0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tamu mengenai survey hidrografi. Survey hidrografi adalah ilmu terapan yang berkaitan dengan pengukuran dan deskripsi fitur fisik perairan untuk keselamatan pelayaran dan pengembangan ekonomi. Metode survey batimetri meliputi mekanik, akustik, dan remote sensing menggunakan peralatan seperti echosounder tunggal maupun ganda.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
20220719_Tugas 07_Survei Pemetaan Laut II_4122318130002
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tamu mengenai survey hidrografi. Survey hidrografi adalah ilmu terapan yang berkaitan dengan pengukuran dan deskripsi fitur fisik perairan untuk keselamatan pelayaran dan pengembangan ekonomi. Metode survey batimetri meliputi mekanik, akustik, dan remote sensing menggunakan peralatan seperti echosounder tunggal maupun ganda.
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tamu mengenai survey hidrografi. Survey hidrografi adalah ilmu terapan yang berkaitan dengan pengukuran dan deskripsi fitur fisik perairan untuk keselamatan pelayaran dan pengembangan ekonomi. Metode survey batimetri meliputi mekanik, akustik, dan remote sensing menggunakan peralatan seperti echosounder tunggal maupun ganda.
FAKULTAS TEKNIK, PERENCANAAN, DAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS WINAYA MUKTI BANDUNG 2022 Survey batimetri adalah suatu kegiatan atau cara atau metode untuk mengetahui nilai ukuran kedalaman disuatu perairan. Metode survey batimerti metode mekanik, akustik dan remote sending Metode mekanik menggunakan sounding pole ayau tongkat penduga, tali perum Metode akustik menggunakan singlebeam echosounder atau multbeam Survey hidrografi merupakan cabang ilmu terapan yang berkaitan dengan pengukurab dan deskripsi fitur fisik laut, pesisir, danau dan sungai serta prediksi perubahannya dari waktu ke waktu. Untuk tujuan utama keselamatan pelayaran, termasuk pengembangan ekonomi, keamanan dan pertahanan, peneitian ilmiah, dan perlindungan lingkungan. Lebih luas pembahasannya Metode remote sensing menggunakan lidar batimetri, satellite-derived bathymetry (sudah cukup diperkenalkan) Single beam echosounder (SBES) merupakan perangkat lunak untuk penentuan kedalaman dengan mengukur selang waktu antara emisi pulsa/gelombang sonic atau ultra sonic dan kembalinya gema dari dasar laut. Tujuan utama dari SBES adalah untuk menghasilkan profil dasar laut vertikal yang kosisten dan beresolusi tinggi pada jejak gema. Untuk menetukan kedalaman menggunakan rumus Z=1/2 *t*c, dimana c adalah keepatan suara rata-rata di kolam air Dalam SBES terdiri dari 4 komponen utama yaitu: transmitter, transducer, receiver dan control dan display system. Dalam echodounder pemilihan frekuensi harus berdasarkan tujuan penggunaan peralatan untuk daerah dangkal atau yang memiliki kedalaman variative. Akurasi dari nilai kedalaman dari hasil pengukuran menggunakan echosunder merupakan fungsi dari beberapa faktor terutama faktor dari tipe echosounder yang digunakan maupun medium area yang disurvei Resolusi merupakan kemampuan untuk membedakan pantulan dari dua objek atau lebih yang saling berdekatan, dalam pengukuran kedalaman yang menjadi perhatian utama yaitu resolusi vertikal yang bergantung pada: Pulse Length (Panjang Pulsa), Sensitifitas dan Resolusi dari medium yang terekam dan Transmit Beam Width Untuk instalasi SBES Transduser dapat dipasang di bawah lambung atau dipasang di samping Haluan, transduser harus selalu dalam posisi aman, tetap dan berorientasi vertikal. Kalibrasi Echosounder adalah tugas rutin yang harus dilakukan untuk menyesuaikan peralatan agar diperoleh hasil kedalaman yang akurat. Kalibrasi dapat dilakukan dengan 3 Metode yaitu : a) Barcheck b) Sound Velocity Profiler Dalam pengukuran SBES tentunya akan terdapat beberapa kesalahan yaitu: Kesalahan Besar (Blunder), Kesalahan Sistematis, dan Kesalahan Acak. Blunder adalah terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan ini disebabkan oleh kesalahan yang dibuat oleh mesin kerusakan mekanis atau elektronik Kesalahan sistematis biasanya dihasilkan dari nilai offset saat pemasangan perlatan. Kesalahan ini mudah diidentifikasi dan dapat dihilangkan saat pengolahan data. Setelah menghilangkan blunder dan kesalahan sistematis, kesalahan acak akan tetap ada dan dapat dianalisis menggunakan teknik statistik. Sumber kesalahan pengukuran SBES yaitu: kemiringan dasar laut, perubahan kecepatan suara, pengaruh roll, dan false echo. Berapa faktor yang jadi perhatian dalam kecepatan survey yaitu: Lajur Rencana Survey, Kapal yang digunakan, Kemampuan deteksi dari echosounder dan Tipe Perairan yang akan disurvei. Pasang surut (pasut) merupakan Naik turunnya permukaan laut secara teratur, terutama disebabkan karena gaya tarik bulan dan matahari terhadap massa air laut (SNI 7646:2010).