hasil akhirnya akanterlihat. Secara keseluruhan, jahitan berduri
ditingkatkan untuk memeliharaperkembangan kelemahan wajah. Meskipun demikian, adanya
nyeri diastesia danperpindahan jaringan jarak jauh pada daerah insersi telah dilaporkan. Meskipunmanfaat
jangka panjang jahitan ini belum jelas, alat ini dapat digunakan untuk prosedurminimal invasif
dalam menaikkan otot wajah dengan beberapa efek merugikan.5.
 
Penutupan biopsi kuat terbaru

 
Pelaksanaan jahitan lateral untuk biopsi kuat menyebabkan kerusakan pada pita,
yangmenyebabkan penutupan beberapa garis lurus dan meningkatkan hasil kosmetik.Jahitan interuptus sederhana
dilakukan pada jarak 1-3 mm ke arah lateral dari batasluka, jahitan kedua pada jarak 1-3 mm arah lateral dari batas
luka yang berlawanan, dan jahitan akhir dilakukan pada pusat luka. Ukuran luka yang lebih dari 4
mmmembutuhkan jahitan interuptus tambahan. Kerugian dari tehnik ini adalah banyaknyawaktu
yang dibutuhkan dan resiko yang cukup tinggi untuk meninggalkan bekas luka.

Anda mungkin juga menyukai