Anda di halaman 1dari 6

IHSANUL AMAL ( AMALAN TERBAIK )  LALU Kenapa Allah Berbuat seperti itu untuk

menguji hamba yang dicintainya....

PENGANTAR ‫ب هللاُ قو ًما ابْتال ُه ْم‬


َّ ‫إذا أ َح‬
PERBEDAAN AMAL SHALEH /Taat DENGAN AMAL
SALAH/MAKSIAT “Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan
1. Amal Salah diuji” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302.
a. PASTI BERDOSA, Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).
b. TIDAK DIREDHAI ALLAH,  INGATLAH ALLAH Sangat menyangii hamba.......
c. DAN MASUK NERAKA
2. Amal Shaleh
a. BELUM TENTU BERPAHALA
‫أ َ َ َّلَلُ أ َ ْر َح ُم بِّ ِّعبَا ِّد ِّه ِّم ْن َه ِّذ ِّه‬
b. BLM TENTU DIREDAI ALLAH ‫ِّب َولَ ِّدهَا‬
c. BELUM TENTU MSK SURGA “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-
Misal hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.”
 PERINTAH SHALAT WAJIB... JIKA tidak SHALAT  (HR. Bukhari dan Muslim)
Sudah PASTI Kita Berdosa dan Masuk NERAKA ALLAH
serta mendapat Murkanya ALLAH SWT, Jika Kita  Ingatlah Firman ALLAH SWT
SHALAT Kita Belum, Tentu mendapatkan PAHALA ,
Bahkan ada Hamba yang Celaka dengan SHALATnya َ ْ‫ٱلَّذِى َخلَقَ ٱ ْل َم ْوتَ َوٱ ْل َح َي َٰوةَ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَح‬
‫س ُن‬
ُ ُ‫يز ٱ ْلغَف‬
‫ور‬ ُ ‫ع َم ًال ۚ َو ُه َو ٱ ْلعَ ِز‬ َ
َ ‫فَ َو ْي ٌل ِّل ْل ُم‬
‫ص ِّلين‬ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya DIA
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang MENGUJI KAMU, siapa di antara kamu yang lebih
shalat, baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
َ ‫ص ََل ِّت ِّه ْم‬
َ‫سا ُهون‬ َ ‫ٱلَّذِّينَ ُه ْم‬
َ ‫عن‬ Pengampun, QS : Al Mulk ayat 2
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
Quran-surat-Al-maun-ayat4-5  AGAR kita tidak tertipu dengan AMALAN dan
IBADAH KITA
 PERINTAH Untuk Menafkahi KELUARGA....

ِّ ‫علَى ْٱل َم ْولُو ِّد لَهُۥ ِّر ْزقُ ُه َّن َو ِّكس َْوت ُ ُه َّن بِّ ْٱل َم ْع ُر‬
ۚ ‫وف‬ َ ‫َو‬
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma'ruf
Quran-surat-al-baqarah-ayat-233.
Jika Kita Tidak Tunaikan Sudah PASTI Kita Berdosa “Sesungguhnya ada di antara kalian yang beramal
dan Masuk NERAKA ALLAH serta mendapat Murkanya dengan amalan ahli Surga menurut pandangan
ALLAH, Sebaliknya Jika ditunaikan belum tentu manusia, padahal sebenarnya ia penduduk
berpahala, Neraka.”dan ada diatara kalian yang beramal
Kita IKUT KAJIAN Jika Kita Tidak Tunaikan Sudah dengan amalan ahli neraka menurut pandangan
PASTI Kita akan menjadi manusia yang terhina, jauh manusia, sebenarnya dia pemdidik ahli surga (HR.
dari kebenaran, Jika Kita Tunaikan  Kita Belum Tentu Muslim no. 112
mendapatkan PAHALA  AGAR kita tidak menjadi orang yang paling
MERUGI
 Pertanyaannya apakah ALLAH SWT menzalimi ‫س ِرينَ أ َ ْع َٰ َم ًال‬
HAMBA...? Allah tidak pernah menzalimi HAMBA
َ ‫قُ ْل َه ْل نُنَ ِبئُكُم ِب ْٱْل َ ْخ‬
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
َ َ ‫س ِهۦَٰ ۖ َو َم ْن أ‬
‫سا ٓ َء فَعَلَ ْي َها ۗ َو َما‬ َ َٰ ‫َّم ْن ع َِم َل‬
ِ ‫ص ِل ًحا فَ ِلنَ ْف‬ perbuatannya?"
