Masa Pra Kemerdekaan (sebelum 1942) Melalui Politik etis dan balas budi Pemerintah Belanda memberikan pendidikan bagi orang Indonesia. Hal tersebut menimbulkan kesadaran akan kesatuan nasional dengan berdirinya banyak organisasi social politik berpengaruh pada jaman itu 1. Budi Utomo Organisasi awal yang dianggap sebagai Tokoh : Dr Sutomo pelopor masa pergerakan Indonesia. Berdiri pada 20 Mei 1908 (diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional) 2. Sarekat Islam Didirikan pada tahun 1911 yang Tokoh : HOS Cokro Aminoto sebelumnya berbentuk Sarekat Dagang Islam 3. PKI (Partai Komunis Indonesia) Berdiri pada tahun 1920 sebagai kelanjutan Melakukan pemberontakan dari ISDV (organisasi buruh) pada tahun 1926 tokoh : Alimin, Muso, Tan Malaka 4. Perhimpunan Indonesia Awalnya merupakan perkumpulan Empat Serangkai (Moh Hatta, Ir Mahasiswa Indonesia di Belanda yang Soekarno, Douwes Dekker, dan kemudian dibawa ke tanah air Ki Hajar Dewantoro) 5. PNI (Partai Nasionalis Indonesia) Berdiri partai politik dengan cita-cita radikal Ir Soekarno, Moh Hatta, Mr yaitu kemerdekaan Indonesia. Sartono 6. Pemuda Indonesia (Jong Java, Jong Menyelenggarakan Sumpah Pemuda pada Panitia Kongres Pemoeda terdiri Sumatera, Jong Islamaten Bond dsb) 28 Oktober 1928 yang berisi Ikrar : dari : 1. Kami putra-putri Indonesi mengaku bertumpah darah yang Ketua : Soegondo Djojopoespito satu, tanah air Indonesia (PPPI) 2. Kami Putra-putri Indonesia Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid mengaku berbangsa yang satu, (Jong Java) bangsa Indonesia 3. Kami Putra-putri Indonesia Sekretaris : Mohammad Jamin menjunjung tinggi bahasa (Jong Sumateranen Bond) persatuan, Bahasa Indonesia Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
7. Muhammadiyah Didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada
tahun 1912 atas dasar kejumudan umat islam untuk memberantas TBC (Tahayul, bid’ah, dan Churafat) 8. Nahdlatul Ulama Didirikan oleh KH Wahab Chasbulah, KH Hasyim Asy’ari, dan KH Asnawi sebagai reaksi atas adanya usaha pembongkaran makam nabi oleh Kerajaan Arab Saudi. Masa Penjajahan Jepang Pemerintah Jepang melakukan pembubaran terhadap seluruh perkumpulan di Indonesia 1. 3 A (jepang pemimpin Asia, Jepang 29 April 1942 Dibentuk pemerintah Jepang Penggagas Shimizu Hitoshi, Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya untuk menarik simpati masyarakat Ketua Mr Syamsudin Asia) Indonesia agar mendukung ide Jepang 2. Jawa Hokokai (perhimpunan tenaga 1 Maret 1944 sebagai pengganti Putera Ir Soekarno rakyat) dibawah Gunseikan dengan penasehat Ir Soekarno 3. Peta (pembela tanah air) Organisasi militer bentukan Jepang dengan Melakukan pemberontakan di tujuan melatih rakyat Indonesia untuk Blitar (Kapten Supriyadi) membantu kekuatan militer Jepang dalam Perang Dunia ke-dua 4. BPUPKI (Badan Persiapan Usaha-usaha Organisasi bentukan Jepang yang Ir Soekarnp, Moh Hatta Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia) memberikan janji kemerdekaan agar warga Indonesia tertarik membantu Jepang pada perang dunia ke-2 5. PPKI sebuah Panitia yang dibentuk oleh Tokoh Ir Soekarno, Moh Hatta, Pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang Rajiman Wedyodiningrat, yang berkedudukan di Jakarta Wahid Hasim, Ki Bagus (selengkapnya baca artikel PPKI) ini Hadikusuma, Ki Hajar beranggotakan 21 orang bangsa Indonesia Dewantara, Ahmad Subarjo sebagai anggota biasa dan tanpa bangsa Jepang sebagai anggota luar biasa. 6. Pemuda Indonesia (peristiwa Menjadi gerakan bawah tanah yang Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, rengasdengklok) melakukan penculikan terhadap tokoh dan Chaerul Saleh nasional (Ir Soekarno, Moh Hatta, Ahmad SUbarjo) sehingga terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 Masa Paska Kemerdekaan (1945 s.d 1950) Dengan adanya maklumat wakil presiden x, rakyat indonesia banyak yang mendirikan partai politik. Adapun partai politik tersebut beberapa yang menonjol. 1. Partai Sosialis Indonesia Partai yang beralian Sosialis dan Marxis Sutan Syahris (Perdana Menteri namun menentang komunis I Indonesia), Amir Syarifuddin (perdana Menteri Indonesia ke 2) 2. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Merupakan himpunan dari berbagai Tokoh : Moh Roem Indonesia) organisasi islam pada masa itu sebagai (Perdana Menteri Indonesia ke reaksi atas maklumat wakil Presiden x 2 Syafrudin Prawiranegara (Ketua PDRI) 3. PNI (Partai Nasionalis Indonesia) Partai ini berpahamkan Marhaenisme atau Tokoh : Mr Sartono (ketua), Marxisme ala Indonesia Moeh Hatta Perdana Menteri ke 4 dan Wakil Presiden 4. PKI (Partai Komunis Indonesia) Melakukan pemberontakan di Madiun pada Tokoh : Semaun dan Darsono tahun 1948 Masa Demokrasi Parlementer (1950 s.d 1959) Diadakan pemilu pada tahun 1955 yang mengisi DPR dan konstituante 1. PNI (Partai Nasional Indonesia) Diketuai oleh Mr Sartono PNI menjadi 57 Kursi DPR dan 119 Kursi partai pemenang pemilu dan mendominasi Konstituante pemerintahan (dengan menjadi PM) setelah masa 1955 2. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Diketuai oleh Muh. Natsir Masyumi 57 kursi DPR dan 112 Kursi Indonesia) menjadi partai pemenang pemilu ke-dua Konstituante 3. Nahdlatul Ulama (NU) Setelah berpisah dari Masyumi karena 45 kursi DPR dan 91 kursi perbedaan pendapat NU menjadi partai Konstituente politik yang berdiri sendiri d 4. PKI (Partai Komunis Indonesia) Dibawah komando D.N Aidit menjadi partai 39 Kursi DPR dan 80 kursi politik pemenang ke-4, namun tak pernah konstituante masuk dalam pemerintahan karena ditolak partai politik lain 5. Partai-partai kecil dibawah 10 kursi 65 kursi DPR dan 119 kursi (parkindo, partai katolis, PSI, PSII, perti, Konstituante dsb) Masa Demokrasi Terpimpin (1959 s.d 1967) Dengan diberlakukannya dekrit presiden tanggal 5 Juli 1959 dan dibubarkannya Masyumi dan PSI karena terlibat PRRI maka dibentuklah DPR-GR dengan susunan