Anda di halaman 1dari 125

PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS

PEDOMAN
PENGEMBANGAN
ORIENTASI MOBILITAS,
SOSIAL, DAN
KOMUNIKASI
PESERTA DIDIK
TUNANETRA

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
DAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN KHUSUS
JAKARTA 2021

iii
PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS
PEDOMAN PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS,
SOSIAL, DAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK
TUNANETRA

Tim Penyusun Modul


Pengarah:
Dr. Samto – Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus

Penanggung Jawab Program:


Aswin Wihdiyanto, ST, MA – Koordinator Fungsi Penilaian

Penanggung Jawab Teknis Koordinator Kegiatan


Dr. Baharudin, M.Pd. Anggia Ayu Sebrina, M.Pd.
Dr. Ngadirin, M.Ed.

Kontributor Naskah Editor/Layouter


Atfal Fadloli, M.Pd Dwi Anik Maritasari, S.Pd., Gr..
Lina Marliyani,S.Pd Rani Dewi Pramesti, S.Pd.
Drs. Irham Hosni, M.Pd. Anggia Ayu Sebrina
Tita Srihayati, M.Phil. SNE
Dra. Cucu Nuraeni
David Eka Wardoyo, S.Pi
Sri Sukarti, S.Pd., MA.
Premi Subroto Dwi Utomo,S.Pd

ISBN: ……………………….

Cetakan ke-…..: Tahun 2021

@Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus

iv
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

KATA PENGANTAR

TBA

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................iv

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................................6

A. Latar Belakang.......................................................................................................................................6
B. Landasan................................................................................................................................................8
C. Tujuan....................................................................................................................................................8
D. Ruang Lingkup......................................................................................................................................9
BAB II PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS, SOSIAL, DAN KOMUNIKASI.........................10

A. Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas..............................................................................10


B. Pengembangan Keterampilan Sosial...................................................................................................11
C. Pengembangan Keterampilan Komunikasi.........................................................................................11
D. Kompetensi dan Penjabaran kompetensi.............................................................................................12
E. Sarana dan Prasarana...........................................................................................................................25
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN OMSK...........................................................40

A. Prinsip Pelaksanaan.............................................................................................................................40
B. Rambu-rambu pelaksanaan.................................................................................................................41
C. Prosedur Pelaksanaan..........................................................................................................................42
D. Program Pelaksanaan Pengembangan Keterampilan OMSK..............................................................47
E. Keterampilan Sosial Untuk Tunanetra................................................................................................89
F. Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra.....................................................................................103
BAB IV PENILAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN OMSK...............................111

A. Pengertian Penilaian..........................................................................................................................111
B. Ruang Lingkup Penilaian..................................................................................................................111
C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian......................................................................................................112
D. Teknik dan Instrumen Penilaian........................................................................................................112
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................................114

GLOSARIUM......................................................................................................................................................115

LAMPIRAN.........................................................................................................................................................117

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya ketunanetraan pada seorang anak akan menyebabkan adanya 3 (tiga) keterbatasan
pokok yaitu: Keterbatasan dalam konsep,keterbatasan interaksi dengan lingkungan dan
keterbatasan dalam mobilitas. Ketiga keterbatasan ini merupakan hal yang harus diatasi,
bila tidak tunanetra akan mengalami ketidakmampuan mengembangkan diri di berbagai
bidang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup. Untuk itu tunanetra
membutuhkan keterampilan kompensatoris yaitu keterampilan yang
mampumengkompensasi keterbatasan yang dimiliki. Keterampilan kompensatoris
mengandung tiga hal yang saling mendukung dan melengkapi yaitu “Pengembangan
Keterampilan Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi (OMSK)“.

Bagaimana hubungan ketiga keterbatasan tunanetra tersebut dengan keterampilan


kompensatoris, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman.

Penglihatan seseorang memegang peranan penting dalam mendapatkan informasi dari


lingkungan. Apabila penglihatan seseorang hilang maka saluran utama di dalam
memperoleh informasi dari lingkungan akan hilang. Hal ini berakibat adanya
hambatan di dalam memperoleh pengalaman baru yang beraneka ragam.

Dengan hilangnya penglihatan, tunanetra dalam memperoleh informasi


menggantungkan pada indera lain yang masih berfungsi. Indera pendengaran,
perabaan, penciuman, pengecap dan pengalaman kinestesis adalah saluran keindraan
yang cukup penting, akan tetapi indera di luar penglihatan ini sering tidak dapat
mengamati dan memahami sesuatu objek di luar jangkauan fisiknya. Dengan kata lain
objek yang beradadi luar jangkauannya secara fisik tidak akan berarti bagi tunanetra.

2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan

Penguasaan diri dan lingkungan, akan lebih efektif melalui penglihatan bila
dibandingkan dengan indera lainnya baik secara sendiri maupun dengan gabungan
dari beberapa indera. Adanya ketunanetraan pada seseorang menyebabkan adanya

7
keterpisahan seseorang dengan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial dalam batas-
batas tertentu.

Keterpisahan dengan lingkungan fisik maupun sosial menyebabkan adanya kepasifan


pada tunanetra. Gerakan yang sebagaimana dilakukan oleh orang awas sejak kecil
dalam mendekatkan diri dengan lingkungannya, tidak terjadi pada tunanetra.

Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan untuk mendekatkan


diri dengan lingkungan, yang pada gilirannya akan menyebabkan pula hilangnya
keinginan untuk berinteraksi dengan lingkungan.

Di dunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan meniru. Meniru akan
lebih efektif dikuasai dengan melihat. Tiadanya penglihatan pada seseorang maka
banyak aktivitas yang tidak bisa dilakukan dan menyebabkan tunanetra frustasi.
Untuk itu tunanetra membutuhkan keterampilan kompensatoris pengembangan
keterampilan OMSK. Untuk anak awas keterampilan OMSK bisa dipelajari secara
tidak disengaja (insidentil) dengan cara meniru. Tetapi OMSK untuk tunanetra
membutuhkan pembelajaran yang dirancang dengan sengaja dan terstruktur.

3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat (Mobilitas)

Keterbatasan dalam berpindah tempat bagi tunanetra merupakan akibat langsung dari
ketunanetraan itu sendiri. Keanekaragaman informasi dan keanekaragaman
pengalaman akan diperoleh bila seseorang dapat berpergian dengan bebas dan
mandiri. Untuk terciptanya interaksi dengan lingkungan fisik maupun sosial
dibutuhkan adanya kemampuan berpindah-pindah tempat. Semakin mampu dan
terampil seorang tunanetra melakukan mobilitas semakin berkurang hambatan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan penjabaran keterbatasan yang dimiliki
tunanetra diatas maka jelaslah bagaimana pentingnya pengembangan keterampilan
OMSK bagi tunanetra.

8
B. Landasan
1. Undang-undang no 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas

2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2020 tentang Akomodasi yang layak bagi peserta
didik disabilitas

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan


Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun


2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No.10/D/KR/2017


tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Struktur Kurikulum dan Pedoman
Implementasi Kurikulum 13 Pendidikan Khusus.

C. Tujuan
Penyusunan buku ini bertujuan untuk:

1. Membantu memberikan pemahaman pentingnya orientasi mobilitas, sosial dan


komunikasi bagi tunanetra;

2. Pedoman pelaksanaan pengembangan keterampilan orientasi mobilitas, sosial dan


komunikasi;

3. Memberikan layanan yang optimal kepada tunanetra.

9
D. Ruang Lingkup
Dalam buku pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi, mobilitas, sosial
dan komunikasi berisi:

1. Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, landasan,dan ruang lingkup.

2. Pengembangan keterampilan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi berisi tentang


pengertian, tujuan, ruang lingkup, prinsip rambu-rambu.

3. Kompetensi dan penjabaran kompetensi.

4. Langkah-langkah pelaksanaan program pengembangan keterampilan orientasi


mobilitas, sosial dan komunikasi, berisi tentang langkah-langkah program
pengembangan keterampilan OMSK.

5. Penilaian

6. Penutup.

10
BAB II
PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS, SOSIAL, DAN KOMUNIKASI

A. Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas


Pengembangan keterampilan OMSK adalah sejumlah keterampilan yang dibutuhkan
tunanetra untuk menutupi atau mengganti keterbatasan sebagai akibat langsung dari
adanya hambatan penglihatan. Pengembangan OMSK adalah keterampilan yang
dibutuhkan setiap orang untuk bisa akses dan berinteraksi dengan lingkungannya.

1. Pengertian

Pengembangan keterampilan kemampuan orientasi mobilitas adalah merupakan satu


kemampuan, kesiapan dan mudahnya bergerak dari satu posisi/ tempat ke satu posisi/
tempat lain yang dikehendaki dengan baik, tepat, efektif, dan selamat.

2. Tujuan

Tujuan Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas bagi peserta didik adalah


mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal maupun tidak dikenal dengan
efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan orang lain.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup program pengembangan keterampilan orientasi mobilitas diarahkan


pada rangkaian aktifitas yang harus dilalui tunanetra sebagai berikut:

a. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas.

b. Prinsip dan komponen orientasi

c. Pengembangan motorik kasar

d. Kesadaran ruang

e. Pengembangan konsep tubuh

f. Keterampilan teknik pra tongkat

g. Keterampilan teknik tongkat

h. Bepergian dengan mandiri di lingkungan yang dikenal dan tidak dikenal

11
B. Pengembangan Keterampilan Sosial
1. Pengertian

Kemampuan sosial merupakan gambaran hubungan antar manusia dan lingkungannya


serta perilaku manusia dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri
tanpa banyak dibantu orang lain.

2. Tujuan

Tujuan akhir dari pengembangan kemampuan keterampilan sosial adalah tunanetra


mampu melakukan aktifitas dalam kehidupan seharihari sehingga peserta didik
mampu berinteraksi, beradaptasi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan pribadi dan
sosial di lingkungan keluarga di sekolah dan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan Keterampilan kemampuan sosial diarahkan pada


keterampilan beraktifitas sehari-hari yang terdiri dari:

a. Aktifitas dan fungsi aktifitas kehidupan sehari-hari.

b. Berintegrasi secara sosial.

c. Hubungan pribadi dan keluarga yang sehat.

d. Mengatur diri dan rumah secara logis.

e. Menyadari pentingnya keselamatan dalam rumah.

f. Mengurangi ketergantungan pada orang lain.

g. Pengembangkan citra diri yang positif.

C. Pengembangan Keterampilan Komunikasi


1. Pengertian

Pengembangan keterampilan komunikasi pada tunanetra menekankan pada


bagaimana tunanetra dapat mengkomunikasikan secara lisan pikiran dan maksudnya
dengan ekspresif dan menarik kepada orang lain. Banyak tunanetra
mengkomunikasikan pikiran dan maksudnya tidak ekspresi dan tidak menarik. Hal ini
bukan berarti tunanetra tidak bisa melakukannya, tetapi tidak mendapatkan latihan
contoh dari lingkungannya karena ketunanetraannya.

12
2. Tujuan

Tujuan akhir dari pengembangan keterampilan komunikasi adalah mampu bersikap


baik dan benar dalam berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat secara ekspresif
menyenangkan baik menggunakan alat komunikasi manual maupun elektronik.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan keterampilan komunikasi untuk peserta didik tunanetra


ditujukan sebagai berikut:

a. Prinsip komunikasi lisan

b. Komunikasi tulisan

c. Komunikasi isyarat

d. Alat bantu komunikasi elektronik dan manual

D. Kompetensi dan Penjabaran kompetensi


1. Pengembangan Keterampilan Orientasi dan Mobilitas untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1. Gambaran tubuh

1.1 Menjelaskan nama-


nama bagian tubuh • Menyebut nama-nama bagian tubuh dari rambut
sampai ke ujung kaki
• Menyebutkan nama-nama bagian tubuh depan
dan belakang
• Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

1.2 Menunjukkan Lokasi • Menemutunjukkan tiap-tiap bagian tubuh


bagian-bagian tubuh
• Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada di
kepala
• Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada di
badan
• Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada di
kaki

1.3 Melakukan gerakan • Melakukan gerakkan kepala dan leher


bagian-bagian tubuh
• Melakukan gerakkan lengan siku
• Melakukan gerakkan jari dan pergelangan

13
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

tangan
• Melakukan gerakkan pinggul
• Melakukan gerakkan paha
• Melakukan gerakkan lutut
• Melakukan gerakkan kaki
• Melakukan gerakkan pergelangan kaki

1.4 Menjelaskan fungsi dan • Menjelaskan fungsi tiap bagian tubuh dari
bagian tubuh rambut sampai kaki
• Melakukan aktifitas dengan memfungsikan
bagian-bagian tubuh tertentu

1.5 Menghubungkan antar • Menghubungkan antar bagian tubuh sendiri


bagian-bagian tubuh
• Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
tubuh orang lain
• Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
bagian tubuh binatang
• Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
objek-objek di sekitarnya.

2. Keterampilan motorik,
kesadaran ruang dan
lingkungan.

2.1 Melakukan gerakan


Tidur • Melakukan gerakan tidur terlentang
• Melakukan gerakan tidur miring
• Melakukan gerakan tidur telungkup

2.2 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan berguling ke kiri


berguling
• Melakukan gerakan berguling ke kanan
• Melakukan gerakan berguling dari telentang
• Melakukan gerakan berguling dari posisi
telungkup ke telungkup
• Melakukan gerakan berguling dari posisi miring
ke posisi miring

2.3 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan duduk di lantai


duduk
• Melakukan gerakan duduk di kursi

14
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

• Melakukan gerakan duduk dengan posisi bersila


• Melakukan gerakan duduk dengan kaki lurus ke
depan (selonjor)

2.4 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan posisi merangkak


merangkak
• Melakukan gerakan merangkak maju
• Melakukan gerakan merangkak mundur
• Melakukan gerakan merangkak menirukan
gerakan binatang

2.5 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan berdiri sempurna


berdiri
• Melakukan gerakan berdiri dengan satu kaki
• Melakukan gerakan berdiri dengan kaki dan
tangan di angkat (posisi pesawat terbang)

2.6 Melakukan latihan • Membedakan permukaan yang berbeda yaitu


perabaan kasar, halus, lembek, panas dan dingin.
• Membedakan berbagai bahan yaitu sutera, katun,
dan wol.
• Membedakan berjalan diberbagai permukaan
seperti rumput, aspal, tanah, kerikil.
• Membedakan ukuran yaitu panjang dan pendek.
• Membedakan bentuk yaitu lingkaran, segitiga,
segiempat dsb.
• Membedakan hubungan dua objek atau lebih.

2.7 Melakukan latihan • Menyebutkan jenis suara


pendengaran
• Menyebutkan lokasi suara
• Membedakan suara
• Merespon terhadap suara

2.8 Melakukan latihan • Membedakan dan menunjukkan


Penciuman • Menunjukkan jenis bau-bauan
• Membedakanjenis bau-bauan
• Menunjukkan lokasi bau-bauan
• Merespon terhadap bau-bauan

15
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.9 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan jalan sempurna


berjalan

2.10 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan lari dengan bimbingan guru


lari
• Melakukan gerakan lari tanpa bimbingan guru
• Melakukan gerakan lari dengan pengarah

2.11 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan Jongkok sempurna


jongkok
• Melakukan gerakan jongkok sempurna dan
lompat ke depan
• Melakukan gerakan jongkok sempurna dan
melompat ke belakang

2.12 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan loncat dari atas ke bawah


meloncat dengan bimbingan guru
• Melakukan gerakan loncat dari atas ke bawah
tanpa bimbingan guru
• Melakukan gerakan loncat dari bawah ke atas

2.13 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan melompat sempurna


melompat
• Melakukan gerakan melompat dengan satu kaki
• Melakukan gerakan melompat menirukan katak

2.14 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan menendang bola


koordinasi
• Melakukan gerakan memukul
• Melakukan gerakan menarik
• Melakukan gerakan mengambil
• Melakukan gerakan menangkap

2.15 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan berjalan dengan satu kaki


Keseimbangan
• Melakukan gerakan berjalan dengan jarai kaki
• Melakukan gerakan berjalan di atas papan titian

2.16 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan mengelillingi ruangan


dengan mengeksplorasi
• Melakukan gerakan mencari objek di ruang atau
lingkungan

16
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

di lingkungan
• Melakukan gerakan mengikuti sumber bunyi
• Melakukan gerakan mengambil objek

3. Konsep dasar orientasi dan • Menjelaskan arti orientasi


mobilitas
• Menjelaskan arti mobilitas
• Menjelaskan manfaat O&M

4. Prinsip dan komponen


keterampilan orientasi

4.1 Menetapkan posisi diri • Menetapkan dimana dirinya


dengan menggunakan
indera yang masih • Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya
berfunsi • Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke
tujuan

4.2 Menggunakan • Menemukan landmark


komponen keterampilan
• Menemukan clue
orientasi
• Menggunakan kompas
• Menetapkan sistem penomoran
• Menetapkan sistem pengukuran

5. Tehnik pra tongkat


5.1 Melakukan bepergian • Melakukan gerakan dasar
dengan teknik • pendampingan awas
pendamping awas di
lingkungan dekat • Melakukan teknik jalan sempit
sekolah • Melakukan teknik melewati pintu:
 Pintu terbuka kanan mendekat
 Pintu terbuka ke arah kanan
menjauh
 Pintu membuka ke kiri mendekat
 Pintu membuka ke kiri menjauh
 Pintu terbuka otomatis digeser
• Melakukan teknik pindah pegangan
• Melakukan teknik berbalik arah

17
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

• Melakukan teknik cara duduk


• Duduk di kursi dengan meja
• Duduk di kursi tanpa meja
• Melakukan teknik naik turun tangga
• Melakukan teknik escalator dan elevator
• Melakukan teknik masuk dan keluar mobil
• Melakukan teknik menerima dan menolak
ajakan
• Melakukan teknik penggunaan kamar kecil

5.2 Bepergian dengan • Melakukan teknik menyilang tangan di atas


teknik melindungi diri di (upper hand)
lingkungan sekolah
• Melakukan teknik menyilang tangan ke bawah
(lower hand)
• Melakukan teknik merambat (trailling)
• Melakukan teknik tegak lurus dengan benda
(squaring off)
• Teknik mencari benda jatuh (drop objek)

5.3 melakukan orientasi • Melakukan gerakan mengelilingi ruangan


ruang
• Melakukan gerakan menjelajahi ruangan
• Menemutunjukkan letak benda di ruangan

6. Teknik Tongkat
6.1 Penggunaan teknik • Menjelaskan tentang tongkat.
tongkat di lingkungan • Menggunakan tongkat ada saat berjalan dengan
terbatas pendamping awas
• Menyimpan tongkat waktu tidak dipergunakan
• Menggunakan teknik tongkat
• Menggunakan teknik tongkat waktu turun-naik
tangga
• Menggunakan teknik trailling dengan tongkat
• Menggunakan teknik mendeteksi
objek-rintangan
• Menggunakan teknik sentuhan (touch)
• Menggunakan teknik dua sentuhan

18
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

(two touch)
• Menggunakan teknik dua sentuhan waktu
menelusuri shore line/ garis pengarah
• Menggunakan teknik dorong (Pussing Slide
Technique)

6.2 Teknik tongkat di • Menetapkan posisi jalan dan bagian jalan


lingkungan sekitar
• Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
sekolah
• Berjalan di antara blok di lingkungan sekolah
• Melakukan bepergian di daerah dengan kondisi
jalan, dan letak rumah yang tidak teratur
• Membaca dan membuat peta
lingkungan
• Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
• Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum

6.3 Teknik tongkat di • Menetapkan posisi jalan dan bagian jalandi


lingkungan perumahan lingkungan perumahan
• Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
• Berjalan di antara blok di lingkungan perumahan
• Membaca dan membuat peta
• lingkungannya
• Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
• Menyeberang jalan di lampu penyeberangan
• Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum

6.4 Penggunaan teknik • Engineman tehnik meminta bantuan


tongkat di lingkungan
• Menyebrang jalan dengan teknik tongkat
perkotaan
• Melakukan berjalan di antara blok di perumahan
• Melakukan bepergian di daerah dengan kondisi
jalan, dan letak rumah yang tidak teratur
• Membaca dan membuat peta lingkungannya
• Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
• Melakukan (drop off) diturunkan dalam satu

19
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

tempat dan kembali ke rumah/ tujuan yang telah


ditentukan

6.5 Penggunaan teknik • Menggunakan teknik meminta bantuan kepada


tongkat di pusat orang lain
perbelanjaan
• Menggunakan teknik tongkat saat berkendaraan
umum
• Menggunakan teknik tongkat di saat
menyeberang jalan
• Menggunakan teknik tongkat di pusat
perbelanjaan/ mall
• Menggunakan teknik tongkat di pasar tradisional
• Membaca dan membuat peta lingkungan pusat
perbelanjaan
• menemutunjukkan toko dan nomor toko sebagai
tujuan

6.5 Penggunaan teknik • Menggunakan teknik meminta bantuan kepada


tongkat di pusat orang lain
perbelanjaan
• Menggunakan teknik tongkat saat berkendaraan
umum
• Menggunakan teknik tongkat di saat
menyeberang jalan
• Menggunakan teknik tongkat di pusat
perbelanjaan/ mall
• Menggunakan teknik tongkat di pasar tradisional
• Membaca dan membuat peta lingkungan pusat
perbelanjaan
• menemutunjukkan toko dan nomor toko sebagai
tujuan

20
2. Pengembangan Keterampilan Sosial Untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1. Kesehatan Pribadi
1.1 Memelihara kesehatan pribadi • Melakukan mandi sendiri
• Mencuci dan mengeringkan tangan
• Mencuci dan mengeringkan kaki
• Menggosok gigi
• Menggunakan kamar mandi (toilet)
• Menggunakan deodoran
• Memakai sepatu dan sandal
• Memotong kuku
• Mencuci rambut dan menyisir
• Merias diri (make up)

1.2 Merawat dan memelihara • Mencuci dengan cara manual


pakaian
• Mencuci dengan menggunakan mesin cuci
• Melipat pakaian
• Menyetrika pakaian
• Menyimpan pakaian
• Memilih pakaian yang tepat
• Menandai pakaian

2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor • menyalakan kompor (minyak, gas, kayu
(minyak, gas, kayu bakar, arang, bakar, arang, briket)
briket) • Merawat kompor

2.2 Menyiapkan makanan • Memilih bahan makanan yang sehat


• Memotong bahan makanan
• Mengupas bahan makanan
• Memasak bahan makanan
• Menggoreng bahan makanan
• Mengontrol kematangan makanan

21
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

• Menghidangkan makanan
• Menyimpan makanan.

2.3 Menggunakan etika di meja • Melakukan cara duduk


makan
• Menyimpan dan menggunakan serbet
• Menggunakan peralatan di meja
makan
• Mengorientasi meja makan
• Menggunakan etika di meja makan
• Menuangkan air kedalam gelas
• Menata makanan di meja makan.
• Menyiapkan hidangan untuk tamu/keluarga
• Menyajikan makanan dan minuman
• Melakukan cara makan dan minum
 Makan dengan tangan
 Makan dengan sendok dan garpu
 Minum dengan gelas
 Minum dengan botol
 Melakukan tata cara makan di tempat
pesta

2.4 Membersihkan dan merawat • Menggunakan lampu (listrik, petromak,


perabot rumah tangga lampu minyak)
• Membersihkan perabot rumah tangga
• Membersihkan langit-langit
• Membersihkan kaca jendela dan pintu
Menyapu lantai.
• Mengepel lantai
• Menata mebel

2.5 Membersihkan dan • Membersihkan halaman.


merawat halaman rumah • Merawat tanaman
• Merawat alat-alat berkebun
• Merawat hewan peliharaan

22
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 Memperbaiki pakaian • Mamasukan benang ke jarum


sederhana
• Memperbaiki pakaian

2.7 Mengelolaan keuangan • Mengenali uang kertas dan uang logam


• Melipat uang kertas
• Menyimpan uang ke dalam dompet/ tas
• Membelanjakan uang
• Menyimpan uang di Bank
• Mengatur uang untuk keperluan keluarga
(tlp, listrik dll)

3. Dunia Kerja • Menjelaskan arti kerja.


3.1 Manajemen kerja • Menyebutkan aturan kerja
• Menunjukkan sikap dalam bekerja.
• Menyimpan alat kerja
• Memelihara alat kerja.
• Menggunakan alat kerja.

3.2 Menggunakan waktu • Menggunakan waktu efektif dan waktu


senggang

4. Reproduksi Manusia • Menjelaskan perbedaan tanda-tanda fisik


4.1 Reproduksi manusia bayi sampai dewasa laki dan perempuan
dengan menggunakan model boneka
• Menjelaskan perbedaan alat reproduksi laki-
laki dan perempuan dengan menggunakan
model boneka
• Memahami masalah kewanitaan
 Datang bulan
 Kehamilan
 Merawat bayi
 Keluarga berencana
 Membesarkan anak
• Menanamkan nilai-nilai moral dan agama
yang berhubungan dengan kewanitaan

23
3. Pengembangan Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI


.

1. Baca Tulis Braille


1.1 Menunjukkan kesiapan untuk • Mengembangkan perabaan untuk
belajar membaca dan membaca braille
menulis Braille
• Mengekplorasi benda dengan perabaan
• Mengenal bentuk geometri dengan
perabaan
• Menemukan perbedaan titik Braille
• Mengenal perbedaan titik Braille

1.2 Memperagakan posisi • Memperagakan posisi duduk saat


membaca dan menulis Braille membaca
yang baik dan benar
• Memperagakan posisi tangan saat
membaca
• Memperagakan posisi kertas saat membaca
• Memperagakan gerakan tangan saat
membaca
• Memperagakan sikap membaca yang baik
• Memperagakan cara memasang kertas
pada mesin tik Braille
• Memperagakan menekan tombol
mesin tik Braille
• Memperagakan memasang kertas
pada alat tulis riglet
• Menggunakan pen riglet waktu
menulis Braille

1.3 Menggunakan media baca- • Menggunakan media baca tulis awas bagi
tulis awas bagi peserta didik peserta didik low vision
low vision
• Menggunakan media baca tulis
elektronik

1.4 Menulis cetak awas pada anak • Memodifikasi menulis cetak awas pada
tertentu

24
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI
.

anak tertentu
• Memodifikasi penggunaan alat bantu tanda
tangan

2. Komunikasi • Menggunakan alat komunikasi


manual
2.1 Menggunakan alat • Menggunakan alat komunikasi cetak
komunikasi yang ada di (majalah Braille)
masyarakat
• Menggunakan alat komunikasi
elektronik

2.2 Melakukan komunikasi antar • Memperkenalkan diri dengan ekspresif


personal dengan baik dan
ekspresif. • Mengenal orang dengan ekspresif
• Bermain peran
• Melakukan Simulasi
• Melakukan ekspresi komunikasi
formal
• Melakukan ekspresi komunikasi non
formal

2.3 Bergaul dengan etika yang • Menunjukkan etika bertamu


benar
• Menunjukkan etika berbicara dengan
orang yang lebih muda, sebaya, dan lebih
tua
• Menunjukkan etika menyapa orang
• Menunjukkan etika menengok orang sakit
• Menunjukkan etika meminta bantuan
• Menunjukkan etika memperkenalkan diri

2.4 Melakukan kunjungan • Melakukan kunjungan ke lembaga sosial


lembaga sosial masyarakat masyarakat (Karang Taruna, Remaja
dan pusat layanan
Masjid)
masyarakat
• Melakukan kunjungan ke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)

25
E. Sarana dan Prasarana

Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

1 Tongkat panjang Dipergunakan di dalam


ruangan (indoor) atau di
Alat bantu Latihan luar ruangan (outdoor) dan
keterampilan OM dilatihkan kepada tunanetra
oleh guru yang mempunyai
kualifikasi khusus

2 Tongkat lipat Dipergunakan di dalam


ruangan (indoor) atau di
luar ruangan (outdoor) dan
dilatihkan kepada tunanetra
oleh guru yang mempunyai
kualifikasi khusus

3 Perangkat latihan Beberapa benda yang


penciuman memiliki bau yang berbeda-
beda dimasukan ke dalam
suatu tempat yang berbeda,
kemudian anak disuruh
mendeteksi dengan
penciumannya dan disuruh
menebak nama benda ang
diciumnya.

4 Perangkat latihan Beberapa benda yang


pengecapan memiliki rasa yang
berbeda-beda dimasukan ke
dalam suatu tempat yang
berbeda, kemudian anak
disuruh menditeksi dengan
pengecapan dan disuruh
menebak nama benda yang
dirasakannya

26
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

5 Kompas Braille Alat ini dipergunakan untuk


mengetahui arah-arah mata
angin yang dinginkan oleh
tunanetra dengan cara
menyimpan kompas braille
pada tempat yang datar,
menunggunya beberapa saat
menguncinya kemudian
membuka untuk diraba
tanda utara pada kompas
tersebut.

6 Talking compass Alat ini akan memberikan


informasii arah mata angin
yang diinginkan oleh
tunanetra dengan cara
mengarahkannya pada arah
tertentu memijit tombol
yang tersedia dan alat ini
akan memberikan informasi
arah tersebut.

7 Jam Braille Dipergunakan dalam


aktifitas sehari-hari dengan
cara meraba simbol-simbol
braille yang ada pada jam
Braille.

8 Blinfold Tunanetra low vision


biasanya lincah bergerak
pada siang hari dan
kesulitan untuk bergerak
pada malam hari. Untuk
terbiasa bergerak tanpa
penglihatan, maka blindfold
dipergunakan ketika
melatih O&M. Kalau pada
Blindfold yang hanya
memiliki satu tali, maka tali
tersebut dipasangkan
melingkar kepada dengan
tali tidak menekan telinga.

27
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

jika ada dua, maka tali yang


satu di atas telinga dan
satunya lagi di bawah
telinga. Bantalan
ditempatkan di bagian
bawah dalam blindfold.

9 Guidance Block Garis Dipasang pada jalan yang


pengarah strategis sebagai garis
pengarah pejalan kaki
tunanetra.

10 Alat latihan perabaan: Diraba


kain perca, amplas,
pasir, tanah, dll

11 Silinder Anak diminta menyusun


silender tersebut dari yang
berukuran paling panjang
sampai yang pendek.

28
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

12 Menara Bangun Anak diminta menyusun


bangun datar tersebut dari
Datar yang berukuran paling
besar sampai paling kecil
sehingga membentuk
menara.

13 Bangun-bangun Pengembangan konsep


geometri bangun geometri baik
dalam bentuk 2 dimensi
maupun 3 dimensi melalui
mengenal, membedakan-
bedakan, mengelompokan,
dan menyusun bentuk.

14 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari


perabaan alat bentuk berbagai tekstur dan
pembelajaran dan alat ketebalan diberikan pada
assesmen anak dan anak
membeda-bedakannya
melalui perabaan.

15 Rangka Bangun Ruang Terdiri dari rusuk-rusuk


bangun ruang.
Guru juga dapat membuat
sendiri rangka bangun ruang
ini dengan bahan dasar kayu,
bambu atau kawat kecil.

29
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

16 Model-model Dipergunakan dalam latihan


keterampilan untuk
benda memperjelas konsep.

17 Reglette & pena Kertas dijepit dengan reglet, `


kemudian huruf ditulis
(alat pembelajaran) dengan cara menusukkan
stylush/ pena pada lubang
yang ada di reglet.

18 Braille lego (Latihan Dipergunakan untuk


baca tulis) (alat bantu mengenalkan huruf Braille
pembelajaran bahasa/ melalui aktifitas baca tulis
dengan cara memasukan
dan melepaskan balok-
balok ke dalam papan yang
diperuntukannya.

19 Abakus Menggeser-geserkan
manik-manik yang ada
Alat bantu pada abakus sesuai dengan
pembelajaran kaidah-kaidah penggunaan
abakus
matematika
standar

20 Papan Hitung Dadu bersimbol braille


diletakkan di papan sesuai
Alat bantu dengan kotak yang ada.
pembelajaran Titik 1 untuk angka 1, titik
1 dan 2 untuk angka 2, titik
matematika 1 dan 6 untuk angka 3, dsb.

30
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

21 Papan paku Mengkombinasikan antara


karet dan paku menjadi
bangun yang diinginkan

22 Pantule Paku yang terpasang dapat


ditekan untuk
menghilangkan dan
memunculkan titik .
Pantule ini hanya untuk
mengenalkan posisi titik.

23 Pantule lepas Pantule digunakan untuk


mengenalkan posisi titik.
Papan dan paku disimpan
secara terpisah.

24 Penggaris Braille Penggaris diletakkan pada


objek yang akan diukur dan
tunanetra meraba simbol
braille yang ada pada
penggaris untuk
menentukan ukuran yang
tepat sesuai dengan objek
yang diukurnya.

25 Busur derajat Dalam pembelajaran


matematika alat ini
Braille dipergunakan untuk
mempelajari berbagai
ukuran sudut.

31
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

26 Papan Geometri Alat ini dipergunakan pada


mata pelajaran matematika
dengan cara mengaitkan
karet gelang atau sejenisnya
pada paku untuk bentuk
geometri yang diinginkan

27 Meteran Taktual Dalam pembelajaran


matematika, dan atau
keterampilan tata busana
alat ini dipergunakan untuk
memperoleh informasi
tentang ukuran panjang dari
suatu objek atau jarak.

28 Letter Write Alat bantu menulis awas


untuk low vision

29 Rader dan sponge Alat ini dipergunakan


dalam pelajaran
matematika, OM, IPS,
dan lainnya yang
berkaitan dengan bentuk.
Penggunaan alat ini
dengan cara meletaskkan
kertas di atas sponge,
menggambar bentuk
gambar geometri dengan
menggunakan rader.
Hasil yang akan
diperoleh dari
menggambar dengan alat

32
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

ini adalah berupa garis


titik-titik yang bisa
diraba.

30 Mesin Braille Ketik Kertas dimasukan pada


bagian penggulung lalu
putar masuk.
Mesin tik huruf Braille
dengan menggunakan
enam tuts.

31 Bahan Braille bacaan Dibaca dengan cara


diraba

32 Braille display Dikoneksikan dengan


dengan CPU

33 Notetaker Dipergunakan dalam


berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan baca
tulis. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol.

33
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

34 Embosser (Printer Embosser dikoneksikan


dengan cpu yang telah
Braille)
tersedia software
translator Braille.

35 Thermoform Master gambar yang


timbul diletakan pada
screen, kemudian kertas
braillon atau plastik mika
ukuran 80 mg diletakan
di atas master gambar.
Ditutup lalu hidupkan
tombol pemanas sekitar 1
menit.

36 Printer 3 Dimensi Printer untuk mencetak


gambar dalam bentuk 3
dimensi

37 Talking calculator Dipergunakan dalam


berbagai aktivitas yang
(kalkulator bicara)
berkaitan dengan operasi
hitung. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol lain, serta hasil
operasionalnya

34
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

38 Perangkat komputer Alat ini dipergunakan


(PC) dalam berbagai aktifitas
dengan memanfaatkan
perangkat keras atau
lunak yang secara khusus
diperuntukan bagi
tunanetra.

39 Laptop, notebook Sama dengan cara


penggunaan PC, tetapi
lebih fleksibel.

40 Scanner Alat ini dipergunakan


untuk memvisualisasikan
gambar dalam bentuk
hardcopy ke dalam
bentuk auditori.

41 Bangun-bangun Pengembangan konsep


geometri bangun geometri baik
dalam bentuk 2 dimensi
maupun 3 dimensi
melalui mengenal,
membedakan-bedakan,
mengelompokan, dan
menyusun bentuk.

42 Peta timbul Alat ini dipergunakan


dalam pembelajaran IPS
dengan cara meraba peta
yang berbentuk dua
dimensi. Peta ini bisa
berbentuk peta yang
standar maupun buatan
guru sesuai dengan
kebutuhan.

35
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

43 Model benda Dipergunakan dalam


pembelajaran IPA untuk
memperjelas konsep
benda.

44 Jam bicara Dipergunakan dalam


aktifitas sehari-hari
dengan cara
mendengarkan suara yang
direproduksi oleh jam
setelah tombol tertentu
ditekan.

45 Alphabet Braille Alat ini dipajang di


dinding kelas, ruang
guru, ruang sumber, dan
perpustakaan untuk
memberikan informasi
tentang simbol Braille.

46 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari


perabaan berbagai tekstur dan
ketebalan diberikan pada
anak dan anak membeda-
bedakannya melalui
perabaan.

47 Perangkat Latihan Membunyikan alat mulai


pendengaran dari suara keras-lemah
atau tinggi-rendah.
Dipergunakan untuk
mengembangkan
kemampuan anak dalam
mengidentifikasi,
membedakan, serta

36
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

melokalisasi sumber
bunyi.

48 Magnifier Magnifier dipegang


dengan cara didekatkan
atau dijauhkan dari huruf
sampai huruf terlihat
dengan jelas

49 CCTV Bahan bacaan diletakan


di tas papan baca yang
berada di bawah monitor.
Huruf ata gambar akan
muncul pada layar
monitor yang kekontrasan
dan ukurannya dapat
disesuaikan dengan
kondisi penglihatan.
Pengaturan tersebut
dilakukan dengan
mengoperasikan
perangkat yang ada pada
CCTV.

50 Alat rekam audio Alat ini digunakan untuk


merekam penjelasan yang
dapat diputar ulang.

51 Talking book Player Digunakan pada saat


membaca buku dalam
bentuk audio yang
kecepatan, intonasi dan
tinggi rendahnya suara
dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.

37
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

52 Screen reader Software diinstall ke cpu


yang dilengkapi audio.
software

53 Braille Translater Alat ini dipergunakan


untuk aktifitas membaca
sehari-hari dengan cara
mengkonversikan ke
dalam bentuk braille. Alat
ini dalam
pengoperasiannya dinstal
terlebih dahulu pada
perangkat komputer.

54 Open book Alat ini dipergunakan


dalam kegiatan sehari-
(software)
hari dalam aktifitas
membaca dengan cara
menyalin teks dalam
bentuk hardcopy ke
bentuk teks dan atau
audio r dalam format
softcopy.

55 Kamus elektronik Digunakan dalam


keterampilan berbahasa
asing

38
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

55 Papan catur modifikasi Aturan bermain sama


dengan permainan catur
pada umumnya.

56 Bola bunyi Bola berbunyi pada saat


bergerak.

57 Tenis meja modifikasi Modifikasi terhadap


perangkat dan teknik dan
aturan bermain

58 Braille Playing Card Dipergunakan pada saat


pengembangan konsep
braille serta sosialisasi
melalui permainan kartu.

59 Software Diinstall ke dalam


komputer kemudian
perekaman musik dioperasikan sesuai
(CakeTalking kebutuhan

SONAR)

39
Cara Penggunaan
No Nama Gambar
Deskripsi

60 Software perekaman Diinstall ke


musik komputer dioperasikan
kebutuhan
(CakeTalking
SONAR)

40
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN OMSK

A. Prinsip Pelaksanaan
Pengembangan program OMSK pada tunanetra harus didasarkan pada prinsip sebagai
berikut:

1. Kekongkritan

Pelaksanaan latihan pada tunanetra dikatagorikan kongkrit apabila materi latihan,


tempat atau lokasi latihan, waktu suasana harus kongkrit. Untuk mengkongkritkan
materi maka perlu dilengkapi dengan peraga pendukung yang bersifat kongkrit.
Kongkrit bisa berarti bentuk aslinya atau modelnya. Penggunaan peraga model
dilakukan bila penggunaan peraga asli tidak memungkinkan. Ketidakmungkinan
penggunaan peraga asli bisa karena alasan etika, berbahaya atau membahayakan
peserta didik, dan atau susah menemukan aslinya. Karena itu sejak dari rencana
latiahan pengembangan harus sudah dipikirkan bagaimana perencanaan latihan
pengembangan keterampilan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi bisa
dilaksanakan kongkrit.

2. Melakukan

Pengembangan keterampilan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi dilakukan


dengan cara praktik langsung. Tunanetra diberikan kesempatan meraba alat peraga
serta mencoba melakukan sesuai dengan yang dicontohkan guru secara konkret.
Penjelasan verbal tidak akan dapat membuat pengembangan keterampilan bermakna
bagi tunanetra. Dengan demikian pengembangan keterampilan OMSK harus
berbasis aktif dan praktik langsung.

3. Prinsip Keterpaduan

Prinsip terpadu mengandung arti bahwa guru dalam menjelaskan, dan menunjukkan
peragaan harus secara sistimatis dan menyeluruh. Hal ini didasarkan cara tunanetra
dalam mempelajari dan mengamati sesuatu. Peserta didik awas dalam mempelajari
dan mengamati sesuatu dimulai dari mengamati secara utuh atau keseluruhan setelah
itu bagian bagiannya. Tunanetra dengan hambatan penglihatan yang dimilikinya tidak
dapat mengamati, mempelajari objek maupun peraga secara utuh dalam satu waktu.
Tunanetra mempelajari dan mengamati objek dan peraga dari bagian-bagiannya,

41
selanjutnya menyatukan kembali bagian objek dan peraga yang dipelajarinya menjadi
sesuatu yang utuh dan terpadu.

Untuk pengembangan OMSK pada tunanetra harus menggunakan pendekatan


pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada (student centered approach). Ini
berarti bahwa apapun yang akan dilakukan terhadap tunanetra dalam kontek
pengembangan OMSK harus didasarkan kepada kepentingan dan kebutuhan
tunanetra.

Mengingat sangat pentingnya program pengembangan OMSK dalam kehidupan


tunanetra dan banyaknya waktu yang dibutuhkan, maka perlu menggunakan berbagai
strategi sebagai:

1. Pengembangan Latihan terpadu, artinya sebagian materi pengembangan OMSK


masuk kedalam mata pelajaran untuk dikembangkan.

2. Pembelajaran tersendiri, artinya guru penanggung jawab keterampilan


kekhususan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara langsung dan
tersendiri, yang disesuaikan dengan umur perkembangan dan kebutuhannya.

3. Pembelajaran prioritas, yaitu strategi ini dilaksanakan karena alasan tertentu


yang ada pada tunanetra, misalnya karena peserta didik akan segera masuk di
sekolah inklusi atau alasan kebutuhan yang mendesak maka perlu
diprioritaskan untuk dilakukan pembelajaran secara individual sampai
kebutuhannya terpenuhi.

B. Rambu-rambu pelaksanaan
Rambu-rambu pelaksanaan pengembangan orientasi mobilitas sosial dan komunikasi bagi
peserta didik tunanetra sebagai berikut:

1. Pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi disusun tidak berdasarkan


jenjang, satuan pendidikan dan tingkatan kelas

2. Metode, alat pembelajaran dan evaluasi disesuaikan dengan perkembangan dan


kebutuhan.

3. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek motorik dan


psikomotor.

4. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi
guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

42
5. Guru yang bertanggung jawab menyampaikan pembelajaran OMSK hendaknya
mereka yang sudah mendapatkan pelatihan instruktur OM.

6. Guru dan pelatih OMSK hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media
dan sarana sumber latihan.

7. Sistem penilaian program pengembangan OMSK dapat menggunakan penilaian


kualitatif, ukuran keberhasilan program pengembangan OMSK adalah pada
kompetensi, keterampilan dan kecakapan dalam melakukan aktifitas.

8. Bentuk latihan OMSK sebaiknya bervariasi, menarik minat, merangsang emosi, serta
menuntun ke arah kesanggupan diri untuk melakukan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Latihan keterampilan pengembangan OMSK yang berhubungan dengan penggunaan


listrik, api, benda tajam, zat kimia, serta ketika berada di lingkungan yang belum
familiar guru harus selalu mengingatkan keselamatan diri.

C. Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan dari pengembangan orientasi mobilitas sosial dan komunikasi
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Asesmen

Dalam kontek Pengembangan OMSK asesmen adalah metode yang sistimatis untuk
mengetahui tentang:

a. Apa yang sudah dikuasai

b. Apa yang belum dikuasai

c. Apa yang dibutuhkan

Materi pengembangan yang sudah diketahui dan materi yang belum diketahui, tapi
tidak dibutuhkan maka materi tersebut tidak perlu diprogramkan dan materi yang
belum dikuasai dan dibutuhkan itu saja yang perlu diprogramkan untuk dilatihkan
pada tunanetra.

2. Menetapkan prioritas materi latihan

Berdasarkan hasil asesmen, materi yang belum diketahui mungkin lebih dari satu
maka guru harus memilih materi yang mana yang perlu lebih dulu untuk dilatihkan.

43
3. Menetapkan tujuan latihan

Setelah ditetapkannya materi yang akan dilatihkan, maka guru menyusun dan
menetapkan tujuan yang akan dicapai. Tujuan harus memiliki unsur:

a. A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan

b. B=Behavior adalah prilaku yang harus ditunjukkan

c. C=Condition pada saat kondisi apa perilaku itu ditampilkan/ditunjukkan oleh


(audiens)

d. D=Degree (Derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang ditampilan


(performance behavior) menerangkan telah berhasil menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang diajarkan.

Misalnya berapa kali ia harus melakukan praktek salah satu teknik dengan benar,
sebelum dinyatakan ia berhasil menguasai teknik tersebut.

Contoh penetapan unsur tujuan:

Format ABDC

Tiap dapat (A) mempraktikkan teknik menyilang tubuh (B) tiga kali berturut-turut
tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)

Format ACBD

Semua (A) pada saat berbicara (C) dapat menunjukkan ekspresinya (B) tanpa
kesalahan (D)

Format ABCD

Ahmad (A) dapat mendemonstrasikan teknik mencari benda jatuh (B) didepan
teman sekelasnya (C) tanpa ada kesalahan (D)

Format ABDC

Tiap dapat (A) teknik menyilang tubuh (B) tiga kali berturut-turut tanpa
kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)

44
4. Menganalisa Kegiatan Materi Latihan

Apabila tujuan telah ditetapkan dengan jelas maka langkah selanjutnya


menganalisa atau menguraikan tujuan tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang
dapat diajarkan. Makin tinggi kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran
maka langkah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan makin besar. Berarti jumlah
langakah dan tahap yang harus dilalui semakin sedikit. Banyaknya langkah kegiatan
juga tergantung dari kekomplekan bahan tugas yang akan diajarkan.

Dari analisa tujuan menjadi langkah lebih kecil maka instruktur dapat
menerapkan dari mana harus memulai latihan tersebut. Memulai mengajarkan atau
melatihkan tidak harus dari awal, bisa saja untuk seorang peserta dimulai dari langkah
pertama tetapi bagi peserta didik yang lainnya cukup mulai dari langkah pertengahan.

Dengan analisa kegiatan program ini dan bahan yang akan diberikan lebih
fleksibel. Juga akan lebih mudah menemukan hambatan-hambatan yang terjadi dalam
proses pengajarannya. Analisa kegiatan memegang peranan dalam mendorong
motivasi peserta didik dalam berlatih dan belajar. Sebab analisa tugas dari kegiatan
ini memungkinkan peserta didik berhasil dan mampu melaksanakannnya

Contoh:

Misalnya Tujuan yang ditetapkan adalah ”peserta didik mampu berpergian


mandiri dengan kendaraan bus dari rumah ke sekolah”.

Bahan dan tujuan ini dianalisa seperti berikut:

a. Pergi dari rumah ke tempat pemberhentian bus pada watu yang tepat.

b. Menunggu bus datang

c. Mengenal bus dengan tepat

d. Menaiki bus dengan tepat.

e. Membayar ongkos bus dan meminta karcis.

f. Bertanya untuk ganti bus apabila diperlukan.

g. Menemukan ciri medan (landmark) yang tepat untuk berhenti.

45
h. Memencet bel untuk berhenti apabila sudah menemukan tanda untuk berhenti.

i. Keluar dari bus pada pemberhentian yang tepat.

j. Berjalan dari pemberhentian bus ke sekolah.

5. Menetapkan Metode

Dalam pengajaran keterampilan OMSK mengenal 3 (tiga) cara yaitu:

a. Pengajaran dengan cara verbal

Instruktur memberikan instruksi dengan verbal dan peserta didik melaksanakan


instruksi verbal tersebut. Cara ini dapat berjalan apabila menghadapi tunanetra
yang mempunyai kekayaan konsep yang cukup memadai. Bagaimana ia akan
mengerti dengan apa yang dimaksud apabila tunanetra belum mempunyai konsep
yang tepat tentang isi instruksi tersebut.

b. Pengajaran dengan cara demonstrasi

Guru memberikan contoh bagaimana teknik dan keterampilan itu dilaksanakan.


Peserta didik tunanetra mengamati dengan meraba dari gerakan yang dicontohkan
oleh instruktur. Setelah itu baru peserta didik mempraktikkan dan meniru yang
dicontohkan oleh instruktur.

c. Pengajaran Dengan Bantuan Fisik

Instruktur menyentuh langsung peserta didik tunanetra dan mencontohkan secara


langsung kepada tunanetra. Kelemahan dari cara ini adalah adanya kontak
langsung yang terlalu sering dengan peserta didik dan dapat berakibat tidak enak
pada tunanetra, terutama yang telah dewasa. Instruktur dalam mengajarkan
sesuatu teknik dalam mobilitas sering menggunakan ketiganya yaitu cara verbal,
demonstrasi dan bantuan atau kontak fisik. Makin tiggi kemampuan tunanetra
menerima pelajaran makin kurang penggunaan atau kontak fisik dalam proses
belajarnya.

6. Menetapkan kriteria keberhasilan latihan

Dalam evaluasi diperlukan kriteria. Kriteria dimaksudkan untuk dapat menetapkan


apakah penampilan yang ditunjukan dalam evaluasi tersebut sudah memenuhi syarat

46
untuk dikategorikan berhasil. Kita telah mengetahui bahwa evaluasi dalam OMSK
ditekankan pada evaluasi dalam bentuk kegiatan

7. Menetapkan langkah tindak lanjut

Evaluasi dalam OMSK ditekankan pada evaluasi penampilan dan perbuatan. Ukuran
keberhasilan dalam evaluasi ditetapkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Jadi cara
mengevaluasi peserta didik tunanetra dalam melakukan OMSK adalah melihat
langsung sewaktu peserta didik melakukan kegiatan tersebut. Keberhasilan ditetapkan
apabila peserta didik dapat mempraktikkan keterampilan OMSK dalam situasi yang
sebenarnya.

PESERTA DIDIK Asesmen

Kompetensi PROFIL

MERENCANAKAN
KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGANOMSK

PENILAIAN DAN EVALUASI


KEGIATAN
PENGEMBANGANOMSK

LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

47
D. Program Pelaksanaan Pengembangan Keterampilan OMSK
1. Gambaran Tubuh

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1 Gambaran tubuh
1.1 Menjelaskan nama-nama  Menyebut nama-nama bagian tubuh
bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki
 Menyebutkan nama-nama bagian
tubuh depan dan belakang
 Menyebutkan bagian-bagian sisi
tubuh

Langkah-langkah pengembangan:
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
a. Menemutunjukkan nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung
kaki.
b. Menemutunjukkan nama-nama tubuh bagian depan dan bagian belakang.
c. Menemutunjukkan bagian sisi tubuh.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.2 Lokasi bagian-bagian tubuh  Menunjukkan tiap-tiap bagian


tubuh
 Menuntunjukkan bagian tubuh
yang ada di kepala
 Menuntunjukkan bagian tubuh
yang ada di badan
 Menuntunjukkan bagian tubuh
yang ada di kaki

Langkah-langkah pembelajaran:
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
a. Menunjukkan tiap-tiap bagian tubuh.
b. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di kepala.
c. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di badan.
d. Menunjukkan bagian tubuh ada di kaki.

48
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.3 Melakukan gerakan bagian-  Melakukan gerakan kepala dan


bagian tubuh leher
 Melakukan gerakan lengan siku
 Melakukan gerakan jari dan
pergelangan
 Melakukan gerakan pinggul
 Melakukan gerakan paha
 Melakukan gerakan lutut
 Melakukan gerakan kaki
 Melakukan gerakan pergelangan
kaki

Langkah-langkah pembelajaran
Melalui kegiatan permainan peserta didik melakukan sebagai berikut:
a. Menggerakkan kepala.
b. Menggerakkan leher.
c. Menggerakkan bahu.
d. Menggerakkan tangan.
e. Menggerakkan pinggang.
f. Menggerakkan lutut.
g. Menggerakkan tumit.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.4 Menjelaskan fungsi bagian tubuh  Menjelaskan fungsi bagian tubuh


dari sampai kaki sampai rambut

Langkah-langkah pengembangan.
Melalui permainan peserta didik dapat menjelaskan sebagai berikut:
a. fungsi indra;
b. fungsi tiap bagian kepala;
c. fungsi tubuh bagian depan;
d. fungsi tubuh bagian sisi dan;

49
e. fungsi tubuh bagian kaki.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.4 Fungsi dan bagian tubuh  Melakukan aktifitas dengan


memfungsikan bagian-bagian
tubuh tertentu

Langkah-langkah pengembangan
Melalui permainan peserta didik menyentuh bagian tubuh tertentu ke bagian tubuh
yang lain.
a. Menggerakkan tangan untuk menyentuh bagian tubuh yang lain.
b. Menyentuhkan tangan ke bagian tubuh tertentu orang lain.
c. Menggerakkan bagian tubuh tertentu ke objek lain (contoh: sentuhlah meja dengan
tangan kananmu).
d. Meletakkan objek tertentu ke bagian tubuh (contoh: letakkan selendang di
bahumu).

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.5 Hubungan antara bagian tubuh • Menghubungkan antar bagain tubuh


sendiri

• Menghubungkan bagian tubuh


sendiri dengan tubuh orang lain

• Menghubungkan bagian tubuh


sendiri dengan bagian tubuh
binatang

• Menghubungkan bagian tubuh


sendiri dengan objek-objek di
sekitarnya.

Langkah-langkah pengembangan.
Melalui permainan berpasangan peserta didik mengikuti perintah guru.
a. Sentuhlah kepalamu.
b. Sentuhlah sikumu.
c. Sentuhlah tangan temanmu dengan tangan kananmu.

50
d. Sentuhlah bahu kanan temanmu dengan tangan kirimu.
e. Sentuhlah ekor kucing.
f. Sentuhlah kepala ayam.
g. Injak lap pel dengan kaki kananmu.
h. Tendang bola dengan kaki kirimu

2. Keterampilan Motorik, Kesadaran Ruang dan Lingkungan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2. Keterampilan motorik,kesadaran ruang dan lingkungan.

2.1 Melakukan gerakan tidur • Melakukan gerakan tidur terlentang


• Melakukan gerakan tidur miring
• Melakukan gerakan tidur telungkup

Guru menyiapkan matras/karpet.


Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
a. Merebahkan diri di lantai, terlentang rileks.
b. Memiringkan badan ke kiri dan ke kanan, posisi tangan dibawah badan.
c. Badan telungkup, posisi kepala menghadap ke kanan atau ke kiri.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.2 Melakukan gerakan gerakan • Melakukan gerakan berguling ke kiri


berguling
• Melakukan gerakan berguling ke
kanan
• Melakukan gerakan berguling dari
telentang ke posisi telungkup

Guru menyiapkan matras/ karpet.


Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
a. Badan terlentang kemudian berguling ke kiri, dan ke kanan posisi tangan
disamping badan.

51
b. Badan telungkup kemudian berguling ke kiri dan kanan posisi tangan di samping
badan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Melakukan gerakan duduk • Melakukan gerakan duduk di lantai


dengan posisi bersila
• Melakukan gerakan duduk di lantai
dengan posisi kaki lurus ke depan
(selonjor)
• Melakukan gerakan duduk di kursi
bersandar

Guru menyiapkan matras/ karpet.


Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
a. Duduk di lantai dengan posisi kaki bersila, punggung tegak lurus.
b. Duduk dengan kaki selunjur dengan posisi punggung tegak lurus.
c. Duduk di kursi dengan sandaran, dengan posisi badan tegak membentuk sudut
900.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.4 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan posisi merangkak


merangkak
• Melakukan gerakan merangkak maju
• Melakukan gerakan merangkak
mundur
• Melakukan gerakan merangkak
menirukan gerak binantang

Langkah-langkah pengembangan.
Guru menyiapkan matras/karpet. Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
a. Posisi merangkak (ke dua lutut dan kedua telapak tangan menyentuh lantai).
b. Merangkak maju.
c. Merangkak mundur.
d. Merangkak menirukan gerak binatang.

52
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.5 Melakukan gerakan berdiri • Melakukan gerakan berdiri sempurna


• Melakukan gerakan berdiri dengan satu
kaki
• Melakukan gerakan berdiri dengan satu
kaki dan tangan di angkat/melayang
(posisi pesawat terbang)

Langkah-langkah pengembangan
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan berikut.
a. Berdiri sempurna (badan tegak, kedua telapak kaki rapat, tangan di samping, wajah
menghadap ke depan)
b. Berdiri dengan satu kaki
c. Berdiri dengan satu kaki dan tangan direntangkan (gerakan pesawat terbang)

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 Melakukan gerakan latihan • Membedakan permukaan yang berbeda yaitu


perabaan kasar, halus, lembek, panas dan dingin
• Membedakan berbagai jenis kain seperti
sutera, katun, dan wol

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan berbagai objek permukaan, peserta didik meraba untuk melatih membedakan
permukaan objek benda dan berbagai jenis permukaan sepserti kain, amplas, tanah liat,
platisin dan kain katun.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 Melakukan gerakan latihan • Melakukan berjalan diberbagai permukaan


perabaan seperti rumput, aspal, tanah, karpet, kerikil
dsb.

Langkah-langkah pengembangan.
Latihan keterampilan dikondisikan di lingkungan alam
a. Berjalan di permukaan berumput.

53
b. Berjalan di permukaan beraspal.
c. Berjalan dipermukaan bertanah kering.
d. Berjalan dipermukaan bertanah becek.
e. Berjalan di permukaan berkerikil.
f. Membedakan permukaan yang dilalui.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 Melakukan gerakan latihan • Membedakan ukuran panjang dan pendek.


perabaan
• Membedakan berbagai bentuk yaitu lingkaran,
segitiga, segiempat

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan benda berbagai ukuran panjang dan berbagai bentuk geometri.
a. Berbagai ukuran panjang (penggaris, lidi)
b. Berbagai bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)
c. Berbagai benda yang berbeda dari bentuk, berat, ukuran permukaan, jenisnya dll
(bola, bata, amplas, kayu dsb)
Teknik latihan perabaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diraba secara keseluruhan
dan diraba bagian perbagian untuk memperoleh informasi secara keseluruhan suatu objek.
Bagi objek/ benda kecil yang seluruh permukaanya bisa diraba sekaligus oleh satu atau
dua telapak tangan sehingga akan mengetahui bentuk benda tersebut secara langsung
menyeluruh.Tapi benda yang permukaannya tidak dapat diraba sekaligus oleh satu
maupun dua telapak tangan maka tunanetra akan meraba di setiap bagian.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 melakukan gerakan latihan  Membedakan hubungan dua objek atau


perabaan lebih

Langkah-langkah pembelajaran.
Membedakan benda berdasarkan jarak, arah dan posisi sehingga menemukan hubungan
dua objek atau lebih yang berbeda. Contoh permukaan kursi lebih rendah daripada
permukaan meja, kursi berada di sebelah kanan meja, kursi berada di sebelah utara meja.

54
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.7 Melakukan Latihan • Menyebutkan jenis suara Menyebutkan lokasi


Pendengaran suara
• Membedakan suara
• Merespon terhadap suara

Langkah-langkah pengembangan.
a. Diperdengarakan suara (tepuk tangan, bunyi lonceng), peserta didik menunjukkan
lokasi sumber suara
b. Diperdengarakan beberapa suara (tepuk tangan, bunyi lonceng, suara orang tertawa,
suara kendaraan.
c. Peserta didik membedakan suara dengan cara: dipanggil namanya dengan volume yang
berbeda (pelan, sedang, keras, peserta didik memberikan reaksi dengan cara
menolehkan wajah atau mengangkat tangan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.8 Melakukan latihan • Membedakan dan


Penciuman
• menunjukkan jenis bau-bauan
• Membedakan jenis bau-bauan
• Menunjukkan lokasi bau-bauan
• Merespon terhadap bau-bauan

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan berbagai jenis bau-bauan.
a. Dikenalkan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur: bawang, serei, merica,
terasi, kencur).
b. Membedakan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur seperti bawang, serei,
merica, terasi, kencur).
c. Menemutunjukkan tempat-tempat tertentu dari baunya. (tempat sampah, tukang
bakso, tukang sate).
d. Menemutunjukkan makanan tertentu dari baunya. (nangka, jengkol, kemangi.

55
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.9 Melakukan gerakan berjalan • Melakukan gerakan jalan


sempurna

Langkah-langkah pengembangan.
Melalui peragaan dan contoh berjalan, peserta didik.
Berjalan sempurna dengan langkah kaki dan ayunan tangan seirama.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.10 lari Melakukan gerakan • Melakukan gerakan lari dengan


bimbingan guru
• Melakukan gerakan lari tanpa
bimbingan guru
• Melakukan gerakan lari dengan
pengarah

Langkah-langkah pengembangan.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olahraga.
a. Lapangan dibuat model lintasan lari dengan menggunakan garis pengarah (tali).
b. Peserta didik lari bergandengan dengan guru.
c. Peserta didik lari sendiri.
d. Peserta didik lari mengikuti tali pengarah.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.11 Melakukan gerakan Jongkok Melakukan gerakan:


• Melakukan gerakan jongkok
sempurna
• Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan lompat ke depan
• Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan melompat ke
belakang

56
Langkah-langkah pengembangan.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olah raga, kemudian peserta didik melakukan
gerakan.
a. Jongkok sempurna.
b. Jongkok sempurna sambil lompat ke depan.
c. Jongkok sempurna dan melompat ke belakang.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.12 Melakukan gerakan meloncat Melakukan gerakan meloncat dari


atas ke bawah dengan bimbingan
guru
• Melakukan gerakan meloncat
dari atas ke bawah tanpa
bimbingan guru
• Melakukan gerakan meloncat
dari bawah ke atas

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan sarana untuk tempat meloncat (bangku, papan titian) Melalui permainan
peserta didik melakukan gerakan.
a. Meloncat dari atas ke bawah dengan bimbingan guru.
b. Meloncat dari atas ke bawah tanpa bimbingan guru.
c. Meloncat dari bawah ke atas.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.13 Melakukan gerakan melompat • Melakukan gerakan melompat


sempurna
• Melakukan gerakan melompat
dengan satu kaki
• Melakukan gerakan melompat
menirukan katak

Langkah-langkah pengembangan.
Pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan pendekatan permainan Melalui
permainan peserta didik melakukan gerakan.

57
a. Melompat sempurna.
b. Melompat dengan satu kaki.
c. Melompat dengan dua kaki.
d. Melompat menirukan katak.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.14 Melakukan gerakan koordinasi • Melakukan gerakan menendang


bagian tubuh bola
• Melakukan gerakan memukul
• Melakukan gerakan menarik
• Melakukan gerakan mengambil
• Melakukan gerakan menangkap

Langkah-langkah pengembangan.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
a. Menendang bola.
b. Memukul dengan alat (kayu) dan tanpa alat.
c. Gerakan menarik tali.
d. Mengambil benda dengan dua jari, lima jari, dan menggenggam.
e. Menangkap bola kecil dan bola besar.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.15 Melakukan gerakan • Melakukan gerakan berjalan dengan


gerakan keseimbangan satu kaki
• Melakukan gerakan berjalan dengan
jari kaki
• Melakukan gerakan berjalan di atas
papan titian

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan papan titian.
Melalui permainan dan kompetisi peserta didik melakukan gerakan.
a. Berjalan dengan satu kaki

58
b. Berjalan dengan menggunakan jari kaki (jinjit)
c. Berjalan di atas papan titian

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.16 Melakukan gerakan dengan • Melakukan gerakan mengelillingi


mengeksplorasi lingkungan ruangan
• Menemukan objek di ruang atau di
lingkungan
• Melakukan gerakan mengikuti
sumber bunyi

Langkah-langkah pengembangan.
Pembelajaran dilakukan di ruang kelas peserta didik melakukan gerakan:
a. merambat/ menelusuri (Trailling) mengelilingi ruangan, di awali pada fokal poin
(pintu) menuju ke sebelah kanan atau kiri sampai menemukan pintu kembali.
b. Menggunakan garis pengarah (Direction Taking) untuk mengelilingi ruangan.
Penggunaan teknik ini bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti, upper
hand, trailing dan lower hand.
c. Mengetahui pola ruangan (Search Patterns)
1) Perimeter method (mengelilingi ruangan)
2) Grid system (menjelajahi ruangan)
d. Menemutunjukkan benda-benda ditemukan di ruangan (lemari, kursi)

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.16 Gerakan dengan mengeksplorasi • Mengikuti sumber bunyi


lingkungan

Langkah-langkah pengembangan.
Peserta didik menjelajah ruangan dengan mengikuti sumber bunyi berupa tepukan
tangan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

3. Konsep dasar orientasi dan mobilitas • Menjelaskan arti Orientasi

59
• Menjelaskan arti Mobilitas
• Menjelaskan Manfaat O&M

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan arti Orientasi, dengan mencontohkan bahwa tunanetra yang akan
melakukan perjalanan memerlukan informasi, baik visual, non visual maupun
verbal, atau indera yang masih berfungsi.
b. Menjelaskan arti mobilitas, dengan mengartikan arti kata mobilitas secara umum.
c. Menjelaskan manfaat pengembangan orientasimobilitas sosial dan komunikasi
dengan mencontohkan kesulitan yang dihadapi apabila tidak memanfaatkan teknik
pengembangan orientasimobilitas sosial dan komunikasi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4. Prinsip dan Komponen


Keterampilan Orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri • Menetapkan dimana dirinya
dengan menggunakan indera
Menetapkan dimana atau ke mana
yang masih berfungsi tujuannya.
• Menetapkan bagaimana caranya untuk
sampai ke
• tujuan

Langkah-langkah pengembangan.
Peserta didik melalui latihan.
a. Menetapkan posisi dirinya (di mana saya)
b. Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
c. Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.2 Menggunakan komponen • Menemukan ciri medan (landmark)


keterampilan orientasi
• Menemukan petunjuk (clue)

Langkah-langkah pengembangan.
a. Latihan mencari ciri medan yang sifatnya konstans, permanen, dan tidak bisa
dipindahkan, contoh tiang listrik, jembatan, perempatan jalan.

60
b. Latihan menemukan ciri khas yang membedakan suatu jenis objek deengan objek
yang lain yang mempunyai jenis yang hampir sama, contoh suara air mengalir,
aroma sate.
c. Latihan mengenali melalui indera yang masih berfungsi seperti visual, taktual,
kinestesi, auditori, penciuman atau pengembangan dari semua itu.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.2 Menggunakan komponen • Menggunakan arah mata angin


keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.
a. Latihan konsep posisi yang berlawanan: kanan kiri, depan belakang, dsb.
b. Latihan memutar badanke arah 900 , 1800, 2700 dan 3600
c. Latihan konsep arah mata angin.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.2 Menggunakan komponen • Menetapkan sistem penomeran


keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.
Jelaskan secara verbal sistem penomoran, terutama ketika mempergunakan peta
timbul, menemukan penomoran rumah, menemukan penomoran kamar hotel

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.2 Menggunakan komponen • Menetapkan pengukuran


keterampilan orientasi

Langkah-langkah pengembangan.
a. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai benda
dengan mempergunakan alat ukur standar seperti penggaris, meteran.
b. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai benda atau
jalan dengan mempergunakan alat ukur tidak standar seperti jengkal, langkah.

61
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5 Teknik pratongkat

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan gerakan dasar


teknik pendamping awas di pendampingawas (Sighted Guide)
lingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
a. Peserta didik memegang tangan pendamping awas posisi pegangan di atas siku
tangan pendamping awas.
b. Posisi setengah langkah di belakang pendamping.
c. Posisi tangan peserta didik membentuk siku 900.
d. Jika peserta didik postur badannya lebih pendek dapat memegang pergelangan
tangan pendamping.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik jalan sempit


teknik pendamping awas di
lingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
a. Pendamping menarik lengannya yang dipegang ke belakang ke, dengan memberi
aba-aba kepada peserta didik merespons dengan meluruskan lengannya yang
memegang pendamping, sehingga posisi nya berada tepat di belakang badan
pendamping dengan jarak satu langkah penuh.
b. Setelah melewati jalan sempit, tangan pendamping awas kembali ke posisi
semula, dan peserta didik kembali pada posisi semula.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian • Melakukan teknik pintu:


dengan teknik  pintu terbuka mendekat;
pendamping awas
dilingkungan dekat  pintu terbuka melewati kanan ke arah
kanan menjauh;

62
sekolah  pintu membuka mendekat; ke kiri

• pintu membuka ke kiri menjauh; pintu


terbuka digeser otomatis

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping dan peserta didik berdiri di depan pintu, pendamping
menginformasikan tentang posisi pintu.
b. Posisi pintu terbuka ke kanan mendekat ke arah kita,posisi peserta didik berada di
sebelah kanan pendamping, Tangan kanan pendamping membuka pegangan pintu
dan tangan bebas peserta didik menelusuri kemudian memegang pegangan pintu,
setelah pintu terbuka pendamping bergerak maju dan melepaskan pegangan pintu
dan menyerahkan kepada peserta didik untuk menutupnya.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik pindah pegangan


teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
Peserta didik ketika hendak melakukan pindah pegangan harus diketahui oleh
pendamping.
a. Tangan yang bebas memegang lengan pendamping, sehingga tangan kanan kiri
bersatu pada lengan pendamping.
b. Tangan peserta didik yang pertama memegang lengan pendamping dilepaskan,
sambil menggeser ke arah dalam pendamping, tangan yang dilepaskan selanjutnya
mencari lengan pendamping yang bebas sehingga posisi tepat di belakang
pendamping dengan posisi tangan kanan memegang lengan kanan pendamping
dan tangan kiri memegang lengan kiri pendamping.
c. Tangan yang kedua memegang lengan pendamping dilepaskan sambil menggeser
ke arah luar pendamping tangan kedua memegang lengan pendamping pertama
sehingga kedua tangan bersatu pada lengan pendamping.
d. Setelah kedua tangan bersatu pada lengan pendamping, melepaskan tangan yang
sebelah luar dari lengan pendamping, sehingga terjadilah perpindahan pegangan
posisi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

63
5.1 Melakukan bepergian dengan • Berbalik arah
teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
Berbalik arah harus diketahui pendamping dan peserta didik.
a. Pendamping berhenti sejenak, kemudian pendamping dan peserta didik keduanya
berputar 450 ke arah dalam (ke arah dimana lengan pendamping dipegang).
b. Lengan peserta didik dibengkokkan sehingga membentuk siku 90 0 (lengan yang
bebas).
c. Lengan yang bebas digerakkan ke arah dalam untuk mencari lengan pendamping
yang bebas dan memegangnya.
d. Sambil pendamping melangkah ke arah yang berlawanan dengan arah semula,
maka peserta didik melepaskan tangan yang pertama yang memegang lengan
pendamping.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik duduk


teknik pendamping awas
• Duduk di kursi dengan meja
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi sehingga berjarak setengah
langkah.
b. Pendamping memegang salah satu tangan peserta didik dan tangan tersebut
dipegangkan pada pinggiran meja dan pendamping memegang tangan yang satu
lagi dan dipegangkan pada sandaran kursi. Cara pendamping memegangkan
tangan peserta didik tidak harus ke pinggiran meja terlebih dahulu, tetapi
tergantung dari posisi dan pendamping hubungannya dengan letak meja dan kursi.
c. Tangan peserta didik yang memegang sandaran kursi menarik kursi ke luar dari
bawah meja sehingga ada jarak yang cukup dengan meja.
d. Tangan yang memegang sandaran kursi menelusuri kursi dan mengecek tempat
duduk yang akan diduduki untuk mengetahui apakah tempat duduk tersebut
kosong dari benda-benda atau keadaannya baik untuk diduduki. Dalam mengecek
tempat duduk tersebut tidak boleh melepaskan tangan yang memegang pinggiran
meja, karena hal ini akan mengakibatkan kehilangan kontrol posisi dirinya dengan
meja, sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.

64
e. Setelah mengontrol tempat duduk, tanpa melepaskan kontak tangan dengan
pinggiran meja dan kursi langsung duduk.
f. Setelah duduk, maka mengecek posisi duduknya apakah sudah dengan meja atau
belum.
Caranya ialah dengan mengedepankan kedua tangannya dan keduanya memegang
pinggiran meja. Dengan cara demikian akan mengetahui posisi duduknya dengan
meja.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik duduk


teknik pendamping awas
• Duduk di kursi tanpa meja
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi jika pendamping datang dari
depan kursi, maka dekatkan sehingga tulang keringnya menyentuh kursi.
b. Peganglah salah satu tangan peserta didik ke sandaran kursi dan setelah itu
biarkan sendiri melakukan langkah selanjutnya.
c. Tanpa melepaskan tangan yang memegang sandaran kursi peserta didik
memeriksa kursi terutama bagian yang akan diduduki, hal ini menjaga
kemungkinan terdapat binatang atau benda-benda yang berbahaya.
d. Tanpa melepaskan kontak dengan kursi, peserta didik menempatkan dirinya di
depan kursi dengan paha menyentuh bagian depan kursi.
e. Setelah terasa lurus posisi badannya dengan kursi maka peserta didik duduk.
Dengan meraba tangan kursi dan pinggiran kursi, maka peserta didik akan
mengerti hubungan berat badan dengan keadaan kursi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan naik-turun tangga


teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping mendekati pinggiran tangga sambil menjelaskan pada peserta didik
bahwa akan naik tangga.

65
b. Setelah mendekati tangga dan kaki pendamping menyentuh pinggiran tangga
pendamping berhenti. Posisi peserta didik tetap berada setengah langkah di
belakang pendamping.
c. Salah satu kaki pendamping naik menginjak anak tangga pertama, badan peserta
didik tertarik ke depan sehingga kaki maju setengah langkah dan diharapkan
menemukan pinggiran tangga.
d. Setelah pendamping mengetahui dan yakin peserta didik telah menyentuh
pinggiran tangga pertama maka selanjutnya pendamping melangkahkan kaki
berikutnya ke tangga berikutnya dan diikuti oleh peserta didik melangkahkan satu
kakinya ke tangga pertama. Demikian seterusnya, dan posisi peserta didik tetap
berada satu tangga di belakang pendamping.
e. Setelah pendamping berada di puncak tangga, maka pendamping berhenti sejenak
dan mengatakan bahwa tangga sudah habis. Hal ini untuk menjaga adanya salah
langkah bagi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik turun tangga


teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping mendekati tangga dan menjelaskan pada bahwa akan menuruni
tangga. Setelah dekat dengan bibir tangga pendamping berhenti. Jika ada hal yang
khusus dari tangga tersebut pendamping perlu menjelaskan pada. Posisi tetap
berada setengah langkah di belakang pendamping.
b. Setelah berhenti di pinggir tangga pendamping menarik lengan yang dipegang
suiswa ke depan sehingga ketarik setengah langkah dan posisinya sejajar dengan
pendamping. Pada saat itu juga pendamping menunjukan kepada bibir tangga.
c. Setelah pendamping yakin bahwa peserta didik sudah merasakan pingggiran
tangga, maka pendamping melangkah menuruni tangga. Langkah pertama dari
pendamping, peserta didik masih belum boleh melangkah, baru setelah
pendamping melangkahkan kakinya yang kedua peserta didik ikut melangkahkan
kakinya untuk menuruni tangga.
d. Sewaktu dalam proses menuruni tangga peserta didik tetap berada satu tangga di
belakang pendamping.
e. Peserta didik harus menjaga posisi tegak dari badan dengan titik pusat berat badan
jatuh pada tumit.

66
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik naik dan turun


teknik pendamping awas eskalator
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping mendekati eskalator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa akan
menaiki eskalator, posisi pendamping pada saat menaiki eskalator berada di
belakang, pada saat turun posisi pendamping di depan peserta didik. Dengan tidak
membantu peserta didik, pendamping mengenalkan bentuk pegangan eskalator.
b. Kaki peserta didik melangkah pada tangga eskalator dengan posisi salah satu kaki
berada satu tingkat diatasnya, dengan posisi telapak kaki depan sedikit membuka.
c. Pada saat menuruni eskalator, posisi kaki berada dalam satu anak tangga, dengan
telapak kaki sedikit membuka.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik naik-turun elevator


teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Pendamping mendekati elevator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa akan
menaiki elevator dan mengenalkan tombol-tombol.
b. Setelah pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah masuk, dan
dikenalkan pada tombol yang berada di dalam elevator.
c. Setelah bel berbunyi dan pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah
keluar.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

67
5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik masuk/ keluar mobil
teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Setelah sampai di depan pintu mobil, pendamping menjelaskan bagaimana posisi
pintu dan ke arah mana pintu itu akan membuka, apakah ke kiri atau ke kanan dari
posisi.
b. Pendamping menunjukan pada peserta didik pintu mobil.
c. Setelah pintu terbuka pendamping mengambil tangan peserta didik yang bebas
dan dipegangkan pada pinggirin pintu terutama bagian atas pintu bagi mobil kecil,
hal ini untuk menghindari terjadinya benturan kepala dengan pinggiran pintu
mobil
d. Setelah tahu posisi masing-masing masuk ke mobil dan pendamping
mengikutinya dari belakang.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.1 Melakukan bepergian dengan  Melakukan teknik menerima dan


teknik pendamping awas menolak ajakan
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan
a. Cara menerima ajakan:
 Peserta didik melepaskan tangan orang awas dengan bebasnya.
 Kemudian tangan peserta didik yang dipegang oleh orang awas tersebut
memegang lengan orang awas di atas siku sesuai dengan teknik yang benar.
b. Cara menolak ajakan:
 Peserta didik melepaskan pegangan tangan orang awas dengan tangan
bebasnya sambil disertai dorongan ke depan.
 Sambil melepaskan pegangan tangan orang awas, peserta didik menjelaskan
bahwa ia tidak memerlukan pertolongan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

68
5.1 Melakukan bepergian dengan • Melakukan teknik ke kamar kecil
teknik pendamping awas
dilingkungan dekat sekolah

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan beberapa jenis toilet.
b. Menemutunjukkan peralatan yang dipergunakan sesuai dengan jenis toiletnya.
c. Menjelaskan cara menggunakan toilet sesuai dengan jenisnya.
d. Untuk di tempat umum, toilet untuk pria dan wanita berbeda tempat.
e. sehingga kita perlu bertanya mana tempat toilet yang kita butuhkan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.2. Bepergian dengan teknik • Melakukan teknik menyilang tangan di atas


melindungi diri (upper hand)
lingkungan
• Melakukan teknik menyilang tangan ke
sekolah bawah (lower hand)

• Melakukan teknik
• Merambat (trailling)

• Melakukan teknik tegak lurus dengan


benda (squaring off)

• Teknik mencari benda


• Jatuh (drop objek)

Langkah-langkah pengembangan.
a. Teknik tangan menyilang ke atas (upper hand and for arm). Tangan kanan atau
kiri diangkat ke depan setinggi bahu menyilang badan dengan posisi sikut kira-
kira 1200 dan telapak tangan menghadap ke depan.
b. Teknik tangan menyilang badan kearah bawah (lower hand and fore arm). Teknik
ini dapat melindungi tubuh bagian bawah yaitu daerah perut dan
selangkangan.Tangan kanan atau kiri disilangkan dimuka badan mengarah ke
bawah dengan telapak tangan menghadap ke badan.
c. Teknik squaring off adalah teknik menetapkan posisi diri sebelum melakukan
mobilitas dengan cara posisi tegak lurus dengan dinding atau daun pintu, dengan
maksud untuk meluruskan arah berjalan kita.

69
d. Teknik mencari benda jatuh (drop objek), dilakukan dengan cara mendekati lokasi
benda itu jatuh, apabila jatuhnya di tempat yang banyak benda-benda, maka posisi
badan kita jongkok dengan tidak membungkukkan badan, dan tangan
menggunakan teknik upper hand yang dimodifikasi, lalu menyapukan tangan kita
ke lantai di mulai dari tempat yang dekat dengan badan kita, lalu melebar menjauh
dari badan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

5.3. Melakukan orientasi ruang • Melakukan gerakan mengelilingi


ruangan

• Melakukan gerakanmenjelajahi
ruangan

• Menemutunjukkan letak benda di


ruangan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Trailling (merambat/ menelusuri)
 Teknik ini dilakukan ketika berjalan dengan cara menelusuri
dinding,pinggiran meja dan sebagainya untuk dijadikan sebagai pedoman
arah.
 Lengan kanan atau kiri diangkat ke depan kira-kira 450 mendekati dinding lalu
belakang jari kelingking dan jari manis menempel pada dinding.
 Yang harus diperhatikan ketika praktek adalah keadaan permukaan dinding,
pastikan bahwa dinding tersebut tidak membahayakan.
b. Direction Taking (menggunakan garis pengarah)
 Tujuan dari teknik ini untuk menuju ke suatu sasaran secara tepat dengan
memanfaatkan pinggiran meja, pinggir tempat tidur dan sebagainya sebagai
garis pengarah.
 Penggunaan teknik bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti, upper
hand, trailing dan lower hand.
 Cara: berdiri sejajar dengan benda sebagai garis pengarah yang mengarah ke
tujuan/ sasaran lalu menelusuri pinggiran benda tersebut.
c. Search Patterns (mengetahui pola ruangan)
 Tujuan dari teknik ini untuk mengetahui keadaan suatu ruangan secara
lengkap baik itu, luasnya, bentuk, desain, pola penyimpanan meubeler dan
lain-lain.

70
 Cara: mengelilingi ruangan baik dari sisi ruangan maupun secara diagonal.
d. Perimeter method (mengelilingi ruangan)
Untuk mengetahui barapa kira-kira luas ruangan. Pertama kita tentukan dulu titik
tolak (vocal point), misalnya: pintu, setelah itu kita berdiri di titik tolak kemudian
trailling mengelilingi ruangan mengikuti arah jarum jam sampai kembali lagi ke
vocal point.
e. Grid system (menjelajahi ruangan)
Setelah mengelilingi ruangan kemudian seluruh ruangan kita dapat mengetahui
keadaan tersebut secara menyeluruh.
Caranya:
 Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain.
 Berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain sehingga
seluruh ruangan kita jelajahi
 Bila ruangan yang kita jelajahi itu luas maka kita dapat melakukan sebagian-
sebagian.
f. Pengenalan ruang dan objek
Dalam pengenalan ruang dan objek, penting sekali untuk menentukan atau
menetapkan titik tolak (vocal point). Titik tolak yang dianggap paling tepat dalam
sebuah ruangan ialah pintu karena pintu tidak akan berubah tempat. Tunanetra
harus berdiri dengan sikap yang sempurna untuk menentukan tujuan atau arah
yang pasti dengan melakukan teknik squaring off di depan pintu.
Apa itu squaring off, adalah sikap berdiri lurus membelakangi tembok/ objek
sehingga badan tegak lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding
dengan tujuan agar kaki kita siap melangkah lurus ke depan.

NO. KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

Teknik Tongkat • Menjelaskan tentang tongkat


2.10 Penggunaan teknik tongkat
di lingkungan terbatas

Langkah-langkah pengembangan.
a. Mengenal Tongkat.
Disediakan berbagai jenis tongkat. Melalui ceramah peserta didik:
 Menjelaskan fungsi tongkat sebagai alat bantu yang paling aman, praktis dan
ekonomis.

71
 Mengenalkan macam tongkat dengan memperhatiakan kelebihan dan
kekurangannya.
 Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi keadaan tongkat
tersebut.
 Menemutunjukkan bagian-bagian tongkat: pegangan, tip, reflektor, kruk, tali
tongkat serta menjelaskan fungsi bagian-bagian tongkat tersebut.
b. Cara merawat tongkat
Tongkat lipat lebih banyak membutuhkan perawatan dibandingkan dengan
tongkat panjang. Bagian yang perlu diperhatikan adalah tali elastis yang
merupakan penyambung antar bagian tongkat, jangan sampai tali tersebut ditarik
terlalu lepas.
Bagian lain adalah tip, karena aus ketika dipergunakan, penggantian tip dilakukan
apabila bagian almuniumnya sudah terlihat, dan apabila tidak ganti ini akan
mengurangi daya informasi deteksi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan tongkat pada saat berjalan


lingkungan terbatas dengan pendamping awas
• Menyimpan tongkat saat tidak
dipergunakan
• Menggunakan teknik tongkat

Langkah-langkah pengembangan.
Cara menyimpan tongkat
a. Apabila kita berjalan bersama pendamping awas, maka tongkat dipegang oleh
tangan bebas kita di badan bagian samping.
b. Peserta didik membawa tongkat lipat, apabila sedang tidak dipergunakan
maka tongkat dilipat, dan masukkan dalam tempatnya.
c. Tongkat panjang apabila sedang tidak dipergunakan cukup disandarkan dengan
posisi tip di bawah, apabila sedang dalam perjalanan dengan menggunakan
kendaraan, tongkat panjang dijepit diantara kedua paha.

72
Cara memegang tongkat
a. Tinggi tongkat yang sesuai adalah setinggi dada orang yang menggunakan.
b. Pegang tongkat dengan posisi seperti orang sedang menunjuk, jari-jari
menggenggam tongkat sementara posisi telunjuk ssejajar dengan tongkat.
c. Posisikan tongkat di samping tubuh dengan tangan lurus ke bawah.
d. Geserkan tongkat ke bagian tengah badan dengan pangkal tongkat berada di
dekat pusar dengan jarak antara pangkal tongkat dengan pusar sekepalan
tangan.
e. Gerakan pergelangan tangan ke kanan dan ke kiri membentuk pola busur.
Usahakan posisi sikut berada di pinggang dan ketiak tidak terbuka ketika
sedang mengayunkan tongkat.
f. Langkahkan kaki kanan bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kiri, dan
langkahkan kaki kiri bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kanan.
g. Tinggi ayunan tongkat diusahakan tidak lebih dari 5 cm dari permukaan jalan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan teknik tongkat waktu


lingkungan terbatas turun/ naik tangga

Naik Tangga
Langkah-langkah pengembangan :
a. Temukan tepian anak tangga dengan tongkat.
b. Lalu dekati tepian tangga.
c. Lakukan squaring off (posisi anak mendekat ke tepian anak tangga) lalu
ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
d. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi tongkat
menyilang.
e. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga berikutnya.
f. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan tip
mengenai tepi anak tangga.
g. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi anak tangga
berikutnya.

73
Turun Tangga
Langkah-langkah pengembangan.
Cara:
a. Temukan tepi anak tangga, Lalu dekati tepian anak tangga.
b. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak tangga) lalu
ekspolarasi tinggi dan lebar permukaan anak tangga.
c. Pastikan peserta didik memegang tongkat secara menyilang dan ujung tongkat
diangkat sedikit agar tidak menyentuh anak tangga ketika melangkah.
d. Ketika tip sudah menyentuh permukaan tandanya tidak ada lagi anak tangga
berikutnya.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan teknik trailling


lingkungan terbatas dengan tongkat

Langkah-langkah pengembangan.
Trailling dengan tongkat
Cara :
a. Pastikan tongkat dipegang dengan teknik silang yang benar.
b. Posisi tip menempel pada sudut pertemuan antara dinding dan lantai.
c. Pada saat berjalan ujung tongkat menelusuri sudut pertemuan antara dinding dan
lantai.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan teknik untuk


lingkungan terbatas mendeteksi objek/ rintangan

Teknik ini digunakan di tempat yang sudah dikenal agar mampu berjalan secara
mandiri.
Langkah-langkah pengembangan.
a. Posisi tongkat menyilang tubuh, dengan ujung tip berada di ujung kaki.
b. Pada saat mendeteksi objek atau rintangan, kita menggunakan ujung tip.

74
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan teknik sentuhan


lingkungan terbatas
• Menggunakan teknik dua
sentuhan
• Menggunakan teknik dua
sentuhan waktu menelusuri shore
line/garis pengarah

Langkah-langkah pengembangan.
Teknik ini digunakan untuk berjalan mandiri di luar ruangan yang belum dikenal
dengan aman.
Teknik Sentuh (touch tehnique) cara menggunakan:
a. Pastikan peserta didik memegang dan memposisikan tongkat dengan benar.
b. Posisi pergelangan tetap di tengah badan.
c. Perhatikan irama ayunan tongkat.
d. Sentuhkan tip pada permukaan jalan dan bukan diketukkan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN
KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan teknik dua


di lingkungan terbatas sentuhanwaktu menelusuri garis
pengarah (shore line)

Latihan keterampilan dikondisikandaerah pertokoan, trotoar, dan koridor.


Tujuan teknik ini untuk menemukan belokan pada satu jalan yang sedang dilalui.
Langkah-langkah pengembangan
a. Perhatikan teknik memegang tongkat sama dengan teknik touch.
b. Posisi tubuh searah dengan garis pengarah(misal pinggir jalan, pinggir selokan).
c. Bidang busur ayunan tongkat lebih lebar ke arah garis pengarah dan garis
pengarah harus tersentuh.

75
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.1 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan teknik dorong


lingkungan terbatas
(Pussing Slide Technique)

Latihan keterampilan dikondisikan di daerah pertanian atau pedesaan


• Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik yang dipergunakan di daerah
pedesaan dengan kondisi jalannya tidak lebar atau jalan setapak dan teknik ini
tidak dianjurkan ditempat yang ramai atau banyak orang.
• Tujuan dari teknik ini untuk mendeteksi permukaan jalan setapak.
Langkah-langkah pengembangan.
a. Cara memegang tongkat sama dengan teknik two touch.
b. Ujung tongkat disentuhkan kepermukaan yang satu lalu didorong sambil digeser
ke kiri atau ke kanan dan posisi tip tetap menyentuh permukaan jalan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di • Melakukan teknik tongkat saat


lingkungan sekitar sekolah memasuki mobil

Langkah-langkah pengembangan.
a. Sebelum mengenalkan cara memasuki mobil terlebih dahulu dikenalkan bagian
mobil, baik bagian dalam maupun bagian luar, beserta fungsinya, hal ini penting
sekali untuk menentukan atau menetapkan titik tolak (vocal point). Tunanetra
harus mengelilingi untuk menemukan pintu mobil, dan menentukan jenis pintu.
b. Membuka pintu mobil menggunakan tangan kiri. kemudian tangan kanan
mendeteksi kusen pintu mobil, dan mulai duduk setelah dipastikan jok tersebut
aman.
c. Tongkat dipergunakan hanya untuk mendeteksi disaat turun dari mobil.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di • Menetapkan posisi jalan dan


lingkungan sekitar sekolah bagiannya

Langkah-langkah pengembangan.

76
a. Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua arah jalur
kendaraan, trotoar serta bahu jalan.
b. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan, median strip,
boulevard, trotoar).
c. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di lingkungan • Menyeberang jalan dengan teknik


sekitar sekolah tongkat

Latihan keterampilan dilakukan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan


penyeberangan.
Langkah-langkah pengembangan Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang Jalan satu arah:
a. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan
b. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara kendaraan dari
arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka peserta didik berhenti di tengah
jalan, sampai aman untuk melanjutkan menyebrang jalan.
c. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan trotoar atau
batas tepi di seberang jalan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di • Berjalan di antara blok di


lingkungan sekitar lingkungan sekolah
sekolah

Disiapkan model perumahan di lingkungan sekolah, dengan model jalan sistem


blok.
Langkah-langkah pengembangan.
a. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
b. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.

77
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di • Melakukan bepergian di daerah


lingkungan sekitar sekolah dengan kondisi jalan, dan letak
rumah yang tidak teratur

Latihan keterampilan dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.


Langkah-langkah pengembangan
a. Menentukan vokal poin dan menentukan tujuan.
b. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan lingkungan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di • Membaca dan membuat peta


lingkungan sekitar lingkungannya
sekolah

Langkah-langkah pengembangan:
a. Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal.
b. Menentukan arah mata angin pada peta.
c. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
d. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
e. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.2 Teknik tongkat di sekitar • Menemukan rumah dan nomor rumah


lingkungan sekolah sebagai tujuan

Langkah-langkah pengembangan
a. Memperkenalkan model penomoran rumah untuk menemukan objek (rumah)
dengan menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
b. Menurunkan di satu tempat yang telah dikenalnya.
c. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan menggunakan
teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

78
6.2 Teknik tongkat di • Bepergian dengan kendaraan umum
lingkungan sekitar sekolah

Latihan keterampilan dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar


sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)
Langkah-langkah pengembangan
a. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum.
 Cara menyetop kendaraan
 Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
 Cara naik kendaraan umum;
 Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran jenis mobil);
 Cara duduk di kendaraan umum;
 Cara turun dari kendaraan umum; dan
 Cara membayar ongkos kendaraan umum.
b. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu tempat
yang telah ditentukan.
c. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju tempat yang
telah ditentukan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Menggunakan teknik • Menetapkan posisi jalan dan bagiannya


tongkat di lingkungan
perumahan

Langkah-langkah pengembangan.
Latihan keterampilan dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua arah
jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan
a. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan, median strip,
boulevard, trotoar).
b. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

79
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Menggunakan teknik • Menyeberang jalan teknik tongkat dengan


tongkat di lingkungan
perumahan

Latihan keterampilan dikondisikandi tempat penyebrangan jalan dan jembatan


penyeberangan, Langkah-langkah pengembangan
Cara menyeberang jalan satu arah:
a. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
b. Setelah aman baru menyeberang.
c. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan trotoar atau
batas tepi jalan. Jalan dua arah
a. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan.
b. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara kendaraan dari
arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka peserta didik berhenti di tengah
jalan, sampai aman untuk melanjutkan menyebrang jalan.
c. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan trotoar atau
batas tepi di seberang jalan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Menggunakan teknik tongkat • Berjalan di antara blok di lingkungan


di lingkungan perumahan perumahan

Disiapkan model perumahan di lingkungan perumahan, dengan model jalan system


blok.
Langkah-langkah pengembangan:
a. Menemutunjukan jalan di antara blok dalam model perumahan
b. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan

80
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Menggunakan teknik tongkat • Membaca dan membuat peta


di lingkungan perumahan lingkungannya

Langkah-langkah pengembangan
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan melalui peragaan peserta didik:
a. Menentukan arah mata angin pada peta.
b. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
c. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
d. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Menggunakan teknik tongkat • Menemukan rumah dan nomor rumah


di lingkungan perumahan sebagai tujuan

Latihan keterampilan dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.


Langkah-langkah pengembangan
a. Memperkenalkan model penomoran rumah di lingkungan perumahan.
b. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
c. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan menggunakan
teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
d. Menurunkan di satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran objek.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.3 Teknik tongkat di lingkungan  Menyeberang jalan di lampu


perumahan penyeberangan

Langkah-langkah pengembangan
Latihan ketrampilan dikondisikan di lingkungan perumahan.
Peserta didik melalui kegiatan latihan.
a. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
• Posisi squaring off

81
• Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan jalan
• Posisi tongkat menyilang tubuh (cross body tehnique)
b. Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan, bila sudah tidak terdengar suara
kendaraan, siap untuk menyebrang jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Teknik tongkat di lingkungan  Bepergian dengan kendaraan umum


perumahan

Latihan keterampilan dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di lingkungan


perumahan, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)
Langkah-langkah Pengembangan
a. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan umum.
 Cara menyetop kendaraan;
 Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
 Cara naik kendaraan umum;
 Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran jenis mobil);
 Cara duduk di kendaraan umum;
 Cara turun dari kendaraan umum; dan
 Cara membayar ongkos kendaraan umum.
b. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu tempat yang
telah ditentukan.
c. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju tempat yang
telah ditentukan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat di • Teknik meminta bantuan/ tolong


lingkungan perkotaan

Langkah-langkah pengembangan.
Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk bertanya pada orang
lain dengan memperhatikan beberapa hal:
a. Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara;
b. Mendekat kepada sumber suara;

82
c. Menyampaikan kata maaf sebelum;
d. Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau untuk mencari
sasaran;
e. Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita sudah dipahami;
dan
f. Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat • Menyeberang jalan dengan


dilingkungan perkotaan teknik tongkat

Langkah-langkah pengembangan
Latihan keterampilan di lingkungan perumahan.
a. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
• Posisi squaring off
• Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan jalan.
• Posisi tongkat teknik menyilang tubuh.
• Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan.
• Bila sudah sepi suara kendaraan, siap untuk menyebrang jalan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat • Memahami konsep berjalan di


dilingkungan perkotaan antara perumahan dan di blok
blok

Langkah-langkah pengembangan
Disiapkan model perumahan di perkotaan, dengan model jalan sistem blok
a. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
b. Menemutunjukkan jalan di antara blok di lingkungan perkotaan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN

83
KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat • Bepergian di daerah yang tidak


dilingkungan perkotaan teratur

Langkah-langkah pengembangan.
Latihan keterampilan dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
a. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.
b. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan lingkungan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat • Membaca dan membuat peta


dilingkungan perkotaan lingkungannya

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal peserta didik:
a. Menentukan arah mata angin pada peta.
b. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
c. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan perkotaan.
d. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik tongkat di  Menemukan rumah dan nomor


lingkungan perkotaan rumah sebagai tujuan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Memperkenalkan model penomoran rumah.
b. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
c. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan menggunakan
teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
d. Menurunkan di satu tempat yang telah dikenalnya.
e. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan menggunakan
teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

84
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.4 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan teknik tongkat saat


dilingkungan perkotaan memasuki mobil

Langkah-langkah pengembangan
Latihan keterampilan dilaksanakan di lingkungan perkotaan. Peserta didik dilatihkan
keterampilan menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot)
a. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum sebagai berikut:
 cara menyetop kendaraan;
 cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
 cara naik kendaraan kendaraan umum;
 cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran jenis mobil);
 cara duduk di kendaraan umum;
 cara turun dari kendaraan umum; dan
 cara membayar ongkos kendaraan umum.
b. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu tempat yang
telah ditentukan.
c. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju tempat yang
telah ditentukan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat di • Teknik meminta bantuan


pusat perbelanjaan

Langkah-langkah pengembangan
a. Di saat tidak dapat menemukan objek atau tidak dapat melakukan suatu
kegiatan, maka disarankan untuk meminta bantuan pada orang lain dengan
memperhatikan beberapa hal:
• Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
• Mendekat kepada sumber suara.
• Menyampaikan kata maaf sebelum meminta bantuan.
• Menyampaikan maksud meminta bantuan.
• Menyampaikan ucapan terimakasih bila permohonannya dipenuhi.

85
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan teknik tongkat saat


dipusat perbelanjaan berkendaraan umum

Langkah-langkah pengembangan
Latihan keterampilan dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar sekolah,
disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)
a. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum sebagai berikut:
 cara menyetop kendaraan;
 cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
 cara naik kendaraan kendaraan umum;
 cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran jenis mobil);
 cara duduk di kendaraan umum;
 cara turun dari kendaraan umum; dan
 cara membayar ongkos kendaraan umum.
b. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu tempat yang
telah ditentukan
c. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju tempat yang
telah ditentukan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan teknik tongkat di saat


dipusat perbelanjaan menyeberang jalan

Latihan keterampilan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan penyeberangan.


Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang Jalan satu arah:
a. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
b. Setelah aman baru menyeberang.
c. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan trotoar atau
batas tepi jalan.

Cara menyebrang Jalan dua arah


a. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan

86
b. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara kendaraan dari
arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka peserta didik berhenti di tengah
jalan, sampai aman untuk melanjutkan menyebrang jalan.
c. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan trotoar atau
batas tepi di seberang jalan

Cara menyebrang di jembatan penyebrangan.


Langkah-langkah pengembangan
a. Temukan tepian anak tangga jembatan dengan tongkat
b. Lalu dekati tepi tangga
c. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak tangga) lalu
ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
d. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi tongkat
menyilang
e. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga berikutnya
f. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan tip
mengenai tepi anak tangga
g. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi anak tangga
berikutnya.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan teknik tongkat di


di pusat perbelanjaan pusat perbelanjaan/ mall
Menggunakan tehnik tongkat di
pasar tradisional

Langkah-langkah pengembangan
Latihan keterampilan dilakukan di pusat perbelanjaan atau mall dan pasar tradisonal.
a. Menentukan focal point dan menentukan tujuan.
b. Menetapkan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat perbelanjaan/mal
dan pasar tradisional.
c. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat perbelanjaan/mal
dan pasar tradisional.

87
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat di • Membaca dan membuat peta


pusat perbelanjaan lingkungan pusat perbelanjaan

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan peta timbul pusat perbelanjaan
a. Menentukan arah mata angin pada peta.
b. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
c. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
d. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.5 Penggunaan teknik tongkat • Menemutunjukkan toko dan nomor


di pusat perbelanjaan toko sebagai tujuan

Latihan ketrampilan dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.


Langkah-langkah pengembangan
a. Memperkenalkan model penomoran toko di lingkungan pusat perbelanjaan.
b. Menentukan landmark untuk menemukan objek toko.
c. Menemutunjukkan objek toko yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik
tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
d. Melepas di satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran objek.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.6 Penggunaan teknik tongkat • Menggunakan tehnik tongkat di


didaerah perkampungan/pertanian jalan setapak
• Menggunakan tehnik tongkat di
jembatan sempit

Latihan ketrampilan dikondisikan di lingkungan perkampungan pertanian


Langkah-langkah pengembangan
a. Menggunakan teknik tongkat pussing slide (mendorong sambil menggeser
tongkat)
b. menggunakan teknik menyilang tubuh untuk jembatan sempit

88
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

6.6 Penggunaan teknik tongkat di • Menggunakan tehnik meminta


daerah perkampungan/pertanian bantuan kepada orang lain

Langkah-langkah pengembangan
a. Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk bertanya pada
orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:
• Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
• Mendekat kepada sumber suara.
• Menyampaikan kata maaf.
• Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau untuk mencari
sasaran.
• Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita sudah
dipahami.
• Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.6 Penggunaan teknik tongkat di • Membaca dan membuat peta


daerah perkampungan/ lingkungan perkampungan/
pertanian pertanian

Langkah-langkah pengembangan.
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan.
a. Menentukan arah mata angin pada peta.
b. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
c. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
d. Dengan bimbingan guru, membuat peta lingkungan sederhana.

89
E. Keterampilan Sosial Untuk Tunanetra
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1. Kesehatan Pribadi
1.1 Memelihara kesehatan • Melakukan mandi sendiri
pribadi

Langkah-langkah pengembangan.

a. Menyebutkan alat-alat mandi.


b. Menjelaskan fungsi alat-alat mandi.
c. Menyebutkan tata cara mandi.
d. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara mandi sendiri.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan pribadi  Melakukan mencuci dan


mengeringkan tangan

Langkah-langkah pengembangan.

a. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan tangan.

b. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan tangan.

c. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan tangan.


d. Dengan bimbingan guru siswa mempraktikkan tata cara mencuci tangan dan
mengeringkan tangan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan pribadi • Melakukan mencuci dan


mengeringkan kaki

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan kaki.
b. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan kaki.
c. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan kaki.
d. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan tata cara mencuci dan
mengeringkan kaki.

90
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan  Menggosok gigi


pribadi

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan alat-alat menggosok gigi.
b. Menjelaskan fungsi alat-alat menggosok gigi.
c. Menyebutkan tata menggosok gigi.
d. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara menggosok gigi.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan  Menggunakan deodoran


pribadi

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan jenis deodoran (spray, stik, powder).
b. Menyebutkan cara menggunakan deodoran.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan menggunakan deodoran.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan  Memotong kuku


pribadi

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan alat pemotong kuku.
b. Menyebutkan tata cara memotong kuku.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara memotong kuku.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan  Mencuci, mengeringkan dan menyisir


pribadi rambut

Langkah-langkah pengembangan.

91
a. Menyebutkan alat-alat mencuci, mengeringkan dan menyisir rambut.
b. Menyebutkan tata cara mencuci, mengeringkan dan menyisir rambut.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara mencuci, mengeringkan dan
menyisir rambut.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan Merias diri


pribadi

Langkah-langkah pembelajaran

a. Menyebutkan alat-alat berdandan.


b. Menjelaskan fungsi alat-alat berdandan.
c. Menyebutkan tata cara berdandan seperti: membersihkan muka, berbedak,
berlipstik, bercukur janggut dan kumis.
d. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara berdandan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Memelihara kesehatan  Memakai sepatu


pribadi
 Memakai sandal

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan jenis alas kaki.
b. Menyebutkan cara memakai sepatu (pantofel, bertali, sepatu tali) yang benar.
c. Menyebutkan cara memakai sandal (jepit, selop, dll) yang benar
d. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara memakai sepatu dan sandal.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.2 Merawat dan memelihara • Mencuci dengan cara manual


pakaian.
• Mencuci dengan menggunakan mesin
cuci
• Cara menjemur pakaian

Langkah-langkah pengembangan

a. Menjelaskan langkah-langkah mencuci secara manual atau tradisional.


b. Menjelaskan langkah-langkah mencuci penggunaan mesin cuci.

92
c. Menjelaskan cara menjemur pakaian
d. Dengan bimbingan guru mempraktikkan cara mencuci secara manual dan atau
dengan menggunakan mesin cuci
e. Dengan bimbingan guru mempraktikkan cara menjemur pakaian

KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.2 Merawat dan • Menyetrika


memelihara pakaian

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan setrika listrik

b. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan setrika arang.

c. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara menyetrika pakaian.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.2 Merawat dan memelihara • Menyetrika pakaian


pakaian.
• Melipat pakaian
• Menyimpan pakaian

Langkah-langkah pengembangan
a. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika pakaian (kemeja, celana, rok, kaos,
gaun, blus, dll)
b. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat pakaian (kemeja, celana, rok, kaos,
gaun, blus, dll).
c. Menjelaskan langkah-langkah menyimpan pakaian (yang dilipat atau
menggunakan hanger).
d. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menyetrika pakaian.

e. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara melipat pakaian.

f. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menyimpan pakaian.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.2 Merawat dan • Memilih baju yang tepat


memelihara pakaian • Menandai baju

93
Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan jenis pakaian sesuai dengan fungsinya.

b. Dengan bimbingan guru, mencocokan stelan pakaian yang serasi.

c. Memilih baju sesuai dengan fungsinya.

d. Dengan bimbingan guru, menandai baju tertentu.

(dapat menggunakan kancing yang dipasangkan ditempat tertentu, misalnya di bawah


tengah kerah, atau ujung bawah kemeja, jahitan benang yang dibuat bendulan kecil,
atau tanda lain)

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor • Menggunakan kompor (minyak, gas,
(minyak, gas, listrik) listrik
2.2 Menggunakan kompor • Menggunakan tungku (kayu bakar,
(minyak, gas, kayu bakar, arang, arang, briket)
briket) • Merawat kompor dan tungku

Langkah-langkah pengembangan
a. Menjelaskan langkah-langkah menyalakan dan mematikan kompor.

b. Menjelaskan cara menggunakan kompor.

c. Menjelaskan langkah-langkah menyalakan dan mematikan tungku.

d. Menjelaskan cara menggunakan tungku.

e. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara menyalakan kompor.

f. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menggunakan tungku.

g. Dengan bimbingan guru, mempraktikkan cara menyalakan tungku.

h. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menggunakan kompor.

i. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara merawat kompor.

j. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara merawat tungku.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

94
2.2 Menyiapkan makanan  Memilih bahan makanan yang sehat
 Mencuci bahan makanan
 Mengupas bahan makanan
 Memotong bahan makanan

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan alat-alat memotong/ mengupas beberapa jenis bahan makanan.

b. Menjelaskan cara mengupas bahan makanan.

c. Menjelaskan cara mencuci bahan makanan

d. Menjelaskan cara memotong bahan makanan.

e. Dengan bimbingan guru, mengupas beberapa jenis bahan makanan.

f. Dengan bimbingan guru, mencuci beberapa jenis bahan makanan

g. Dengan bimbingan guru, memotong bahan makanan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.2 Menyiapkan makanan • memasak bahan makanan (menggoreng,


menggongseng, merebus, mengukus,
membakar, memanggang, mengasap)
• Mengontrol kematangan
Makanan

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan peralatan memasak.
b. Menjelaskan cara menggoreng bahan makanan.
c. Menjelaskan cara menggongseng bahan makanan.
d. Menjelaskan cara merebus bahan makanan.
e. Menjelaskan cara mengukus bahan makanan.
f. Menjelaskan cara membakar bahan makanan.
g. Menjelaskan cara memanggang bahan makanan.
h. Menjelaskan cara mengasap bahan makanan.

95
i. Menjelaskan cara mengontrol kematangan makanan.
j. Menjelaskan cara membalikkan makanan.
k. Dengan bimbingan guru, memasak beberapa jenis bahan makanan.

l. Dengan bimbingan guru, mengontrol kematangan makanan.

m. Dengan bimbingan guru, memasak beberapa bahan makanan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.2 Menyiapkan makanan • Menghidangkan makanan

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan peranti makan sesuai dengan jenis makanan.
b. Menjelaskan fungsi peranti makan yang sesuai dengan jenis makanan.
c. Menjelaskan cara menghidangkan makanan sesuai dengan jenis makanan.
d. Dengan bimbingan guru menghidangkan makanan sesuai dengan jenis makanan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.2 Menyiapkan makanan  Menyimpan makanan

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan tempat untuk menyimpan makanan
(piring, mangkok, box, rantang, microwave, kulkas).
b. Menjelaskan cara menyimpan jenis makanan sesuai dengan tempatnya, misal kue
kering disimpan di toples, kue basah disimpan di piring saji, sayur disimpan di panci
atau di mangkok, makanan yang dapat disimpan dan diawetkan dalam kulkas.
c. Dengan bimbingan guru menyimpan makanan sesuai dengan kebutuhan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di meja • Mempraktikkan cara duduk


makan

Langkah-langkah pengembangan.
Untuk indikator ini disesuaikan dengan teknik duduk pada keterampilan OM, hanya jarak
tubuh dengan meja lebih dekat

96
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di meja • menggunakan dan menyimpan serbet


makan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan jenis serbet.
b. Menjelaskan cara menggunakan serbet.
c. Menjelaskan teknik menyimpan serbet.
d. Dengan bimbingan guru menggunakan dan menyimpan serbet.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di • Menggunakan peralatan di meja makan


meja makan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan peralatan makan di meja makan.
b. Menjelaskan fungsi peralatan makan di meja makan, misal sendok, garpu,
pisau, sumpit.
c. Dengan bimbingan guru, menggunakan perlatan makan di meja makan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di  Mengorientasi meja makan


meja makan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan teknik mengorientasi benda yang ada di meja makan (teknik
mendeteksi meja dengan menggunakan punggung tangan, dan
menyapukan dengan sangat hati-hati dan perlahan)

b. Mengorientasikan posisi kursi di meja makan.

c. Dengan bimbingan guru, mengorientasi meja makan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di  Menggunakan etika di meja makan


meja makan

97
Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan etika di meja makan (berpakaian, cara makan).
b. Dengan bimbingan guru melakukan praktek makan dengan menggunakan
etika di meja makan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di  Menuang air ke dalam gelas


meja makan

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menjelaskan cara menuangkan air dari teko, botol, dan dispenser ke dalam gelas.

b. Dengan bimbingan guru, menuang air ke dalam gelas .

(tidak disarankan peserta didik untuk mencelupkan ujung jarinya untuk mengukur
tingkat kepenuhan gelas).

c. Dengan bimbingan guru, menuangkan air ke dalam gelas dari alat (teko, botol, dan
dispenser).

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di meja  Menata makanan di meja makan.


makan
 Menyiapkan hidangan untuk
tamu/keluarga
 Menyajikan makanan dan minuman
 Melakukan cara makan dan minum

Langkah-langkah pengembangan
a. Dengan bimbingan guru, menata makanan.

b. Dengan bimbingan guru, menyiapkan hidangan untuk tamu dan keluarga.

c. Dengan bimbingan guru, menyajikan makanan dan minuman untuk diri sendiri,
keluarga dan tamu.

d. Mengenalkan cara menyimpan makanan di dalam piring dengan menggunakan


sistem jam-jaman.

98
e. Dengan bimbingan guru melakukan cara makan dengan menggunakan tangan,
sendok, dan garpu.

f. Dengan bimbingan guru melakukan cara minum dengan menggunakan gelas, dan
botol kemasan .

g. Perlu pengulangan kegiatan untuk menanamkan konsep cara makan dengan


menggunakan tangan, sendok, dan garpu. yang benar.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.3 Menggunakan etika di meja ▪ Mempraktikkan cara makan dan minum


makan di tempat pesta

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan macam-macam teknik penyajian hidangan di tempat pesta, misal
parasmanan, party.

b. Menjelaskan tata cara dan etika makan dan minum di tempat pesta.

c. Dengan bimbingan guru melalui peragaan, melakukan makan dan minum di tempat
pesta.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.4 Membersihkan dan • Menggunakan lampu


merawat perabot rumah
tangga • Membersihkan perabot rumah tangga
• Membersihkan langit-langit
• Membersihkan kaca jendela dan pintu
• Menyapu lantai.
• Mengepel lantai
• Menata mebeler

Langkah-langkah pengembangan
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan cara memasang dan
menyalakan lampu (lampu listrik, lampu minyak, lampu petromak).

b. Menyebutkan jenis perabotan rumah tangga.

c. Menyebutkan jenis peralatan untuk membersihkan perabotan rumah tangga.

99
d. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan perabotan rumah tangga.

e. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan langit-langit.

f. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyapu lantai menggunakan sapu dan atau
vacum cleaner.

g. Dengan bimbingan guru, peserta didik mengepel lantai.

h. Dengan bimbingan guru, peserta didik menata mebeuler.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.5 Membersihkan dan • Membersihkan halaman.


merawat halaman rumah • Merawat tanaman
• Merawat alat-alat berkebun
• Merawat hewan peliharaan

Langkah-langkah pengembangan
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan halaman (menyapu,
membersikan rumput, menata pot dll).

b. Menyebutkan jenis-jenis tanaman yang sering ditanam di halaman rumah.

c. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat tanaman (menyiram, membuang daun
kering, memberi pupuk, mengganti media tanah, menyetek dll).

d. Menyebutkan alat-alat berkebun.

e. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat dan menyimpan alat-alat berkebun.

f. Menyebutkan jenis-jenis hewan peliharaan.

g. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat hewan peliharaan (cara memberi
makan, membersihkan kotorannya).

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.6 Memperbaiki pakaian  Mamasukan benang ke jarum


sederhana
 Memperbaiki pakaian

Langkah-langkah pengembangan

100
a. Menyebutkan peralatan untuk perbaikan pakaian sederhana (jarum, benang,
kancing, peniti, dan alat untuk memasukkan benang ke dalam jarum).

b. Dengan bimbingan guru, peserta didik memasukkan benang ke jarum.

c. Dengan bimbingan guru, peserta didik menjahitkan kancing.

d. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan perbaikan pakaian


(menisik, mengelim, menjelujur).

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.7 Mengelolaan keuangan  Mengidentifikasi uang kertas dan uang


logam Melipat uang kertas
 Menyimpan uang ke dalam
 dompet atau tas
 Membelanjakan uang
 Menyimpan uang di Bank
 Mengatur uang untuk
 keperluan keluarga (tlp, listrik dll)

Langkah-langkah pengembangan.
a. Menyebutkan jenis-jenis uang (logam dan kertas).
b. Menyebutkan ciri-ciri setiap nilai uang kertas dan uang logam.
c. Dengan bimbingan guru, peserta didik melipat uang kertas berdasarkan nominalnya.
d. Dengan bimbingan guru, peserta didik membelanjakan uang di warung terdekat.
e. Menghitung jumlah harga pembelian dan menghitung jumlah uang kembalian belanja.
f. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpan uang di bank.
g. Dengan bimbingan guru, peserta didik menggunakan kartu alat bantu tanda tangan.
Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek ukuran KTP

yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan dibuat.

h. Menjelaskan pengaturan penggunaan uang.


i. Membuat skala prioritas kebutuhan barang yang akan dibeli.

101
KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

3. Dunia kerja • Menjelaskan arti kerja.


3.1 Manajemen kerja • Menyebutkan aturan kerja
• Menunjukkan sikap dalam bekerja.
• Menyimpan alat kerja
• Memelihara alat kerja.
• Menggunakan alat kerja.

Langkah-langkah pengembangan
Dengan melalui pendekatan ceramah dan penugasan.
a. Menjelaskan arti kerja.
b. Menyebutkan macam-macam pekerjaan.
c. Menyebutkan aturan kerja.
d. Menunjukkan beberapa sikap dalam bekerja.
e. Menyimpan alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
f. Memelihara alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
g. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsi dan jenis pekerjaan

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

3.2 Menggunakan waktu • Menggunakan waktu efektif dan


waktu senggang

Langkah-langkah pengembangan
Pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas.

a. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur pembagian waktu sehari-
hari seperti untuk belajar, bermain, beribadah, beristirahat dll.

b. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur waktu senggang untuk
melakukan kegiatan yang bermanfaat.

102
c. Peserta didik membiasakan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan bersama orang awas seperti Karang taruna, Remaja masjid,
Komunitas Seni dll.

No KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4. Reproduksi Manusia • Menjelaskan perbedaan tandatanda fisik


bayi sampai dewasa, baik laki dan
4.1 Reproduksi manusia perempuan dengan menggunakan model
boneka

Langkah-langkah pengembangan.
Dengan melalui peragaan model peserta didik menyebutkan ciri-ciri fisik laki-laki dan
perempuan dari bayi sampai dewasa.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.1 Reproduksi manusia • Menjelaskan perbedaan alat reproduksi


laki-laki dan perempuan dengan
menggunakan model boneka

Langkah-langkah pengembangan.
Dengan bimbingan guru melalui media model boneka, peserta didik menjelaskan alat
reproduksi laki-laki dan perempuan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.1 Reproduksi manusia Memahami masalah kewanitaan


• Datang bulan
• Kehamilan
• Merawat bayi
• Keluarga berencana
• Membesarkan anak

Langkah-langkah pengembangan
a. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan tanda-tanda datang
bulan.

103
b. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan cara memelihara
kebersihan alat reproduksi ketika datang bulan

c. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan tanda-tanda


kehamilan.

d. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan cara merawat
bayi.

e. Menjelaskan manfaat keluarga berencana.

f. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menyebutkan alat kontrasepsi KB.

g. Dengan bimbingan guru melalui media menjelaskan cara merawat anak.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

4.1 Reproduksi manusia • Menanamkan nilai-nilai moral dan agama


yang berhubungan dengan kewanitaan

Langkah-langkah pengembangan.
Dengan bimbingan guru, menjelaskan nilai-nilai moral dan agama yang berhubungan
dengan kewanitaan seperti haid, nipas, kehamilan dll.

F. Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1. Baca Tulis Braille


1.1 Menunjukkan kesiapan • Mengembangkan perabaan untuk
untuk belajar membaca membaca
dan menulis Braille
• Mengekplorasi benda dengan perabaan

Langkah-langkah pengembangan
a. Melakukan latihan perabaan dengan bermain membedakan berbagai jenis permukaan
kain.

b. Melakukan latihan perabaan dengan bermain memindahkan biji-bijian kecil ke dalam


wadah lain dengan cara dijimpit satu persatu.

c. Berlatih menyobek kertas bekas menjadi sobekan kecil.


d. Berlatih meremas-remas kertas koran, lilin/ plastisin, bola kecil atau tanah liat.

104
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Menunjukkan kesiapan • Menemukan perbedaan titik Braille


untuk belajar membaca dan
menulis Braille

Langkah-langkah pengembangan
a. Menelusuri garis pengarah (labirin) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

b. Menelusuri garis pengarah (labirin) dari atas ke bawah atau sebaliknya.

c. Melakukan latihan menelusuri garis titik-titik Braille dari kiri ke kanan atau
sebaliknya.

d. Latihan membedakan titik-titik Braille (titik 1-4) (titik 1-24-5) (titik 1-5) (titik 2-
4) (titik 1-2-5) (titik 2-4-5) (titik1-24) dsb

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.1 Menunjukkan kesiapan • Mengenal bentuk dengan perabaan


untuk belajar membaca geometri
dan menulis Braille

Langkah-langkah pengembangan
a. Bermain membedakan bentuk geometri.
b. Menemutunjukkan benda-benda geometri yang berada di lingkungan kelas.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2. Memiliki sikap membaca dan • Posisi duduk sewaktu membaca


menulis yang baik dan benar
• Posisi tangan sewaktu membaca
• Posisi kertas waktu membaca
• Gerakan tangan sewaktu membaca

Langkah-langkah pengembangan
a. Latihan posisi duduk yang benar pada saat membaca.
b. Latihan posisi tangan yang benar pada saat membaca
c. Latihan menelusuri titik-titik Braille dari kiri ke kanan.

105
d. Latihan memposisikan kertas/buku pada waktu membaca.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2. Memiliki sikap membaca dan • Memasang kertas pada alat tulis riglet
menulis yang baik dan benar • Menggunakan pen riglet waktu menulis
Braille

Langkah-langkah pengembangan
a. Latihan memasang kertas pada reglet dengan posisi reglet yang benar.

b. Latihan memindahkan posisi reglet untuk baris berikutnya.

c. Latihan membuat titik-titik Braille.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.3 Menggunakan media • Menggunakan media baca tulis awas


baca-tulis awas bagi bagi peserta didik low vision
peserta didik low vision
• Menggunakan media baca tulis
elektronik

Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media baca tulis (scanner, komputer bicara)
a. peserta didik latihan menggunakan scaner, dan komputer bicara.

b. peserta didik latihan membaca dengan menggunakan scaner dan komputer bicara.

c. peserta didik latihan menulis dengan 10 jari pada keyboard komputer.

d. peserta didik latihan baca tulis menggunakan media kumputer bicara (Jaws atau
NVDA).

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.3 Menggunakan media baca- • Menggunakan media baca tulis awas bagi
tulis awas bagi peserta peserta didik low vision
didik low vision
• Menggunakan media baca tulis elektronik

106
Langkah-langkah pengembangan
Guru menyiapkan media baca tulis (scanner, komputer bicara)
a. peserta didik berlatih menggunakan scanner, dan komputer bicara.

b. peserta didik berlatih membaca dengan menggunakan scanner dan komputer bicara.

c. peserta didik latihan menulis dengan teknik 10 jari pada keyboard komputer.

d. peserta didik latihan baca tulis menggunakan media komputer bicara (Jaws atau
NVDA).

e. Guru menyiapkan media baca-tulis dengan ukuran yang disesuaikan dengan kondisi
penglihatan, pencahayaan dan kekontrasan, jenis dan ukuran huruf

f. Latihan menulis dengan menggunakan media spidol.

g. Latihan menulis 10 jari dengan menggunakan komputer.

h. Latihan membaca tulisan dengan ukuran yang disesuaikan dengan kemampuan


penglihatan.

i. Latihan membaca dengan menggunakan kaca pembesar yang sesuai.

j. Latihan membaca dengan menggunakan CCTV (Close Circuit Television).

k. Latihan membaca komputer dengan ukuran, pencahayaan, kekontrasan huruf yang


disesuaikan.

107
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.4 Menulis cetak awas  Memodifikasi menulis cetak awas pada


pada anak tertentu anak tertentu

Langkah-langkah pengembangan

a. Latihan menulis huruf cetak kapital awas yang dimodivikasi dengan


menggunakan Reglet untuk tunanetra total dan low vision.

b. Latihan membaca huruf cetak awas yang dimodifikasi (bentuk dan


ukuran huruf) untuk low vision.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

1.4 Menulis cetak awas  Memodifikasi penggunaan alat bantu


pada anak tertentu tanda tangan

Langkah-langkah pengembangan

Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek ukuran KTP yang diberi
lubang selebar tanda tangan yang akan dibuat).

Latihan membuat tanda tangan dengan menggunakan cetakan media kartu.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2. Komunikasi

2.1 Menggunakan alat • Menggunakan alat komunikasi manual


komunikasi yang ada
• Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat
(majalah Braille)

• Menggunakan alat komunikasi elektronik

Langkah-langkah pengembangan

Guru mempersiapkan alat komunikasi manual, cetak dan elektronik

a. Mengidentifikasi alat komunikasi manual (kentongan, beduk).

108
b. Menggunakan alat komunikasi manual.

c. Mengidentifikasi alat komunikasi cetak (koran, majalah).

d. Menggunakan alat komunikasi cetak.

e. Mengidentifikasi alat komunikasi elektronik.

f. Latihan menggunakan alat komunikasi elektronik (radio, televisi, internet, handphone)

g. Terampil menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.2 Melakukan komunikasi • Memperkenalkan diri dengan ekspresif


antar personal dengan • Mengenal orang dengan ekspresif
baik dan ekspresif.
• Bermain peran
• Melakukan Simulasi
• Melakukan ekspresi komunikasi formal
• Melakukan ekspresi komunikasi non
formal

Langkah-langkah pengembangan
Latihan keterampilan dikondisikan untuk bermain peran
a. Menjelaskan etika berkomunikasi.

b. (sikap tubuh, ketinggian suara, wajah harus menghadap kepada lawan bicara, tidak
memotong pembicaraan, tidak memonopoli pembicaraan).

c. Memperkenalkan identitas diri dengan ekspresif di depan teman dan guru. (Perhatikan
sikap tubuh, mimik dan intonasi suara).

d. Bermain peran berkenalan dengan orang baru.

e. Bermain peran tentang cara berkomunikasiyang ekspresif dengan teman sebaya.

f. Bermain peran cara berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.

g. Bermain peran berbicara di depan umum dengan ekspresif. (Mengurangi blindisme,


tidak menampilkan sikap tubuh yang berlebihan).

109
NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.4 Bergaul dengan etika yang • Menunjukkan etika bertamu


benar

Langkah-langkah pengembangan
Guru melakukan pembelajaran untuk bermain peran.
a. Menunjukan etika mengucapkan salam ketika bertamu. (mengucapkan salam dan
mengetuk pintu hanya 3 kali, bila sudah 3 kali tidak ada jawaban, dimungkinkan tuan
rumah sedang tidak ada, atau sedang tidak berkenan menerima tamu, maka kita segera
meninggalkan rumah tersebut dengan tertib

b. Menunjukkan etika masuk rumah yang dikunjungi. (menanggalkan alas kaki, masuk
ke dalam ruangan dan duduk dengan tertib jika sudah dipersilakan).

c. Menunjukkan etika cara menyampaikan tujuan kunjungan.


d. Menunjukkan etika cara mencicipi hidangan.
e. Menunjukkan etika cara berpamitan pada tuan rumah.
f. Menunjukkan etika cara meninggalkan rumah.

KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.4 Bergaul dengan etika yang • Menunjukkan etika berbicara dengan orang
benar yang lebih muda, sebaya, dan lebih tua
• Menunjukkan etika menyapa orang
• Menunjukkan etika menengok orang sakit
• Menunjukkan etika meminta bantuan
• Menunjukkan etika memperkenalkan diri

Langkah-langkah pengembangan
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
a. Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih tua (menurunkan volume
suara, lemah kembut, tidak memotong pembicaraan).
b. Menunjukkan etika cara menyapa orang lain.
c. Menunjukkan etika cara menengok orang sakit.
d. Menunjukkan etika cara memperkenalkan diri dan bersalaman.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

110
2.5 Melakukan kunjungan • Melakukan kunjungan ke lembaga sosial
lembaga sosial masyarakat (Karang Taruna, Remaja Masjid)
masyarakat dan pusat • Melakukan kunjungan ke pusat layanan
layanan masyarakat masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)

Langkah-langkah pengembangan.
Latihan keterampilan dikondisikan dengan lingkungan yang sebenarnya
a. Menjelaskan tata cara mengunjungi lembaga sosial masyarakat.
b. Dengan bimbingan guru mengunjungi lembaga sosial masyarakat yang terdekat.
c. Melakukan tanya jawab dengan petugas lembaga sosial masyarat tentang layanan
yang diberikan.
d. Dengan menggunakan teknik OM mempraktekkan tatacara mengunjungi dengan
lembaga kemasyarakatan, lembaga keuangan, dan LSM lainnya.

NO KOMPETENSI PENJABARAN KOMPETENSI

2.5 Melakukan kunjungan • Melakukan kunjungan ke pusat layanan


lembaga sosial masyarakat masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN).
dan pusat layanan
masyarakat

Langkah-langkah pengembangan
a. Menyebutkan jenis-jenis layanan masyarakat.
(Rumah sakit, Bank, ATM, Supermarket, pasar tradisional dll).

b. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan pemerintahan.

c. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan kesehatan.

d. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.

e. Menjelaskan cara mengunjungi lembaga layanan keuangan.

f. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan pemerintahan.

g. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan kesehatan.

h. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.

i. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan keuangan.

Untuk mengimplementasikan program pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan


prosedur di atas ke dalam RPP dapat diihat pada contoh di lampiran

111
BAB IV
PENILAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN OMSK

A. Pengertian Penilaian
Program Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas, Sosial Komunikasi (OMSK)
merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan peserta didik tunanetra dalam
melakukan pengembangan OMSK. Program pengembangan keterampilan OMSK
merupakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunanetra dalam hal konsep dan
pengalaman baru, interaksi dengan lingkungan dan mobilitas. Untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra dalam pencapaian hasil program
pengembangan Keterampilan OMSK maka perlu dilaksanakan penilaian.

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur


pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra pada program pengembangan
keterampilan OMSK. Penilaian program pengembangan OMSK oleh instruktur atau guru
yang dilakukan secara berkesinambunganbertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik tunanetra serta untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program
pengembangan keterampilan OMSK peserta didik tunanetra.

Penilaian pada program pengembangan OMSK dilakukan dengan mengacupada indikator


dari kompetensi. Hasil penilaian oleh guru dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahuikemajuan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik tunanetra dalam
pelaksanaan program pengembangan keterampilan OMSK.

Penilaian pengembangan keterampilan OMSK sebagai proses pengumpulan dan


pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra.
Hal ini mencakup penilaian otentik, dan penilaian unjuk kerja (penilaian proses). Guru
melaksanakan penilaian secara komprehensif, meliputi input, proses dan output.

B. Ruang Lingkup Penilaian


Penilaian hasil pengembangan keterampilan OMSK mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan kompetensi dan
penjabaran kompetensi sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada
kompetensi dan penjabaran kompetensi keterampilan OMSK.

112
C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
1. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik tunanetra didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi


faktorsubjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh instruktur/pendidik dilakukan secara terencana,


secara khusus atau menyatudengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam


perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasarpengambilan


keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihakinternal


sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

2. Pendekatan Penilaian

Pendekatan penilaian yang digunakan merupakan pendekatan individual berdasarkan


hasil asesmen, dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dan penjabaran
kompetensi yang akan dicapai, daya dukung, kondisi dan kebutuhan peserta didik
tunanetra.

D. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan pada program pengembangan keterampilan OMSK sebagai sebagai
berikut.

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Insruktur/guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi yang


berkesinambungan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, dan
format penilaian.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

113
Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui penugasan.

a Instrumen berisi daftar pertanyaan

b Penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara


individu atau kelompok sesuai dengan task analysis.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik dan projek.

Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik.

a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan


melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan


perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.

114
BAB V
PENUTUP

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia Nya, penulisan
buku Pedomam Program Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas, Sosial dan
Komunikasi dapat diselesaikan. Buku Pedoman Program Khusus Pengembangan
Keterampilan Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi diharapkan dapat membantu
dan memberi arahan serta acuan kepada guru, penyelenggara pendidikan peserta didik
tunanetra atau berbagai pihak yang peduli kepada peserta didik tunanetra.

Buku pedoman Program Khusus Pengembangan Keterampilan Orientasi Mobilitas, Sosial


dan Komunikasi dimaksudkan untuk memberikan layanan pembinaan, pengarahan dan
latihan kepada peserta didik yang mengalami hambatan penglihatan agar memiliki
kepribadian yang utuh, mandiri, berkarakter, dan berbudi luhur, sehingga mereka dapat
menjalani kehidupan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dalam penyusunan buku ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Untuk
kesempurnaan di masa yang akan datang sangat diperlukan kritik dan saran yang
membangun, oleh karena itu segala masukan, kritikan, selalu diharapkan untuk perbaikan
dan kesempurnaan buku ini.

Harapan kami, semoga buku ini bermanfaat bagi para pembacanya.

115
GLOSARIUM

1. Asesmen: proses pengumpulan informasi yang dilakukan untuk mengetahui


kemampuan awal yang dimiliki peserta didik berkebutuhan khusus sebagai baseline
sebelum merencanakan pembelajaran.

2. Clue: petunjuk berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori, dan kinestetik
yang ada dalam lingkungan.

3. Cross body technique: tehnik menyilang tubuh dengan menggunakan tongkat.

4. Identifikasi: proses menemukan dan mengenali peserta didik yang diindikasikan


memerlukan layanan pendidikan khusus.

5. Independen travel: bepergian sendiri tanpa menggunakan pendamping awas.

6. Landmark: ciri medan berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori, dan
kinestetik yang mudah dikenali, mempunyai ciri khas, dan bersifat menetap dalam
lingkungan.

7. Lower hand: teknik tangan menyilang tubuh bagian bawah

8. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan


dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.

9. Pendidikan Inklusif adalah pendidikan yang mengakomodasi semua anak atau peserta
didik tanpa terkecuali, termasuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).

10. Pendidikan Khusus adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

11. Personal living skills adalah keterampilan melakukan aktifitas dalam kehidupan
sehari-hari seperti keterampilan makan, minum, berpakaian dan kebersihan diri.

12. Self familiarization adalah proses pengakraban diri terhadap lingkungan sekitarnya
dengan menggabungkan berbagai komponen orientasi.

13. Social living skills adalah ketrampilan sosial seperti keterampilan menggunakan uang,
bepergian ke tempat-tempat yang sudah dikenal dan berinteraksi dengan orang lain.

116
14. Squaring off: sikap berdiri lurus membelakangi tembok/objek sehingga badan tegak
lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding dengan tujuan agar kaki kita siap
melangkah lurus ke depan.

15. Student centered approach: pendekatan berpusat pada siswa.


16. Teknik two touch adalah teknik tongkat untuk menyentuh dua permukaan jalan yang
berbeda.

17. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

18. Upper hand: teknik menyilang tubuh bagian atas

117
LAMPIRAN

CONTOH FORMAT ASESMEN


PENGEMBANGAN KONSEP

Nama : Andirah
Jenis kelamin : Perempuan
Kelas : 1
umur : 7 tahun

N KOMPETENSI KEMAMPUAN
O M MB TM
A Konsep Tubuh
1. Nama Anggota Tubuh √
2. Fungsi Anggota Tubuh √
3. Gerak Tubuh √
B Konsep Ukuran
1. Besar
2. Kecil
3. Sejengkal
4. Sedepa
C Konsep Bentuk
1. Segi tiga
2. Pipih
3. Bujur sangkar
4. Bulat
D Konsep Permukaan
1. Halus
2. Licin
3. Dingin
4. Kasar
5. Lembek/lunak
E Konsep posisi
1. Di tengah
2. Telentang
3. Tenggelam
4. Horizontal
F Konsep Arah
1. Utara
2. Barat Daya
3. Timur Laut
4. Kiri
5. Kanan

118
N KOMPETENSI KEMAMPUAN
O M MB TM
6. Belakang
7. Atas

Catatan:
Andirah belum mampu menyebutkan dan menunjukkan nama-nama tubuh bagian atas dan
bagian bawah
Andirah belum mampu melakukan gerakan (mengangguk, menggeleng, memiringkan kepala)

Rekomendasi
Andirah perlu dikenalkan tentang tubuh bagian atas
Andirah perlu dipahamkan tentang fungsi tubuh bagian bawah
Andirah perlu dilatihkan tentang cara menggerakkan tubuh bagian atas dan tubuh bagian
bawah.

Keterangan:
Rekomendasi ini ditujukan untuk guru kelas, guru mata pelajaran dan orang tua. Andirah
perlu mendapatkan layanan pembelajaran individual

.................., ............................ 2020


Instruktur/Guru OMSK

--------------------------------------

119
CONTOH FORMAT ASESMEN
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN ORIENTASI MOBILITAS

Nama : .................................
Jenis kelamin : .................................
Kelas : .................................
umur : .................................

KEMAMPUAN
NO. KOMPETENSI
M MB TM

A. Teknik Pendamping Awas


1. Teknik dasar pendamping awas
2. Berpindah pegangan
3. Berbalik arah
4. Melewati jalan sempit
5. Naik tangga
6. Turun tangga
7. Melewati pintu, membuka ke arah
dalam
8. Melewati pintu, membuka ke arah
luar
9. Melewati pintu, terbuka ditarik
10. Melewati pintu, terbuka didorong
11. Melewati pintu, terbuka otomatis
12. Melewati pintu, terbuka digeser
13. Duduk di kursi dengan meja
14. Duduk di kursi tanpa meja
15. Duduk di kursi kuliah

Catatan:
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..

Rekomendasi:
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..

.................., ............................ 2020


Instruktur/Guru OMSK

--------------------------------------

120
CONTOH FORMAT ASESMEN
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL

Nama : Andirah
Jenis kelamin : Perempuan
Kelas : 1 (satu)
umur : 7 Tahun

KEMAMPUAN
NO. KOMPETENSI
M MB TM
A Merawat Diri
1. Perawatan Rambut
a. menyisir
b. mencuci
c. mengikat
2. Perawatan Kuku
a. membersihkan √
b. memotong √
c. mengikir √
3. Membersihkan Rumah
a. Mengatur tempat tidur
b. Memasang seprei
c. Memasang taplak meja
d. Menyapu
e. Mengepel
f. Membersihkan jendela
g. Membersihkan kamar mandi

Catatan:
Andirah belum mampu melakukan cara membersihkan, memotong dan mengikir kukunya.

Rekomendasi:
Andirah perlu dilatih cara membersihkan kuku.
Andirah perlu dilatih cara memotong kuku.
Andirah perlu dilatih cara mengikir kuku

Keterangan:
Rekomendasi ini ditujukan untuk guru kelas, guru mata pelajaran dan orang tua.
Andirah perlu mendapatkan layanan pembelajaran individual.

.................., ............................ 2020


Instruktur/Guru OMSK

--------------------------------------

121
CONTOH FORMAT ASESMEN
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Nama : .................................
Jenis kelamin : .................................
Kelas : .................................
umur : .................................

PENILAIAN
NO. KOMPETENSI
M MB TM
A Memiliki sikap tubuh membaca
dan menulis
1. Posisi duduk waktu membaca √

2. Posisi tangan waktu √


membaca
3. Posisi kertas waktu membaca √

4. Gerakan tangan waktu √


membaca
5. Memasang kertas pada alat √
tulis/reglet
6. Menggunakan pen waktu √
menulis
B Bergaul dengan etika yang benar

1. Menunjukkan etika berbicara


dengan orang yang lebih muda
2. Menunjukkan etika menyapa
orang lain
3. Menunjukkan etika menengok
orang sakit
4. Menunjukkan etika meminta
bantuan
5. Menunjukkan etika
memperkenalkan diri
Keterangan:
M= Mampu
MB= Mampu dengan Bimbingan
TM = Tidak Mampu
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
Rekomendasi:
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
.................., ............................ 2020
Instruktur/Guru OMSK

--------------------------------------

122
ANALISIS SKALA PRIORITAS

Nama : Andirah
Jenis kelamin : Perempuan
Kelas : 1
umur : 7 tahun

No Kompetensi Penjabaran Tidak Dibutuhkan Diprioritaskan


Kompetensi Dibutuhkan
1. Konsep Tubuh 1. Nama Anggota √
Tubuh
2. Fungsi √
Anggota
Tubuh
3. Gerak Tubuh √

2. Perawatan Kuku 4. Membersihkan √


5. Memotong √
6. Mengikir √

3 Memiliki sikap 7. Posisi duduk √


membaca dan waktu
menulis membaca
8. Posisi tangan √
waktu
membaca
9. Posisi kertas √
waktu
membaca
10. Gerakan √
tangan waktu
membaca
11. Memasang √
kertas pada alat
tulis/reglet
12. Menggunakan √
pen waktu
menulis

123
Formulir Observasi dan Asesmen

Nama Anak : Andirah Novianti


Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : Cimahi, 23 November 2013
Nama Ayah : Fadhillah
Pekerjaan : Wiraswasta
TTL : Bandung, 18 Oktober 1986
Pendidikan : S1
Nama Ibu : Susanti
TTL : Bandung, 03 Maret 1990
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Alamat : Jl Bintang Kejora No 4
No. Telepon : 0822 3344 5566
Tanggal Asesmen : 23 Juli 2020

124
CONTOH
Program Pengembangan Keterampilan OMSK

Satuan Pendidikan : SDLB


Bidang Pengembangan : Orientasi Mobilitas
Nama : Andirah
Kelas/Semester : I/1
Waktu : 8 x 30 menit

I. Kompetensi
 Mampu menjelaskan nama-nama bagian tubuh
II. Penjabaran Kompetensi
 Nama bagian tubuh
 Fungsi bagian tubuh
 Gerakan tubuh

III. Indikator
 Menyebutkan nama-nama bagian atas tubuh
 Menyebutkan nama-nama bagian bawah tubuh
 Menunjukkan bagian atas tubuh
 Menunjukkan bagian bawah tubuh
 Menyebutkan fungsi bagian-bagian tubuh atas (mata, telinga, hidung, lidah, mulut)
 Menyebutkan fungsi bagian-bagian tubuh bawah (kaki, jari kaki, lutut)
 Menggerakkan bagian atas tubuh (menoleh, mengganguk, memutar, miring)
 Menggerakkan bagian bawah tubuh (menoleh, mengganguk, memutar, miring)

IV. Tujuan
Melalui kegiatan pengamatan dan demonstrasi Andirah dapat menjelaskan nama-nama,
fungsi, dan gerak anggota tubuh.

V. Pendekatan, Strategi, Metode


A. Pendekatan : Individual, kontekstual
B. Strategi : Pembelajaran langsung
C. Metoda : penugasan

VI. Materi
 Nama-nama bagian tubuh

VII. Sumber dan Media/Alat


A. Sumber : Pedoman Pengembangan Keterampilan OMSK
B. Media/ Alat : model tubuh (torso), tubuh peserta didik

VIII. Pelaksanaan Program


A. Kegiatan awal
1. Mengkondisikan Andirah untuk memulain KBM dengan berdoa.
2. Mengkondisikan peserta didik untuk bermain mengenali tubuhnya.
3. Melalui permainan guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media
B. Kegiatan inti

125
 Andira menyebutkan nama-nama bagian atas tubuh
 Andirah menyebutkan nama-nama bagian atas tubuh
 Andirah menunjukkan bagian atas tubuh
 Andirah menunjukkan bagian bawah tubuh
 Andirah menyebutkan fungsi bagian-bagian tubuh atas
 Andirah menyebutkan fungsi bagian-bagian tubuh atas
 Andirah menggerakkan bagian atas tubuh
 Andirah menggerakkan bagian bawah tubuh
 Guru memperbaiki gerakan bagian tubuh yang tidak tepat

C. Kegiatan penutup
 Guru mengadakan refleksi seluruh aktifitas pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru dan Andirah didik mengakhiri pembelajaran dengan do,a.

IX. Penilaian
Guru mencatat hasil pengamatan atas kegiatan yang dilakukan Andirah ke dalam tabel
yang telah disiapkan.

LEMBAR PENILAIAN

Nama Anak : Andirah Kelas : I/1


Sekolah : SLB- A Atasangin Guru : Rinjani

Berilah tanda ceklist (√) kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang ditunjukkan Andirah.

No Materi Mampu Tidak Mampu Ket


1. Menyebutkan nama-nama √
bagian atas tubuh
2 Menyebutkan nama-nama √
bagian atas tubuh
3 Menunjukkan bagian atas √
tubuh
4 Menunjukkan bagian √
bawah tubuh
5 Menyebutkan fungsi √
bagian-bagian tubuh atas
6 Menyebutkan fungsi √
bagian-bagian tubuh atas
7 Menggerakkan bagian √
atas tubuh
8 Menggerakkan bagian √
bawah tubuh
............... ,.......................... 2020
Instruktur/Guru OMSK

--------------------------------------

126

Anda mungkin juga menyukai