Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas/Semester :X/1
Pembelajaran Ke- : 1 dan 2
Muatan Pelajaran : Macam-Macam Ekosistem
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
Matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Matematika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Memahami komponen-komponen dan 3.4.4 Menjelaskan ekosistem alami (ekosistem
interaksi dalam ekosistem (C2) darat dan ekosistem akuatik) (C2)
3.4.5 Menjelaskan ekosistem buatan (C2)
4.4 Melakukan klasifikasi komponen- 4.4.1 Mengklasifikasikan komponen-komponen
komponen ekosistem dan bentuk ekosistem dan bentuk interaksi dalam
interaksi dalam ekosistem (C4) ekosistem (C4)

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Peserta didik mampu menjelaskan (C1) ekosistem alami (ekosistem darat) dengan benar
Pertemuan 2
1. Peserta didik mampu menjelaskan (C1) ekosistem alami (ekosistem akuatik) dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan (C1) ekosistem buatan dengan benar

D. Penguatan Pendidikan Karakter


1. Religius
2. Bernalar kritis
3. Teliti
4. Disiplin
5. Komunikatif

E. Materi Pembelajaran
1. Ekosistema darat
2. Ekosistem akuatik
3. Ekosistem buatan
F. Pendekatan, Strategi/Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi/Model : Group Investigation
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, mengerjakan kartu soal di google form

G. Media, Bahan, dan Sumber Pembelajaran


Media : Power Point tentang macam-macam ekosistem
Bahan dan Alat : Video tentang macam-macam ekosistem
https://www.youtube.com/watch?v=ufo1dKOeiF0

LKPD, alat tulis, laptop, LCD


Sumber
Pembelajaran
Buku* : Mieke Miarsyah,dkk. 2018. IPA : untuk SMK/MAK Kelas X. Erlangga
Internet
Peristiwa* : Macam-macam ekosistem yang disajikan melalui video / gambar

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran/Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Unsur Inovatif Estimasi
(TPACK, PPK, 4C) Waktu
Pendahulua Guru bersama peserta didik saling memberi Kolaboratif 15 menit
n dan menjawab salam serta menyampaikan
4C-Communication
kabar masing-masing
Guru bersama peserta didik berdoa bersama Religius (PPK)
untuk mengawali kegiatan pembelajaran yang
Disiplin (PPK)
dipimpin oleh salah satu peserta didik
Guru melakukan presensi untuk mengetahui Disiplin (PPK)
kehadiran peserta didik
Guru bersama peserta didik mereview kembali 4C-Collaboration,
pembahasan pada pertemuan sebelumnya Communication.
yaitu tentang Interaksi dalam ekosistem
Guru menanyakan pertanyaan pemantik : 4C-Critical
‘Pernahkah kamu berkunjung ke pantai pasir atau Thinking,
sawah? Apakah kamu memperhatikan organisme Collaboration
yang terdapat di pantai pasir dan sawah? Pantai
pasir memiliki keragaman organisme yang
berbeda dengan sawah. Setiap macam ekosistem
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Apa
saja ekosistem yang ada di bumi ini?
Peserta didik menyimak penjelasan guru ICT
dari tayangan power point tentang Kompetensi
Disiplin,
Dasar yang ingin dicapai, Tujuan Pembelajaran
Bertanggung jawab
dan memotivasi peserta didik untuk selalu
(PPK)
bersikap disiplin dan bertanggung jawab
4C-Communication
Guru memberikan orientasi kegiatan 4C-Communication
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
Group Investigation berbantuan kartu soal,
dengan langkah-langkah :

1. Guru membagi kelas dalam beberapa


kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan
tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap
kelompok mendapatkan LKPD yang berbeda
dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi
yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat
penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan
terhadap hasil pembahasan
7. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus
memberi kesimpulan.
8. Evaluasi

Inti Sintak 1 (Mengidentifikasi topik dan membagi 60 menit


peserta didik ke dalam kelompok)
Guru menyajikan fakta sekilas tentang macam- ICT
macam ekosistem darat melalui slide power point 4C-Collaboration

Guru membagi peserta didik secara heterogen 4C-Communication


ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-4
peserta didik dengan LKPD sub topik yang
berbeda, sebagai berikut :

