Anda di halaman 1dari 10

Bentang Alam Brunei Darussalam

Kompas.com - 22/07/2021, 18:45 WIB

Peta Brunei Darussalam(Wikimedia Commons/Rayza212)

KOMPAS.com – Brunei Darussalam adalah salah negara negara di ASEAN yang dijuluki
dengan negara petro dollar. Julukan tersebut disematkan karena Brunei Darissalam memiliki
penghasilan yang paling tinggi di antara negara ASEAN lainnya. Secara astronomis, Brunei
Darussalam terletak pada 4 LU hingga 5 LU dan 144 BT hingga 115 BT. Membuatnya menjadi negara
terkecil kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Secara geografis, Brunei Darussalam adalah
tetangga Indonesia. Brunei terletak satu pulau dengan Kalimantan, yaitu di pantai barat laut
Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Bentang alam Brunei Darussalam Brunei Darussalam
dengan ibukota Bandar Seri Bengawan memiliki wilayah seluas 5.765 kilometer persegi yang dibagi
menjadi wilayah barat dan wilayah timur.

Dengan garis pantai yang membentang sejauh 130 km. Wilayah barat Brunei terdiri dari tiga
distrik yaitu Muara-Brunei, Tutong, dan juga Belait membentuk wilayah yang lebih besar.
Kenampakan alam Brunei Darussalam umumnya berupa daratan perbukitan di sebelah timur.
Kemudian di sebelah barat berupa dataran rendah, pantai, rawa, dan hutan bakau. Berdasarkan Food
and Agriculture Organization of the United Nations, wilayah barat Brunei sebagian besar terdiri dari
dataran rendah di bawah 100 mdpl dan naik sekitar 300 mdpl menjadi berbukit-bukit di beberapa
tempat yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Wilayah barat juga memiliki banyak rawa-rawa,
hutan bakau, dan lembah aluvial di sekitar sungai seperti sungai Tutong dan Belait (terpanjang di
Brunei yaitu sekitar 206 km). Adapun wilayah timur Brunei dari distrik Temburong yang lebih kecil.
Wilayah timur Brunei memiliki kondisi geografis yang diisi oleh bukit dan gunung.

Iklim Brunei Darussalam terletak di dekat garis khatulistiwa, membuatnya memiliki iklim tropis
yang panas, lembap, dan basah akibat curah hujan tinggi. Dilansir dari Brunei Darussalam
Meteorological Departement, curah hujan tinggi terjadi pada bulan Oktober hingga Desember dan
bulan Mei hingga Juli, dengan Desember sebagai bulan terbasah. Brunei Darussalam memiliki rata-
rata suhu sekitar 23-32 celcius yang sesuai dengan negara tropis. Curah hujan yang tinggi juga
membuat Brunei memiliki kelembapan yang tinggi yaitu sekitar 67 hingga 91 persen setiap tahunnya.
Potensi alam Brunei Darussalam memiliki hutan yang menutupi sekitar 40 persen wilayahnya yaitu
sekitar 235.520 hektar. Jenis hutan yang terdapat di Brunei Darussalam adalah hutan bakau
(mangrove), hutan rawa gambut, hutan hujan, hutan rawa air tawar, hutan dipterokarpa campuran,
semak tropis, hutan sekunder, hutan tanaman, dan hutan lindung. Brunei Darussalam dikenal sebagai
negara petro dollar karena penghasilannya yang besar. Sebagian besar pendapatan negaranya di
dapat dari pertambangan minyak dan gas alam. Baca juga: Karakteristik Geografis Singapura
Menurut Oil & Gas Journal, pada akhir 2016 Brunei Darussalam memiliki cadangan minyak bumi
keempat terbesar di Asia Tenggara yaitu sebesar 1,1 miliar barel. Dengan cadangan minyak yang
besar tersebut, Brunei memproduksi sekitar 163.000 barel perharinya untuk mencukupi kebutuhan
internal negara dan diekspor untuk memenuhi kebutuhan dunia. Membuat Brunei Darussalam masuk
ke jajaran negara terkaya di dunia. 
Pengaruh Karakteristik Geografis dengan Kehidupan Sosial
Budaya

Kompas.com - 22/07/2021, 14:42 WIB

KOMPAS.com – Geografis merupakan istilah yang sudah tidak asing didengar. Istilah geografi berasal dari
bahasa Yunani “geo” yang berarti bumi dan “graphy” yang berarti menulis. Sehingga geografi mengajarkan
manusia mempelajari bumi tempat mereka tinggal dan kondisi di dalamnya. Bumi memiliki karakteristik
geografis yang berbeda di setiap daerahnya. Ada kutub utara dan kutub selatan yang diselimuti es
sepanjang tahun, ada daerah gurun, ada daerah pegunungan, ada lautan, ada hutan hujan dan lanskap
geografis lainnya. Karakteristik geografis suatu wilayah dapat mempengaruhi kehidupan sosial budaya. Hal
ini mampu membentuk kehidupan sosial masyarakat.  Dilansir dari National Geographic, sistem fisik dan
karakteristik lingkungan tidak dengan sendirinya menentukan pola aktivitas manusia, namun memengaruhi
dan membatasi pilihan yang dibuat orang. Berikut pengaruh karakteristik geografis, yaitu: 

Perbedaan siang dan malam

Posisi geografis di bumi sangat memengaruhi kehidupan sosial maupun budaya. Misalkan Indonesia yang
terletak di garis khatulistiwa dan Islandia yang terletak dekat dengan kutub utara.

Letak geografisnya membuat Indonesia memiliki siang selama 12 jam, tetapi Islandia hanya memiliki siang
selama 3-5 jam.

Hal tersebut membuat masyarakat Islandia harus beradaptasi dengan kegelapan. Mereka bangun dibantu
dengan alarm, karena matahari tidak muncul saat pagi.

Mereka menyalakan lampu dalam waktu yang lama, sehingga pemerintahnya juga menyediakan listrik
dengan murah. Orang Islandia terbiasa melakukan segala macam aktivitas dalam kondisi gelap seperti
malam.

Sedangkan di Indonesia, sinar matahari bisa membantu manusia untuk bangun. Pergi sekolah, bekerja,
berolahraga, dan bertemu teman dalam kondisi langit yang terang.

Lalu saat malam gelap datang, seseorang bisa beristirahat. Terdapat perbedaan aktivitas siang dan
malam. Namun, di Islandia matahari tidak bisa dijadikan patokan aktivitas.

Perbedaan iklim

Di bumi, menurut kondisi geografisnya masing-masing daerah dibagi ke dalam empat iklim. Keempat iklim
tersebut adalah iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin.

Dilansir dari Sociology Discussion, iklim memberikan pengaruh yang tidak dapat disangkal misalnya jenis
pakaian yang digunakan.

Jenis pakaian digunakan agar manusia bisa bertahan dalam kondisi iklim. Selain jenis pakaian, iklim juga
memengaruhi sistem transportasi, masa panen dan bercocok tanam, infastruktur, juga keperluan rumah
tangga untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan.

Iklim juga memangaruhi kebudayaan manusia, misalnya pemakaman. Misalnya di daerah yang dingin dan
dilapisi es, penguburan dalam tanah sulit dilakukan. Tanah yang jarang dan kondisi yang dingin membuat
jenazat sulit terdekomposisi.

Di Tibet yang dingin bahkan ada suatu kebudayaan yang disebut pemakaman langit. Yaitu pemakaman
dengan cara memberikan jenazah pada burung nasar untuk dimakan agar orang tersebut bisa pergi ke
surga dengan tenang.

Topografi

Dilansir dari Sciencing, topografi merupakan strudi tentang relief yang menggambarkan ketinggian dan
elemen geografis seperti sungai, danau, gunung, juga kota.

Kondisi topografi kota cenderung mudah dijamah sehingg orang dari luar bisa masuk bersama dengan
teknologi juga kebudayaannya.

Hal tersebut membuat kota cenderung lebih maju dan dihuni oleh heterogen dengan kebudayaan yang
berbeda. Adapun kondisi topografi yang sulit dijamah, misalnya daerah pegunungan tinggi atau pedalaman
hutan tanpa jalan utama.

Daerah tersebut cenderung terisolasi dari lingkungannya, membuat orang dari luar susah untuk
menjangkaunya. Daerah tersebut cenderung masih belum maju karena sulit terjangkau teknologi.
Masyarakatnya juga cenderung homogen dengan kebudayaan yang masi kental.

Ketersediaan air

Seseorang yang tinggal di daerah cukup air bersih, akan menganggap air seperti hal biasa. Mereka
menggunakan air untuk kebutuhan hidup dan juga kebersihan.

Toilet menjadi sumber air yang bersih, beberapa daerah bahkan air kerannya bisa diminum. Mandi juga
menjadi suatu kebiasaan wajib bagi mereka.

Namun di daerah yang kekurangan sumber air bersih, air dianggap dengan barang yang sangat berharga.

Mereka harus jalan berkilo-kilometer untuk mendapatkan air yang belum tentu bersih. Sehingga
penggunaan air juga dilakukan seminimal mungkin. Mereka jarang mandi, air digunakan untuk kebutuhan
yang lebih esensial seperti minum dan memasak.

Hal ini membuktikan bahwa kondisi geografis bukan hanya mempengaruhi pola hidup dan budaya,
melainkan juga persepsi seseorang terhadap sesuatu.

Ketersediaan sumber makanan

Kondisi geografis memengaruhi ketersediaan sumber makanan seperti hewan dan tumbuhan. Masyarakat
yang tinggal di pegunungan, memiliki berbagai tumbuhan dan hewan darat untuk dikonsumsi. Masyarakat
yang tinggal di pantai, cenderung mengonsimsi lebih banyak ikan dan hasil laut.

Sumber National Geographic,Sciencing,Sociology Discussion


Danau Maracaibo, Tempat Paling Elektrik di Bumi

Kompas.com - 17/07/2021, 10:28 WIB

KOMPAS.com – Jika ditanya tentang tempat paling elektrik di dunia, jawabannya adalah tempat yang
memiliki listrik paling banyak. Apakah sumber listrik terbesar di dunia? jawabannya adalah petir.

Dilansir dari National Weather Service, kilatan petir mengasilkan listrik sekitar 300 juta volt, jumlah listrik
yang cukup untuk menyalakan bohlam lampu pijar 100 watt selama tiga bulan lamanya hanya dalam satu
sambaran.

Tahukah kamu bahwa ada tempat paling ekterik di dunia? Yak, tempat itu adalah Danau Maracaibo,
Venezuela. Danau ini merupakan teluk air payau besar yang mengarah ke laut Karibia. Danau Maracaibo
dijuluki tempat paling elektrik karena bisa menghasilkan kilatan petir terbanyak di dunia. 

Dalam situs National Oceanic and Atmospheric Administration, petir terjadi begitu konsisten yaitu 300 hari
dalam setahun pada waktu yang sama dan tempat yang sama di perbatasan Sungai Catatumbo dan
Danau Maracaibo.

Badai petir tersebut dinamakan dengan Catatumbo lightning atau petir Catatumbo. Dilansir dari BBC, badai
petir mereda pada bulan-bulan kering seperti Januari dan Febuari. Puncak badai berada pada musim
hujan bulan Oktober, di mana petir bisa mencapai rata-rata 28 kilatan setiap menitnya.

Peristiwa badai Catatumbo telah terjadi selama berabad-abad, menjadikan Danau Maracaibo sebagai suar
alami yang dapat digunakan oleh para pelaut sebagai petunjuk arah.

Peristiwa ini sangatlah menakjubkan dan menakutkan, tercatat tiga orang meninggal setiap tahunnya
karena tersambar petir di sekitar Danau Maracaibo.

Kondisi geografi Danau Maracaibo

Badai petir yang melanda Danau Maracaibo tidak terjadi tanpa alasan. Hal ini disebabkan oleh kondisi
geografi Danau Maracaibo yang dikelilingi tiga pegunungan di ketiga sisinya, meninggalkan satu sisi
terbuka ke arah Laut Karabia.

Pada siang hari, iklim yang tropis menyinari Danau Maracaibo menyebabkannya panas dan menguapkan
banyak uap air ke udara.

Ketika hari beranjak malam, angin dingin dari tiga pegunungan di sekitarnya memaksa udara hangat
penuh uap air naik ke atmosfer dan membentuk awan Cumulonimbus.

Dilansir dari NASA Earth Science, ketika tetesan air dan udara lembap bertabrakan dengan kristal es dari
udara dingin, terbentuk muatan listrik statis yang menumpuk menyebabkan petir zig-zag pun dilepaskan.
Badai petir dapat terjadi sangat lama, kurang lebih sembilan jam setiap malamnya.

Hal tersebut membuat layang-layang atau pesawat terbang tidak mungkin mengudara di langit malam
Danau Maracaibo. Bahkan para nelayan memilih tidak menangkap ikan di malam hari untuk menghindari
sambaran badai petirnya.

Selain peristiwa badai petir Catatumbo, Danau Maracaibo juga terkenal sebagai cadangan bahan bakar
fosil terbesar di dunia mengalahkan Arab Saudi. Danau sebesar 13.200 meter ini telah menghasilkan
sekitar 43 miliar barrel minyak bumi dan menyokong 90 persen ekonomi Venezuela. 

Sumber BBC,National Oceanic and Atmospheric Administration,National Weather Service,NASA Earth Science
Jenis-Jenis Erosi
Kompas.com - 23/06/2021, 13:00 WIB

Sejumlah warga melihat rumah yang hampir amblas akibat erosi sungai di Desa Meutulang, Kecamatan
Pantoe Reu, Aceh Barat, Aceh, Selasa (19/11/2019). Dampak banjir yang terjadi di Kabupaten setempat
mengakibatkan amblasnya tebing sungai sepanjang 150 meter pada Sabtu (16/11).(ANTARA
FOTO/SYIFA YULINNAS)

KOMPAS.com - Erosi adalah proses geologi berupa pengikisan lapisan tanah oleh berbagai faktor alam.

Tanah yang terdapat di permukaan bumi merupakan hasil erosi dan pelapukan batuan selama jutaan
tahun.

Erosi dibedakan menjadi beberapa jenis, berantung pada faktor penyebabnya. Berikut adalah jenis-jenis
erosi beserta penjelasan penyebabnya:

Ablasi

Ablasi atau erosi yang disebabkan oleh air adalah faktor utama terjadinya erosi di bumi. Ablasi digolongkan
kembali menjadi beberapa jenis sesuai dengan asal air yang menyebabkannya misalnya erosi oleh air
hujan, air sungai, air laut.

Air hujan yang turun menyebabkan erosi membawa partikel-partikel di atas permukaan tanah mengalir
mengikuti gaya gravitasi.

Air sungai menyebabkan erosi pada tanah dan batuan di sepanjang aliran sungai. Hal tersebut membuat
aliran sungai semakin lama akan semakin luas dan mengikis daerah sekitarnya.

Air merupakan agen erosi yang sangat kuat karena dapat memindahkan partikel besar dalam jumlah yang
banyak.

Namun erosi ai laut jauh lebih kuat dibandingkan erosi lainnya. Dilansir dari National Geographic,
gelombang dan arus dapat membawa pasir menjaduh dari pantai dan memindahkan garis pantai lebih jauh
ke daratan.

Terkikisnya garis pantai menyebabkan penyempitan wilayah hidup manusia di daerah pesisir. Erosi air laut
jika tidak dihentikan oleh keberdaan vegetasi akan terus-menerus mengikis siatu pulau hingga habis.

Deflasi

Jenis erosi yang terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran pasir disebut deflasi.

Deflasi sering terjadi di daerah kering yang diterpa angin kencang, memiliki curah hujan rendah, dan jarang
terdapat vegetasi.

Dilansir dari Fachbereich Geowissenschaften, angin dapat membawa partikel kering dari tanah, pasir, juga
debu dan membawanya pergi dan menyisakan kerikil serta batuan besar yang berat.

Partikel kering tersebut secara terus-menerus terbawa oleh angin sehingga menyebabkan deflasi.

Selain menyebabkan deflasi, partikel-partikel tersebut akan menumbuk batuan atau benda padat lainnya
dan menyebabkan abrasi.

Partikel yang terbawa angin dengan kecepatan tinggi dan mengikis batuan sedikit demi-sedikit.
Deflasi dapat terlihat di pegunungan berbatu, gundukan pasir di gurun, hingga badai debu yang sering
terjadi di daerah-daerah kering.

Eksarasi Eksarasi atau yang sering disebut dengan erosi glasial adalah erosi yang disebabkan oleh gletser
es. Gletser es adalah padatan es yang bergerak sangat lambat yang terbentuk di daerah dengan iklim
dingin sepanjang waktu.

Dilansir dari American Geosciences Institute, gletser lembah mengalir dan menyebar ke permukaan,
mengikis permukaan tanah, mengikis batuan dan sedimen, membawanya dari satu tempat, dan
meninggalkannya di tempat lain.

Eksarasi juga menyebabkan abrasi pada batuan yang dilaluinya. Eksarasi dapat terlihat di banyak bagian
dunia, misalnya danau glasial, lembah glasial, lereng tajam, pegunungan Tibet, pegunungan Sierra di
California, dan Taman Nasional Gletsel di Montana.

Sumber National Geographic,Fachbereich Geowissenschaften,American Geosciences Institute


Proses Terbentuknya Pegunungan Sirkum Mediterania
dan Sirkum Pasifik
Kompas.com - 23/06/2021, 11:00 WIB

Pegunungan Sirkum Pasifik atau lebih dikenal dengan sebutan Ring of Fire(wikipedia.org/Gringer )

KOMPAS.com - Bumi memiliki lanskap geografis yang bermancam-macam, dari mulai pegunungan,
lembah, ngarai, laut,sungai, teluk, pantai, gurun, savanah, dan juga stepa.

Namun tahukah kamu bahwa terdpat dua barisan pegunungan utama di dunia, yaitu pegunungan Sirkum
Mediterania dan pegununungan Sirkum Pasifik.

Pegunungan Sirkum Mediterania dan pengunungan Sirkum Pasifik terbentuk karena adanya proses
patahan. Berikut penjelasannya:

Pegunungan Sirkum Mediterania

Pegunungan Sirkum Mediterania sering disebut dengan Alpine-Himalayan belt karena merupakan barisan
pegunungan yang menghubungkan pegunungan Himalaya dan Alpen.

Pegunungan Sirkum Mediterania adalah barisan gunung yang terbentang sejauh 1.500 mil dari Eropa,
Timur Tenga, Asia, hingga Afrika Utara.

Pegunungan Sirkum Mediterania terbentuk akibat terjadinya zona orogenik. Dilansir dari World Atlas, zona
orogenik adalah tempat lempeng tektonik saling mendorong dan mengangkat kerak bumi ke atas.

Pegunungan Sirkum Mediterania atau Alpine-Himalayan Belt terbentuk saat lempengan bumi bergerak
sejak ratusan juta tahun yang lalu. 250 juta tahun yang lalu Bumi terdiri dari kumpulan benua yang bersatu
dinamakan dengan Pangea.

Pangea kemudian berpisah karena adanya pergerakan lempeng tektonik. Dilansir dari U. S. National Park
Service, Eropa, Afrika dan Amerika Selatan memisahkan diri dari Amerika Utara dan mulai membentu
topologi bumi yang modern.

Lalu sekitar 100 juta tahun yang lalu Afrika dan India menabrak Eropa dan Asia sehingga membentuk
pegunungan Sirkum Mediterania.

Lempeng tektonik yang bertanggung jawab pada tabrakan tesebut adalah lempeng benua Eurasia dan
lempeng benua Indo-Asutralia (India) yang mengakibatkan kolisi.

Hal tersebut menyebabkan terbentuknya pegunungan kontinental tertinggi di dunia yang tidak bersifat
vulkanis.

Namun Pegunungan Sirkum Mediterania sangat rawan akan gempat tektonik, sekitar 15% gempak tektonik
dunia bersumber dari sini.

Pegunungan Sirkum Pasifik

Pegunungan Sirkum Pasifik atau lebih dikenal dengan sebutan Ring of Fire (cincin api). Hal ini dikarenakan
Sirkum pasifik terdiri dari jajaran gunung berapi yang memelingkar hampir menyerupai lingkaran.
Dilansir dari National Geographic, Sirkum Pasifik adalah serangkaian 452 gunung berapi sepanjang 25.000
mil (40.000 km) yang membentang dari ujung Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang, Filipina, Indonesia,
Selandia Baru, hingga Antartika.
Peradaban Romawi Kuno: Asal-usul, Karakteristik, dan Kondisi Geografis

Kompas.com - 16/06/2021, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Romawi Kuno adalah sebutan bagi peradaban bangsa Romawi yang dibangun sejak
sekitar tahun 800 SM.

Peradaban ini dibangun dan dikembangkan oleh masyakatnya di wilayah semenanjung Apenina, atau
sekarang dikenal sebagai Italia.

Perkembangan Romawi dipengaruhi oleh kondisi geografisnya yang berada di wilayah strategis, yaitu di
kawasan Laut Tengah, sehingga cocok untuk perdagangan.

Selain itu, lokasinya yang dikelilingi tujuh bukit membuatnya aman dari serbuan bangsa asing.

Romawi memiliki iklim yang nyaman dan tanah yang subur untuk kegiatan pertanian. Menurut
perkembangannya, pemerintahan Romawi Kuno dibagi menjadi tiga zaman, yaitu Zaman Kerajaan
Romawi (750-510 SM), Zaman Republik Romawi (510-31 SM), dan Zaman Kekaisaran Romawi (31 SM-
476 M).

Kekaisaran Romawi tumbuh menjadi kekaisaran terbesar di dunia pada abad kuno dengan populasi
mencapai 20 persen dari total populasi dunia dan wilayahnya seluas 5 juta persegi pada 117 M.

Asal-usul peradaban Romawi Kuno

Menurut cerita rakyat, munculnya peradaban Romawi Kuno diawali dengan didirikannya Kota Roma oleh
dua pemuda bernama Remus dan Remulus pada 750 SM. Kedua tokoh tersebut adalah anak kembar dari
Rhea Silva, keturunan seorang pahlawan dari Troya. Penguasa pertama Romawi adalah Romulus, dengan
daerah kekuasaan terbatas di Kota Roma dan sekitarnya. Pada 550 SM, Kota Roma dikuasai oleh bangsa
Etruska, keturunan orang Mycenaea yang berlayar dari Yunani. Perubahan sistem pemerintahan kemudian
terjadi secara dramatis pada 509 SM, ketika rakyatnya menggulingkan Raja Tarquin, raja terakhir di
Kerajaan Romawi.

Berkembangnya Romawi menjadi kekaisaran besar

Zaman Republik Romawi dimulai pada 510-31 SM. Pada mulanya, sistem pemerintahannya bersifat
aristokrat.

Republik ini kemudian tumbuh menjadi suatu imperium dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas,
meliputi seluruh wilayah Laut Tengah. Pada 264 SM, Romawi berhadapan dengan Carthagia, bangsa yang
menguasai wilayah Afrika Utara dan Mediterania Barat.

Kedua bangsa ini kemudian bertempur dalam Perang Punic, di mana Romawi berhasil menghancurkan
peradaban Carthagia sepenuhnya. Nasib republik berubah ketika muncul tiga serangkai yang disebut
triumvirat. Mereka adalah Julius Caesar, Pompius, dan Crassus.

Pada 66 SM, tiga serangkai ini menyerbu Roma untuk menggulingkan republik. Dari pemerintahan
demokratis, rakyat Roma malah menobatkan Caesar sebagai penguasa tunggal yang praktis menjadi
diktator. Kebesaran Caesar menimbulkan ketidaksenangan dan pemberontakan dari kelompok yang
dipimpin oleh Brutus dan Cassius. Brutus dan Cassius memang berhasil membunuh Caesar, tetapi
keinginan mereka urung terwujud. Sebab, Jenderal Octavian segera mengambil posisi Caesar dan
memproklamirkan diri sebagai kaisar Romawi yang pertama dengan menyandang nama baru, yaitu Kaisar
Augustus. Pada masa Kaisar Augustus inilah Romawi mencapai puncak kejayaan. Keturunan Augustus
juga membuat Romawi menjadi kekaisaran yang stabil selama hampir 200 tahun lamanya.
Karakteristik peradaban Romawi Kuno Peradaban Romawi Kuno mempunyai karakteristik khusus yang
membedakannya dengan peradaban Yunani.

