Anda di halaman 1dari 6

1.

Comunication Skill
Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator kepada komunikan, baik
yang disadari maupun tidak disadari, ucapan verbal atau tulisan, gerakan, ekspresi wajah, dan
semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan untuk memengaruhi orang lain.

2. Tugas Perkembangan Sepanjang Rentan Kehidupan


Menurut Havigrurs, Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut
menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-
masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst
sebagai berikut:
A. Masa bayi dan anak-anak
1) Belajar berjalan
2) Belajar mekan makanan padat
3) Belajar berbicara
4) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5) Mencapai stabilitas fisiologik
6) Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
7) Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
8) Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati
B. Masa Anak Sekolah
1) Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
2) Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism
yang sedang tumbuh
3) Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
4) Belajar peranan jenis kelamin
5) Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan
berhitung Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan
guna keperluan kehidupan sehari-hari
6) Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai Belajar
membebaskan ketergantungan diri
7) Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
C. Masa Remaja
1) Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
2) Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
3) Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
social Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita
dan anak-anak laki-laki Perkembangan skala nilai
4) Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
5) Persiapan mandiri secara ekonomi
6) Pemilihan dan latihan jabatan Mempersiapkan perkawinan dan
keluarga
D. Masa Dewasa Awal
1) Mulai bekerja
2) Memilih pasangan hidup
3) Belajar hidup dengan suami/istri
4) Mulai membentuk keluarga
5) Mengasuh anak
6) Mengelola/mengemudikan rumah tangga
7) Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
8) Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan

E. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya


1) Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan
fisiologis Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan berbahagia
2) Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan
3) Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara
penuh.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu merupakan
suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang
apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas
perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada
individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan dalam menuntaskan tugas
berikutnya

3. Konsep Keluarga
A. Defenisi Keluarga
Keluarga merupakan dua orang tau lebih yang hidup bersama dengan ikatan
dan kedekatan emosional baik yang tidak memiliki hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi dan tidak memiliki batas keanggotaan dalam
keluarga(Friedman & Bowden, 2010).
B. Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Marilynn M Friedman & Bowden, (2010)terdiri dari 3:
1) Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan
pernikahan terdiri dari suami istri, dan anak-anak, baik dari anak hasil
perkawinan, adopsi atau keduanya.
2) Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana
seseorang dilahirkan
3) Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang memiliki
ikatan darah, dimana yang paling sering adalah anggota dari keluarga
orientasi salah satu dari kelurga inti. seperti kakek-nenek, bibi, paman,
keponakan, dan sepupu.
Harnilawati, (2013) menyatakan bahwa tipe keluarga dikelompokkan
menjadi 2 yaitu secara tradisional dan secara modern, sebagai berikut:
1) Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2 tipe
yaitu:
a. Nuclear family, dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
baik dari hasil perkawianan, adopsi atau keduanya.
b. Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga
lain yang memiliki hubungan darah seperti, kakek-nenek,
paman, bibi, dan sepupu
2) Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran
individu maka menyebabkan rasa individulasme meningkat sehingga
dapat dikelompokkan beberapa tipe keluarga selain di atas adalah:
a. Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan
hukum dalam perkawinan, salah satu atau keduanya dapat
bekerja diluar.
b. Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk
kelurga baru dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan
tinggal bersama anak-anak dalam satu rumah, baik anak dari
hasil perkawinan lama atau baru, satu atau keduanya bekerja
diluar.
c. Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah,
ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari
rumah karena sekolah/ menikah/berkarir.
d. Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu
rumah dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak
memiliki anak yang salah satu atau keduanya bekerja di rumah.
e. Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua
tunggal yang disebabkan karena perceraian atau salah satu dari
pasangannya meninggal dunia, dan anak-anaknya tinggal dalam
satu rumah atau di luar rumah.
f. Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar
rumah dan tidak memiliki anak
g. Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar
rumah dan tidak tinggal dalam satu rumah, namum keduanya
dapat ketemu diwaktu tertentu.
h. Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal
sendiri tanpa keluarga dan memutuskan untuk tidak menikah.
i. Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi
yang tinggal
j. Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal
dalam rumah namun di suatu panti.
k. Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah dan pasangan tersebut monogami dengan
anaknya dan bersama dalam penyediaan fasilitas
l. Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari
kelurga satu keturunan atau satu orang tua yang setiap anak
sudah menikah
m. Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari
ibu dan anak, ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum
memiliki anak adopsi
n. Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau
dua pasangan yang tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
o. Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan
yang memilki jenis kelamin yang sama.
3) Ciri-ciri keluarga Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden,
(2010) sebagai berikut:
a. Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan
dan saling ketergantungan.
b. Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas
menjalankan fungsi dan tugasnya namum tepat memiliki
keterbatasan.
c. Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga
memiliki peranan dan fungsi masing.
4) Struktur Keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga
bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur
keluarga terdiri dari beberapa macam yaitu:
a. Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara
dan memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi
dari garis keturunan ayah
b. Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara
dan memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi
dari garis keturunan ibu
c. Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan
istri
d. Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan
suami
e. Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri
sebagai pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagaian dari keluarga karena ada hubungan dengan
suami atau istru
5) Fungsi Pokok Keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman & Bowden, (2010)
secara umum sebagai berikut:
a. Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan
keluarga segala sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga
dapat bersosialisasi dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan
dan mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial
sebelum anak meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan
orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan
keturunan atau generasi dan dapat menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu sehingga meningkatkan
penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan
status kesehatan keluarga dan anggota keluarga agar tetap
produktiv.
6) Tugas Keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga
mampunyai tugas dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010)
membagi tugas kelurga dalam 5 bidang kesehatan yaitu:
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap
anggotanyaKeluarga mampu mengenali perubahan yang dialami
oleh anggota keluargasehingga secara tidak langsung akan
menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka keluarga
akan segera menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar
perubahan tersebut.
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat Tugas utama keluarga mampu memutuskan
dalam menentukan tindakanyang tepat agar masalah kesehatan
dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki keterbatasan dalam
mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan orang lain
disekitarnya.
c. Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota
keluarganya yang sakitKeluarga mampu memberikan
pertolongan pertama apabila keluarga memiliki kemampuan
dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau
langsung mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk
mendapatkan tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu
parah.
d. Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah Keluarga
mampu mempertahankan suasana di rumah agar dapat
memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.

4. Keluarga Risiko
Keluarga risiko merupakan keluarga yang memiliki kebutuhan untuk
menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, keluarga dengan
faktor risiko penurunan status kesehatan.
Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dimana terdapat faktor resiko yang
dapat mengancam kesehatan keluarga   karena keadaan fisik, mental, maupun   sosial
ekonominya perlu mendapatkan bimbingan dan asuhan keperawatan serta pelayanan
kesehatan karena tidak tahu, tidak mampu dan tidak memelihara kesehatan dan
perawatan.
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara
lain adalah :
A. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah :
1) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
2) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit
keturunan.
B. Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan yaitu :
1) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 35 tahun).
2) Menderita kekurangan gizi (anemia).
3) Menderita hipertensi.
4) Primipara dan Multipara.
5) Riwayat persalinan atau komplikasi
C. Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :
1) Lahir prematur (BBLR).
2) Berat badan sukar naik.
3) Lahir dengan cacat bawaan.
4) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi dan anaknya.

Niswa Salamung (2021). Keperawatan Keluarga (Family Nursing).

http://pagertoyo.desa.id/kegiatandetail/5337/program-intervensi-lanjut-pada-
keluarga-resiko-tinggi-di-desa-pagertoyo.html

Huda Miftakhul (2018). Keluarga Rentan dan Beresiko.


https://www.scribd.com/presentation/392547681/keluarga-rentan-dan-beresiko

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/
194412051967101-KOKO_DARKUSNO_A/TUGAS-
TUGAS_PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai