Disusun Oleh :
Makalah ini disusun dengan usaha yang maksimal dan juga berkat bantuan dari berbagai
pihak. Pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Maka dari itu kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat.
Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari. Oleh karena itu
kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan makalah
yang lebih baik.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar kominkasi interpersonal?
2. Mengetahui proses komunikasi interpersonal?
3. Mengetahui pengertian konseling gizi?
4. Mengetahui saja tujuan konseling gizi?
5. Mengetahui komunikasi dalam konsling gizi?
6. Mengetahui Prinsip-prinsip komunikasi dalam konseling gizi?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal
Selaras dengan itu De Vito dalam Saudia (2013) menjelaskan komunikasi interpersonal
sebagai pengiriman pesan-pesan dari seorang atau sekelompok orang (komunikator) dan diterima
oleh orang yang lain (komunikan) dengan efek dan umpan balik yang langsung,
1. Keinginan berkomunikasi
Seorang komunikator mempunyai keinginan untuk berbagi gagasandengan orang lain
2. Encoding oleh komunikator
Merupakan tindakan memformulasikan isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol-simbol,
kata-kata, dan sebagainya sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang
disusun dan cara penyampaiannya.
3. Pengiriman pesan
Untuk mengirim pesan kepada orang yang dikehendaki, komunikator memilih saluran
komunikasi, seperti telepon, SMS, email, dan seterusnya. Pilihan atas saluran yang akan
digunakan tersebut bergantung pada karakteristik pesan, lokasi penerima, media yang
bersedia, kebutuhan tentang kecepatan penyampaian pesan, karakteristik komunikan.
4. Penerimaan pesan
Pesan yang dikirim oleh komunikator telah diterima oleh komunikan.
5. Decoding oleh komunikan.
Merupakan proses memahami pesan dimana komunikan dapatmenerjemahkan pesan
yang diterima dari komunikator dengan benar, memberi arti yang sama pada simbol-
simbol sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.
6. Umpan balik
Setelah menerima pesan dan memahaminya, komunikan memberikan respon atau umpan
balik. Dengan umpan balik honi, seorang komunikator dapat mengevaluasi efektivitas
komunikasi.
Menurut Kamus Gizi (2009), yang dikeluarkan oleh Persagi, Konseling Gizi adalah
proses komunikasi dua arah antara konselor dan pasien/klien, untuk membantu klien untuk
mengenali dan mengatasi malah gizi.
Persagi (2010) mendefinisikan bahwa konseling gizi adalah suatu bentuk pendekatan
yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh
pengertian lebih baik tentang dirinya dan permasanlah gizi yang dihadapi. Setelah konseling
diharapkan individu dan keluarga mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi maslah
gizi termasuk perubahan pola makan serta pemecahan masalah terkait gizi ke arah kebiasaan
hidup sehat.
Dengan demikian Konseling gizi adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang lain
dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman fakta-
fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien.
Dalam buku pendidikan dan konsultasi gizi oleh Suariasa (2012), yang dimaksud dengan
tujuan konseling gizi adalah sebagai berikut:
1. Membantu klien dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien serta memberi
alternatif pemecahan masalah. Melalui konseling klien dapat berbagi masalah, penyebab
masalah dan memperoleh informasi tentang cara mengatasi masalah.
2. Menjadikan cara-cara hidup sehat di bidang gizi sebagai kebiasaan hidup klien. Melalui
konseling klien dapat belajar merubah pola hidup, pola aktivitas, pola makan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu atau keluarga klien tentang gizi.
Melalui konseling klien mendapatkan informasi pengetahuan tentang gizi, diet dan
kesehatan
2.5. Komunikasi Dalam Konseling Gizi
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan baik berupa perasaan, pikiran,
ide ataupun pendapat melalui kata-kata, gerak ataupun isyarat atau simbol dari pemberi pesan
kepada penerima pesan. Unsur-unsur dalam komunikasi meliputi pemberi pesan/sumber, isi
pesan, saluran atau media dan penerima pesan/sasaran.
Konseling merupakan komunikasi dua arah yang terjadi antara konselor dan klien.
Komunikasi ini memberikan kesempatan kepada kedua pihak untuk saling bertanya jawab, saling
menanggapi, menggali informasi dan mengklarifikasi permasalahan yang dihadapi. Dalam
konseling konselor dapat berperan sebagai pemberi dan penerima pesan. Demikian juga klien
dapat berperan sebagai pemberi dan penerima pesan. Untuk lebih jelas proses komunikasi dalam
konseling dapat dilihat pada Gambar berikut ;
Pada Gambar diatas kita lihat gambar proses komunikasi dan unsur-unsur komunikasi.
