Anda di halaman 1dari 10

Komariah & Sundayana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA DOMAT

ENHANCING STUDENTS LEARNING ACTIVITIES USING DOMAT MEDIA

Imas Komariah1 dan Rostina Sundayana2


1SMP Negeri 2 Tarogong Kidul
Garut, Jawa Barat, Indonesia
m45kmath@gmail.com

2Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Garut


Garut, Jawa Barat, Indonesia
sundayana.math@gmail.com

Abstrak
Sebagian besar siswa SMP menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit
dipelajari dan membosankan. Salah satu penyebabnya adalah karena matematika bersifat
abstrak serta pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat. Hal ini menjadi tantangan bagi
para guru matematika untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang dapat melibatkan
siswa secara aktif belajar matematika, sehingga para siswa merasa senang belajar matematika.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media
permainan DOMAT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IX-A SMP Negeri 2 Tarogong
Kidul. Adapun hasil penelitian ini adalah pada siklus I belum menunjukkan tercapainya indikator
keberhasilan yang ditetapkan, yaitu jumlah siswa yang aktif sebanya 75% (27 orang). Artinya,
pelaksanaan tindakan pada siklus pertama belum berhasil dan harus dilanjutkan ke siklus
berikutnya dengan perbaikan tindakan yang dianggap menjadi penyebab ketidakberhasilan. Pada
siklus II sudah menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan, yaitu
jumlah siswa yang aktif pada setiap pertemuan 75%. Artinya, pelaksanaan tindakan pada siklus II
sudah berhasil. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media permainan
domat merupakan salah satu cara atau strategi untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika.
Kata Kunci: Aktivitas belajar, Domino Matematika.

Abstract
Most junior high school students consider that math is a difficult subject to learn and bore. One
reason is that mathematics is abstract and the choice of less precise learning method. It is a
challenge for math teachers to be able to use instructional media that can involve students
actively learning math, so that students feel happy learning math. The purpose of this classroom
action research is to find out whether the use of DOMAT game media can improve the learning
activity of grade IX-A students of SMP Negeri 2 Tarogong Kidul. The results of this study is that in
cycle I has not shown the achievement of the established success indicators, ie the number of
active students sebanya 75% (27 people). That is, the implementation of the action in the first
cycle has not been successful and should proceed to the next cycle with the improvement of the
action considered to be the cause of the unsuccessfulness. In the second cycle has shown the
achievement of a predetermined success indicator, ie the number of students who are active at
each meeting 75%. That is, the implementation of action in cycle II has been successful. Thus it
can be concluded that the use of domat game media is one way or strategy to increase student
activity in learning mathematics.
Keyword: Learning Activities, Domino Mathematics.

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017 323


Komariah & Sundayana http://e-mosharafa.org/

I. PENDAHULUAN memahami matematika secara abstrak


Hakekat matematika menurut Fowler (Sundayana, 2014:28).
(dalam Suyitno, 1985:736) yaitu Untuk menyajikan konsep matematika
“Mathematics is the abstract science of secara konkrit, dapat dilakukan dengan
space and number.” Matematika adalah menggunakan media pembelajaran.
ilmu yang abstrak berkenaan dengan Pembelajaran yang menggunakan media
ruang dan bilangan. Hal lain, Marshall yang tepat, akan membantu dapat
Walker (dalam Sundayana, 2014:3) menjembatani konsep matematika yang
“Mathematics maybe difined as the study abstrak menjadi yang konkret. Kemp &
of abstract structures and their Dayton (1985: 43), menyatakan bahwa
interrelations,” matematika dapat kontribusi media dalam pembelajaran
didefinisikan sebagai studi tentang adalah: 1) Penyampaian pembelajaran
struktur-struktur abstrak dengan berbagai dapat lebih terstandar; 2) Pembelajaran
hubungannya. Dari kedua pendapat dapat lebih menarik; 3) Waktu
tersebut, menjelaskan bahwa matematika penyampaian pembelajaran dapat
merupakah hal yang abstrak, berkenaan diperpendek; 4) Kualitas pembelajaran
dengan ruang dan bilangan terdiri dari dapat ditingkatkan; 5) Proses
berbagai macam struktur yang saling pembelajaran dapat berlangsung
berhubungan. Berkenaan dengan kapanpun dan dimanapun diperlukan; 6)
matematika yang bersifat abstrak Sikap positif siswa terhadap materi
tersebut, merupakan kesulitan tersendiri pembelajaran serta proses pembelajaran
yang harus dihadapi siswa dalam dapat ditingkatkan; dan 7) Peran guru
mempelajari matematika. Tidak hanya berubah kearah yang positif.
siswa, guru pun mengalami kesulitan Berdasarkan pengalaman peneliti,
dalam mengajarkan metematika. munculnya kesulitan belajar matematika
Kesulitan dalam mempelajari dipengaruhi pula dengan metode
matematika harus diatasi sedini mungkin. pembelajaran yang dipakai. Selain itu,
Siswa yang mengalami kesulitan belajar siswa kurang terlibat dalam aktivitas
matematika di tingkat sekolah dasar pada belajar, guru telalu banyak mendominasi
kelas bawah, maka akan mengalami penyampaian konsep, sehingga siswa
kesulitan belajar pada kelas berikutnya menjadi pasif dan bosan. Hal tersebut
atau jenjang sekolah lainnya. Salah satu menjadi tantangan bagi para guru
upaya untuk mengatasi kesulitan belajar matematika untuk pandai-pandai memilih
matematika tersebut adalah dengan cara metode pembelajaran dan penggunaan
menyajikan konsep-konsep matematika media pembelajaran yang dapat
disajikan dalam bentuk konkrit. Kemudian membangkitkan aktivitas belajar
diarahkan pada tahapan semi konkrit, dan matematika para siswa. Dengan metode
pada akhirnya siswa dapat berfikir dan pembelajaran yang tepat, para siswa

324 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017


Komariah & Sundayana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

merasa senang dan aktif belajar yang merupakan singkatan dari ‘DOmino
matematika. Salah satu metode yang MATematika’.
dapat digunakan untuk meningkatkan Mulyono (2001: 26), mengartikan
aktivitas belajar siswa khususnya pada aktivitas adalah “Kegiatan atau keaktifan”.
pelajaran matematika adalah dengan Segala sesuatu yang dilakukan atau
menggunakan metode permainan. kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik
Terdapat berbagai jenis permainan maupun non-fisik, merupakan suatu
yang ada disekitar lingkungan kita, salah aktivitas. Hal lain, Lebih lanjut, Sardiman
satu permainan yang cukup dikenal luas (2011:100) mengemukakan bahwa
oleh masyarakat adalah permainan aktivitas belajar dapat bersifat fisik
domino. Permainan domino sering ditemui maupun mental. Dalam proses belajar
dan dimainkan oleh bapak-bapak untuk kedua aktivitas itu harus saling berkaitan.
mengisi waktu luang, misalnya pada saat Terdapat berbagai jenis aktivitas yang
‘ronda malam’. Permainan domino dapat dilakukan di dalam kelas. Djamarah
merupakan permainan yang cukup mudah dan Zain (2006:84) mengemukakan bentuk
dimainkan cukup menghibur, dan murah aktivitas belajar siswa, diantaranya
meriah, serta dapat dimainkan oleh berupa: 1) Siswa belajar secara individual
berbagai kalangan. Dari hal tersebut, untuk menerapkan konsep, prinsip dan
peneliti mencoba menggunakan metode generalisasi; 2) Siswa belajar dalam bentuk
permainan domino dalam pembelajaran kelompok untuk memecah masalah; 3)
matematika, karena aturan yang ada pada Setiap siswa berpartisipasi dalam
permainan domino, ada kaitannya dengan melaksanakan tugas belajarnya melalui
aturan-aturan matematika. berbagai cara. (4) Antar siswa terjalin
Aturan permainan domino yang hubungan sosial dalam melaksanakan
dimainkan oleh empat orang, yaitu setiap kegiatan belajar; 5) Setiap siswa bisa
pemain harus memasangkan setiap kartu mengomentari dan memberikan
yang mempunyai banyak angka yang tanggapan terhadap pendapat siswa
sama. Angka-angka (banyak bulatan) yang lainnya; dan 6) Setiap siswa
ada pada kartu domino, penulis modifikasi berkesempatan menggunakan berbagai
dengan soal-soal dari materi pelajaran sumber belajar yang tersedia.
yang dipelajari. Dengan permainan ini Pada permainan Domat, setiap siswa
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas akan melakukan keenam aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Mulai aktivitas sendiri, yaitu
matematika. Oleh karena itu penulis membaca dan memahami kartu soal yang
melakukan penelitian tindakan kelas untuk muncul, kemudian menyelesaikannya.
meningkatkan aktivitas belajar siswa Sementara siswa yang lainnya aktif ikut
dengan menggunakan media DOMAT, menyelesaikan masalah yang ada. Antar

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017 325


Komariah & Sundayana http://e-mosharafa.org/

siswa terjalin saling komunikasi 6. permainan dengan formalisasi


menanggapi jawaban teman-temannya. (formalization)
Arisnawati dalam Saefudin (2012:3) Dalam penelitian ini, tahap yang
metode permainan sebagai cara yang digunakan adalah tahap permainan yang
digunakan guru dalam menyajikan menggunakan aturan (games) dan
pelajaran dengan menciptakan suasana penelitian ini dilaksanakan di kelas IX-A
yang menyenangkan, serius tapi santai SMP Negeri 2 Tarogong Kidul dengan
dengan tidak mengabaikan tujuan materi pelajaran Statistika pada pokok
pelajaran yang hendak dicapai. Dalam bahasan Ukuran Pemusatan dan Ukuran
melakukan permainan diperlukan alat Penyebaran Data.
permainan yang edukatif sehingga akan Adapun langkah-langkah pembelajaran
membuat permainan menjadi lebih metode permainan dalam penelitian ini
menarik. Ciri-ciri alat permaian yang dilakukan berdasarkan Fandy dalam
edukatif menurut (Tedjasaputra, 2007:81) Saefudin (2012:3) sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: 1. Guru menentukan topik atau materi
1. dapat digunakan dalam berbagai permainan yang akan digunakan
cara, sehingga dapat mencapai dalam pembelajaran yaitu materi
bermacam-macam tujuan dan pelajaran Statistika pada pokok
manfaat, bahasan Ukuran Pemusatan dan
2. berfungsi untuk mengembangkan Ukuran Penyebaran Data;
berbagai aspek perkembangan 2. Guru menyiapkan alat dan bahan
kecerdasan serta motorik anak, yang diperlukan yaitu kartu domino
3. membuat anak terlibat secara aktif, matematika;
dan sifatnya konstruktif. 3. Guru menyusun petunjuk atau
Dienes dalam Ruseffendi (1992:125- langkah-langkah pelaksanaan
127), konsep-konsep matematika akan permainan;
berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap 4. Guru menjelaskan maksud dan
tertentu. Dienes membagi tahap-tahap tujuan serta aturan dalam
belajar menjadi 6 tahap, yaitu : permainan;
1. Permainan bebas (free play) 5. Siswa dibagi atas individu atau
2. Permainan yang menggunakan kelompok;
aturan (Games) 6. Siswa melakukan kegiatan
3. permainan kesamaan sifat (searching permainan yang dipimpin oleh guru;
for communalitifies) 7. Siswa berhenti melakukan
4. permainan representasi permainan dan melaporkan hasil dari
(representation) permainan;
5. permainan dengan simbol
(symbolization)

326 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017


Komariah & Sundayana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

Guru memberikan kesimpulan tentang kelompok besar yang masing-masing


pengertian atau konsep yang dimaksud terdiri dari 4 kelompok kecil.
dalam tujuan tersebut. Pembelajaran yang dilakukan guru
menggunakan skenario pembelajaran yang
II. METODE telah dibuat, yaitu: 1) guru menjelaskan
Dalam penelitian ini, penulis memilih maksud/tujuan pembelajaran dan metode
jenis penelitian tindakan kelas yang serta teknik yang akan digunakan; 2) guru
dilaksanakan sebanyak dua siklus. Masing- membahas materi pelajaran dilanjutkan
masing siklus dimulai dari tahap dengan tanya jawab; 3) Guru memberikan
perencanaan, pelaksanaan, dan latihan soal dengan menggunakan media
pengamatan, sampai dengan refleksi. permainan DOMAT; 4) Ssetelah permainan
Sebelum melaksanakan penelitian, penulis selesai, guru memberi reward kepada
melakukan langkah-langkah sebagai kelompok yang memenangkan permainan;
berikut: 5) Guru memberikan penjelasan singkat
1. Perencanaan sekaligus menyampaikan kesimpulan; 6)
Kegiatan ini meliputi: a) Mengidentifikasi Evaluasi dan refleksi.
permasalahan dan menentukan rencana 3. Observasi
tindakan b) Mengumpulkan data awal Observasi dilakukan dengan
melalui pengamatan; c) Membuat lembar menggunakan lembar observasi yang telah
observasi untuk melihat bagaimana dibuat. Proses observasi dilakukan oleh
suasana ketika belajar mengajar seorang guru sebagai observer untuk
dilaksanakan; d) Membuat kuesioner mengamati aktivitas guru dan siswa dalam
untuk mengumpulkan data tentang kels selama melaksanakan tindakan dalam
tanggapan siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran.
pembelajaran. 4. Refleksi
2. Pelaksanaan Tindakan Hasil yang diperoleh pada setiap
Tindakan yang telah dirancang, observasi dari siklus I dianalisis
dilaksanakan oleh peneliti yang Kekurangan-kekurangan atau kelemahan-
merupakan guru mata pelajaran kelemahan yang terjadi pada siklus I akan
matematika kelas IX SMP Negeri 2 diperbaiki pada siklus berikutnya. Tiap
Tarogong Kidul Kabupaten Garut. siklus dilaksanakan sesuai dengan
Pelaksanaan tindakan yaitu penggunaan perubahan yang ingin dicapai, yaitu jika
metode permainan. jumlah siswa aktif (mengikuti proses
Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa pembelajaran) sebanyak 75% pada tiap
dikelompokkan menjadi 12 kelompok pertemuan.
dengan masing-masing kelompok Adapun alur penelitian, disajikan pada
beranggotakan 3 orang. Dari 12 kelompok gambar berikut:
ini nantinya akan dibagi lagi menjadi 3

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017 327


Komariah & Sundayana http://e-mosharafa.org/

Gambar 1. Alur Penelitian.

Data kualitatif dikumpulkan dari hasil digunakan. Selama kegiatan pembelajaran


pengamatan dan hasil angket siswa. berlangsung, observer mengamati aktivitas
Langkah-langkah mengolah data kualitatif : guru dan siswa.
1) data yang terkumpul dibaca; 2) data Setiap pertemuan berlangsung selama
diklasifikasikan kedalam dua kelompok, 2 x 40 menit, dimana 40 menit pertama
yaitu data yang positif dan data yang pembahasan materi dan pada 40 menit
negatif; 3) mereduksi data yang negatif; 4) kedua latihan soal dengan menggunakan
mendeskripsikan hasil dari data yang media permainan domat.
memberikan tanggapan positif. Langkah berikutnya siswa diberi kuis
untuk melihat pemahaman siswa dan di
III. HASIL DAN PEMBAHASAN akhir pelajaran siswa diminta untuk
1. Pelaksanaan Siklus 1 membuat refleksi kegiatan yang sudah
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan. Tidak lupa guru memberikan
terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan reward kepada kelompok siswa yang
pada tanggal 5 dan 8 Oktober 2016. berhasil memenangkan permainan domat.
Materi pokok yang dibahas tentang ukuran 2. Hasil Tindakan Siklus I
gejala pemusatan data statistika yaitu Berdasarkan hasil pengamatan yang
mean, median, dan modus. dilaksanakan oleh pengamat pada tanggal
Pada pertemuan pertama guru 5 dan 8 Oktober 2015, diperoleh hasil
menjelaskan tujuan pembelajaran yang analisis aktivitas kelompok siswa yang
ingin dicapai dan metode serta teknik yang ditampilkan pada tabel berikut:

328 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017


Komariah & Sundayana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

Tabel 1. perbaikan sesuai dengan hasil refleksi dari


Rekapitulasi Hasil Observasi terhadap Aktivitas
Siswa Siklus I
siklus I.
Aspek-aspek yang diobservasi Jumlah siswa Pada awal pertemuan diterangkan
pada pertemuan kembali teknik dan aturan pada permainan
1 2
domat. Selain itu siswa diberi motivasi
Guru menyampaikan materi,
siswa memperhatikan dengan untuk selalu memperhatikan apa-apa yang
serius, bertanya, menjawab, 20 24 disampaikan oleh guru, kemudian disuruh
terlibat dalam permainan
domat bertanya jika masih ada materi yang belum
dimengerti agar dapat lebih memahami
Berdasarkan data dari tabel diatas, materi pelajaran yang dibahas.
dapat disimpulkan bahwa tindakan pada 5. Hasil Tindakan Siklus II
siklus I belum menunjukkan tercapainya Berdasarkan hasil pengamatan yang
indikator keberhasilan yang ditetapkan, dilaksanakan oleh pengamat pada tanggal
yaitu jumlah siswa yang aktif sebanya 75% 19 dan 22 Oktober 2016, diperoleh hasil
(27 orang). Artinya, pelaksanaan tindakan analisis aktivitas kelompok siswa yang
pada siklus pertama belum berhasil dan ditampilkan pada tabel berikut:
harus dilanjutkan ke siklus berikutnya
dengan perbaikan tindakan yang dianggap Tabel 2.
Rekapitulasi Hasil Observasi terhadap Aktivitas
menjadi penyebab ketidakberhasilan. Siswa Siklus II
3. Refkeksi Hasil Tindakan Siklus I Aspek-aspek yang diobservasi Jumlah siswa
pada pertemuan
Setelah melakukan diskusi dengan
1 2
pengamat diperoleh kesimpulan bahwa Guru menyampaikan materi,
kurang berhasilnya tindakan pada siklus siswa memperhatikan dengan
serius, bertanya, menjawab, 28 32
pertama adalah masih terdapat siswa yang
terlibat dalam permainan
belum memahami permainan domat dan domat
kurang kerjasama dengan teman
sekelompoknya. Dari hasil refleksi Berdasarkan data dari tabel 2 di atas
tersebut, maka peneliti melakukan dapat disimpulkan bahwa tindakan pada
perbaikan tindakan pada siklus kedua. siklus II sudah menunjukkan tercapainya
4. Pelaksanaan Siklus II indikator keberhasilan yang sudah
Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal ditetapkan, yaitu jumlah siswa yang aktif
19 dan 22 Oktober 2016, dengan materi pada setiap pertemuan 75%. Artinya,
pokok yang dibahas tentang ukuran gejala pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah
penyebaran data statistika, yaitu berhasil.
jangkauan dan kuartil. Pelaksanaan 6. Refleksi Siklus II
tindakan pada siklus II pada dasarnya sama Dalam pelaksanaan siklus II sudah
seperti siklus I, hanya dilakukan perbaikan- nampak aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran, bahkan setelah selesai

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017 329


Komariah & Sundayana http://e-mosharafa.org/

pembelajaran ada beberapa kelompok permainan DOMAT. Sebenarnya media


siswa yang mengisi waktu kosong DOMAT ini hanya digunakan untuk
pergantian jam pelajaran dengan membantu siswa dalam mengerjakan soal-
memainkan permainan domat. soal latihan setelah mengikuti proses
Hal-hal yang menyebabkan tercapainya pembelajaran seperti biasa, dan ternyata
peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan hasilnya dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran matematika adalah: siswa dalam pembelajaran matematika.
a. Siswa diberi penjelasan terlebih Berdasarkan kesimpulan di atas,
dahulu bahwa metode yang akan peneliti merekomendasikan: (1)
digunakan menggunakan media Pembelajaran dengan menggunakan
permainan yang menyenangkan dan media hendaknya terus dikembangkan; (2)
murah meriah. Penggunaan media permainan DOMAT
b. Guru terus menerus memberikan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
motivasi kepada siswa untuk terlibat meningkatkan aktivitas belajar siswa; (3)
aktif dalam kegiatan belajar. Menggunakan media permainan DOMAT
c. Guru memberikan reward kepada pada materi pelajaran lain; dan (4)
siswa yang berhasil menyelesaikan Senantiasa memberikan motivasi kepada
permainan dengan cepat dan benar. siswa agar selalu terlibat aktif dalam
pembelajaran.
IV. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan yang telah diuraikan pada Djamarah, S.B., Zain, A. (2006). Strategi
bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
bahwa penggunaan media permainan
Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. (1985).
DOMAT dapat meningkatkan aktivitas Planning and producing instructional
belajar matematika siswa kelas IX-A SMP media (5th ed). New York: Harper &
Negeri 2 Tarogong Kidul. Hal ini terlihat Row Publisher Cambridge.
dengan adanya peningkatan jumpah siswa Mulyono, A.M. (2001). Kamus Besar
yang terlibat aktif dalam pembelajaran Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Ruseffendi, E. T. (1992). Pengantar Kepada
pada siklus I dan siklus II.
Guru Mengembangkan
Pada pembelajaran dengan Kompetensinya dalam Pengajaran
menggunakan media permainan DOMAT, Matematika untuk Meningkatkan
pertama-tama tentu saja guru harus CBSA. Bandung: Tarsito.
menyiapkan dahulu media yang akan Saefudin, A. (2012). Penerapan Metode
digunakan, yaitu berupa kartu domino Permainan Menggunakan Kartu
yang sudah dimodifikasi dengan soal-soal Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Siswa V SD. AbstrakPenelitian
matematika. Selanjutnya guru
FKIP UNS Surakarta. Diakses dari:
menjelaskan aturan dan teknik dalam http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/

330 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017


Komariah & Sundayana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

pgsdkebumen/article/view/284. [2
Oktober 2016]
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Bandung:
Refika Aditama.
Sundayana, R. (2014). Media dan Alat
Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Alfabeta.
Suyitno, A. (2001). Pendidikan Matematika
I. Semarang : F Mipa Unnes
Tedjasaputra, M. (2007). Bermain Mainan
dan Permainan. Jakarta : Grasindo.

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Imas Komariah, S.Pd., M.Pd.

Lahir di Tasikmalaya, 10
Januari 1970. Staf pengajar di
SMP N 2 Tarogong Kidul. S-1
Pendidikan Matematika IKIP
Bandung, lulus tahun 1993. S-
2 Teknologi Pembelajaran,
STKIP Garut, lulus tahun 2012.

Drs. Rostina Sundayana, M.Pd.

Lahir di Garut, 28 Desember


1966. Dosen Kopertis Wil. IV,
dpk. STKIP Garut. S-1
Pendidikan Matematika IKIP
Bandung, lulus tahun 1992. S-
2 Pendidikan Matematika UPI,
Bandung, lulus tahun 2010. S-
3 Pendidikan Matematika UPI,
Bandung, sampai sekarang.

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017 331


Komariah & Sundayana http://e-mosharafa.org/

This page is intentionally left blank

332 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 3, September 2017

Anda mungkin juga menyukai