َ ِ‫َربُّكَ ب‬
‫ظلَّ ٍم ِل ْلعَبِي ِد‬ ‫سبُونَ أَنَّ ُه ْم‬
َ ْ‫س ْعيُ ُه ْم فِى ٱ ْل َحيَ َٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا َو ُه ْم يَح‬ َ َ‫ٱلَّ ِذين‬
َ ‫ض َّل‬
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka ‫ص ْنعًا‬ ُ َ‫سنُون‬ ِ ْ‫يُح‬
(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-
menganiaya hamba-hamba Nya. baiknya.Al-KAHFI 103 -104
Quran-surat-fussilat-ayat-46
 Jadi tujuan ALLAH SWT menguji KITA dengan “Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal
KESENANGAN KESUSAHAN adalah : perbuatan kecuali yang murni dan hanya
 Agar Kita SELALU berpikir menggunakan mengharap ridho Allah”. [HR. Abu Dawud dan
AKAL untuk terus mencari kebenaran.. Nasa’i]
 Agar kita selalu Bermuhasabah dengan
AMAL KITA... Apakah SUDAH menjadi  Pertanyaannya  Bagaimana Jika KITA
AMALAN yg terbaik APA belum . beribadah, Beramal untuk mendapatkan
 AGAR kita tidak LALAI dan SELALU MAWAS MANFAAT dari AMAL tsb ....? Maka Manfaat
dan BERSUNGGUH 2 dengan IBADAH/ Ibadah Belum Tentu Dapat...dan IBADAH kita PASTI
AMALAN KITA TERTOLAK bahkan BISA MENJATUHKAN pada
 INGATLAH....bagi orang yang Bersunguh SYIRKUL ASGHAR...
sungguh dlm Mempersembahkan amalan  Diriwayatkan dari Thariq bin Syihab dalam kitab
terbaik IHSANUL AMAL , maka Allah Tunjukkan Azzuhud nya Imam Ahmad, bahwa Rasulullah saw
Jalan menuju Keredhaan ALLAH, SWT telah bersabda

‫ٱلَل لَ َم َع‬ ۟ ‫َوٱلَّذِّينَ َٰ َج َهد‬ ‫ار َر ُج ٌل فِّى‬َ ‫ َو َد َخ َل الن‬, ‫ب‬ ٍ ‫َد َخ َل ال َجنَّة َر ُج ٌل فِّى ذُبَا‬
َ َّ ‫سبُلَنَا ۚ َو ِّإ َّن‬
ُ ‫ُوا فِّينَا لَنَ ْه ِّديَنَّ ُه ْم‬
َ‫ْٱل ُم ْح ِّسنِّين‬ ٍ ‫ذُ َبا‬.ِّ‫س ْو َل هللا‬
‫ب‬ َ ‫ َو َكي‬: ‫قالُ ْوا‬.... ‫؟‬
ُ ‫ْف َذالِّكَ َيا َر‬
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat,
keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan dan ada seseorang yang masuk neraka karena seekor
kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya lalat pula.” Maka para sahabat bertanya, “Bagaimana
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat hal itu, ya Rasulullah ?”
