Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EKSLUSIVISME KELOMPOK

KELOMPOK 4
Oleh :
1. Aulia Azzahra (03)
2. Krisna Firman Maulana P (12)
3. Muhammad Arif Firmansyah (15)
4. Nabila Zahra Mefrina (20)
5. Regina Patty (30)
6. Salsa Yeti Islami (33)
7. Zanah Jumiarnis (36)

Jl. Pesantren No.161, Cibabat, Kec. Cimahi Utara,


Kota Cimahi, Jawa Barat 40513
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Ekslusivisme Kelompok” yang di kerjakan oleh kami dari kelompok
4.

Pada kesempatam ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –


besar kepada Ibu Vinna Astriani selaku guru sosiologi yang telah
membimbing kelompok kami dalam pembuatan makalah ini. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang turut
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Mungkin dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman
teman kelas 11 mipa 2 maupun guru demi tercapainya makalah yang
sempurna.

Cimahi, 4 September 2022


Tertanda,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Eksklusivisme Kelompok............................................................................................5
2.2 Ciri – Ciri Eksklusivisme Kelompok...............................................................................................5
2.3 Ciri Ciri Kelompok masyarakat desa dan Dampak Pendorong Eksklusivisme Kelompok..............6
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
Bukti Fisik..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................10
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Eksklusivisme adalah suatu sikap atau keadaan adanya kecenderungan untuk
memisahkan dirinya dari masyarakat dapat. Secara sosiologis, cara pandang dari
sikap Eksksluvisme mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Dari sisi positif
masyarakat dapat tetap mempertahankan kebudayaan kelompoknya karena
mereka mengganggap kebudayaan paling baik dan wajib di pertahankan.
Sedangkan sisi negatif mereka sangat tertutup pada pengaruh budaya lain
sehingga sangat sulit melakukan berbagai perubahan yang bersifat progresif.

1.2 Rumusan Masalah


1. apa definisi dari ekslusivisme kelompok?
2. bagaimana ciri-ciri ekslusivisme kelompok menurut talcon person beserta
contohnya?
3. apa ciri ciri umum masyarakat desa di Indonesia?

1.3 Manfaat
1. dapat menginformasikan definisi dari ekslusivisme kelompok
2. dapat mengetahui ciri-ciri kelompok dan contohnya menurut talcon parson
3. dapat menjelaskan ciri ciri umum masyarakat desa yang ada di Indonesia
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eksklusivisme Kelompok


Eksklusivisme kelompok adalah sebuah sikap atau keaadaan adanya
kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. Eksklusivisme dalam
ciri kelompok sosial hakikatnya mempunyai banyaj arti, tetapi di beberapa
definisi terdapat kesamaan dalam memaknai kata eksklusivisme. Kesamaan
tersebut ialah adanya sikap individu dan kelompok mengisolasikan diri terhadap
pihal lainnya.

2.2 Ciri – Ciri Eksklusivisme Kelompok


› Afektivitas : Kemampuan untuk menyatakan emosi berdasarkan pengalaman
sendiri, khususnya untuk memenuhi suatu kebutuhan atau dorongan yang
mendesak
Contoh: Masyarakat desa membantu memadamkan kebakaran rumah
masyarakat lain

› Orientasi Kolektif : merupakan konsekuensi dari afektivitas, yaitu mereka


mementingkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan
orang yang berbeda pendapat
Contoh: Masyarakat desa yang bergotong royong membangun masjid, Ekskul
PMR yang menolong sesama teman

› Partikularisme : adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan


khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu
Contoh: Suku Badui terkesan tertutup dari suku etnis yang lain

› Askripsi : Sifat ini berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak
diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu
keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.
Contoh: Mitosnya, bayi yang baru lahir diberi peniti dan bawang putih untuk
menghindari dari hal - hal yang tidak diinginkan.
2.3 Ciri Ciri Kelompok masyarakat desa dan Dampak Pendorong Eksklusivisme
Kelompok.

1. Homogenitas sosial adalah suatu kelompok yang mempunyai ciri yang sama
yang didasarkan atas letak geografis,adat istiadat,budaya,kebiasaan dan
kepercayaan yang sama
Contoh nya : masyarakat pedesaan pegunungan mayoritas punya profesi sebagai
petani.

2. Hubungan primer Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan


secara musyawarah. mulai masalah ² umum atau masalah bersama sampai
masalah pribadi. anggota masyarakat satu dengan yang lainnya saling mengenal
secara intim

3. Kontrol sosial yang ketat sebelum nya telah dikemukakan bahwa hubungan
pada masyarakat pedesaan sangat intim dan diutamakan sehingga setiap anggota
masyarakatnya saling mengetahui masalah yang di hadapi Anggota yang lain.

4.Gotong royong
Nilai² gotong royong pada masyarakat perdesaan tumbuh dengan subur dan
membudaya.senua masalah kehidupan dilaksanakan secara gotong royong,baik
dalam gotong royong murni maupun gotong royong timbal balik

5. Ikatan sosial
Setiap anggota masyarakat desa di ikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan
secara ketat bagi anggota yang tidak memenuhi norma dan yang sudah di
sepakati,akan di hukum dan dikeluarkan dari ikatan sosial dengan cara
menguncilkan.oleh karena itu,setiap anggota harus patuh dan taat melaksanakan
aturan yang di tentukan.

6.Magis religius
Adalah kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa bagi masyarakat desa sangat
mendalam.bahkan, setiap kegiatan kehidupan sehari-hari di jiwai bahkan
diarahkan kepadanya.sring kita jumpai orang Jawa mengadakan selamatan
selamatan untuk meminta rezeki

7. Pola kehidupan
Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris,baik pertanian,
perkebunan, perikanan,dan pertenakan .pada umum nya setiap anggota hanya
mampu melaksanakan salah satu bidang kehidupan saja.misalnya para
petani,bahwa pertanian merupakan satu satunya pekerjaan yang harus ia tekuni
dengan baik.

Dampak Positif
- Timbulnya keadaan dalam masyarakat yang dengan ketertutupannya
tersebut tetap dapat mempertahankan kebudayaan yang berada dalam
kelompoknya.
- Adanya anggapan bahwa dalam diri individu-individu bahwasanya
kelompok tersebut adalah kelompok yang paling baik dan wajib
dipertahankan.
- Mempunyai kemampuan untuk membedakan dirinya dengan orang lain di
sekitarnya.
- Adanya keyakinan yang teguh terhadap kelompoknya sehingga tidak
mudah terbawa arus yang dibawa oleh kelompok lain.

Dampak Negatif
- Adanya anggapan dalam diri individu bahwa kepentingan kelompoknya
ialah kepentingan yang paling utama di atas kepentingan lainnya.
- Individu cenderung tertutup dengan dunia luar dan sulit terpengaruh
budaya lain.
- Rawan terjadi konflik dalam internal kelompok.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapat dikatakan bahwa Eksklusivisme
Kelompok memang lebih cenderung untuk memisahkan diri dari masyarakat
atau tidak mau berinteraksi. Memiliki kemampuan untuk menyatakan emosi
berdasarkan pengalaman sendiri. Mereka mementingkan kebersamaan namun
tidak suka menonjolkan diri dan tidak suka akan pendapat orang tetapi hal ini
sudah menjadi suatu kebiasaan atau keturunan. Dilihat dari dampak,
Eksklusivisme Kelompok ini Hanya menguntungkan bagi pihak nya sendiri
agar tidak terbawa oleh kelompok lain dan lebih memperhatikan antar anggota
dalam kelompok nya sehingga semakin erat tetapi tidak menguntungkan bagi
pihak lain. Namun terkadang sering terjadi konflik dalam internal kelompok.
Bukti Fisik
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-eksklusivisme/amp/
2. Buku Paket Sosiologi untuk SMA/MA kelas lX kurikulum 2013 edisi
revisi 2016. Diakses 2 september

Anda mungkin juga menyukai