Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan Psikososial dan

A. Tahap-tahap Perkembangan Personal


Moral
dan Sosial
B. Faktor-faktor yang
Pakar psikologi yang mengembangkan teori
Mempengaruhi Perkembangan Sosial
perkembangan personal dan sosial adalah
Erik Erikson. Teori ini juga disebut dengan
teori psikososial karena berhubunga dengan 1. Keluarga
prinsip-prinsip psikologis dan sosial. D. Perkembangan Moral 2. Sekolah
Erikson menyatalkan bahwa seseorang
dalam kehidupannya akan melewati delapan Masyarakat tidak dapat berfungsi 3. Masyarakat
tahap psikososial. apabila tidak ada aturan mengenai cara
anggotanya berkomunikasi dan hidup
bersama dengan orang lain. Aturan yang
terdapat di masyarakat itu dapat
berubah sewaktuwaktu, karena
perubahan itu sebagai akibat dari
keinginan dari masyarakat itu sendiri.
Teori Erikson mengemukakan delapan tahap
C. Perkembangan Perasaan dan Emosi
perkembangan manusia yang akan dilalui
sepanjang rentang kehidupannya.
Perasaan dan emosi merupakan bagian
Delapan tahap tersebut adalah: integral dari keseluruhan aspek psikis
manusia. Sebagai fungsi psikis, perasaan dan
1. kepercayaan versus emosi mempunyai pengaruh terhadap fungsi
ketidakpercayaan psikis lainnya, seperti pengamatan,
2. otonomi versus malu dan ragu tanggapan, pemikiran, dan kemauan. Individu
1. Pandangan Piaget
3. inisiatif versus rasa bersalah akan mengalami pengalaman, pengamatan,
4. upaya versus inferioritas Piaget menamakan tahap pertama perkembangan moral adalah dan tanggapan yang positif, jika disertai
5. identitas versus kebingungan moralitas heteronomous, disebut juga dengan tahap realisme moral emosi yang positif. Sebaliknya individu akan
(moral realism) atau moralitas keterpaksanaan (morality of constraint).
6. imitasi versus isolasi mengalami pengalaman yang negatif, jika
Heteronomous berarti menjadi subjek aturan yang dihadapkan oleh
7. generativitas versus stagnasi, dan orang lain. Tahap kedua dinamakan moralitas otonomous. Moral ini disertai emosi yang negatif.
8. integristas versus putus asa. muncul karena dunia sosial anak semakin meluas, yakni anak memiliki
banyak teman sebaya. Karena anak-anak secara terus-menerus
berinteraksi dan bekerjasam adengan anak lainnya, gagasan anak
mengenai aturan dan moralitas mulai berubah.

2. Pandangan Kolhberg

Kohlberg menyusun teori perkembangan moral terdiri dari tiga level


utama dengan dua tahap pada setiap leve, yaitu :.

 Preconventional reasoning (penalaran


3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi prakonvensional),
Perkembangan Emosi  Conventional reasoning (penalaran konventional),
 Pascaconventional reasoning (Penalaran pasca
Beberapa kondisi, baik kondisi yang bersifat internal
konvensional), 1. Pengertian Perasaan dan Emosi
maupun yang bersifat eksternal, dapat menyebabkan
Konsep penting memahami teori Kolhberg adalah internalisasi, artinya
dominannya dan menguatnya emosi seseorang, Kondisi-
perubahan perkembangan dari perilaku yang dikontrol secara eksternal
Perasaan sering kita alami, namun
kondisi tersebut adalah:
ke perilaku yang dikontrol secara internal. agak susah untuk mendefinisikannya
a. Kondisi yang ikut mempengaruhi emosi dominan secara persis. Chaplin (1989:163)
memberikan definisi perasaan sebagai
1. Kondisi kesehatan pengalaman yang disadari yang
2. Suasana rumah
3. Cara mendidik anak diaktifkan oleh perangsang eksternal
4. Hubungan dengan para anggota keluarga maupun bermacam-macam keadaan
5. Hubungan dengan teman sebaya
6. Perlindungan yang berlebihan
jasmani.
7. Aspirasi orang tua
8. Bimbingan
2. Hubungan antara Emosi dan Tingkah Laku
b. Kondisi yang menunjang timbulnya emosionalitas yang
menguat Terdapat beberapa teori yang membahas hubungan antara
emosi dengan tingkah laku, yaitu:
1. Kondisi fisik
2. Kondisi psikologis a. Teori Sentral Menurut teori ini, gejala kejasmanian timbul
3. Kondisi lingkungan sebagai akibat dari emosi yang dialami oleh individu.

b. Teori Perifir Perubahan psikologis yang terjadi dalam


emosi disebabkan adanya perubahan fisiologis.
Emosi didefinisikan sebagai suatu keadaan
terangsang dari organisme, mencakup
c. Teori Kedaruratan Emosi. Teori ini menyatakan bahwa pengalaman yang disadari yang bersifat
emosi merupakan reaksi yang diberikan oleh organisme mendalam, dan memungkinkan terjadinya
dalam situasi emergensi atau darurat perubahan perilaku (Chaplin, 1989:163). Definisi
lain menyebutkan, bahwa emosi adalah suatu
respon (reaksi) terhadap suatu perangsang yang
dapat menyebabkan perubahan fisiologis, disertai
dengan perasaan yang kuat, biasanya
4. Perbedaan Individual dalam Perkembangan
mengandung kemungkinan untuk meletus
Emosi (Poerbakawatja, 1982:92).

Banyak faktor yang mempengaruhi a. Kondisi dasar individu. Hal ini erat
perkembangan emosi individu. kaitannya dengan struktur pribadi
Kepribadian, lingkungan, pengalaman, individu,misalnya ada yang mudah marah,
kebudayaan, merupakan variabel yang sebaliknya ada yang sulit marah.
sangat berperan dalam perkembangan b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu.
emosi individu. Misalnya pada saat sedang kalut,
seseorang mudah tersinggung
Di samping itu, perbedaan individu dalam dibandingkan dalam keadaan normal.
perasaan dan emosi dapat dipengaruhi c. Kondisi jasmani individu. Pada saat
oleh adanya perbedaan kondisi atau sedang sakit biasanya lebih mudah perasa
keadaan individu yang bersangkutan atau lebih mudah marah.
antara lain:

Anda mungkin juga menyukai