baik( Al Ankabut 69) ‫ِّوزهُ أ َح ٌد‬ َ ‫علَى قَ ْو ٍم لَ ُه ْم‬
ُ ‫صنَ ٌم ْلَ يُ َجا‬ َ ‫َلن‬
ِّ ‫ َم َّر َر ُج‬: ‫قا َل‬
ً‫ش ْيئا‬ َ َّ
َ ‫َحتى يُقَ ِّر‬
َ ُ ‫ب له‬
SYARAT IHSANUL AMAL
Menurut Imam Fudhail bin Iyadh (w.187 H) Beliau menjawab, “Ada dua orang berjalan melewati
Menjelaskan IHSANUL AMAL mempunyai dua syarat suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana
yaitu tidak seorang pun (boleh) melewati berhala itu
 AL-IKHLASH ( ‫ص‬ ُ َ‫ ( ) اَ ِّإل ْخَل‬benar Niatnya ) sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban
ُ ‫ ( ) اَ ْْلِّتِّ َبا‬Benar caranya )
 AL-ITTIBA’ ( ‫ع‬ ‫ فَقَالُ ْوا ِِّل َح ِّد ِّه َما‬: : ‫ئ قَالُ ْوا‬ َ ‫ َما ِّع ْندِّى‬: ‫ قَا َل‬. ! ْ‫قَ ِّرب‬
ٌ ‫ش ْي‬
‫قَ ِّربْ َولَ ْو ذُبَا بًا‬
ُ َ‫) ا َ ِإل ْخال‬
AL-IKHLASH ( ‫ص‬
 Ikhlas merupakan salah satu makna dari syahadat Ketika itu berkatalah mereka kepada salah seorang
َّ َّ‫’‘ )أَ ْن ْلَ إِّلَهَ إِّْل‬bahwa tiada sesembahan yang
( ُ‫ّللا‬ dari kedua orang tersebut, “Persembahkanlah kurban
berhak disembah selain Allah SWT kepadanya ?”. Ia menjawab : “Aku tidak mempunyai
 Konsekuensinya menjadikan ibadah/Amalan Sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya”.
Mereka pun berkata kepadanya lagi,
tersebut murni hanya ditujukan kepada Allah SWT
“Persembahkanlah kepadanya walaupun hanya seekor
semata. lalat
 Dan IKHLAS itu merupakan PERINTAH ALLAH
SWT ‫ار‬ َ ‫ب ذُبَا بًا فَخَلُّ ْوا‬
َ َّ‫ فَ َد َخ َل الن‬, ُ‫سبِّ ْيلَه‬ َ ‫فَقَ َّر‬
Allah swt berfirman :
Lalu orang tersebut mempersembahkan seekor lalat
‫الدينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا‬ َ َّ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا إِالَّ ِليَ ْعبُدُوا‬
ِ ُ‫َّللا ُم ْخ ِل ِصينَ َله‬ dan mereka pun memperkenankan untuk meneruskan
َ
‫الزكَاةَ َوذ ِلكَ ِدينُ ا ْلقَيِ َم ِة‬
َّ ‫صالَةَ َويُ ْؤت ُوا‬َّ ‫ال‬ perjalanannya. Maka ia masuk neraka karenanya
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya َ ‫ َما ُك ْنتُ ِِّل َ ْق َر‬: ‫ قَا َل‬. ! ْ‫ َق ِّرب‬: ‫َوقَالُ ْوا ِّلَلَخ َِّر‬
‫ب ِِّل َح ِّد‬
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan َ ِّ‫ش ْيئًا د ُْونَ هللا‬
‫ع َّز َو َج َّل‬ َ
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”. [QS. Al
Bayyinah : 5] Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang
lain, “Persembahkanlah kurban kepadanya ?” Dia
 Makanya Nabi kita mengatakan menjawab, “Aku tidak patut untuk mempersembahkan
ُ‫ع َّز َو َج َّل ْلَ َي ْق َب ُل ِّمنَ ْال َع َم ِّل ِّإْلَّ َما َكانَ لَه‬ َ ‫ِّإ َّن‬
َ ‫هللا‬ sesuatu kurban kepada selain Allah”.

َ ‫صا َوا ْبت ُ ِّغ‬


ُ‫ي ِّب ِّه َو ْج ُهه‬ ً ‫خَا ِّل‬ ُ‫عنُقَه‬ َ َ‫ ف‬, َ‫فَ َد َخ َل ْال َجنَّة‬
ُ ‫ض َرب ُْوا‬
Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya ia
masuk surga ”.
 Seorang bisa masuk Neraka karena NIAT dan Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau
Mmasuk surga karena NIAT aku akan menyesatkan mereka
Ingat Perjataan Ibnu Mubaraq : semuanya,

ٍ ‫ وربَّ عمل‬، ُ‫تعظمهُ النيَّة‬


‫كبير‬ ِّ ‫صغير‬ٍ ‫ُربَّ عم ٍل‬ ِّ َ‫إِّْل ِّعبَا َد َك ِّم ْن ُه ُم ْال ُم ْخل‬
٨٣( َ‫صين‬
ُ‫ص ِّغره النيَّة‬
َ ُ ‫ت‬ kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis
“Betapa banyak amal yang kecil menjadi bernilai di antara mereka (QS Shood 82-83)
besar karena niat, dan betapa banyak amalan 
besar yang menjadi bernilai kecil karena  DAPAT PERLINDUNGAN DARI ALLAH SWT DI
niat” (Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam hal 13) AHERAT
 NIAT ITU SEPERTI SURAT. SALAH TULIS ALAMAT
ُ ‫ّللاُ فِّي ِّظ ِّل ِّه يَ ْو َم َْل ِّظ َّل ِّإ َّْل ِّظلُّه‬َّ ‫س ْب َعةٌ ي ُِّظلُّ ُه ْم‬
َ
“Tujuh golongan yg akan dinaungi oleh Allah di
AKAN SAMPAI DI SALAH TEMPAT.
bawah naungannya pada hari di mana tidak ada
KEUTAMAAN IKHLAS naungan kecuali naungan Allah
‫شأ َ فِّي ِّعبَا َدةِّ َربِّ ِّه‬ َ َ‫اإل َما ُم ْال َعا ِّد ُل َوشَابٌّ ن‬ ِّ ْ
 DAPAT BALASAN berupa Pahala dan Ampunan Imam yg adil, pemuda yang tumbuh dalam
dari Allah SWT beribadah kepada Allah,
‫ّللا اجْ ت َ َمعَا َعلَ ْي ِّه‬ِّ َّ ‫اج ِّد َو َر ُج ََل ِّن ت َ َحابَّا فِّي‬ َ ‫َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُمعَلَّ ٌق فِّي ْال َم‬
ِّ ‫س‬
ُ‫ق فَأ َ َّخ َره‬ َّ ‫علَى ال‬
ِّ ‫ط ِّري‬ ُ ‫ق َو َج َد‬
َ ٍ‫غصْنَ ش َْوك‬ َ ‫َب ْي َن َما َر ُج ٌل َي ْم ِّشى ِّب‬
ٍ ‫ط ِّري‬ َ
‫َوتَفَ َّرقَا َعل ْي ِّه‬
َُ‫ فَغَفَ َر له‬، ُ‫ّللاُ لَه‬َّ ‫شك ََر‬ َ
َ ‫ف‬،
pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada
“Tatkala ada seseorang berjalan di sebuah jalan Allah, seseorang yang hatinya terikat dengan
maka ia mendapati dahan berduri di tengah jalan, masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai
maka iapun manjauhkan dahan tersebut, maka karena Allah, mereka berdua berkumpul karena
Allahpun membalasnya dan memaafkan dosa- Allah dan berpisah karena Allah
dosanya”(HR Al-Bukhari no 652 dan Muslim no َ‫ّللا‬
َّ ‫َاف‬ُ ‫ب َو َج َما ٍل فَقَا َل ِّإنِّي أَخ‬ ٍ ‫ص‬ ِّ ‫ط َلبَتْهُ ا ْم َرأَة ٌ َذاتُ َم ْن‬
َ ‫َو َر ُج ٌل‬
1914) seseorang yang diajak untuk berzina oleh seorang
wanita yang berkedudukan dan cantik namun ia
 MENAKLUKAN SETAN Iblis dulunya HAMBA berkata “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”,
yang Paling TAAT, Tapi Karena SETITIK ُ‫صدَّقَ أ َ ْخفَى َحتَّى َْل ت َ ْعلَ َم ِّش َمالُهُ َما ت ُ ْن ِّف ُق يَمِّ ينُه‬ َ َ ‫َو َر ُج ٌل ت‬
KESOMBONGAN, dia tercampak Ke BUMI seseorang yg bersedekah lalu ia sembunyikan hingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh
 Iblis bersumpah untuk menyesatkan anak tangan kanannya
cucu ADAM, dengan segala macam َ ْ‫ضت‬
ُ‫ع ْينَاه‬ َ ‫ّللاَ خَا ِّليًا فَفَا‬ َّ ‫َو َر ُج ٌل ذَك ََر‬
KHUTTAHnya dan seseorang yang berdzikir mengingat Allah tatkala
bersendirian maka kedua matanyapun meneteskan air
َ ‫طكَ ْٱل ُم ْست َ ِّق‬
‫يم‬ ِّ ‫قَا َل فَ ِّب َما ٓ أ َ ْغ َو ْيتَنِّى َِل َ ْقعُ َد َّن لَ ُه ْم‬
َ ‫ص َٰ َر‬ mata“ (HR Muslim no 660)

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah


menghukum saya tersesat, saya benar-benar  PALING BAHAGIA KARENA MERAIH SYAFAAT
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan RASUL SAW
Engkau yang lurus, ...‫عتِي يوم ا ْل ِقيَا َم ِة‬
َ ‫شفَا‬ ْ َ‫أ‬
َ ِ‫سعَ ُد الناس ب‬
َ ‫ث ُ َّم َل َءاتِّيَنَّ ُهم ِّم ۢن بَي ِّْن أ َ ْيدِّي ِّه ْم َو ِّم ْن خ َْل ِّف ِّه ْم َو‬
‫ع ْن أ َ ْي َٰ َمنِّ ِّه ْم‬
َ َٰ ‫ش َمآئِّ ِّل ِّه ْم ۖ َو َْل ت َِّج ُد أ َ ْكث َ َر ُه ْم‬
َ‫ش ِّك ِّرين‬ َ ‫عن‬
َ ‫َو‬ ‫صا من قَ ْلبِ ِه‬
ً ‫من قال َال إِلَهَ إال هللا َخا ِل‬
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan Laa ilaah ilallaah ikhlash dari hatinya” (HR Al-
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Bukhari no 99)
Al-A’raf Ayat 17
 KEKUATAN KEIKHLASAN MAMPU
 Tetapi IBLIS tidak bisa menggoda orang MENGHASILKAN KEKUATAN RUHIYAH YANG
orang yang IKHLAS DASYAT
Allah berfirman :  Karena adanya Idrok sillah billah 
Kesadaran hubungan langsung dengan Allah
)٨٢( َ‫قَا َل فَبِّ ِّع َّز ِّت َك ِل ْغ ِّو َينَّ ُه ْم أ َ ْج َمعِّين‬
SWT. Lebih tepatnya kesadaran bahwa dia ‫سو ُل فَ ُخذُوهُ َو َما نَ َها ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنت َ ُهوا‬ َّ ‫َو َما َءات َا ُك ُم‬
ُ ‫الر‬
adalah hamba Allah Swt
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu
 Yang wajib senantiasa taat kepada-Nya dalam maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya
situasi dan kondisi apapun sepanjang hayatnya bagimu maka tinggalkanlah”.[QS. Al Hasyr : 7]
inilah yang akan membuat seorang muslim
bisa mengendalikan dirinya.  Dan Rasulullah juga telah memperingatkan
agar meninggalkan segala perkara ibadah yang
 BERSIH DARI PENYAKIT HATI tidak ada contoh atau tuntunannya dari beliau,
sebagaimana sabda beliau:
 RIYA  melakukan ibadah dengan tujuan
dilihat oleh manusia, sehingga orang yang riya’ ‫علَ ْي ِه أ َ ْم ُرنَا فَ ُه َو َرد‬ َ ‫ع َمالً لَي‬
َ ‫ْس‬ َ ‫َم ْن ع َِم َل‬
itu mencari pengagungan, pujian, harapan atau
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan
rasa takut terhadap orang yang dia berbuat
yang tidak ada urusannya dari kami maka amal
riya’ karenanya.
itu tertolak”. [HR. Muslim]
Firman Allah
 Firman ALLAH SWT
‫ص َدقَا ِّت ُك ْم ِّب ْال َم ِّن َو ْاِلَذَ َٰى‬
َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِّينَ آ َمنُوا َْل تُب ِّْطلُوا‬ ‫قل إن كنتم تحبون هللا فاتبعوني يحببكم هللا ويغفر لكم‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah ‫ذنوبكم وهللا غفور رحيم‬
kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar)
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
(perasaan si penerima),
mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa
ۖۖ ‫الَلِّ َو ْاليَ ْو ِّم ْاْل ِّخ ِّر‬ ِّ َّ‫كَالَّذِّي يُ ْن ِّف ُق َمالَهُ ِّرئ َا َء الن‬
َّ ِّ‫اس َو َْل يُؤْ ِّمنُ ب‬ kalian." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS Ali Imran [3]: 31).
seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman  HAKIKAT ITTIBA’ ITTIBA’ kepada Allah dan
kepada Allah dan hari kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat
terwujud dengan beberapa hal berikut:
 SUM’AH Amalan yg dilakukan dalam rangka
agar didengar orang lain.  MENCONTOH DAN MENELADANI NABI
ُ‫صغَّ َره‬ َ ‫ َو‬، ‫ام َع خ َْل ِّق ِّه‬
ِّ ‫س‬
َ ‫س َّم َع هللاُ بِّ ِّه َم‬ َ َّ‫س َّم َع الن‬
َ ، ‫اس بِّعَ َم ِّل ِّه‬ َ ‫َم ْن‬ Allah berfirman,
ُ‫َو َحقَّ َره‬
‫س َنةٌ ِل َمن كَانَ يَ ْر ُجو‬ َ ‫س َوةٌ َح‬ ْ ُ ‫َّللا أ‬ ُ ‫لَّقَ ْد كَانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
“Barangsiapa memperdengarkan amalnya ‫يرا‬
ً ‫ث‬
ِ َ
‫ك‬ ‫َّللا‬
َّ
َ َ ‫َر‬
‫ك‬ َ ‫ذ‬‫و‬َ ‫ر‬
َ ‫خ‬
ِ ْ
‫اْل‬ ‫م‬
َ ‫و‬
ْ ‫ي‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫َّللا‬
َ َّ
kepada orang lain (agar orang tahu amalnya),
maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga- “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
menghinakannya”. orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
ُ ‫) ا َ ْ ِالتِبَا‬
AL-ITTIBA’ ( ‫ع‬ menyebut Allah.” ((QS. Al-Ahzab: 21.)
 Mengikuti Tuntunan Nabi Muhammad SAW  MENJADIKAN SUNNAH SEBAGAI HAKIM DAN
merupakan salah satu dari makna syahadat BERHUKUM KEPADANYA
bahwa Muhammad adalah Hamba Allah dan Allah berfirman,
utusan Allah
‫سو َل َوأُو ِلي ْاْل َ ْم ِر‬ُ ‫الر‬َّ ‫َّللاَ َوأ َ ِطيعُوا‬َّ ‫َيا أ َ ُّيهَا ا َّل ِذينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا‬
 Konsekuensinya agar di dalam beribadah harus ُ‫سو ِل إِن كُنت ْم‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫َّللا َو‬ َ َ
ِ َّ ‫ش ْيءٍ ف ُردُّوهُ إِلى‬َ ‫از ْعت ُ ْم فِي‬ َ ‫ِمن ُك ْم فَ ِإن ت َ َن‬
sesuai dengan / Tuntunan ajaran yang dibawa ً‫سنُ تَأ ْ ِويال‬ َ َ َ َٰ ْ ْ ُ
ِ َّ ِ‫ت ُْؤ ِمنونَ ب‬
َ ْ‫اَّلل َواليَ ْو ِم اْل ِخ ِر ذ ِلكَ خي ٌْر َوأح‬
oleh Nabi Muhammad SAW.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
 Dan Allah Juga Melarang Tafrith (meremehkan dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
Nabi karena dia adalah Rasul Allah) dan Ifrath kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
(sikap berlebih-lebihan pada Nabi karena dia tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
adalah seorang hamba) kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
 Allah swt berfirman: (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih yang Allah turunkan namun masih samar bagi
baik akibatnya.” ((QS. An-Nisa: 59.)) dia sebagian permasalahan sehingga dia taklid
kepada orang yang lebih berilmu.
 RIDHA TERHADAP HUKUM DAN SYARIAT
RASULULLAH
 PARA IMAM MELARANG TAQLID DAN
Allah berfirman, MEWAJIBKAN ITTIBA’
َ ‫فَ َال َو َربِكَ َال يُ ْؤ ِمنُونَ َحت َّ َٰى يُ َح ِك ُموكَ فِي َما‬
‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم‬ Al-Imam Abu Hanifah berkata, “Tidak halal
‫س ِل ُموا‬ َ ُ‫ضيْتَ َوي‬َ َ‫س ِه ْم َح َر ًجا ِم َّما ق‬ ِ ُ‫ث ُ َّم َال يَ ِجدُوا فِي أ َنف‬ atas seorangpun mengambil perkataan kami
‫س ِلي ًما‬ ْ َ‫ت‬ selama dia tidak tahu dari mana kami
mengambilnya” Dalam riwayat lain beliau
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
berkata, “Orang yang tidak tahu dalilku, haram
hakikatnya) tidak beriman hingga mereka
atasnya berfatwa dengan perkataanku”
menjadikan kamu hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, kemudian mereka Al-Imam Malik berkata : “Sesungguhnya aku
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu adalah manusia yang bisa benar dan keliru.
keberatan terhadap putusan yang kamu Lihatlah pendapatku, setiap yang sesuai
berikan, dan mereka menerima dengan dengan Kitab dan Sunnah maka ambillah, dan
sepenuhnya.” ((QS. An-Nisa: 65.)) setiap yang tidak sesual dengan Kitab dan
Sunnah maka tinggalkanlah”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Jika kalian
menjumpai sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi
‫سالَ ِم دِينًا َوبِ ُم َح َّم ٍد‬
ْ ‫اإل‬ ِ َّ ِ‫ان َم ْن َر ِض َى ب‬
ِ ِ‫اَّلل َربًّا َوب‬ ِ ‫اإلي َم‬ َ ‫ذَا‬
ِ ‫ق َط ْع َم‬
ً‫سوال‬ wa sallam , ittiba’lah kepadanya, janganlah
ُ ‫َر‬
kalian menoleh kepada perkataan siapapun”
“Akan merasakan manisnya iman; orang yang
ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai Beliau juga berkata, “Setiap yang aku katakan,
agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya.” kemudian ada hadits shahih yang
[14] menyelisihinya, maka hadits Nabi , lebih utama
untuk diikuti. Janganlah kalian taqlid
 PERBEDAAN ANTARA ITTIBA’ dan TAKLID kepadaku”.
 ITTIBA’ adalah menerima perkataan orang Al-Imam Ahmad berkata, “Janganlah.engkau
yang ucapannya adalah hujah, yaitu Nabi taqlid dalam agamamu kepada seorangpun
shallallahu ‘alaihi wa sallam. dari mereka, apa yang datang dari Nabi dan
 Atau dengan kata lain, menerima perkataan para sahabatnya ambillah” Beliau juga berkata,
seseorang yang disertai penjelasan hujah atas “Ittiba’ adalah jika seseorang mengikuti apa
perkataan tersebut. yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
 Ibnu Abdilbarr rahimahullah berkata, ittiba’ sallam dan para sahabatnya
adalah engkau mengikuti (pendapat atau
perkataan) seseorang dalam keadaan engkau  Taqlid terbagi menjadi tiga macam.
mengetahui keutamaan perkataan dan  TAQLID YANG DIHARAMKAN, yaitu taqlid
kebenaran pendapatnya. kepada perkataan nenek moyang sehingga
 Dan ITTIBA’ adalah hal yang terpuji secara berpaling dari apa yang diturunkan oleh Allah,
mutlak, karena ini merupakan fondasi Inilah Taq;id yang dicela Allah dalam kitabnya
kepasrahan terhadap hukum Allah dan Rasul- misalnya
Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.  taqlid kepada orang yang tidak diketahui
 TAKLID, hakikatnya adalah menerima bahwa dia pantas diambil perkataannya,
perkataan seseorang tanpa mengetahui  taqlid kepada perkataan seseorang setelah
dalilnya dan tanpa meminta hujahnya. tegak argumen dan dalil yang menyelisihi
 Hukum asal taklid adalah terlarang. KECUALI perkataannya.
