Cirebonologi
Dosen Pengampu : Ibu Juhaeriyah M.Hum
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hubungan
Cirebon dengan Mataram”. Adapun tujuan dari penelitian makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Cirebonologi.
Penulis, Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................
ii
Daftar isi .............................................................................................................................
iii
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................
1
A. Latar Belakang...........................................................................................................
1
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................
2
C.Tujuan Masalah...........................................................................................................
Bab II : Pembahasan............................................................................................................
A. kondisi Kerajaan Cirebon dan Mataram pada abad ke XVII
B. Dapaentuk-bentuk hubungan yang terjalin antara Cirebon dan Mataram
C. Sebab berakhirnya hubungan Kerajaan Cirebon dan Mataram
A.kesimpulan..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sunan Giri bertanya kepada Sultan Pajang tentang siapa sosok yang
berada di belakangnya itu, Sultan Pajang memberi tahu bahwasanya ia
adalah Ki Ageng Mataram atau Ki Pamanahan penguasa Mataram.
Sunan Giri lantas berkata kepada seluruh adipati dan semua orang yang
hadir disana, “Anak-Anakku para adipati semua, ketahuilah bahwasanya
keturunan Ki Ageng Mataram suatu saat nanti akan menjadi penguasa
seluruh tanah Jawa.”1
Hingga puncaknya pada abad ke-17 pada tahun 1613 M Raden Mas
Rangsang yang diberi gelar Panembahan Hanyakrakusuma dikenal juga
dengan sebutan Sultan Agung Senapati Ing Ngalaga Abdurrahman
menjadi raja keempat yang memberi pengaruh besar bagi Kerajaan
1
W.L. Olthof, Babad Tanah Jawi, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Narasi, 2001), hlm. 85.
Mataram. Bahkan di sebutkan sebagai masa kejayaan Mataram. 2 Pada
masa ini, Mataram telah menduduki sebagian besar dari wilayah yang ada
di tanah Jawa. Ketika itu, Kerajaan Cirebon belum masuk sebagai salah
satu wilayah yang ditaklukannya.
Hubungan antara Kerajaan Mataram dan Cirebon ini tidak hanya sampai
pada ikatan pernikahan saja, namun ada faktor hubungan lain yang
membuat kedua kerajaan ini semakin erat hubungannya. Tidak hanya itu,
pasang surut pun terjadi pada kedua kerajaan ini. Oleh karena itu,
pemakalah perlu untuk memaparkan lebih jelas tentang hubungan
Kerajaan Cirebon dan Mataram dan bagaimana akhir dari ikatan yang
terjalin antara keduanya.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Kerajaan Cirebon dan Mataram pada abad ke
XVII?
2. Bagaimana bentuk-bentuk hubungan yang terjalin antara Kerajaan
Cirebon dan Mataram?
3. Apa yang menjadi sebab berakhirnya hubungan Kerajaan Cirebon
dan Mataram?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui kondisi Kerajaan Cirebon dan Mataram pada
abad ke XVII
2. Dapat mengetahui bentuk-bentuk hubungan yang terjalin antara
Cirebon dan Mataram
2
Mardian Suryani. 2021. Perkembangan dan Kebijakan Perekonomian Kerajaan Mataram Pada
Masa Pemerintahan Sultan Agung. Vol.XIV : hlm.207
4
3. Dapat mengetahui sebab berakhirnya hubungan Kerajaan Cirebon
dan Mataram
D. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya cakupan materi yang diuraikan dalam
rumusan masalah, karenanya penulis membatasi hal-hal yang tidak
dibahas dalam urain materi yang ada dalam makalah ini.
E. Metode Penulisan
Metode yang dilakukan penulis dalam menyusun makalah ini yaitu
menggunakan metode telaah hasil pencarian dari berbagai buku yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan, ada juga beberapa informasi
yang didapat melalui jurnal dari internet. Dari kedua sumber tersebut
kemudian penulis merangkainya menjadi satu kesatuan informasi yang
utuh sehingga bisa dipahami oleh para pembaca.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
menginginkan agar seluruh kekuasaan di tanah Jawa berada di bawah
Mataram.4
4
Agus Susilo dan Yeni Asmara.2020.Sultan Agung Hanyakrakusuma dan Eksistensi Kesultanan
Mataram.Vol.20:Hal 122-123
5
Ibid.Hlm.123
7
1. Hubungan Kekerabatan Antara Panembahan Ratu I Dan Panembahan
Senopati
2. Hubungan Pernikahan
6
H.J de Graaf dan TH Pigcaud.Kerajaan Islam Pertama di Jawa, Tinjauan Sejarah Politik Abad XV-
XVI,terj;.-,(Jakarta:Pustaka Utama Grafiti,2003).Hlm.184-185
7
Heru Erwantoro.2012. Sejarah Singkat Kerajaan Cirebon.Vol.4:Hal 178
8
Ibid.hlm.177-178
8
Panembahan Girilaya(Panembahan Ratu II) dan kedua anaknya yang
Bernama Martawijaya dan Kertawijaya.9
2. Gangguan Banten
9
Moh.Rahmad Hidayat-FTH.2017.Cirebon dibawah kekuasaan Mataram Tahun 1613-1705:Kajian
historis mengenai hubungan politik,social,dan agama.hlm 37-38
10
Ibid.hlm. 55-56
9
Cirebon karena mendukung tahta Mataram pada pemerintahan
Sultan Agung dan Sunan Amangkurat I.
11
Ibid.hlm.58-59
12
Ibid. hlm. 61.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Pangeran Sayyidin dan Pangeran Shahwawrat, Gangguan Banten dan juga
pengaruh VOC yang berusaha berkuasa penuh atas Cirebon untuk dijadikan
sebagai pemanfaatan konflik adu dombanya.
B. Saran
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Graaf,H.J de danPigcaud,TH.Kerajaan Islam Pertama di Jawa, Tinjauan Sejarah Politik Abad XV-
XVI,terj;.-,(Jakarta:Pustaka Utama Grafiti,2003).Hlm.184-185
12
Hidayat-Fth,Moh.Rahmad.2017.Cirebon dibawah kekuasaan Mataram Tahun 1613-1705:Kajian
historis mengenai hubungan politik,social,dan agama.hlm 37-38
Olthof,W.L Babad Tanah Jawi, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Narasi, 2001), hlm. 85.
13