(Petrologi)
2022
BULAN Juni
MINGGU 1 2 3 4 5
KE
Misal:
- Volume batuan = 10 cm3
- Volume rongga = 2 cm3
Porositas = (2/10) x 100% = 20%
3
Konfigurasi Porositas.
Matriks (m)
= Porositas
Vm = Volume Matriks
Vp = Volume Pori2.
4
Jenis2 Porositas.
Klasifikasi :
0 - 5% tak perlu
diperhatikan
5 - 10% jelek
10 - 15% sedang
15 - 20% baik
20 - 25% sangat baik
> 25% Istimewa
6
Cara Pengukuran Porositas
Analisis laboratorium dengan alat porosimeter
Log Analysis;
- setelah pemboran selesai, kemudian dilakukan (di
“run”) “wireline logging” dan diukur porositasnya
dengan log densitas, sonic atau neutron.
Batuan Sedimen;
- bisa mempunyai porositas “primer”(bersamaan
dengan pembentukan Bat. Sedimen) atau porositas
“secunder” akibat desolusi (pelarutan) atau proses
kimia lainnya.
8
Faktor2 yg mempengaruhi Porositas.
1. Susunan butiran/fragmen batuan; kubus atau rhombohedral.
2. Distribusi (sortasi) butiran/fragmen batuan.
3. Sementasi.
4. Kompaksi.
5. Bentuk butiran (angularitas)
6. Vug (bentuk lobang), disolusi dan rekahan.
Kesimpulan;
1. Porositas meningkat ketika derajat kebundaran bertambah.
2. Porositas meningkat ketika distribusi ukuran partikel berkurang;
makin seragam ukuran butir (sortasinya bagus), porositas akan
membaik/bertambah.
3. Porositas berkurang ketika sementasi bertambah.
4. Porositas berkurang ketika kompaksi meningkat.
5. Vug dan Fractures akan berkontribusi pada porositas.