bagi orang awam yang tidak mampu  TAQLID YANG DIWAJIBKAN, yaitu orang yang
memahami makna dalil dan mengambil tidak memiliki ilmu, agar bertanya kepada
hukum dari dalil. ahlinya tentang Adz-Dzikr yaitu apa yang Allah
 Atau bagi seseorang yang telah berusaha turunkan kepada Rasul-Nya. Kalau dia sudah
sungguh-sungguh untuk ittiba’ kepada apa
diberitahu tentang Adz-Dzikr ini maka tidak ‫ى ِّب ِّه ْالعُلَ َما َء‬
َ ‫ار‬ ِّ ‫ب ْال ِّع ْل َم ِّليُ َج‬ َ َ‫طل‬
َ ‫َم ْن‬
boleh baginya kecuali ittiba’ kepadanya. ِّ َّ‫ف بِّ ِّه ُو ُجوهَ الن‬
‫اس‬ َ
ْ َ‫سفَ َها َء أ ْو ي‬
َ ‫ص ِّر‬ ُّ ‫ى بِّ ِّه ال‬ ِّ ‫أ َ ْو ِّليُ َم‬
َ ‫ار‬
 TAQLID YANG DIBOLEHKAN, yaitu taqlidnya َّ ُ‫إِّلَ ْي ِّه أ َ ْد َخلَه‬
seorang yang sudah mengerahkan usahanya
‫ار‬ َ َّ‫ّللاُ الن‬
untuk ittiba’ kepada apa yang diturunkan oleh “Siapa menuntut ilmu untuk menandingi para
Allah dalam suatu permasalahan. Hanya saja ulama, atau mendebat orang-orang bodoh,
sebagian dari hujjahnya tersembunyi bagi atau memalingkan pandangan-pandangan
orang tersebut sehingga dia taqlid kepada manusia kepadanya, maka Allâh akan
orang yang lebih berilmu darinya dalam memasukkannya ke neraka.”
permasalahan tersebut.
(HR. At-Tirmidzi, Shahîh at-Targhîb,
 AGAR KITA bisa BENAR IKHLAS dan ITTIBA’ no. 106)
dalam MENGABDIKAN DIRI KITA PADA  Syaikh Sholih Al-‘Ushoimi juga mengatakan:
ALLAH...? Kita HARUS BERILMU...
‫وانما ينال المرء العلم على قدر اخالصه‬
 Untuk mengetahui dan memahami serta
mengamalkan IHSANU AMAL tersebut “Seorang itu mendapatkan jatah ilmu,
membutuhkan ILMU sebanyak kadar ikhlasnya.” (Khulashoh
Ta’dhiimil ‘Ilmi, hal. 11)
 Karena Allah SWT Melarang Kita mengikuti
sesuatu yang tidak kita ketahui, sehingga
kita hanya mengikuti prasangka dan insting
belaka,
 Sebab manusia pasti akan
mempertanggung jawabkan baik-buruknya
penggunaan alat pendengaran,
penglihatan, dan hatinya, yang baik akan
diberikan pahala dan ganjaran, sedangkan
yang buruk akan diberikan hukuman dan
azab.
‫س ْم َع َوٱ ْل َبص ََر‬َّ ‫ْس َلكَ ِب ِهۦ ِع ْل ٌم ۚ ٓ ِإنَّ ٱل‬ ُ ‫َو َال ت َ ْق‬
َ ‫ف َما َلي‬
ً ُٔ‫سـ‬
‫وال‬ ْ َ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ َ‫َان‬
‫ك‬ َ‫ك‬ ‫ئ‬َ ‫ل‬
ِ َُّٰ ‫و‬۟ ُ ‫أ‬ ‫ل‬‫ك‬ُ ‫د‬
َ ‫َا‬
‫ؤ‬ ُ ‫ف‬‫ل‬ْ ‫ٱ‬ ‫و‬
َ
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya QS-Al-
isra-ayat-36.
 Hukumnya Menuutut Ilmu AGAMA WAJIB
AIN Ilmu yang berhubungan dengan
AQIDAH, IBADAH. WAJIB KIFAYAH  Ilmu
Kedokteran, Ekonomi
 BELAJAR UNTUK IBADAH DAN MENGAJAR
 Imam Ahmad  ditanya mengenai apa niat
yang benar dalam belajar agama. Beliau
menjawab, “Niat yang benar dalam belajar
adalah apabila belajar tersebut diniatkan untuk
dapat beribadah pada Allah dengan benar dan
untuk mengajari yang lainnya.”
 Sabda Nabi

Anda mungkin juga menyukai