Masyarakat Romawi lebih fokus dalam membangun sistem pemerintahan, hukum, dan undang-undang
untuk negara. Hukum Romawi pada dasarnya termasuk jenis hukum perdata pada zaman Kekaisaran
Romawi yaitu Corpus Juris Civilis. Corpus Juris Civilis adalah kumpulan undang-undang yang dikeluarkan
dari tahun 529 hingga 534 atas perintah Kaisar Bizantium, Yustinianus I. Hukum yang dibuat oleh bangsa
Romawi ini menjadi landasan serta patokan yang kuat bagi perkembangan hukum di seluruh dunia.
Sementara situasi Romawi saat itu yang belum stabil membuat negara harus selalu siap terhadap berbagai
macam serangan. Untuk mempertahankan eksistensinya, Romawi mempunyai dua modal utama, yaitu
pemerintahan dan pembentukan angkatan militer. Pasukan Romawi pun dikenal sangat kuat karena dilatih
dengan baik dan sangat disiplin. Karakteristik peradaban Romawi Kuno lainnya adalah inovasi yang
mengagumkan di bidang arsitektur. Seperti contohnya dengan membangun monumen-monumen, istana,
dan fasilitas umum berukuran raksasa. Selain itu, peradaban Romawi Kuno mempunyai andil besar dalam
perkembangan bahasa, agama, tata kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik, kesenian, dan masih
banyak lainnya.

Kehidupan sosial peradaban Romawi Kuno

Perkembangan bangsa Romawi di bidang sosial adalah munculnya sistem pembagian kelas ke dalam dua
golongan, yaitu Patricia dan Plebea. Golongan Patricia terbatas di kalangan orang-orang yang memiliki
tanah luas atau secara turun-temurun telah menjadi kelas aristokrat. Sedangkan golongan Plebea diisi
oleh masyarakat biasa, tetapi tidak semuanya miskin. Ada juga orang Plebea yang kaya dan tetap memiliki
hak dalam berpolitik serta melakukan usaha-usaha untuk menunjang kehidupan ekonomi mereka.

Kepercayaan bangsa Romawi Kuno

Pada awalnya, kepercayaan bangsa Romawi adalah animisme dan politeisme. Masyarakatnya percaya
terhadap roh-roh leluhur, dan sebagian lainnya percaya terhadap dewa-dewa yang dianggap memiliki
kekuasaan terhadap manusia ataupun alam. Kepercayaan terhadap dewa-dewa ini dipengaruhi oleh
masuknya kebudayaan Yunani. Kemudian pada masa pemerintahan Tiberius (14-37 M), tumbuh agama
baru yaitu Kristen. Penyebaran agama Kristen oleh Santo petrus dan Paulus ke Eropa turut mengubah
kepercayaan bangsa Romawi menjadi monoteisme. Pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius (378-
395 M), agama Kristen dinyatakan sebagai agama resmi negara.

Keruntuhan Romawi Kuno

Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Roma Barat
dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu kota di Konstantinopel. Pembagian ini didasari oleh
serangkaian ancaman suku Barbar yang selama puluhan tahun telah mengganggu stabilitas negara. Akan
tetapi, pada kenyataannya pembagian wilayah ini justru mendorong keruntuhan Kekaisaran Romawi.
Segera setelah kematian Theodosius, kekacauan terjadi dan pemerintahan Roma di barat mengalami
keruntuhan pada 476 usai dikalahkan oleh orang-orang Barbar.

Peninggalan peradaban Romawi Kuno

 Colosseum
 Circus Maximus
 Castel Sant'Angelo
 Tembok Hadrian
 Corpus Juris Civilis
 Karya sastra Epos Aeneas oleh Vergulius
 Karya sastra Ode dan Satire oleh Horatius
 Karya sastra Amores oleh Ovidius  

Referensi:

 Septianingrum, Anisa. (2017). Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua. Yogyakarta: Anak
Hebat Indonesia.
 Wilujeng D. (2007). Romawi Kuno. Semarang: ALPRIN.

Anda mungkin juga menyukai