PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia didunia merupakan anugerah dari Allah
SWT. Dengan segala pemberiannya manusia dapat mengecap segala
kenikmatan yg bias dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah
tersebut kadangkala manusia lupa dengan dzat Allah SWT yg telah
memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu
bimbingan sehingga didalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan
bimbingan Allah SWT. Hidup yg dibimbing syariah akan melahirkan
kesadaran untuk berprilaku yg sesuai dengan tuntutan Allah dan
Rasulnya yg tergambar dalam hukum Allah yg normative dan deskriptif
(Quraniyah dan Kauniyah).
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian syariah
Kata syariah merupakan pengindonesiaan dari kata arab,yakni
as-syari’ah. Ditinjau dari sudut etimologi (Bahasa) syariah
bermakna jalan menuju sumber air. Orang arab tidak menyebut
sumber tersebut dengan sebutan syari’ah kecuali jika sumber
tersebut airnya berlimpah dan tidak pernah kering. Dalam Bahasa
arab, syara’a berarti nahaja (menempu) awdhaha (menjelaskan),
dan bayyana al-masalik (menunjukan jalan). Syara’a lahum-
yasyra’u-syar’an berarti sanna (menetapkan). Syariah dapat juga
berarti madzhab (mazhab) dan thariqah mustaqimah (jalan lurus).
Dalam istilah syariah sendiriberarti agama yg ditetapkan oleh
Allah SWT untuk hamba-hambanya yg terdiri dari berbagai hukum
dan ketentuan yg beragam. Hukum-hukum dan ketentuan
tersebut disebut syariah karena memiliki konsitensi atau
kesamaan dengan sumber air minum yg menjadi sumber
kehidupan bagi makhluk hidup. Dengan demikian, syariah dan
agama mempunyai konotasi yg sama, yaitu berbagai ketentuan
dan hukum yg ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-hambanya.
Karena itu, syariah adalah agama yg diturunkan oleh Allah SWT
kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW untuk mengatur
hubungan manusia dengan penciptanya, diri sendiri, dan
sesamanya.