Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

NAMA MAHASISWA : MHD AFIF NASHI ULWAN

NIM : 4222550014

DOSEN PENGAMPU : ANDREA ARIFSYAH NASUTION, S.Pd., M.Sc.

MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS

KELAS : PSIK 2022 B

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas izinnya saya mampu menyelesaikan tugas Critical Journal Report ini tepat
pada waktunya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada teman-teman


dan orang tua yang turut membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini. Tidak
lupa pula terima kasih kepada Bapak ANDREA ARIFSYAH NASUTION,
S.Pd., M.Sc. sebagai dosen mata kuliah Bahasa Inggris yang telah memberi saya
tugas ini untuk membantu saya berkembang.

Saya sadar Critical Journal Report ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari teman-teman dan pembaca akan saya terima
dengan lapang dada. Diharapkan dengan adanya kritik dan saran tersebut akan
memperbaiki kesalahan-kesalahan dan membantu menyempurnakan laporan yang
akan saya buat berikutnya.

Saya harap Critical Journal Report ini dapat membantu teman-teman


semua dan pembaca, bermanfaat bagi kita dan menambah wawasan serta minat
kita terhadap membaca suatu karya tulis ilmiah terutama jurnal.

Saentis, September
2022

Afif

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I .......................................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................................4
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR ..................................................4
B. TUJUAN PENULISAN CBR ...................................................................4
C. MANFAAT CJR .......................................................................................5
IDENTITAS JURNAL.............................................................................................6
BAB II ......................................................................................................................7
RINGKASAN JURNAL ..........................................................................................7
A. ABSTRAK ................................................................................................7
B. TUJUAN PENELITIAN ...........................................................................7
C. METODE PENELITIAN ..........................................................................8
D. SUBJEK PENELITIAN ............................................................................8
E. TEKNIK ANALISIS DATA .....................................................................8
F. HASIL PENELITIAN ...............................................................................9
G. KESIMPULAN PENELITIAN ...............................................................13
BAB III...................................................................................................................14
PEMBAHASAN ....................................................................................................14
A. KELEBIHAN JURNAL ..........................................................................14
B. KEKURANGAN JURNAL.....................................................................15
BAB IV ..................................................................................................................16
PENUTUP ..............................................................................................................16
A. KESIMPULAN .......................................................................................16
B. REKOMENDASI ....................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Critical Journal Review atau sering disebut CJR adalah kegiatan mengevaluasi
dan mereview terhadap suatu karya tulis berupa jurnal. CJR ini bukan hanya
berupa laporan tentang isi jurnal, tetapi juga mengevaluasi, menganalisis dan
mengulas atau mereview buku kemudian di buat ulasan dalam bentuk kritis yang
mencari kelebihan serta kekurangan dari jurnal yang direview. Kegiatan ini
menunjukkan seberapa paham kita terhadap jurnal tersebut dan mampu melatih
cara berpikir kritis seseorang. Jurnal yang direview tidak dinilai berdasarkan
bagus tidak nya buku itu. Tidak ada pembenaran maupun menyalahkan jurnal
tersebut karena tujuan dari CJR ini untuk menguji seseorang tentang cara berpikir
mereka terhadap jurnal yang direview.

B. TUJUAN PENULISAN CBR

CBR dilakukan untuk melatih dalam berpikir kritis, analitis, mampu melihat
kelebihan dan kekurangan dari suatu karya tulis lalu membandingkannya dengan
karya tulis lain, menambah wawasan dan pemahaman, melatih cara mengutarakan
pendapat, berpikir logis dan sistematis, melatih kemampuan menulis dan
meningkatkan minat membaca.

4
C. MANFAAT CJR

CJR bermanfaat dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan


penulisan serta penilaian seseorang terhadap suatu karya baik itu karya tulis, karya
ilmiah, dan lain-lain. CJR juga bermanfaat untuk para calon pembaca suatu jurnal
untuk meninjau isi jurnal tersebut berdasarkan pengamatan dan penilaian orang
lain. Manfaat dari CJR ini tidak hanya dirasakan pribadi oleh penulis, tetapi juga
dapat diterapkan di industri, pemerintah serta dalam bermasyarakat.

5
IDENTITAS JURNAL

Judul : Model Pembelajaran Tenses Menggunakan Rumus

Mathematic English (MatEng)

Pengarang/Editor : Muhammad Shofiyuddin(1) Santi Andriyani(2)

Tanggal Jurnal : 2 Agustus 2019

Download :
https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/al/article/view/851/671

Edisi : 4(2)

Kota Terbit : Jepara

Tahun Terbit : 2019

Halaman : 212-222

ISSN : 2442-8965 (P)

2442-8973 (E)

6
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. ABSTRAK

Penguasaan tenses merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh


mahasiswa pembelajar bahasa asing guna meningkatkan keterampilan bahasa
Inggris baik lisan maupun tulisan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui implementasi model pembelajaran tenses berbasis rumus MATENG
(Mathematic English) di Prodi PBI Universitas Muria Kudus.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan


bahwa :

1) Implementasi model pembelajaran tenses menggunakan rumus MATENG


(Mathematic English) meliputi 3 aspek ; penguasaan nama 16 tenses, fungsi dan
rumusnya.

2) Proses pembelajaran tenses dimulai dari apersepsi, kemudian aktivitas utama


menggunakan metode PPP, dan tugas mandiri untuk mahasiswa.

3) Respon mahasiswa terhadap implementasi model pembelajaran tenses


menggunakan rumus MATENG dinyatakan sangat baik.

B. TUJUAN PENELITIAN

- Untuk membantu seseorang memahami tenses dalam Bahasa Inggris


dengan cara yang lebih mudah diingat dan seru.
- Membantu mahasiswa dan pembaca dalam menentukan grammatical error

7
- Mempermudah pembaca dalam membedakan berbagai tenses di Bahasa
Inggris
- Menyederhanakan metode pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah
maupun di universitas

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sugiono (2012:9)


menyatakan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk meneliti secara mendalam
tentang proses impelementasi kodel pembelajaran tenses menggunakan rumus
mateng (mathematic english).

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan


Bahasa Inggris Universitas Muria Kudus berjumlah 40 mahasiswa. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan kuisioner.
Obervasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi langsung. Ini berarti
bahwa peneliti mengamati secara langsung segala bentuk perilaku dan proses
pembelajaran tenses yang dilaksanakan pada kelas tersebut.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan mengorganisasikan data ke


dalam kategori, memilih dan memilah data yang sesuai dengan tujuan penelitian,

8
kemudian membuat kesimpulan. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah
selesai di lapangan.

F. HASIL PENELITIAN

Model Pembelajaran Grammar Berbasis Rumus Mateng.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa


implementasi proses pembelajaran tenses menggunakan rumus mateng meliputi
tiga aspek, yaitu penguasaan nama 16 tenses, fungsi dan rumusnya.Sebelum
masuk dalam pembahasan 16 tenses melalui Rumus Mateng, mahasiswa
diharuskan telah menguasai jenis, bentuk, dan penggunaan Verb sebagai dasar dan
inti dari tenses. Untuk mengetahui bahwa mahasiswa telah menguasai Verb,
kemudiandiberikanbeberapapertanyaan atau kuis kepada mereka, mulai dari jenis
verb, fungsi verb dan bentuk-bentuk verb yang akan digunakan pada rumus
tenses. Setelah dapat dipastikan bahwa mahasiswa telah menguasai verb,
pembelajaran 16 tenses melalui Rumus Mateng dimulai.Proses pembelajaran
dilakukan menggunakan metode PPP ditambah dengan kuis yang diawali dengan
brainstorming.Pertama, pembelajaran diawali dengan guiding question dan
brainstorming. Kemudian dilanjut dengan pemaparan materi dan penggunaan
rumus Mateng dalam penguasaan 16 tenses, dimulai dari nama, fungsi dan
terakhir adalah rumusnya. Setelah pemaparan materi setiapbagian, mahasiswa
diminta untuk mengulanginya bersama-sama. Dan yang terakhir adalah praktik
secara mandiri untuk mempraktikkan implementasi rumus Mateng di depan kelas
dan mereka diminta untuk mempraktikkannya diluar kelas. Penguasaan Nama 16
TensesLangkah awal penggunaan Rumus Mateng pada pembelajaran tenses
dimulai dari penguasaan nama 16 tenses yang dilakukan dengan pendekatan
metode jarimatika, yaitu menghafalkan nama 16 tenses dengan cara
menggabungkan kelompok nama waktu dan kelompok nama kejadian, masing-

9
masing berjumlah empat nama. Kelompok nama waktu dituliskan pada empat jari
tangan kiri, dari telunjuk sampai dengan kelingking. Sedangkan kelompok nama
kejadian dituliskan pada tangan kanan pada empat jari tersebut. Berikut gambar
ilustrasi rumus

Penggabungan nama dengan cara penjumlahan sebagaimana penjumlahan


pada aritmatika. Contoh: simple (kejadian) + present (waktu) = simple present,
Past + continuous = Past continuous, Future + Prefect = Future perfect, dan
seterusnya.Adapun nama urutan penggabungan sebagaimana angka yang tertera
pada gambar. Simple memiliki angka satu yang berarti pada penggabungannya,
simple akan selalu berada di depan.Sedangkan continuous, perfect dan perfect
continuous selalu pada urutan kedua. Pertama, mahasiswa diminta untuk
mengamati dan memahami materi yang disampaikan melalui power point. Setelah
mereka memahaminya, peneliti meminta mereka untuk mempraktikkannya
bersama-sama, dan yang terakhir adalah uji coba mahasiswa untuk praktik secara
mandiri. Proses penguasaan nama 16 tenses melalui rumus mateng hanya
membutuhkan waktu 10 menit. Penguasaan Fungsi 16 Tenses Pembelajaran
fungsi 16 tenses dilakukan sebagaimana proses penguasaan nama 16 tenses, yaitu
dengan metode jarimatika dan prinsip penjumlahan aritmatika. Urutan penjumlah
juga sama dengan penjumlahan atau penggabungan nama tenses. Contoh: Simple
= rutinitas atau fakta dan present = saat ini. Sehingga simple present digunakan
untuk menyatakan rutinitas atau fakta saat ini; past = masa lampau dan continuous
=sedang dilakukan, sehingga past continuous digunakan untuk menyatakan
aktivitas yang sedang dilakukan atau sesuatu yang sedang terjadi pada masa
lampau, dan seterusnya. Setelah memahami penggabungan tersebut, mahasiswa

10
juga diminta untuk mempraktikkanya bersama-sama dan individu. Penguasaan
Fungsi 16 Tenses Proses terakhir penggunaan Rumus Mateng adalah penguasaan
rumus 16 tenses. Proses ini sedikit berbeda dengan proses penguasaan nama dan
fungsi 16 tenses. Meskipun pendekatan atau prinsip yang digunakan sama namun
prinsip artimatika diterapkan dan lebih ditekankan pada proses ini.

Pembelajaran rumus 16 tenses tidak hanya dilakukan dengan


menggabungkan nama dari kelompok waktu dan nama dari kelompok kejadian
saja, namun penggabungan rumus dasar 16 tenses yang berjumlah lima rumus,
sebagaimana pada tabel berikut.

11
Lima rumus dasar tenses tersebut kemudian digabungkan dengan
menggunakan prinsip penjumlahan pada aritmatika. Misalnya, present continuous
yaitu gabungan dari prsent dan continuous dimana rumus present adalah bentuk
atau verb satu dan rumus continuous adalah be + V-ing sehingga rumus dari
present continuous adalah bentuk 1 dari be = is/am/are + V-ing.

Implementasi rumus Mateng pada pembelajaran tenses tersebut


menunjukkan bahwa mahasiswa dapat memahami dan menguasai 16 tenses
dengan mudah, yaitu hanya dalam satu pertemuan saja, dengan penguasaan nama,
fungsi dan rumus 16 tenses dari bentuk kalimat verbal, nominal dan passive voice
dalam bentuk kalimat positif, negatif dan interrogatif. Respon terhadap
Implementasi Pembelajaran Tenses Menggunakan Rumus Mateng Setelah proses
pembelajaran berakhir, kami menyebarkan kuisioner kepada siswa untuk disi . Hal
ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan program. Angket ini berisi 10
pernyataan tentang konsep , implementasi, serta manfaat yang dirasakan setelah
pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar memberikan
tanggapan yang sangat baikpada keseluruhan item yang tersedia. Berikut hasil
olah data dari pengisian kuisioner.

Dari bagan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam konstruksi konsep,


keberfungsian produk, dan efektifitas mencapai score lebih dari 4, oleh karena itu

12
implementasi model pembelajaran tenses menggunakan rumus mateng
(mathematic english) dinyatakan sangat baik.

G. KESIMPULAN PENELITIAN

Implementasi model pembelajaran tenses menggunakan rumus mateng


(mathematic english) yang meliputi 3 aspek ; penguasaan nama 16 tenses, fungsi
dan rumusnya. Proses pembelajaran tenses dimulai dari appersepsi, kemudian
main activity menggunakan metode PPP, dan individual task untuk mahasiswa.
Respon mahasiswa terhadap impelementasi model pembelajaran tenses
menggunakan rumus mateng dinyatakan sangat baik.

