Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

ELEKTRO KIMIA

Pengenalan Elektro -
Kimia

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Elektro Galang Persada Nurani Hakim S.T , M.T.

Abstract Kompetensi
Elektrokimia adalah cabang kimia fisika Mahasiswa mampu menjelaskan
yang mempelajari hubungan antara tentang konsep elektro kimia
listrik, sebagai fenomena terukur dan
kuantitatif, dan perubahan kimia yang
dapat diidentifikasi, Jadi elektrokimia
berhubungan dengan interaksi antara
energi listrik dan perubahan kimia.

‘13 Elektro Kimia


1 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) Pendahuluan
Elektrokimia adalah cabang kimia fisika yang mempelajari hubungan antara listrik,
sebagai fenomena terukur dan kuantitatif, dan perubahan kimia yang dapat diidentifikasi,
dengan listrik dianggap sebagai hasil dari perubahan kimia tertentu atau sebaliknya. Reaksi
ini melibatkan muatan listrik yang bergerak di antara elektroda dan elektrolit (atau spesies
ionik dalam larutan). Jadi elektrokimia berhubungan dengan interaksi antara energi listrik
dan perubahan kimia.
Ketika reaksi kimia terjadi disebabkan oleh arus yang disuplai dari luar, seperti dalam
elektrolisis, atau jika arus listrik dihasilkan oleh reaksi kimia spontan seperti pada baterai, hal
itu disebut reaksi elektrokimia. Reaksi kimia di mana elektron ditransfer secara langsung
antara molekul dan / atau atom disebut reaksi reduksi oksidasi atau redoks. Secara umum,
elektrokimia menggambarkan reaksi keseluruhan ketika reaksi redoks individu terpisah
tetapi dihubungkan oleh sirkuit listrik eksternal dan penghubung elektrolit.

Gambar 1. Contoh Reaksi Elektrokimia

Sebelum kita membahas tentang elektrokimia lebih lanjut, ada baiknya kita mempelajari
dasar-dasar kimia terlebih dahulu sehingga kita akan lebih memiliki dasar yang kuat dalam
memahami terjadinya listrik dari reaksi kimia.

2) Pengertian Unsur Kimia Beserta Sifat dan Fungsinya


a. Pengertian Unsur

‘13 Elektro Kimia


2 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Unsur merupakan suatu zat yang hanya mengandung satu jenis atom. Variasi yang luar
biasa disekeliling kita tersusun dari substansi-substansi yang juga bisa disebut dengan
unsur. Singkatnya Unsur merupakan bahan murni yang tidak dapat dipecah menjadi
lebih sederhana lagi. Unsur harus berkombinasi dengan dua, tiga, atau lebih unsur
lainnya, untuk membentuk senyawa kimia.
Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa, Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan
unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara
dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi (hematit) berupa
Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O).
Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi
penguraian. Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur-unsur
pembentuknya. Senyawa hanya dapt diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya
melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang sama, senyawa dapat memiliki wujud berbeda
dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika dan kimia senyawa berbeda dengan
unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen
membentuk senyawa air yang berwujud cair.

b. Asal Mula Unsur


Di alam semesta ini unsur-unsur yang pertama pertama terbentuk adalah hydrogen.
Unsur hydrogen ini hanya terdapat pada inti bintang (matahari). Kemudian unsur-unsur
hydrogen ini bergabung (reaksi fusi nuklir) bersama-sama membentuk unsur baru yang
lebih berat dengan nama helium. Sehingga pada akhirnya pada inti bintang (matahari)
memiliki 2 buah unsur gas hydrogen dan helium. Kemudian unsur-unsur helium tersebut
akan bergabung (reaksi fusi nuklir) menjadi unsur-unsur lainnya yang lebih berat
dengan Proses triple-alpha yaitu serangkaian reaksi fusi nuklir dimana tiga inti helium-4
(partikel alfa) akan berubah menjadi karbon [1], [2]. Sampai saat ini, sudah ditemukan
sekitar 115 unsur di bumi ini.

‘13 Elektro Kimia


3 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. Proses triple-alpha Penggabungan unsur-unsur Helium menjadi unsur karbon
c. Jenis Pengelompokkan unsur
Dengan berdasarkan penemuannya, unsur tersebut dikelompokkan kedalam 2
kelompok, yakni :
 Unsur Alami merupakan unsur yang murni, sampai sekarang ini sudah
ditemukan 115 unsur, 90 dari itu adalah unsur yang alami. Pada tiap-tiap
substansi di bumi tersebut tersusun atas satu atau juga lebih dari 90 unsur ini.
Oksigen adalah salah satu unsur yang paling umum di bumi, serta juga juga
manfaatnya yang paling kita ketahui adalah unsur pernapasan bagi kehidupan
manusia (bernafas), Sedangkan Hidrogen adalah suatu unsur yang paling
banyak di jagat raya.
 Unsur Buatan yang dibuat didalam suatu laboratorium dan juga biasanya
berusia pendek. Secara alami, tidak terdapat unsur yang lebih berat selain
uranium, tetapi para peneliti mampu untuk dapat menciptakan unsur baru yang
lebih berat,caranya ialah dengan menggabungkan dua unsur yang lebih kecil
bersama-sama didalam kecepatan yang tinggi, Namun kebanyakan dari unsur
baru tersebut tidak bertahan lama serta juga cepat pecah.

d. Sifat-sifat Unsur
Selain dari Pengelompokkan di atas, Unsur Tersebut juga dikelompokkan dengan
berdasarkan sistem periodik unsur oleh para ilmuan, untuk lebih mudah dibedakan
menurut sifatnya.Berikut ini merupakan pengelompokkannya yang terbagi menjadi ialah
sebagai berikut
 unsur logam
Sebagian besar atas unsur yang sudah ditemukan itu merupakan unsur logam,
kira-kira sekitar 3/4 dari keseluruhan unsur. Kebanyakan unsur logam tersebut
mempunyai kerapatan yang tinggi, serta juga mengkilap. Unsur-unsur tersebut

‘13 Elektro Kimia


4 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memiliki banyak kegunaan, dikarenakan unsur tersebut kuat, meskipun kuat
unsur tersebut tetap mudah untuk dibentuk. Selain itu juga, logam juga adalah
suatu penghantar panas serta juga listrik yang baik.
 Nonlogam
Terdapat kurang lebih 16 unsur nonlogam yang terbentuk engan secara alami.
Semuanya (kecuali grafit) adalah suatu penghantar panas serta juga listrik yang
buruk, sifat yang dipunyainya ini bertolak belakang dengan unsur-unsur logam.
Pada suhu kamar, 4(empat) unsurnya (fosfor, karbon, sulfur, serta iodin) berupa
padatan, 11(sebelas) lainnya berupa gas
 semi logam
Unsur-unsur semilogam tersebut disebut juga dengan metaloid, dapat untuk
bertindak sebagai penghantar yang buruk (seperti nonlogam), tetapi juga bisa
dibuat supaya menjadi penghantar yang baik (seperti layaknya logam).
dikarenakan sifatnya tersebut, unsur-unsur semilogam disebut juga dengan
semikonduktor. Terdapat 9(sembilan) unsur semilogam, serta semuanya berupa
padatan disuhu kamar.

3) Sistem Tabel Periodik Unsur Kimia


Sistem periodik unsur adalah susunan yang menampilkan unsur-unsur kimia yang disusun
dalam bentuk tabel. Penyusunan sistem periodik unsur didasarkan pada nomer atom,
konfigurasi elektron, dan sifat kimia (lihat pada gambar 2. Table priodik unsur kimia).

‘13 Elektro Kimia


5 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3. Tabel Priodik Unsur kimia
‘13 Elektro Kimia
6 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membaca sebuah unsur dari table periodic unsur di atas dapat dilakukan sebagai
berikut :
 Nomer Massa
Nomor massa merupakan inti atom yang mempunyai muatan positif karena terdapat
proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral
 Nomer atom
Nomor atom menyatakan jumlah proton ,karena atom bersifat netral maka nomor
atom juga menyatakan jumlah elektron.

Gambar 4. Penjelasan tentang Unsur Mg (Magnesium)

a. Pengelompokan Unsur
Dalam sistemm periodik unsur, setiap unsur dikelompokkan berdasarkan
 Golongan
Golongan berada pada kolom vertikal pada tabel sistem perodik unsur. Unsur-unsur
yang berada pada golongan yang sama akan mempunyai konfigurasi elektron
valensi yang sama.

‘13 Elektro Kimia


7 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Penjelasan tentang golongan kimia

 Periode
Periode merupakan unsur-unsur yang berada pada baris horizontal pada tabel
sistem periodikk unsur. Periode menunjukan energi ionisasi, jari-jari atom, afinitas
elektron, dan elektronegativan.

Gambar 6. Penjelasan tentang Periode kimia

 Blok
Blok mnyatakan kumpulan unsur yang memiliki sub kulit elektron valensi yang sama.

‘13 Elektro Kimia


8 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 7. Penjelasan tentang Blok kimia

 Logam, metaloid dan nonlogam


Berdasarkan sifat kimia dan fisika unsur dapat dikategorikan sebagai logam
(konduktivitas tinggi), metaloid (konduktivitas di antara logam dan nonlogam), atau
non logam (tidak memiliki sifat konduktivitas, berupa gas).

Gambar 8. Penjelasan tentang unsur Logam, metaloid, dan nonlogam pada kimia

b. Energi ionisasi, jari-jari atom, afinitas elektron, dan elektronegatifan


Energi ionisasi, jari-jari atom, afinitas elektron, dan elektronegatifan dapat dilihat
berdasarkan periode dan golongan dari unsur pada sistem unsur.
 Energi ionisasi
Energi ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu elektron
terluar dari atom dalam keadaan gas. Dalam satu periode, energi ionisasi meningkat

‘13 Elektro Kimia


9 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari kiri ke kanan seirining meningkatnya nomor atom. Dalam satu golongan, energi
ionisasi menurun dari atas ke bawah seiring meningkatnya nomor atom
 Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak inti atom ke lintasan atom paling luar. Dalam satu
periode, jari-jari atom meningkat dari atas ke bawah. Dalam satu golongan , jari-jari
atom meningkat dari kanan ke kiri.
 Afinitas electron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan suatu atom dalam wujud gas untuk
membentuk ion negatif. Dalam satu periode, afinitas elektron meningkat dari bawah
ke atas. Dalam satu golongan, afinitas elektron meningkat dari kiri ke kanan.
 Elektronegatifan
Keelektronegatifan adalah nilai kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron
dalam pembentukan ikatan kimia. Sifat ini penting dalam pembentukan ikatan antar
atom. Dalam satu periode, keelektronegatifan meningkat dari bawah ke atas. Dalam
satu periode, keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan.

Gambar 9. Penjelasan tentang unsur Logam, metaloid, dan nonlogam pada kimia

4) Aplikasi Elektro-Kimia
Salah satu aplikasi dari elektro kimia adalah bagaimana menghasilkan sebuah energy listrik
yang efisien. Telah banyak penelitian yang membahas bagaimana mengumpulkan energi
‘13 Elektro Kimia
10 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang tersedia dari alam. Beberapa ilmuan menghasilkan energy listrik dari bakteri dengan
proses kimiawi. Santoro dan rekan-rekan mengumpulkan beberapa penelitian yang
merupakan penelitian di bidang microba fuel cell [3]. Degrenne dan rekan-rekan
mengembangkan energi dari kumpulan microba dengan konsep fuel cell [4]. Kemudian
Kodali dan rekan-rekan memaksimalkan konsep microba fuel cell dengan cara
menambahkan katalis pada katoda komposit [5]. Chouler dan rekan-rekan mengembangkan
energi dari kumpulan microba dengan zat urine [6]. Sehingga berdasarkan hasil penelitian di
atas dimungkinkan untuk menghasilkan sumber energi dari bahan organik dan bahan kimia.
Dengan menggunakan pemikiran ini penulis telah menghasilkan paper dengan konsep untuk
menghasilkan listrik yang cukup dapat digunakan untuk menghidupkan sebuah nodal pada
jaringan sensor nirkabel (WSN, wireless sensor network) [7].

Gambar 14. Membangkitkan energi listrik dari tanah

‘13 Elektro Kimia


11 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
[1] F. C. Adams and E. Grohs, “Stellar helium burning in other universes: A solution to
the triple alpha fine-tuning problem,” Astropart. Phys., 2017, doi:
10.1016/j.astropartphys.2016.12.002.
[2] H. Oberhummer, A. Csótó, and H. Schlattl, “Stellar production rates of carbon and its
abundance in the universe,” Science (80-. )., 2000, doi: 10.1126/science.289.5476.88.
[3] C. Santoro, C. Arbizzani, B. Erable, and I. Ieropoulos, “Microbial fuel cells: From
fundamentals to applications. A review,” J. Power Sources, vol. 356, pp. 225–244,
2017, doi: 10.1016/j.jpowsour.2017.03.109.
[4] N. Degrenne, F. Buret, B. Allard, and P. Bevilacqua, “Electrical energy generation
from a large number of microbial fuel cells operating at maximum power point
electrical load,” J. Power Sources, vol. 205, pp. 188–193, 2012, doi:
10.1016/j.jpowsour.2012.01.082.
[5] M. Kodali et al., “Enhancement of microbial fuel cell performance by introducing a
nano-composite cathode catalyst,” Electrochim. Acta, vol. 265, pp. 56–64, 2018, doi:
10.1016/j.electacta.2018.01.118.
[6] J. Chouler et al., “Towards effective small scale microbial fuel cells for energy
generation from urine,” Electrochim. Acta, vol. 192, pp. 89–98, 2016, doi:
10.1016/j.electacta.2016.01.112.
[7] S. Budiyanto, G. P. N. Hakim, D. Septiyana, and A. Firdausi, “Soil Micro Energy
Harvester for IoT-WSN Application,” Technol. Reports Kansai Univ., vol. 62, no. 5, pp.
45–50, 2020.
[8] Rahmawati, Fitria, Elektrokimia Transformasi Energi Kimia – Listrik, Graha Ilmu, 2013.
[9] Zoski, Cynthia G. Handbook of Electrochemistry, Elsevier B.V., 2007.
[10] V. S. Bagotsky, Fundamentals of Electrochemistry, Second Edition, John Wiley &
Sons, Inc., 2006
[11] https://saintif.com/sistem-periodik-unsur
[12] https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-unsur-kimia/

‘13 Elektro Kimia


12 Galang Hakim S.T .M.T
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai