Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMAD IZLIS

MODUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


TUGAS ANALISA MATERI : KB 4 MODUL 1 ( jurnal/artikel 1 )

Judul Artikel :

“PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21 DENGAN


MENGGUNKAN TEKNOLOGI WEB 2.0”

Komponen Analisa bahan ajar


a.   Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan
Ajar.
b.   Lakukan evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada Bahan Ajar.
c.   Tulislah kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada
Bahan Ajar.
d.  Kaitkan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama.

A. Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam


Bahan Ajar

 Project-based Learning

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang berpijak


pada teori belajar konstruktivistik. Strategi pembelajaran yang menonjol
dalam pembelajaran konstruktivistik antara lain adalah strategi belajar
kolaboratif, mengutamakan aktivitas siswa daripada aktivitas pengajarnya,
mengenai kegiatan laboratorium, pengalaman lapangan, studi kasus, pemecahan
masalah, panel diskusi, diskusi, brainstorming, dan simulasi (Ajeyalemi, 1993).

 Project-oriented Learning

Project-oriented learning melibatkan pebelajar dalam suatu poyek misalnya


proyek tersebut berupa sebuah produk, tapi tujuan utamanya bukan hasil dari
produk itu sendiri akan tetapi lebih mengutamakan pada proses dan dampak dari
pembelajaran tersebut. Karakter utama dari project-oriented learning adalah
bahwa proyek merupakan bagian dari tugas riset dan pengembagan di mana
prosesnya dibatasi oleh waktu, pebelajar secara individu maupun kelompok
diperkenalkan pada subyek, isi dan metodologi, untuk bekerja secara bebas.
(Eckstein 1978 dikutip kembali oleh Burdewick, 2003).
 Problem-Bbased Learning

Pendekatan pembelajaran berbasis Masalah (problem-based learning) ini mirip


pendekatan belajar berbasis proyek (project-based learning) yang awalnya
berakar pada pendidikan medis yang diterapkan pada pendidikan bidang
kedokteran (Kamdi, 2008). Karena model project-oriented learning dan
problem-based learning memiliki kemiripan sehingga dalam beberapa literatur,
istilahnya sering kali dipertukarbalikkan

 Cooporative Learning

Model pembelajaran kooperatif (cooperativelearning) merupakan model


pembelajaran berkelompok dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk saling
memotivasi di antara sesama anggota kelompok agar mendapatklan hasil beajar
secara maksimal.

B. Evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada artikel tersebut.

Dengan pemanfaatan teknologi web 2.0, proses penciptaan, penyebaran dan


penyimpanan, serta pemanggilan kembali terhadap setiap informasi yang
bermanfaat dapat dilakukan dengan mudah.

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi semakin


mempermudah kita dalam mendapatkan informasi untuk memperkaya ilmu dan
pengetahuan, dalam proses belajar mengajar di era pengetahuan ini.

Refleksinya setelah membaca paparan pada artikel tersebut semoga kita sebagai
guru bisa memaksimalkan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi
kemajuan teknologi yang ada, agar segala proses pembelajaran bisa lebih
bervariasi dan yang tidak kalah penting adalah agar tidak tertinggal jauh oleh
siswa dalam penggunaan teknologi yang ada. Peran sentral guru berubah
menjadi fasilitator, peran teknologi informasi dalam proses manajemen
pengetahuan tidak terbantahkan lagi, sehingga satu keharusan meskipun
teknologi informasi bukanlah yang utama.

C. Tulislah kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi


pada Bahan Ajar.

Kelebihan :
Artikel pengembangan model pembelajaran abad 21 dengan menggunkan
teknologi web 2.0 diatas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca. Sudah tersusun secara sistematis. Artikel diatas juga menggunakan
teori dasar yang sudah beragam dan relevan sesuai dengan permasalahan yang
dikemukan penulis.
kekurangan :
Sebaiknya pendapat penulis sendiri ditambahkan, untuk memperjelas pendapat
ahli sehingga pembaca lebih mudah memahami pembahasan.

D.    Kaitkan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama.


Dalam menghadapi tantangan generasi Z di bidang keagamaan melalui dunia
maya dengan banyaknya konten keagamaan yang bermuatan radikal dan
intoleransi, dimana Konten-konten tersebut sangat efektif untuk mempengaruhi
pikiran dan tindakan anak. Apalagi materi keagamaan yang disampaikan dalam
konten konten tersebut seolah benar dan lurus karena menggunakan ayat dan
hadits terlebih konten disampaikan dengan cara dan metode yang memikat dan
menyentuh emosi. Untuk selanjutnya peran guru lah yang seharusnya dapat
meredam generasi Z dan alpha agar tidak terbius oleh kecanggihan zaman yang
sudah menggunakan teknologi yang terkini.

Anda mungkin juga menyukai