13
BAB III

PEMBAHASAN

D. KELEBIHAN JURNAL

1. Isinya cukup lengkap, mulai dari abstrak hingga kesimpulan.


2. Menggunakan bahasa yang lugas dan santun.
3. Pembahasan dari jurnal ini saya pikir menarik karena digunakan metode
yang baru dan menyenangkan, mudah diterima oleh banyak orang dan
membantu kita dalam menentukan ke-16 tenses di Bahasa Inggris.
4. Disusun dengan prosedur dan tahapan tertentu.
5. Dilengkapi dengan rumus metode yang digunakan sehingga pembaca lebih
mudah mengerti tentang metode tersebut.
6. Jurnal dilengkapi dengan gambar dan tabel serta rumus dalam menentukan
tenses sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian sehingga
pembaca dapat lebih mudah mengerti isi dari jurnal.
7. Metode riset dilakukan secara langsung melibatkan mahasiswa sehingga
hasil penelitian dapat dikatakan akurat dan mampu diterapkan di
kehidupan nyata.
8. Jurnal ini mengutip banyak sumber seperti buku, Undang-Undang dan
para ahli sehingga argumen-argumen yang terdapat dalam jurnal ini
menjadi lebih kuat.
9. Sumber-sumber dan kutipan yang menjadi referensi dari jurnal penelitian
ini disajikan dengan baik di isi jurnal sehingga pembaca tahu dari mana
dasar-dasar penulis dalam berpikir.
10. Ada data hasil penelitian yang dibuat dalam bentuk diagram.
11. Jurnal ini tersedia dalam bentuk cetak maupun E-Journal dan dapat diakses
secara gratis sehingga kita dapat membacanya.

14
E. KEKURANG AN JURNAL

Jurnal ini hanya memiliki satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia, padahal di
kolom abstrak sudah disertakan Bahasa Inggris sebelumnya. Masih banyak typo
atau kesalahan penulisan dalam jurnal. Banyak spasi dan indentasi yang tidak
sempurna sehingga dua kata terlihat seperti menyatu. Jarak spasi antar paragraf
terlalu dekat sehingga mata cepat lelah saat membacanya.

15
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Saya pikir jurnal nya bagus dan worth untuk dibaca karena topik
pembahasannya menarik dan dapat membantu mahasiswa maupun umum bagi
yang masih kesulitan berbahasa Inggris khususnya orang-orang yang masih
bingung dalam membedakan ke-16 tenses dalam berbahasa Inggris. Penelitian di
jurnal ini melibatkan langsung mahasiswa dengan hasil yang sudah di data
sehingga kita dapat mempercayai hasil dari penelitian yang ada di jurnal ini.
Jurnal ini juga sudah memiliki ISSN. Meskipun bahasa Inggris di jurnal ini hanya
diberikan di abstrak saja. Namun bahasa Indonesia yang disajikan formal dan
mudah dibaca serta dimengerti.

B. REKOMENDASI

Saran saya untuk penulis adalah dilihat dari beberapa kekurangan yang saya
sebutkan sebelumnya seperti memperbaiki penulisan serta menambahkan spasi
pada tiap paragraf sehingga mata tidak cepat lelah dalam membacanya. Jurnal ini
saya rekomendasikan baik itu kepada para mahasiswa maupun umum untuk
mereka yang masih bingung dengan membedakan ke-16 tenses dalam bahasa
Inggris. Demikian juga mereka yang memiliki kemampuan untuk
membedakannya tidak disalahkan jika membaca jurnal ini agar pemahaman
mereka semakin baik. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang paling banyak
digunakan apalagi di bidang teknologi jadi jika ada waktu bagi kita untuk belajar
berbahasa Inggris dengan benar, inilah saatnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Raja, 2019, “Contoh Critical Journal Report – Review Journal”,


https://www.rajabunglon.com/2019/05/contoh-critical-jurnal-report-review.html,
diakses pada 29 September 2022 pukul 13.33

Shoffiyudin, Anriyani (2019) Model Pembelajaran Tenses Menggunakan Rumus


Mathematic English (MatEng), Journal of Education Research, AL-Lisan: Jurnal
Bahasa (e-Journal), 4(2), 202-222
https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/al/article/view/851/671,

17

Anda mungkin juga menyukai