Sumber pesan adalah konselor yang memberikan pesan kepada klien sebagai penerima pesan.
Kemudian klien menafsirkan pesan yang diterima. Komunikasi yang baik/berhasil bila pesan
yang diberikan oleh sumber sama dengan pesan yang diterima oleh sasaran /klien. Dalam gambar
terlihat pesan yang diterima sama dengan yang diberikan digambarkan dengan lingkaran yang
berimpitan. Di luar daerah yang berimpitan adalah daerah dimana pesan belum
dipersepsi/diartikan sama atau belum dipahami sama oleh sasaran/klien. Untuk memperbesar
daerah yang berimpitan/pesan yang dipahami sama, sumber pesan/konselor harus mengenal
situasi dan kondisi sasaran/klien dan mengemas pesan sedemikian rupa sehingga sasaran dapat
lebih mudah memahami pesan yang diberikan oleh sumber/konselor.
2.6. Prinsip – Prinsip Komunikasi Dalam Konseling Gizi
Dalam komunikasi sangat dimungkinkan adanya perbedaan persepsi antara konselor dan
klien. Konselor harus memperhatikan beberapa hal seperti menghargai pendapat klien, latar
belakang agama dan kepercayaannya, kebudayaan, pendidikan klien. Di bawah ini adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam konseling yaitu:
1. komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi secara langsung baik itu
secara verbal atau nonverbal sehingga komunikator dan komunikan dapat menerima dan
memberikan umpan balik secara langsung yang dilakukan sekurang-kurangnya dua orang
atau lebih, dilakukan secara tatap muka dan atau menggunakan media.
2. Proses komunikasi ialah langkah-langkah yang menggambarkan terjadinya kegiatan
komunikasi. Secara sederhana, proses komunikasi digambarkan sebagai proses yang
menghubungkan pengirim dengan penerima pesan. menggambarkan pula langkah-
langkah dalam komunikasi interpersonal sebagai sebuah sikluas. Proses komunikasi
interpersonal dimulai oleh seorang sender (pengirim) mengkonsep pesan yang ingin
disampaikan kepada seorang recipient (penerima). Prosesnya dikategorikan sebagai
siklus, karena aktivitas pengiriman dan penerimaan pesan berlangsung secara timbal
balik dan berkelanjutan.
3. Konseling gizi adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang lain dalam membuat
suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman fakta-fakta,
harapan, kebutuhan dan perasaan klien.
4. Secara umum konseling gizi bertujuan membantu klien dalam upaya mengubah perilaku
yang berkaitan dengan gizi sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan
klien, meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan
5. proses komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Sumber pesan adalah konselor yang
memberikan pesan kepada klien sebagai penerima pesan. Kemudian klien menafsirkan
pesan yang diterima. Komunikasi yang baik/berhasil bila pesan yang diberikan oleh
sumber sama dengan pesan yang diterima oleh sasaran /klien. Dalam gambar terlihat
pesan yang diterima sama dengan yang diberikan digambarkan dengan lingkaran yang
berimpitan. Di luar daerah yang berimpitan adalah daerah dimana pesan belum
dipersepsi/diartikan sama atau belum dipahami sama oleh sasaran/klien. Untuk
memperbesar daerah yang berimpitan/pesan yang dipahami sama, sumber pesan/konselor
harus mengenal situasi dan kondisi sasaran/klien dan mengemas pesan sedemikian rupa
sehingga sasaran dapat lebih mudah memahami pesan yang diberikan oleh
sumber/konselor.
6. Dalam komunikasi sangat dimungkinkan adanya perbedaan persepsi antara konselor dan
klien. Konselor harus memperhatikan beberapa hal seperti menghargai pendapat klien,
latar belakang agama dan kepercayaannya, kebudayaan, pendidikan klien
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dari pembahasan pada makalah ini, maka penulis
menyarankan untuk makalah yang telah disusun ini dapat digunakanatau dijadikan referensi
dalam pembelajaran pada materi mata kuliah Komunikasi dan Pendidikan Gizi dan mengingat
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapat
pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-
literatur yang telah dilampirkan. Dengan demikian pula diharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca, agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang
komunikasi interpersonal dalam konseling gizi pada matakuliah Komunikasi dan Pendidikan
Gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Desak Putu Sukraniti, T. S. (2018). buku ajar. KONSELING GIZI. KMENKES RI 2018.
Faadil, M. I. (2019). KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL. diakses pada mei 8,
2022, from ACADEMIA:
https://www.academia.edu/42084808/Komunikasi_Interpersonal