Anda di halaman 1dari 3

Sholat Dhuha dan Kesehatan

Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur manusia dari bangun
tidur hingga tidur kembali, dari lahir hingga mati. Peraturan islam yang sangat
sempurna tadi maka patut kita untuk selalu bersyukur, karena setiap kali kita
bersyukur maka akan ditambahkan pula nikmat yang lainnya dari Allah SWT.
Rasa syukur salah satunya adalah mensyukuri nikmat atas pemberian kesehatan
dalam tubuh, termasuk pemberian tulang belulang pada kita sebagai
penyanggah tubuh agar mampu tegap berdiri. Sesuai dengan sabda Nabi yang
menyebutkan bahwa: “Pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian (tulang)
di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah,
setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan
setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar maa’ruf (memerintahkan
kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah.
Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2
rakaat”. (HR. Muslim: 1704).
Tulang dalam tubuh kita tersusun oleh 360 tulang, menjadi kewajiban bagi
kita untuk mengajak tulang tersebut bersyukur pada Sang Pencipta. Salah satu
bentuk rasa syukur atas pemberian tulang adalah selalu digerakkannya tulang
melalui ibadah, baik mahdhah maupun ghairu mahdah. Banyak Ibadah yang
memerlukan gerakan, seperti ibadah shalat lima waktu. Oleh karena itu, salah
satu bentuk mensyukuri nikmat pemberian tulang adalah dengan selalu
menggerakkannya dalam ibadah, seperti shalat dhuha.
Shalat Dhuha, merupakan salah satu cara mensyukuri kesehatan adanya
tulang, yaitu dengan mengajaknya bergerak untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kita tidak bisa mengsedekahkan 360 tulang kita maka diganti dengan shalat
dhuha. Shalat dhuha adalah solat yang memiliki waktu yang baik untuk
kesehatan tulang kita, penelitian tentang efek sinar ultraviolet (UV) yang diukur
berdasarkan daya pancar dari pasien geriatri menunjukkan bahwa waktu sinar
matahari yang paling baik saat memancarkan sinar UV adalah pada pukul 08.00
hingga 09.00 pagi, dan pada waktu ini adalah waktu disunnahkannya solat
dhuha. Sinar UV yang aktif pada waktu itu adalah sinar UV-B yang nantinya akan
mengaktifkan prekursor vitamin D menjadi semi aktif yang akan disimpan dan
diaktifkan untuk memperbaiki integritas tulang, penyembuhan stroke, jantung,
dan penyakit-penyakit yang muncul pada usia lanjut.
Bisa melakukan shalat dhuha adalah termasuk nikmat yang harus kita
syukuri, maka dari itu sepatutnya shalat dhuha memang dijadikan solat sunah
yang sangat dianjurkan, karena selain untuk mendekatkan diri pada Sang
pencipta, shalat dhuha juga banyak manfaatnya untuk kesehatan dan bisa
dijadikan sebagai sarana untuk bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai