Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Pengaruh Keefektifan Air Rebusan Daun Sirih Merah pada Ibu Postpartum
dengan Luka Perineum
Jurnal pertama yang dianalisa yaitu jurnal penelitian dari Teti Rostika yang memperoleh hasil
rata-rata waktu penyembuhan luka perineum kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan
penggunaan air rebusan adalah 5,80 hari sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan perlakuan yaitu 7,80 artinya bahwa kelompok eksperimen lebih cepat 2 hari
dibandingkan dengan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik dengan uji t independen
dengan α= 0,05 diperoleh p value = 0,001 yang berarti p value< 0,05, dengan demikian maka
terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun sirih merah terhadap waktu penyembuhan
luka perineum di Klinik Aster Kabupaten Karawang tahun 2020. Hasil ini sejalan dengan
hasil penelitian dari 7 artikel lain yang dianalisa. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Nurul Aini yang mengungkapkan rata-rata waktu yang dibutuhkan kelompok intervensi untuk
penyembuhan luka perineum yaitu 3,00 hari dengan kisaran 2-5 hari sedangkan kelompok
control yaitu 5,28 hari dengan kisaran 3-6 hari. Uji analisis yang digunakan pada penelitian
ini yaitu uji Wilxcon dan didapatkan hasil p-value 0,001 < α 0,005 maka terdapat pengaruh
pemberian rebusan daun sirih merah terhadap penyembuhan luka perineum.
Sampel yang digunakan yaitu ibu postpartum yang memiliki luka perineum. Metode
eksperimen yangdilaksanakan yaitu penggunaan air rebusan daun sirih merah untuk
pembersihan area luka perineum atau vulva hygiene. Ibu nifas atau postpartum diberi 200 ml
air hasil rebusan 4-5 lembar daun sirih merah yang digunakan untuk mencebok pada pagi,
siang, dan sore selama 7 hari. Rebusan daun sirih merah dapat mempercepat penyembuhan
luka perineum karena daun tersebut memiliki khasiat sebagai antiseptic.

5.2 Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh keefektifan air rebusan daun
sirih merah pada ibu postpartum dengan luka perineum. rebusan daun sirih merah lebih
efektif dalam penyembuhan luka perineum daripada perawatan luka bersih kering. Selain itu,
apabila dibandingkan dengan betadin, ternyata air rebusan daun sirih merah lebih efektif
dalam penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Hal ini disebabkan karena daun sirih
merah memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, alkaloid, tannin, dan minyak atsiri yang
terutama bersifat antimikroba. Selain itu kandungan flavonoid daun sirih merah memiliki
kemampuan untuk percepatan periode epitelisasi daerah luka, sehingga dapat mempercepat
penyembuhan luka. Hasil penelitian ini yang menggunakan metode literature review dapat
dijadikan bahan penelitian selanjutnya mengenai gambaran pengaruh keefektivan air rebusan
daun sirih merah dalam penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang perlu diketahui
lebih mendalam.

5.3 Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan penelitian ini yaitu merupakan penelitian yang menggunakan metode sistematik
literature review gambaran pengaruh keefektivan air rebusan daun sirih merah dalam
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang sumbernya dari pengumpulan data primer
dan sekunder. Penulisan penelitian ini membahas hasil penelitian dari jurnal internasional
yang bisa menjadikan sebuah wawasan yang bermanfaat bagi pelaksanaan asuhan
keperawatan yang berkualitas, berfokus juga kepada pemenuhan kebutuhan pasien yang
diprioritaskan. Keterbatasan penulisan penelitian ini yaitu

Anda mungkin juga menyukai