Kelompok 1 dan 4 (LKPD ekosistem darat : hutan


hujan tropis, padang rumput)

Kelompok 2 dan 5 (LKPD ekosistem darat :


Gurun, hutan gugur temperata)

Kelompok 3 dan 6 (LKPD ekosistem darat :


Taiga, tundra)

Sintak 2 (Merencanakan investigasi dalam


kelompok)
Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan 4C-Critical
dengan LKPD yang diberikan Thinking,
Collaboration
Sintak 3 (Melaksanakan investigasi)

Secara berkelompok peserta didik 4C-Critical


menyelesaikan LKPD tentang ekosistem darat Thinking,
Collaboration
Peserta didik dalam kelompok saling 4C-Critical
mendiskusikan, dan memberi masukan ide-ide Thinking,
dalam menyelesaikan masalah pada LKPD Collaboration,
Communication
Guru membantu peserta didik sebagai fasilitator 4C-Collaboration,
dengan berkeliling untuk mengamati, memotivasi
dan memfasilitasi kerja peserta didik seperlunya

Sintak 4 (Mempersiapkan laporan akhir)


Peserta didik membuat laporan/kesimpulan 4C-Critical
kelompok yang akan dipresentasikan berupa Thinking,
hasil investigasi dari diskusi kelompok tentang Collaboration,
ekosistem darat Communication

Sintak 5 (Menyajikan laporan akhir)


Perwakilan kelompok peserta didik 4C-
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Communication
tentang ekosistem darat di depan kelas.
Beberapa peserta didik yang lainnya diminta 4C-Critical
memberikan pendapat atau pertanyaan tentang Thinking,
jawaban temannya. Guru mengkonfirmasikan Collaboration,
jawaban yang diberikan dan menegaskan Communication
jawaban yang benar.
Penutup Guru membimbing peserta didik membuat 4C-Critical 10 menit
kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada Thinking,
hari ini Collaboration,
Communication
Peserta didik bersama-sama dengan guru 4C-Collaboration
merefleksi kegiatan yang telah dilakukan.

Peserta didik mengerjakan kartu soal melalui ICT


google form
Guru menginformasikan materi berikutnya yaitu 4C-
tentang Macam-Macam Ekosistem Akuatik dan Communication
Ekosistem Buatan dan mengakhiri pembelajaran
dengan ucapkan salam

Semarang, 26 September 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA

Dwi Erna Yuniati, M.Pd Kartika Sari, S.Pd


NIP.- NIP.

I. Penilaian
1. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Penilaian pengetahuan
c. Penilaian keterampilan
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap: lembar pengamatan aktifitas peserta didik
b. Penilaian pengetahuan: kartu soal
c. Penilaian keterampilan: lembar penilaian ketrampilan

LAMPIRAN

1. BAHAN AJAR
Pertemuan 1

A. MACAM-MACAM EKOSISTEM
Setiap macam ekosistem mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ekosistem secara
garis besar dapat dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem akuatik. Selain itu juga
terdapat ekosistem buatan yang diciptakan manusia.
1. Ekosistem Darat
Perubahan iklim mempengaruhi tipe vegetasi atau tumbuhan yang dominan di
ekosistem darat. Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe vegetasi dominan
disebut dengan bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan
dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada wilayah tersebut. Jenis-jenis bioma
dipengaruhi oleh keadaan iklim, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan posisi lintang
ekosistem tersebut.
a. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak
hutan hujan tropis berada di sepanjang garis khatulistiwa sehingga hutan hujan tropis
memiliki ciri lingkungan yaitu intensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu
siangnya kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas curah hujannya tinggi
yaitu berkisar 220-225 cm per tahun.
Spesies yang beragam hidup di hutan hujan tropis. Pada bioma ini, peneliti
menemukan bahwa pada wilayah dengan ukuran 10 m x 100 m saja bisa terdapat hingga
200 spesies tumbuhan yang berbeda. Hutan hujan troopis juga memiliki ukuran dan
bentuk tumbuhan yang beragam. Bagian kanopi yaitu lapisan teratas pohon dipenuhi
oleh tumbuhan merambat, epifit, semak, dan tumbuhan herba lainnya. Hewan yang
terdapat pada bioma hutan hujan tropis ini juga beragam. Gagak, kelelawar, ular, katak,
dan monyet adalah contoh hewan yang ada di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis
memiliki komposisi serangga yang paling beragam dibandingkan bioma lainnya.
Bahkan satu pohon di hutan hujan tropis dapat dipenuhi oleh ribuan spesies serangga.
Gambar : Ukuran dan bentuk tumbuhan di hutan tropis sangat beragam.
b. Padang Rumput
Padang rumput dapat juga disebut dengan stepa atau prairie. Intensitas curah hujan di
padang rumput berada pada tingkat sedang yaitu sekitar 50 - 76 cm per tahun. Kondisi
padang rumput yang kering umumnya tidak mendukung pertumbuhan pepohonan.
Vegetasi padang rumput antara lain rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup di
padang rumput antara lain bison, serigala, elang, burung hantu, gajah, dan badak.
Produktivitas padang rumput relatif lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis,
tetapi tanah di padang rumput pada umumnya sangat subur. Intensitas curah hujan yang
rendah menyebabkan nutrisi di tanah tidak terlarut bersama air hujan. Tanah padang
rumput kaya akan nutrisi sehingga sesuai untuk dijadikan lahan pertanian berbagai
produk pangan seperti gandum, dan jagung.