sebagai berikut 1. PNI (Partai Nasional Indonesia) DPR-GR = 44 orang 2. NU (Nahdlatul Ulama) DPR-GR = 36 orang 3. PKI (Partai Komunis Indonesia) DPR-GR = 30 orang 4. Partai kecil (Parkindo, Partindo, Murba, DPR- GR = 20 orang Partai Katolik, Perti, PSII) 5. ABRI dan Polri DPR – GR = 41 orang 6. Dan kekuatan golongan (Tani, buruh, DPR – GR = 118 orang wanita, alim ulama, dsb) 7. Kekuatan Mahasiswa 1966 Reaksi atas terjadinya peristiwa G-30 S-PKI Tokoh : Arif Rahman Hakim dan kemorosotan ekonomi Indonesia. Cosmas Batubara (Eks Ketua Mengadakan DPR jalanan yang menuntut Presidium KAMI Pusat), Sofyan Tritura (tiga tuntutan rakyat) : Wanandi, Yusuf Wanandi 1. Pembubaran PKI dan ormas- ketiganya dari PMKRI,Akbar ormasnya, Tanjung dari HMI 2. Perombakan Kabinet Dwikora 3. Turunkan harga sembako Masa Transisi Orde Baru (1968 s.d 1973) Pada masa ini kepengurusan DPR-GR berganti komposisi setelah PKI dilarang. Adapun setelah adanya UU no. 15 tahun 1969 tentang Undang-undang Pemilihan Umum Badan Permusyawaratan /Perwakilan rakyat dan UU nomor 16 Tahun 1969 tentang susunan dan kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1. PNI DPR-GR = 78 anggota 2. NU DPR-GR = 75 anggota 3. ABRI DPR-GR = 75 anggota 4. PSII DPR –GR = 20 anggota 5. Parkindo DPR-GR = 17 anggota 6. Partai Katolik DPR-GR = 15 anggota 7. PMI (Partai Muslimin Indonesia) DPR- GR = 18 anggota 8. IPKI DPR-GR = 11 anggota 9. Perti (Persatuan Tarbiyah Indonesia) DPR-GR = 9 orang 10. Murba (Musyawarah Rakyat Banyak) DPR-GR = 4 orang 11. Golongan Karyawan A DPR-GR = 32 orang 12. Golongan Karyawan B DPR- GR = 32 orang 13. Golongan Karyawan C DPR – GR = 28 orang Masa Orde Baru / Demokrasi Pancasila (1973 s.d 1998) 1. PPP (Partai Persatuan dan Merupakan fusi dari kekuatan partai-partai Pemilu 1971 =94 kursi, 1977 Pembangunan) Islam akibat dari ideology tunggal pancasila =99 kursi, 1982 = 94 kursi, (partai NU, Parmusi, PSII, dan Perti) pemilu 1987 = 61 kursi, pemilu 1992 = 62 kursi, pemilu 1997 = 89 kursi. 2. Golkar (Golongan Karya) sebelumnya bernama Golongan Karya Pemilu 1971 = 236 kursi, 1977 = (Golkar) dan Sekretariat Bersama 232 kursi, Pemilu 1982 = 242 Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah kursi, pemilu 1987 = 299 kursi, sebuah partai politik di Indonesia. Partai pemilu 1992 = 282 kursi, pemilu GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber 1997 = 325 kursi GOLKAR pada masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. 3. PDI (Partai Demokrasi Indonesia) Merupakan fusi dari kekuatan partai-partai Pemilu 1971 = 30 kursi, 1977 = nasionalis akibat dari ideologo tunggal 29 kursi, pemilu 1982 = 24 kursi, pancasila (Partai Katolik, IPKI, PNI, pemilu 1987 = 40 kursi, pemilu Parkindo, dan Murba) 1992 = 56 kursi, pemilu 1997 = 11 kursi 4. Kekuatan Mahasiswa 1998 Masa Reformasi / Transisi Demokrasi Pancasila Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai. Dari 48 (1998 s.d 2004) partai tersebut yang lolos menjadi 12 fraksi di DPR-RI 1. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Diketuai oleh Megawati dan memenangkan Kursi = 154 , Wakil Presiden Perjuangan pemilu 1999 dengan perolehan suara Megawati 1999 – 2001 sebanyak 35.689.073 kemudian menjadi Presiden 2001 – 2004 2. Fraksi Partai Golongan Karya Nomor dua terbanyak dalam perolehan Kursi = 120 , Ketua DPR Ir suara pada pemilu 1999 dengan perolehan Akbar Tanjung 1999 – 2004 suara sebanyak 23.741.749 3. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Nomor ketiga terbanyak dalam perolehan Kursi = 51 , Presiden K.H suara pada pemilu 1999 dengan perolehan Abdurrahman Wahid 1999 – suara sebanyak 13.336.982 2001 4. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Nomor keempat terbanyak dalam Kursi = 59 , Wakil Presiden perolehan suara pemilu 1999 dengan Hamzah Haz 2001 – 2004 perolehan suara sebanyak 11.329.905 5. Fraksi Reformasi (PAN, Partai PAN sekitar 7 jutaan dan PBB 2 jutaan Kursi = 59 , Ketua MPR Amin Keadilan,PBB, PP, PNU, PSII dsb) ditambah lain-lain 3 jutaan sehingga total Rais 1999 – 2004 ada 13 jutaan 6. Fraksi TNI/Polri Melengkapi hasil pemilu mewakili AD, AU, 38 kursi AL dan Polri 7. Utusan Daerah Melengkapi hasil pemilu ditunjuk oleh Daerah Masa Sekarang (2004 s.d 2014) Kepengurusan saat ini 1. Fraksi Golongan Karya Ketua Umum : Abu Rizal Bakri Pemilu 2004 : 129 kursi, Pemilu Sekjen : Idrus Marham 2009 : 107 kursi, Pemilu 2014 : 91 kursi 2. Fraksi PDI Perjuangan Ketua Umum : Megawati Pemilu 2004 : 109 kursi, pemilu Sekjen : Hasto Kristianto (plt) 2009 : 95 kursi, pemilu 2014 : 109 kursi 3. Fraksi Demokrat Ketua Umum : Susilo Bambang Yudoyono Pemilu 2004 : 57 Kursi, Pemilu Sekjen : Edi Baskoro Yudoyono 2009 : 150 kursi, Pemilu 2014 : 61 kursi 4. Fraksi PKB Ketua Umum : Muhaimin Iskandar Pemilu 2004 : 53 kursi, Pemilu Sekjen 2009 : 29 kursi, pemilu 2014 : 47 kursi, Pemilu 2014 : 47 kursi 5. Fraksi PAN Ketua Umum : Hatta Rajasa Pemilu 2004 : 53 kursi, Pemilu Sekjen : Taufik Kurniawan 2009 : 43 kursi, pemilu 2014 : 49 kursi 6. Fraksi PKS Presiden : Anis Matta Pemilu 2004 : 45 kursi, Pemilu Sekjen : Taufiq Ridho 2009 : 57 kursi, Pemilu 2014 : 40 kursi 7. Fraksi PPP Ketua Umum : Surya Dharma Ali Pemilu 2004 : 58 Kursi, Pemilu Sekjen : Romanhurmuzy 2009 : 37 kursi, Pemilu 2014 : 39 kursi 8. Fraksi Gerindra Ketua Umum : Prabowo Subianto Pemilu 2009 : 26 kursi, Pemilu Sekjen : Ahmad Muzani 2014 : 73 kursi 9. Fraksi Hanura Ketua Umum : Wiranto Pemilu 2009 : 18 Kursi, pemilu Sekjen : Dossy Iskandar Prasetyo 2014 : 16 kursi 10 Fraksi Nasional Demokrat Ketua Umum : Surya Paloh Pemilu 2014 : 35 kursi Sekjen : Rio Patrice Capela 11. Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi Ketua Fraksi : Jamaluddin Karim Pemilu 2004 : 20 Kursi (gabungan dari PBB, PPDK, PP, PPDI, PNI- Marhein) 12. Fraksi PBR Ketua fraksi : Rusman Ali Pemilu 2004 : 14 kursi 13. Fraksi Damai Sejahtera Ketua Fraksi : Costant M Ponggawa Pemilu 2004 : 13 Kursi