Anda di halaman 1dari 7

Accelerat ing t he world's research.

kons
Aji Saputra

Related papers Dow nload a PDF Pac k of t he best relat ed papers 

Modul Pe lat ihan K2013 S MA Fis ika.doc


Hendri Einst ein

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAT IF T IPE S T UDENT T EAM ACHIEVEMENT DIVIS ION (S T AD)
DENGAN … Nerru Pranut a

RES PON S IS WA KELAS X- A S MAN 1 UPAU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKAT AN S AINT IFIK PADA
KON… Almira Ulimaz , S.Si, M.Pd
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
PERUBAHAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA

Fatma Reni Pulungan


Jurusan Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Guru Fisika SMA Negeri 11 Medan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
problem based learning berbasis pendidikan karakter terhadap perubahan
karakter dan kemampuan menyelesaikan masalah Fisika. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Panca Budi Medan
Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik
cluster random sampling, didapat tiga kelas sebagai sampel penelitian,
masing-masing terdiri atas 21, 20 dan 21 siswa. Analisis data menggunakan
uji anava dua jalan dengan isi sel tak sama kemudian dilanjutkan dengan uji
komparasi ganda metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05 dan uji Chi
Kuadrad untuk anlisis perubahan karakter. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning berbasis
pendidikan karakter terhadap perubahan karakter dan kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika. Ini berarti terdapat hubungan pengaruh
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertanggung jawab siswa yang
diberikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa
siswa yang diberikan pembelajaran model konvensional terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika siswa.

Kata kunci: karakter, model pembelajaran, model PBL, pendidikan


karakter, model konvensional

PENDAHULUAN tergabung dalam geng nero istilah yang diguna-


Jika diperhatikan, dekadensi karakter kan para premanisme, kebiasaan menyontek,
bangsa yang luar biasa terjadi pada orang bullying disekolah, dan tawuran. Aksi tawuran
dewasa dan anak-anak. Khusus siswa, krisis itu di kalangan pelajar setiap tahun mengalami
antara lain kebocoran kunci jawaban pada saat peningkatan terutama di daerah jabodetabek
UN atau contek massal yang terjadi di beberapa dari 128 kasus pada tahun sebelumnya
daerah di Indonesia seperti di daerah DI meningkat 100% ditahun 2012 menurut
Yogyakarta, Aceh Utara, Bekasi, Probolinggo, Merdeka Sirait.
Bengkulu, dan Lampung Tengah (Indra, 2011), Kemerosotan perilaku di atas yang
kekerasan di kalangan remaja yang semakin sedang dihadapi para pelajar saat ini sangat
memprihatinkan sebagai contoh aksi prema- mengkhawatirkan, terlebih telah dilakukan
nisme yang dilakukan oleh pelajar yang survei perilaku siswa dalam jangka waktu

Vol. 4 (2) Desember 2012 38 Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan ISSN 2085-5281
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.

setahun oleh The Ethics of American Youth, seorang guru harus melihat dan mendengar juga
dari Josepshon Institutes of Ethics, yaitu: 82% merubah metode pengajaran agar keadaan
mengakui bahwa mereka berbohong kepada seperti ini bisa berubah. Masih menurut Wu
orang tua; 62% mengakui bahwa mereka Jian (2004) dalam pengajaran Fisika ada
berbohong kepada seorang guru tentang sesuatu beberapa teori pengajaran yang dikedepankan,
yang signifikan; 33% menjiplak tugas dari antara lain: teori behavioristik, teori konstruk-
internet; 60% menipu selama pelaksanaan ujian tivis, pemetaan konsep, pembelajaran berbasis
disekolah; 23% mencuri sesuatu dari orang tua masalah (Problem Based learning). Sedangkan
atau kerabat lainnya; 19% mencuri sesuatu dari strategi dan metode yang digunakan, yaitu: 1)
seorang teman; 28% mencuri sesuatu dari toko. Jam mengajar guru yang dipersingkat, 2)
Menurut komnas Perlindungan Anak Mengaplikasikan system CAI (Computer Aided
tidak terjadinya perubahan perilaku siswa, Instruction) dan penggunaan internet seperti
dikarenakan tiga hal, antara lain: penggunaan website untuk mengefisiensikan
1) Kurikulum yang berlaku di sekolah saat ini pengajaran, 3) Kerja tim dan kegiatan kelompok
lebih menitikberatkan pada peningkatan kooperatif (diskusi, debat, penilaian individu,
prestasi akademik pelajar ketimbang komunikasi), 4) Pembelajaran langsung secara
ekspresi diri. Akibatnya, kebutuhan anak mandiri (penilaian mandiri, membaca buku dan
untuk mengekpresikan diri tidak tersalurkan menggunakan website), 5) Tutorial. Dengan
dengan baik dan cenderung salah arah. Salah menggunakan strategi dan metode di atas, maka
satunya melalui aksi tawuran. pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelaja-
2) Kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang ran yang berpusat pada siswa dapat menyelesai-
karakter pelajar yang sesuai, baik di sekolah kan masalah yang dihadapi siswa selama
maupun lingkungan rumah. Seperti: karakter pembelajaran Fisika di kelas. Problem based
berani bertanggung jawab atas perilaku dan learning (PBL) adalah salah satu model pembe-
tindakan, jujur, toleransi dengan sesama lajaran yang ditawarkan Wu Jian. PBL adalah
maupun menghargai pluralisme di sekitarnya. strategi pembelajaran dan proses pembelajaran
3) Berdasarkan hasil analisis pemetaan fakta di yang didominasi oleh penyelesaian masalah
lapangan diketahui bahwa sebagian besar (problem solving). Pada PBL Fisika siswa
aksi tawuran pelajar terjadi karena membu- terlebih dahulu diberikan sebuah permasalahan
daya di lingkungan sekolahnya masing- Fisika sebelum guru menjelaskan materi Fisika.
masing. Kesimpulan itu didapatkan dari Untuk menyelesaikan masalah Fisika itu maka
fakta bahwa mayoritas pelajar yang terlibat siswa harus lebih dahulu membaca materi
masih menduduki tingkat pertama atau Fisika tersebut. Dengan menerapkan PBL
kedua. membantu menyelesaikan masalah yang di
Persoalan karakter atau moral memang hadapi siswa selama ini dalam belajar Fisika di
tidak sepenuhnya terabaikan oleh lembaga kelas. Didasarkan pemaparan PBL di atas maka
pendidikan. Namun, fakta yang ada seputar model pembelajaran berbasis masalah adalah
kemerosotan karakter menunjukkan ada kega- model pembelajaran yang sesuai dengan
galan pada institusi pendidikan dalam menum- penelitian pendidikan karakter siswa karena
buhkan siswa yang berkarakter dan berakhlak perkembangan karakter siswa dapat diamati
mulia (Zubaedi, 2011). dalam setiap menyelesaikan masalah Fisika
Menurut Wu Jian (2004) pembelajaran yang ada.
Fisika di kelas merupakan kesalahan bagi Berdasarkan latar belakang ini, rumusan
sebagian siswa karena siswa merasa tidak masalahnya adalah (1) Apakah ada perubahan
relevan, membosankan, sukar dan tidak berguna perilaku disiplin, jujur, tanggung jawab serta
dengan dunia nyata. Siswa tidak salah dalam bekerja keras pada siswa yang diberikan
menyampaikan pendapat tersebut, namun pembelajaran model PBL berbasis pendidikan
karakter, siswa yang diberikan pembelajaran pendidikan karakter dan siswa yang diberikan
model PBL tanpa berbasis pendidikan karakter pembelajaran model konvensional.
dan siswa yang diberikan pembelajaran model Seiring dengan pendidikan karakter,
tradisional? (2) Apakah ada perubahan kemam- Zubaedi menjelaskan bahwa karakter dapat
puan penyelesaian masalah Fisika pada sebagai penilaian subjektifitas terhadap kualitas
kelompok siswa yang memiliki karakter tinggi moral dan mental seseorang, maka upaya
dan karakter rendah yang diberikan pembela- mengubah atau membentuk karakter hanya
jaran model PBL berbasis pendidikan karakter, berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual
siswa yang diberikan pembelajaran model PBL seseorang. Karakter mulia yang melekat pada
tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa diri seseorang ditandai dengan nilai-nilai seperti:
yang diberikan pembelajaran model konven- reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis,
sional? (3) Apakah ada hubungan antara analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
bertanggung jawab pada siswa yang diberi berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat
pembelajaran model PBL berbasis pendidikan dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah
karakter dalam meningkatkan kemampuan hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati
menyelesaikan masalah Fisika, hubungan antara lembut, setia, bekerja keras, tekun, gigih, teliti,
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan memiliki inisiatif, selalu berpikir positif,
bertanggung jawab pada siswa yang diberi disiplin. Coon (Zubaedi, 2011) mendefinisikan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis karakter sebagai suatu penilaian subjektif
pendidikan karakter dalam meningkatkan terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika dan dengan atribut kepribadian yang dapat atau
hubungan antara perubahan perilaku jujur, tidak dapat diterima oleh masyarakat. Menurut
disiplin, gigih dan bertanggung jawab pada Sani (2011) karakter adalah nilai-nilai yang
siswa yang diberi pembelajaran model melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
konvensional dalam meningkatkan kemampuan agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat-
penyelesaian masalah Fisika? istiadat dan estetika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meng- Karakter siswa dibentuk melalui proses
analisis (1) perubahan perilaku jujur, disiplin, pembelajaran di kelas, salah satu metode
gigih dan bertanggung jawab pada siswa yang pembelajaran yang dapat melihat karakter siswa
diberikan pembelajaran model PBL berbasis adalah PBL. Model PBL digunakan mulai dari
pendidikan karakter, siswa yang diberikan siswa tingkat taman kanak-kanak hingga
pembelajaran model PBL tanpa berbasis tingkat universitas (Tan, 2009). Model PBL
pendidikan karakter dan siswa yang diberikan mengajak siswa untuk belajar mandiri, berpikir
pembelajaran model konvensional, (2) peruba- kritis dan kooperatif, sedangkan guru sebagai
han kemampuan menyelesaikan masalah Fisika fasilitator, maka siswa harus gigih dalam
pada siswa yang diberikan pembelajaran model menyelesaikan masalah yang disajikan, selama
PBL berbasis pendidikan karakter, siswa yang menyelesaikan masalah tanpa disadari siswa,
diberikan pembelajaran model PBL tanpa maka segala karakter pada diri siswa akan
berbasis pendidikan karakter dan siswa yang muncul. Karakter yang muncul menjadi bahan
diberikan pembelajaran model konvensional, evaluasi guru sebagai pemerhati segala kegiatan
(3) perubahan perilaku disiplin, jujur, gigih yang dilakukan siswa. Siswa yang memiliki
serta bertanggung jawab terhadap kemampuan karakter kurang baik akan terlihat pada saat
menyelesaikan masalah Fisika pada siswa yang pelaporan pemecahan masalah, karena siswa
diberikan pembelajaran model PBL berbasis melaporkan penyelesaian masalah dengan
pendidikan karakter, siswa yang diberikan menjelaskan secara spesifik juga akan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis mendebatkan laporan dihadapan siswa lain.
METODE PENELITIAN Taraf signifikan yang digunakan dalam
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X penelitian ini adalah α = 0,05.
SMA Panca Budi Medan, dengan alokasi waktu
penelitian 5 x 45 menit/minggu untuk pelaksa- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
naan perlakuan dalam proses pembelajaran. Diawal penelitian dilakukan uji tes
Populasi dalam penelitian yang telah dilakukan Lavene yang diperoleh hasil bahwa signifikansi
adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil tes awal yang diberikan kepada siswa sebesar
SMA Panca Budi Medan yang berjumlah lima 0,148 > 0,05, maka keseluruhan siswa dianggap
kelas dengan jumlah siswa 20 orang tiap kelas. memiliki kemampuan sama.
Sampel penelitian dipilih secara acak dengan 1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta
mengundi 5 kelas yang ada untuk mendapatkan bertanggung jawab pada siswa yang
3 kelas sebagai sampel penelitian. Dari hasil diberikan pembelajaran berbasis pendidikan
pengundian, terpilih satu kelas sebagai kelas karakter.
eksperimen yang diajar dengan model pembela-
jaran PBL berbasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertang-
gung jawab yaitu kelas X B, kelas eksperimen
kedua yang terpilih untuk diajar dengan model
PBL tanpa berasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertang-
gung jawab yaitu kelas X A dan kelas ketiga Gambar 1. Histogram Karakter Siswa di Awal
yaitu kelas X C diberi pengajaran tanpa model Pembelajaran Model PBL berbasis
PBL serta tidak berbasis pendidikan karakter Pendidikan Karakter
yaitu: jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab.

Desain Penelitian
Tabel 1. Eksperimen dan Kemampuan
Menyelesaikan Masalah Fisika
Eksperimen Model Kemampuan Kemampuan
Pembelajaran (E) Menyelesaikan Menyelesaikan
Masalah Fisika Masalah Fisika
Rendah (F1) Tinggi (F2) Gambar 2. Histogram Karakter Siswa di Akhir
PBL berbasis E1F1 E1F2 Pembelajaran Model PBL berbasis
Karakter (E1)
PBL (E2) E2F1 E2F2
Pendidikan Karakter
Konvensional (E3) E3F1 E3F2 2. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung
jawab serta gigih pada siswa yang diberikan
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang model pembelajaran PBL
diajukan dalam penelitian ini, maka teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis
varians (ANAVA) untuk analisa kemampuan
hasil belajar dan Chi-Square untuk analisa
karakter jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab. Penggunaan teknik ini dengan maksud
agar hasil tes akhir yang dicapai oleh subyek
penelitian benar-benar karena pengaruh dari Gambar 3. Histogram Karakter Siswa di Awal
perlakuan yang diberikan selama penelitian. Pembelajaran Model PBL
HasilBelajar
Subset
Model dan Karakter N 1
Tukey PBL dan karakter rendah 6 53,50
a,b,c
B PBLK dan karakter rendah 2 53,50
Konvensional dan karakter 17 54,82
rendah
Gambar 4. Histogram Karakter Siswa di Akhir Konvensional dan karakter 4 58,00
Pembelajaran Model PBL tinggi
PBLdan karakter tinggi 14 60,00
3. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung PBLK dan karakter tinggi 19 70,58
a,
jawab serta gigih menggunakan model Scheffe PBL dan karakter rendah 6 53,50
b,c
pembelajaran konvensional PBLK dan karakter rendah 2 53,50
Konvensional dan karakter 17 54,82
rendah
Konvensional dan karakter 4 58,00
tinggi
PBLdan karakter tinggi 14 60,00
PBLK dan karakter tinggi 19 70,58
Sig. ,162

PENGUJIAN HIPOTESIS
Gambar 5. Histogram Karakter Siswa di Awal Tabel 4. Hasil perhitungan ANAVA dua jalur
Pembelajaran Model Konvensional Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:HasilBelajar
Type III
Sum of Mean
Source Squares Df Square F Sig.
a
Corrected 2890,591 5 578,118 5,996 ,000
Model
Intercept 111665,55 1 111665,55 1158,21 ,000
1
Model 172,917 2 86,458 ,897 ,414
Karakter 651,041 1 651,041 6,753 ,012
Gambar 6. Histogram Karakter Siswa di Akhir Model * 230,683 2 115,342 1,196 ,310
Pembelajaran Model Konvensional Karakter
Error 5399,102 56 96,413
7. Pengaruh perubahan karakter jujur, disiplin, Total 237895,00 62
0
gigih dan bertanggung jawab terhadap Corrected 8289,694 61
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika. Total
a. R Squared = ,349 (Adjusted R Squared = ,291)
Tabel 2. Skor rata-rata pengaruh perubahan
karakter jujur, disipln,gigih dan bertanggung
jawab terhadap kemampuan menyelesaikan Hasil perbandingan rata-rata hitung dan
masalah Fisika menggunakan model PBL hasil perngujian Anava yang diperoleh membe-
berbasis Pendidikan Karakter, PBL, dan rikan kesimpulan bahwa perubahan karakter
Konvensional. siswa yang diajar dengan model pembelajaran
PBL berbasis pendidikan karakter lebih baik
dibandingkan dari kemampuan menyelesaikan
masalah Fisika pada kelompok model pembe- sedangkan kelompok siswa dengan model
lajaran PBL dan kelompok model pembelajaran Pembelajaran PBL dan juga kelompok siswa
Konvensional. Berdasarkan data tersebut maka dengan model pembelajaran Konvensional
pengujian hipotesis dilakukan, dengan Fhitung = tidak terjadi perubahan.
10,35 > Ftabel = 4,20, karena Fhitung lebih besar 2. Perubahan kemampuan menyelesaikan
daripada Ftabel dengan taraf signifikansi 5%, masalah Fisika terjadi dengan dukungan dari
maka terdapat perubahan kemampuan penyele- model pembelajaran yang diberikan.
saian masalah Fisika pada siswa yang diberikan Kemampuan awal semua siswa untuk tiap
pembelajaran dengan model PBL berbasis model pembelajaran yang rendah, mengalami
pendidikan karakter, siswa yang diberikan peningkatan yang berbeda terhadap hasil
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis belajar Fisika siswa. Bagi kelompok siswa
pendidikan karakter dan siswa siswa yang yang memiliki kemampuan awal yang tinggi
diberikan pembelajaran model konvensional. memperoleh hasil belajar yang lebih baik
Hasil pengujian ini menunjukkan tidak terjadi jika dibandingkan dengan kelompok siswa
perubahan secara signifikan pada diri siswa, yang memiliki kemampuan awal rendah.
dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan 3. Tidak terdapat hubungan pengaruh perubahan
materi Fisika yang hanya sedikit diperoleh perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertang-
mereka pada saat duduk di SMP. gung jawab siswa yang diberikan pembelaja-
Jika hasil perhitungan dikaitkan dengan ran dengan model PBL berbasis pendidikan
tabel Anava Dua Jalur diperoleh signifikansi karakter, siswa yang diberikan pembelajaran
untuk variabel model pembelajaran sebesar dengan model PBL tanpa berbasis pendidikan
0,414 dan variabel karakter 0,012 maka dapat karakter dan siswa siswa yang diberikan
disimpulkan untuk ketiga kelas tersebut yang pembelajaran model konvensional terhadap
signifikan hanya faktor karakter yang mempu- kemampuan menyelesaikan masalah Fisika
nyai signifikan 0,012 < 0,05. Sedang untuk siswa.
variabel interaksi model pembelajaran dan
karakter bukan merupakan faktor pengaruh DAFTAR PUSTAKA
yang signifikan karena signifikansi 0,310 > Indra. 2011. Dibeberkan, Parahnya Kecurangan
0,05, maka tidak terdapat hubungan pengaruh UN SMA, artikel di website: http://edu-
perubahan karakter siswa yang diberikan kasi.kompas.com/read/2011/04/25/19171
pembelajaran dengan model PBL berbasis 563/Dibeberkan.Parahnya.Kecurangan.U
pendidikan karakter, siswa yang diberikan N.SMA. [28 Februari 2012]
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis Sani, RA. 2011. Pendidikan Karakter di
pendidikan karakter dan siswa siswa yang Pesantren. Bandung: Citapustaka.
diberikan pembelajaran model konvensional Tan, Ong-Seng. 2009. Problem-Based Learning
terhadap kemampuan menyelesaikan masalah and Creativity. Singapore: Seng Lee Press.
Fisika siswa. Wu, Jian. 2004. Improvement of Physics
teaching with Problem Based Learning.
KESIMPULAN The ChinaPapers, artikel di website :
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- http://sydney.edu.au/science/uniserve_sci
hasan dapat disimpulkan bahwa: ence/pubs/china/vol3/CP3_P1.pdf. [16
1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan Februari 2012]
bertanggung jawab terjadi secara signifikan Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
di kelompok siswa dengan model pembela- Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
jaran PBL berbasis Pendidikan Karakter,

Anda mungkin juga menyukai