Gambar : Vegetasi utama di padang rumput adalah rumput dan semak-semak.


c. Gurun
Gurun merupakan wilayah dengan intesnitas curah hujan yang sangat rendah. Akibat
intensitas curah hujan yang rendah, hanya sekitar 15 cm per tahun, gurun merupakan
bioma yang kering. Kurangnya air di gurun tidak mendukung terjadinya proses
fotosintesis tumbuhan. Sebagai akibatnya, produktivitas di gurun demikian rendah
dibandingkan bioma lainnya, misalnya hutan hujan tropis.
Vegetasi gurun teradaptasi dengan baik akan kondisi lingkungannya yang kering.
Ciri vegetasi gurun yaitu tumbuh dan berkembang dengan pesat ketika air tersedia,
misalnya setelah adanya hujan, dan tumbuh dengan letak yang saling berjauhan. Dalam
menghadapi kekeringan, beberapa vegetasi gurun bahkan tetap dalam periode
dormansinya yaitu biji. Biji akan berkecambah dan tumbuh hanya ketika terjadi hujan.
Kaktus merupakan contoh vegetasi gurun. Kaktus merupakan tumbuhan xerofit yaitu
tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air. Kaktus memiliki
daun berukuran kecil dan batang yang dapat menyimpan air. Kemampuan kaktus untuk
menyimpan air dan bertahan hiudp pada kondisi yang kering menyebabkan kaktus
termasuk tumbuhan sukulen. Hewan yang ada di gurun antara lain ular, tikus, unta dan
berbagai jenis amfibi.

Gambar : Gurun merupakan wilayah yang kering dengan intensitas curah hujan yang rendah.
d. Hutan Gugur Temperata
Intensitas curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis
yaitu sekitar 75 - 150 cm per tahun. Hutan gugur berada pada wilayah yang mengalami
empat musim yaitu musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.
Keragaman spesies pada hutan gugur berada pada tingkat sedang dan kebanyakan hutan
gugur memiliki spesies yang kurang beragam jika dibandingkan dengan hutan hujan
tropis.
Tumbuhan yang ada di hutan gugur memiliki ciri yaitu berdaun lebar seperti
tumbuhan maple, sycamore, oak dan beech. Hewan-hewan yang hidup di hutan gugur
antara lain rusa, beruang, tupai, serigala, kucing hutan, dan berbagai jenis burung seperti
elang, burung hantu, dan kalkun. Tumbuhan di hutan gugur mengalami periode
dormansi ditandai dengan gugurnya daun-daun yang merupakan bentuk adaptasi
tumbuhan di hutan gugur dalam mengahadapi musim dingin. Daum kemudian bersemi
kembali menjelang musim panas.
Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika musim dingin. Tupai misalnya,
akan mengalami hibernasi sepanjang musim dingin. Hibernasi adalah periode dormansi
pada hewan. Ketika berhibernasi, hewan seakan-akan sedang tidur. Hewan yang
berhibernasi akan menurunkan suhu tubuhnya dan melambatkan detak jantung dan
pernafasannya sehingga metabolisme tubuhnya menjadi melambat. Metabolisme yang
lambat ini membuat hewan dapat menyimpan energi untuk melewati musim dingin
ketika makanan tidak banyak tersedia.

Gambar : Pepohonan di hutan gugur temperata mengalami periode dormansi selama musim dingin.
e. Taiga
Taiga atau hutan konifer mempunyai ciri khas yaitu mengalami musim dingin yang
sangat dingin dan musim panas yang singkat dan dingin. Pada musim dingin, lantai
hutan tertutupi es akibat turunnya salju. Suhu yang dingin di hutan konifer
menyebabkan penguapan air menjadi sangat jarang sehingga lingkungan menjadi
demikian lembab dan sesuai untuk pertumbuhan pepohonan. Intensitas curah hujan di
taiga berkisar antara 25 hingga 100 cm per tahun.
Taiga didominasi oleh tumbuhan konifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang
demikian dingin. Ciri tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk jarum dan
bersemi sepanjang tahun. Pepohonan di hutan konifer tidak gugur di saat musim gugur,
sebagaimana di hutan gugur. Jenis tumbuhan yang ada di taiga antara lain pinus, pir,
dan alder. Produksi kayu dunia terutama berasal dari hutan konifer. Hewan-hewan yang
ada di hutan konifer antara lain tikus, beruang hitam, dan ayam hutan.

Gambar : Taiga didominasi oleh tumbuhan konifer.


f. Tundra
Bioma yang terletak disekitar kutub utara dinamai tundra. Bioma ini memiliki suhu
rata-rata di bawah titik beku dengan intensitas curah hujan yang rendah. Tundra berarti
daratan tanpa pohon. Pepohonan tidak tumbuh di bioma tundra. Tundra disebut juga
sebagai padang lumut karena vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak, dan
rumput-rumputan. Karakteristik tundra yaitu :
1) Suhu dingin yang ekstrim
2) Keragaman spesies rendah
3) Struktur vegetasinya sederhana
4) Musim tumbuh dan berkembang biak pendek.
Tundra dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tundra artik dan tundra alpine. Tundra
artik terletak di kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun, tetapi gurun
dengan suhu lingkungan yang dingin. Hewan-hewan yang ada pada tundra artik antara
lain serigala, rubah, beruang kutub, tupai, serta berbagai jenis burung dan serangga.
Tundra alpine terletak diketinggian gunung, pada lokasi ini pepohonan tidak dapat
tumbuh. Hewan-hewan yang ada pada tundra alpine antara lain marmot, kambing
gunung, domba, dan berbagai jenis burung.

Gambar : Tundra merupakan daratan tanpa pohon.

Pertemuan 2
2. Ekosistem Akuatik
Keragaman ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimana
keragaman ekosistem daratan. Namun tidak seperti ekosistem daratan, ekosistem akuatik
tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah hujan. Kedalaman dan arus air
pada ekosistem akuatik yang memberikan peran penting dalam keberagaman ekosistem
akuatik.
Kedalaman perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat berpenetrasi ke
dalam perairan. Semakin dalam perairan, maka cahaya tidak bisa masuk hingga ke dasar
perairan. Cahaya matahari dibutuhkan oleh organisme fotosintetik untuk proses
pengolahan makanan. Perairan yang memiliki arus deras juga akan memberikan pengaruh
yang berbeda dengan perairan yang memiliki arus sedang atau tenang. Organisme akuatik
yang hidup di perairan deras tentu akan berbeda dengan yang di perairan tenang.
Apa saja jenis ekosistem akuatik ? Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat
dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi danau, lahan basah dan sungai.
1) Danau
Danau-danau besar menampung sejumlah besar air tawar permukaan. Struktur
danau pada umumnya mirip dengan struktur laut. Bagian dasar danau yang dangkal
disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan air masih dapat tumbuh di
dasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi
secara horizontal, struktur danau juga dibagi secara vertical menjadi zona fotik dan
afotik. Cahaya matahari masih dapat berpenetrasi pada zona fotik. Sebaliknya pada
zona afotik, cahaya matahari sudah tidak dapat berpenetrasi.
Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak
sebagai organisme fotosintetik. Selain itu, di danau juga terdapat zooplankton,
berbagai jenis cacing, kerang, serangga dan ikan.

Gambar : Zonasi ekosistem danau.


2) Lahan basah
Lahan basah disebut juga wet land adalah suatu daerah yang digenangi oleh air
sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik.
Lahan basah dapat dibedakan menjadi rawa, rawa lumpur, dan tanah gambut. Rawa
memiliki ciri yaitu tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan kecepatan
sedang, dan terhubung dengan danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri
yaitu didominasi oleh pohon dan semak-semak. Lahan gambut memiliki ciri yaitu
airnya hamper tidak mengalir sama sekali, Ph air asam, dan miskin oksigen serta
nitrogen.
(a) (b) (c)
Gambar : Tipe-tipe lahan basah yaitu (a) rawa, (b) rawa lumpur (c) tanah gambut.
3) Sungai
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Struktur
sungai bervariasi di sepanjang alirannya. Di bagian hulu, sungai cenderung sempit
dan berarus deras, serta airnya terasa dingin. Sungai kemudian akan melebar dan
arusnya melambat ketika di bagian hilir. Air sungai di bagian hilir pun terasa lebih
hangat dibandingkan di bagian hulu sungai.
Organisme fotosintetik jarang ditemukan pada sungai-sungai di bagian hulu.
Materi organik yang ada di sungai bagian hulu berasal dari daun dan ranting dari
tumbuhan yang ada di sisi sungai. Walaupun kandungan materi organiknya rendah,
kadar oksigen di hulu sungai tinggi. Semakin menuju ke hilir, sungai akan semakin
melebar dan arusnya semakin tenang. Kondisi arus sungai yang tenang lebih sesuai
untuk pertumbuhan ganggang dan tumbuhan air. Oleh karenanya, sungai di bagian
hilir lebih tinggi kandungan materi organiknya. Namun, arus sungai yang tenang
membuat kadar oksigen menjadi rendah. Ketika sungai bertemu lautan, maka akan
terbentuk estuary. Pada estuari, air tawar akan bercampur dengan air asin.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona yaitu zona intertidal atau zona
pasang surut, zona neritik atau zona laut dangkal, dan zona pelagik atau zona laut
terbuka. Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat
dibagi menjadi zona fotik, zona bentik, dan zona afotik. Zona fotik adalah area
permukaan laut yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang cukup untuk
proses fotosintesis organismenya. Zona bentik adalah area dasar laut. Zona afotik
adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima
masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organismenya.

Gambar : Zonasi ekosistem laut.


1) Zona intertidal
Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai disebut dengan zona
intertidal. Pada saat pasang, zona intertidal akan tertutupi oleh air laut, sedangkan
pada saat surut, zona ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka. Pada zona ini,
cahaya matahari bisa masuk hingga ke dasar perairan sehingga produktivitas
organisme fotosintetik di zona ini juga tinggi. Kandungan nutrisi di zona intertidal
cenderung tinggi karena masukan nutrisi dari estuary dan sungai.
Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu, atau berlumpur. Organisme
yang hidup di zona intertidal harus mampu bertahan dari arus laut Ketika periode
pasang dan kekeringan ketika periode surut. Beberapa organisme beradaptasi dengan
baik terhadap kekeringan ketika periode surut, tetapi ada juga organisme yang
memilih untuk masuk ke dalam lubang selama periode surut, misalnya kepiting.
Organisme yang ada di zona intertidal ini antara lain rumput laut, anemone, kepiting,
ganggang hijau, kerang, dan bintang laut.
2) Zona neritik
Zona neritik berada di antara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-
rata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Dasar laut di zona neritik cenderung
melandai dibandingkan dengan zona pelagik. Pada umumnya, suhu dan salinitas air
laut di zona neritik relative stabil. Proses fotosintesis berlangsung di zona neritik
karena cahaya matahari bisa menembus hingga ke dasar laut.
Di wilayah tropis, zona neritik biasanya dihuni oleh terumbu karang. Suhu air
yang hangat serta adanya cahaya matahari, menjadikan wilayah tropis sebagai habitat
yang baik untuk terumbu karang. Keragaman organisme di terumbu karang demikian
tinggi. Terumbu karang menjadi rumah bagi berbagai ikan tropis dan ikan karang
seperti angelfish, dan butterflyfish. Lebih dari 4000 spesies ikan menghuni terumbu
karang. Selain ikan, organisme yang menghuni terumbu karang antara lain spons,
cnidaria, cacing, udang-udangan, moluska, bintang laut, bulu babi, dan ular laut.

Gambar : Parrotfish merupakan contoh organisme yang hidup di zona neritik.


3) Zona pelagik
Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4.000 m. Sekitar 75% air laut berada
pada zona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif
dibandingkan zona intertidal dan zona neritik. Walaupun cahaya matahari melimpah,
tetapi kandungan nutrisi di zona pelagik demikian rendah. Zona pelagik bagaikan
bioma gurun.

Gambar : Ikan yang hidup di laut dalam beradaptasi dengan baik akan ketiadaan cahaya.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, tambak, perkebunan kopi,
dan hutan tanaman produksi seperti jati dan karet.

Gambar : Waduk, tambak, dan perkebunan karet.

2. MEDIA PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Video macam-macam ekosistem
https://www.youtube.com/watch?v=ufo1dKOeiF0

Pertemuan 2
Video macam-macam ekosistem
https://www.youtube.com/watch?v=ufo1dKOeiF0
3. LKPD
Pertemuan 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MACAM-MACAM EKOSISTEM DARAT

A. Identitas
KELAS : ……………………………...
KELOMPOK : ……………………………...
NAMA ANGGOTA : ……………………………...
1. ………………………………………………………….
2. ………………………………………………………….
3. ………………………………………………………….
4. ………………………………………………………….
5. ………………………………………………………….

B. Kompetensi Dasar
1. Memahami komponen-komponen dan interaksi dalam ekosistem (C2)
2. Melakukan klasifikasi komponen-komponen ekosistem dan bentuk interaksi dalam
ekosistem (C4)
C. Tujuan
Peserta didik mampu menjelaskan (C1) ekosistem alami (ekosistem darat) dengan benar
D. Indikator
Menjelaskan ekosistem darat (C2)
E. Dasar Teori
Macam-Macam Ekosistem Darat
1. Hutan hujan tropis

Ukuran dan bentuk tumbuhan di hutan hujan tropis sangat beragam


2. Padang rumput

Vegetasi utama di padang rumput adalah rumput dan semak


3. Gurun

Gurun merupakan wilayah yang kering dengan intensitas curah hujan rendah
4. Hutan gugur temperata

Pepohonan di hutan gugur temperata mengalami periode dormansi selama musim dingin
5. Taiga

Taiga di dominasi oleh tumbuhan konifer


6. Tundra

Tundra merupakan daratan tanpa pohon

F. Soal
Karakteristik Ekosistem Vegetasi Hewan
…………………………..
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Karakteristik Ekosistem Vegetasi Hewan


…………………………..
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MACAM-MACAM EKOSISTEM AKUATIK DAN BUATAN

A. Identitas
KELAS : ……………………………...
KELOMPOK : ……………………………...
NAMA ANGGOTA : ……………………………...
1. ………………………………………………………….
2. ………………………………………………………….
3. ………………………………………………………….
4. ………………………………………………………….
5. ………………………………………………………….

B. Kompetensi Dasar
1. Memahami komponen-komponen dan interaksi dalam ekosistem (C2)
2. Melakukan klasifikasi komponen-komponen ekosistem dan bentuk interaksi dalam
ekosistem (C4)
C. Tujuan
Peserta didik mampu menjelaskan (C1) ekosistem alami (ekosistem akuatik) dan ekosistem
buatan dengan benar
D. Indikator
Menjelaskan ekosistem akuatik dan ekosistem buatan (C2)
E. Dasar Teori
Macam-Macam Ekosistem Akuatik dan Buatan
1. Ekosistem air tawar
a. Danau
Danau menampung sejumlah besar air tawar permukaan
Struktur danau secara horizontal :
1) Zona litoral
2) Zona limnetik
Struktur danau secara vertikal :
1) Zona fotik
2) Zona afotik
b. Lahan basah
Suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan
berbagai jenis organisme akuatik.
c. Sungai
Badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah
2. Ekosistem air laut
a. Zona intertidal
b. Zona neritik
c. Zona pelagik
3. Ekosistem buatan
Ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
F. Soal
Karakteristik Ekosistem Vegetasi Hewan
…………………………..
1. …

2. …

3. …

4. …

5. …

6. …

Karakteristik Ekosistem Buatan Vegetasi Hewan


1. …

2. …

3. …

4. Penilaian
a. Penilaian sikap
Instrumen penilaian sikap
No Nama Aspek Sikap yang dinilai
Peserta Didik Bekerja Jujur Tanggung Disiplin Skor Nilai Predikat
sama jawab
1
2
3
dst
Rubrik penilaian sikap
Kriteria Nilai
100 Sangat baik
75 Baik
50 Cukup
25 Kurang
Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
Nilai yang dicapai = Skor yang diperoleh x 4
Skor maksimal
Contoh
Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
Nilai Sikap
75 - 100 Sangat baik
50 - 74 Baik
25 - 49 Cukup
0 - 24 Kurang

b. Penilaian pengetahuan
Kartu Soal (Pertemuan ke 1)

Kartu Soal 1
Aku sebuah ekosistem darat
Intensitas cahaya matahariku tinggi
Ciri lingkunganku dengan intensitas curah hujan tinggi
Aku dikelilingi oleh ukuran dan bentuk tumbuhan yang beragam
Memiliki komposisi serangga yang paling beragam
Nah, siapakah aku ?....
Jawab : Hutan hujan tropis

Kartu Soal 2
Aku sebuah ekosistem darat
Nama lain ku stepa atau prairie
Ciri lingkunganku dengan intensitas curah hujan sedang
Aku dikelilingi rumput-rumputan dan semak
Memiliki komposisi hewan seperti elang, burung hantu, gajah, badak, serigala
Nah, siapakah aku ?....
Jawab : Padang rumput

Kartu Soal 3
Aku sebuah ekosistem darat
Terkenal sebagai bioma yang kering
Ciri lingkunganku dengan intensitas curah hujan sangat rendah
Aku dikelilingi kaktus
Memiliki komposisi hewan seperti ular, tikus, unta dan berbagai jenis amfibi
Nah, siapakah aku ?....
Jawab : Gurun
Kartu Soal 4

Aku sebuah ekosistem darat


Ciri lingkunganku mengalami musim dingin dan musim panas yang singkat
Lantaiku tertutupi es akibat turunnya salju
Aku dikelilingi tumbuhan konifer
Memiliki komposisi hewan seperti moose, ayam hutan, beruang hitam
Nah, siapakah aku ?....
Jawab : Taiga

Kartu Soal 5

Aku sebuah ekosistem darat


Terletak di sekitar kutub utara
Terkenal sebagai padang lumut
Aku dikelilingi lumut dan rumput-rumputan
Memiliki komposisi hewan seperti domba, kambing, tupai, serigala
Nah, siapakah aku ?....
Jawab : Tundra

Kartu Soal (Pertemuan ke 2)


KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :1


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Akuatik Siswa dapat menentukan struktur danau
secara horizontal
Butir Soal :
1. Bagian dasar laut yang dangkal disebut….
A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona litoral
D. Zona limnetik
E. Zona intertidal

Kunci Jawaban : C Bobot …


Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :2


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan struktur danau
secara vertikal
Butir Soal :
2. Cahaya matahari sudah tidak dapat berpenetrasi pada zona….
A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona litoral
D. Zona limnetik
E. Zona intertidal

Kunci Jawaban : B Bobot …


Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :3


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem air
tawar

Butir Soal :
3. Suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untuk
kehidupan berbagai jenis organisme akuatik disebut….
A. Hulu
B. Hilir
C. Danau
D. Sungai
E. Lahan basah

Kunci Jawaban : E Bobot …


Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :4


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem air
tawar

Butir Soal :
4. Badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah disebut….
A. Hulu
B. Hilir
C. Danau
D. Sungai
E. Lahan basah

Kunci Jawaban : D Bobot …


Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :5


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3
Uraian Materi : Indikator :
Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem laut
Butir Soal :
5. Perhatikan ciri-ciri ekosistem laut berikut.
1) Pada saat pasang akan tertutupi oleh air laut
2) Pada saat surut akan kering dan terpapar udara terbuka
3) Cahaya matahari bisa masuk sampai ke dasar perairan
4) Kandungan nutrisi cenderung tinggi
Ciri-ciri tersebut didapati pada zona….
A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona neritik
D. Zona pelagik
E. Zona intertidal
Kunci Jawaban : E Bobot …
Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :6


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3
Uraian Materi : Indikator :
Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem laut
Butir Soal :
6. Perhatikan gambar berikut.

Organisme di atas merupakan contoh organisme yang hidup di zona….


A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona neritik
D. Zona pelagik
E. Zona intertidal
Kunci Jawaban : E Bobot …
Skor …

KARTU SOAL
Jenjang Sekolah : SMK No Soal :7
Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3
Uraian Materi : Indikator :
Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem laut
Butir Soal :
7. Perhatikan ciri-ciri ekosistem laut berikut.
1) Kedalaman rata-rata sekitar 200 m
2) Suhu dan salinitass air laut relatif stabil
3) Proses fotosintesis bisa berlangsung
4) Biasanya dihuni oleh terumbu karang
Ciri-ciri tersebut didapati pada zona….
A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona neritik
D. Zona pelagik
E. Zona intertidal
Kunci Jawaban : C Bobot …
Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal :8


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3
Uraian Materi : Indikator :
Ekosistem Akuatik Siswa dapat menetukan ekosistem laut
Butir Soal :
8. Perhatikan ciri-ciri ekosistem laut berikut.
1) Kedalaman rata-rata adalah 4.000 m
2) Tidak ada cahaya matahari
3) Kandungan nutrisi sangat rendah
4) Organisme hidup dengan cara menyaring makanan
Ciri-ciri tersebut didapati pada zona….
A. Zona fotik
B. Zona afotik
C. Zona neritik
D. Zona pelagik
E. Zona intertidal
Kunci Jawaban : D Bobot …
Skor …

KARTU SOAL
Jenjang Sekolah : SMK No Soal :9
Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Buatan Siswa dapat menetukan ekosistem buatan

Butir Soal :
9. Ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut….
A. Ekosistem laut
B. Ekosistem darat
C. Ekosistem buatan
D. Ekosistem akuatik
E. Ekosistem air tawar

Kunci Jawaban : C Bobot …


Skor …

KARTU SOAL

Jenjang Sekolah : SMK No Soal : 10


Kelas / Semester : X / 1 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : IPA Aspek Intelektual : C3

Uraian Materi : Indikator :


Ekosistem Buatan Siswa dapat menetukan ekosistem buatan

Butir Soal :
10.Perhatikan beberapa ekosistem berikut.
1) Taiga
2) Gurun
3) Sawah
4) Waduk
5) Tambak
Ekosistem buatan ditunjukkan oleh nomor….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5

Kunci Jawaban : E Bobot …


Skor …
c. Penilaian keterampilan
Rubrik penilaian ketrampilan
N Nama Aspek Penilaian Sko Nila Predika
o Peserta Ket. Bertanya Ket. Presentasi r i t
Didik 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
dst
Rubrik penilaian sikap
Kriteria Skor Indikator
Ket. Bertanya 4 Mengajukan pertanyaan sebanyak tiga kali atau lebih selama proses
pembelajaran
3 Mengajukan pertanyaan sebanyak dua kali selama proses pembelajaran

2 Mengajukan pertanyaan sebanyak satu kali selama proses


pembelajaran
1 Tidak pernah mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran

Ket. Presentasi 4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan lancar , benar dan
dapat menjawab pertanyaan dari kelompok lain
3 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan lancar , benar dan
tidak dapat menjawab pertanyaan dari kelompok lain
2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan lancar , salah dan
tidak dapat menjawab pertanyaan dari kelompok lain
1 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tidak lancar , salah dan
tidak dapat menjawab pertanyaan dari kelompok lain
Skor maksimal = jumlah ketrampilan yang dinilai x jumlah skor setiap kriteria
=2x4=8
Nilai yang dicapai = Skor yang diiperoleh x 4
Skor maksimal
Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi peredikat sebagai berikut :
Nilai Ketuntasan Keterampilan
3,51 – 4,00 A
2,51 – 3,50 B
1,51 – 2,50 C
1,00 – 1,50 D

Anda mungkin juga menyukai