Anda di halaman 1dari 9

“PETROLOGY”

(Petrologi)

Sub Bab: “Porositas”

Teknik Perminyakan – UP45


Yogyakarta , Mei 2022
RENCANA MENGAJAR – SM.5 2019/2020
PETROLOGI – TP 5152
TP - UNIV. PROKLAMASI

2022
BULAN Juni

MINGGU 1 2 3 4 5
KE

NO. TOPIK / SUBTOPIK


9 Porositas:
- Definisi.
- Jenis & Kualitas Porositas.
- Cara pengukuran porositas.
- Beda porositas di Batuan Sedimen, Batuan Beku &
Batuan Metamorf.
- Faktor2 yg mempengaruhi Porositas
2
 Definisi Porositas:
- Pori2; adalah lobang/rongga yg terdapat pada
batuan, yang bisa diisi oleh fluida (gas atau cairan).

- Porositas Batuan adalah perbandingan volume


pori-pori yang terdapat pada batuan dibandingkan
dengan volume batuan secara keseluruhan.

Misal:
- Volume batuan = 10 cm3
- Volume rongga = 2 cm3
 Porositas = (2/10) x 100% = 20%

3
 Konfigurasi Porositas.
Matriks (m)

 = Porositas
Vm = Volume Matriks
Vp = Volume Pori2.

4
 Jenis2 Porositas.

Susunan Kubus Susunan Rhombohedral

Jenis Rekahan Jenis Vugy (not


continue pore)
Secara garis besar, Jenis2 Porositas adalah:
a) Primary Porosity; terbentuk bersama2 saat pengendapan batuan sedimen.
b) Secondary Porosity; terbentuk akibat pengaruh cairan kimia (proses kimia) atau
akibat rekahan, maupun sesar. 5
 Kualitas Porositas

Klasifikasi :
0 - 5% tak perlu
diperhatikan
5 - 10% jelek
10 - 15% sedang
15 - 20% baik
20 - 25% sangat baik
> 25% Istimewa

6
 Cara Pengukuran Porositas
 Analisis laboratorium dengan alat porosimeter

 Core-Plug analysis (Lab Analysis);


- yaitu batuan inti (core) di masukkan ke suatu
tabung dan diinjeksikan cairan pada tekanan
tertentu. Kemudian diukur volume cairan yg bisa
melewati core tersebut.

 Log Analysis;
- setelah pemboran selesai, kemudian dilakukan (di
“run”) “wireline logging” dan diukur porositasnya
dengan log densitas, sonic atau neutron.

 Pengamatan Petrografi (sayatan tipis)


7
 Beda Porositas Bat. Beku, Bat. Metamorf &
Bat. Sedimen.
 Bat. Beku & Bat. Metamorf;
- pada dasarnya Bat. Beku dan Bat. Metamorf tidak
mempunyai porositas.
- porositas timbul/ada bila kedua batuan ini
mengalami rekahan (fractured) atau tersesarkan
(faulted).

 Batuan Sedimen;
- bisa mempunyai porositas “primer”(bersamaan
dengan pembentukan Bat. Sedimen) atau porositas
“secunder” akibat desolusi (pelarutan) atau proses
kimia lainnya.

8
 Faktor2 yg mempengaruhi Porositas.
1. Susunan butiran/fragmen batuan; kubus atau rhombohedral.
2. Distribusi (sortasi) butiran/fragmen batuan.
3. Sementasi.
4. Kompaksi.
5. Bentuk butiran (angularitas)
6. Vug (bentuk lobang), disolusi dan rekahan.

 Kesimpulan;
1. Porositas meningkat ketika derajat kebundaran bertambah.
2. Porositas meningkat ketika distribusi ukuran partikel berkurang;
makin seragam ukuran butir (sortasinya bagus), porositas akan
membaik/bertambah.
3. Porositas berkurang ketika sementasi bertambah.
4. Porositas berkurang ketika kompaksi meningkat.
5. Vug dan Fractures akan berkontribusi pada porositas.

Anda mungkin juga menyukai