Anda di halaman 1dari 33

UKURAN JENJANG (BENCH)

FUNGSI LEBAR BENCH


TEMPAT PEKERJAAN PENGGALIAN (ALAT BERAT,
JALAN PENGANGKUTAN, DSB).

LEBAR BENCH
(ARMY ENGINEERS CORP) TH. 1967, DIMANA

Wmin = Y + We + Ls + G + Wb
Dimana : Untuk Pemboran, Peralatan angkut,
Panjang Power shovel, floor cutting radius from
backhoe dan lebar untuk broken ore

CONTOH SOAL

Melinkov dan Chevnokoy
1. Untuk Lapisan lunak
B = 2R + C + CL + L, dimana :
B = Lebar jenjang.
R = digging radius dari alat muat.
C = Jarak sisi jenjang broken material ke garis
tengah
L = lebar yang disediakan untuk safety, biasanya
selebar dump truck (meter).
Popov

YOUNG
(Elements of mining)

E.P. Pfleider
(Surface mining)

Hustrulid
(Open pit mine planning n design)
PENAMPANG JENJANG KERJA
FUNGSI
JENJANG PENANGKAP
JENJANG GANDA
GEOMETRI JENJANG PENANGKAP
JENJANG
LEBAR JENJANG PENANGKAP 2/3 DARI TINGGI
BENCH setidaknya 1/3 NYA
KEMANTAPAN
LERENG
LERENG
1. Lereng kerja (working slope).
2. Lereng akhir (final slope).
3. Lereng tambang (pit slope).

Terdapat lereng batuan dan lereng tanah


dibedakan oleh parameter material dan
penyebab longsorannya.
FAKTOR-FAKTOR
KEMANTAPAN LERENG
1. Lokasi, arah, frekuensi, kekuatan dan
karakteristik dari bidang yang lemah.
2. Keadaan tegangan alamiah.
3. Konsentrasi lokal dan tegangan.
4. Karakteristik mekanik dari massa batuan/
tanah.
5. Iklim terutama jumlah hujan di daerah tropis.
6. Geometri lereng.
KESEIMBANGAN BARU
Proses degradasi (pengurangan beban) dalam
bentuk longsoran-longsoran akibat adanya
pengangkatan, penurunan, penggalian,
penimbunan, erosi dan aktifitas lainnya.

Dalam keadaan diam alami bekerja tegangan2


vertikal, horizontal dan tekanan air pori, sementara
sifat asli material : sudut geser alam, gaya kohesi
dan bobot isi. Berguna untuk lakukan analisis
lereng.
3 PENDEKATAN
KESTABILAN LERENG
1. Pendekatan mekanika batuan (mekbat).
2. Pendekatan mekanika tanah (mektan).
3. Dan kombinasi keduanya.
METODA ANALISIS
KESTABILAN LERENG
1. Metoda analitik.
2. Metoda grafik.
3. Metoda keseimbangan limit.
4. Metoda elemen hingga (numerik).
5. Elemen Diskret.
6. Elemen batas.
7. Teori blok.
8. Sistem pakar.
SAFETY FACTOR
Perbandingan gaya-gaya yang menahan
terhadap gaya-gaya yang menggerakkan bernilai
lebih besar satu (>1).
TAHAPAN ANALISIS
1. Rancangan awal termasuk penyelidikan
geoteknik hingga konstruksi.
2. Tahapan studi struktur massa batuan.
3. Studi karakteristik geomekanik.
4. Studi kondisi hidroulik.
5. Permodelan perhitungan model kemantapan
lereng.
6. Perbaikan dan pemantauan kemantapan lereng.
Gerakan massa tanah/
batuan
Klasifikasi
Berpindahnya massa material pada arah tegak
(vert), mendatar (horizontal) atau miring (incline)
dari kedudukan semula.
(M.M Purbo Hadiwidjoyo, 1992)
Diantaranya :
Longsoran (sliding), runtuhan (failing),
nendatan, amblasan (subsidence), rayapan
(creep)/ retakan, aliran (flow) dan gerakan
kompleks.
Longsoran : Material yang bergerak, seolah-olah
dengan tiba-tiba meluncur ke bawah
Runtuhan : Material seakan-akan jatuh bebas,
seperti massa batuan pada dinding yang curam
(mendekati tegak) yang jatuh tiba-tiba.
Nendatan : Material yang tersangkut merupakan
massa yang belum terlepas dari ikatannya, jadi
seperti gumpalan-gumpalan besar.
Amblasan : sudah jelas.
Rayapan : Material bergerak secara perlahan-lahan.
Aliran : campuran gerakan dan transportasi massa
material.
RUNTUHAN
NENDATAN
MODEL BLOK UNTUK FLOATING ZONE
FLOATING ZONE 2 BARIS
(+ 60)
FLOTING CONE 3 BARIS
(+80)
FLOATING CONE4BARIS
(+96)
FLOATING CONE 5 BARIS
(+96)
FLOATING CONE 6 BARIS
(108)
KESIMPULAN
PADA BARIS KE-6 FLOATING CONE (KERUCUT
MENGAMBANG), ADALAH KEDALAMAN
MAKSIMAL OPEN PIT, JIKA KE BARIS-7,
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN TURUN, AKIBAT
BIAYA STRIPPING MENINGKAT.

Anda mungkin juga menyukai