Anda di halaman 1dari 42

ILMU KEPERAWATAN

Kumpulan Askep (asuhan keperawatan), Diagnosa Keperawatan Nanda, Materi Keperawatan,


Info Penyakit dan Tips Kesehatan

MENU

Home » Askep KMB » Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC

Ana Nurkhasanah Monday, January 9, 2017 Askep KMB

Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara
teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah tumor otak. Pada konsep askep tumor
otak pada artikel ini menggunakan konsep Nanda NIC NOC mulai dari pengkajian, diagnose
keparawatan, intervensi keperawatan menggunakan ilmu keperawatan Nanda NIC NOC.

Sebelum kita bahas lebih lanjut bagaimana konsep asuhan keperawatan tumor otak, kita harus
tahu dulu apa itu tumor otak. berikut adalah laporan pendahuluan tumor otak.
DEFINISI TUMOR OTAK

Tumor otak merupakan suatu keadaan dimana sel-sel otak mengalami pertumbuhan yang
abnormal sehingga akan mendesak sel-sel atau bagian-bagian yang ada didalam rongga
cranium.

Tumor otak merupakan neoplasma sel yang dapat berasal dari sel saraf, neuro epithelium, sel
glia, saraf kranial, pembuluh darah, kelenjar pineal, hipofisis dan lain-lain serta dapat juga
berasal dari bagian tubuh lainnya.

PENYEBAB TUMOR OTAK

Menurut Brunner & Suddarth dalam bukunya tahun 1987, penyebab tumor otak dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab antara lain adalah:

Peningkatan tekanan intrakranial yang terlalu tinggi

Kejang serta tanda-tanda neurologi fokal

Perdarahan intracranial seperti pada pasien trauma kapitis atau stroke hemoragik

Gangguan sistem kekebalan tubuh

Hidrocefalus

Gangguan fungsi hipofisis yang ada didalam otak

KLASIFIKASI TUMOR OTAK

Menurut Price, Sylvia Ardeson tahun 2000, tumor otak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Glioma

Glioma merupakan tumor jaringan glia yang ada didalam otak (jaringan penunjang dalam
system saraf pusat (misalnya neuroligis). Jaringan ini bertanggung jawab atas sekitar 40 sampai
50% atas kejadian tumor otak yang kini banyak ditemukan.

Tumor meningen

Tumor meningen atau disebut dengan meningioma merupakan tumor asal meningen.
Meningen merupakan lapisan pembungkus otak seperti lapisan araknoid, subaraknoid dan
lapisan duramater. Sel-sel mesofel dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura mater
inilah yang biasanya terjadi tumor atau perutmbuhan sel yang tidak normal.

Tumor hipofisis

Tumor hipofisis merupakan tumor yang terjadi pada bagian otak yang bernama hipofisis. Tumor
hipofisis ini berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil atau basofil dari hipofisis anterior.

Tumor saraf pendengaran

Tumor saraf pendengaran atau biasa disebut dengan neurilemoma merupakan tumor otak yang
kini terdapat kasus sekitar 3 sampai 10 % tumor otak atau intrakranial. Tumor ini berasal dari
sel schawan selubung saraf yang melindungi saraf.

Tumor metastatis
Tumor metastasis atau disebut dengan lesi-lesi metastasis merupakan tumor otak yang terjadi
kira-kira 5-10 % dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari bagian-bagian tubuh lainnya
seperti tumor payudara, tumor paru-paru dan lain-lain.

Tumor pembuluh darah otak

Tumor pembuluh darah otak merupakan tumor yang terjadi pada pembuluh darah otak dan
dapat dibedakan lagi menjadi beberapa tumor seperti:

Angioma adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal yang didapat didalam atau
diluar daerah otak. Tumor ini diderita sejak lahir yang lambat laun membesar.

Hemangiomablastoma adalah neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis


yang paling sering dijumpai dalam serebelum

Sindrom non hippel-lindan adalah gabungan antara hemagioblastoma serebelum,


angiosmatosis retina dan kista ginjal serta pancreas.

Tumor congenital

Tumor kongenital atau gangguan perkembangan merupakan tumor yang jarang sekali terjadi.
Tumor ini antara lain adalah kondoma yang terdiri atas sel-sel yang berasal dari sisa-sisa
horokoida embrional dan dijumpai pada dasar tengkorak manusia.

PATHWAY TUMOR OTAK

TANDA DAN GEJALA TUMOR OTAK


Tumor otak dapat menimbulkan gejala-gejala yang mungkin dapat kita manifestasikan sebagai
gejala-gejala penyakit yang umum terjadi atau bukan tumor orak. Berikut adalah tanda dan
gejala yang dapat timbul dari tumor otak.

Sakit kepala

Sakit kepala merupakan gejala umum yang paling sering dijumpai pada seseorang yang
menderita tumor otak. Rasa sakit yang terjadi biasanya bersifat dalam dan terus menerus,
tumpul dan kadang-kadang hebat sekali.

Nyeri kepala ini biasanya muncul paling hebat pada pagi hari dan menjadi lebih hebat jika
melakukan aktivitas yang biasanya dapat meningkatkan TIK seperti membungkuk, batuk,
mengejan ketika BAB. Nyeri kepala biasanya sedikit berkurang jika diberi obat aspirin atau
diberikan kompres dingin pada tempat yang sakit.

Muntah-muntah (nausea)

Mual-mual hingga muntah-muntah biasanya terjadi sebagai akibat dari rangsangan pusat
muntah yang ada pada bagian medulla oblongata otak. Gejala muntah ini paling sering terjadi
pada pasien anak-anak yang berhubungan dengan peningkatan TIK yang diserta dengan
pergeseran batang otak. Muntah biasanya dapat terjadi tanpa didahului rasa mual.

Papiledema

Papilledema pada umumnya disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan
papilla nervioptist. Bila terlihat pada pemeriksaan funduskopi akan mengingatkan pada
kenaikan TIK.
Seringkali sulit untuk menggunakan tanda ini sebagai diagnosis tumor otak, karena pada
beberapa individu fundus tidak memperlihatkan edema meskipun TIK tidak amat tinggi.

Dalam hubungannya dengan papiledema mungkin terjadi beberapa gangguan penglihatan. Ini
termasuk pembesaran bintik buta dan amaurusis fugun (perasaan berkurangnya penglihatan).

Gejala fokal

Tanda dan gejala tumor otak yang spesefik lainnya yang terjadi pada bagian-bagian tertentu
dari otak dan menyebabkan gangguan pada organ yang dipersarafi adalah sebagai berikut :

Tumor korteks motorik, memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan seperti kejang
yang terletak pada satu sisi tubuh yang disebut Kejang Jacksonian.

Tumor lobus oksipital menimbulkan gejala visual, hemiaropsia humunimus kontralateral


(hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandang, pada sisi yang berlawanan dari tumor)
dan halusinasi penglihatan.

Tumor serebelum, menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan
yang sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi
dan nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya menunjukkan gerakan
horizontal.Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian perubahan status
emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem
yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa cabul.

Tumor sudut serebroponsinalis biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan dapat
memberikan rangkaian gejala yang timbul dengan semua karakteriatik gejala pada tumor otak.
Pertama, tinnitus dan kelihatan vertigo, diikuti terjadinya tuli (saraf cranial-8). Berikutnya
kesemutan dan rasa gatal pada wajah dan lidah (saraf cranial-5). Selanjutnya, terjadi kelemahan
atau paralisis (saraf cranial-7). Akhirnya, karena pembesaran tumor menekan serebelum,
mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik.

Tumor ventrikel dan hipotalamus mengakibatkan somnolensia, diabetes insipidus, obesitas, dan
gangguan pengaturan suhu.

Tumor intrakranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara
dan gangguan gaya berjalan.
KOMPLIKASI TUMOR OTAK

Tumor otak selain dapat mengganggu otak atau tekanan intracranial, juga dapat menimbulkan
komplikasi lanjut diantaranya adalah:

Peningkatan TIK dari tumor dalam ruang kranium yang terbatas. Biasanya menimbulkan gejala-
gejala neurologis seperti perdarahan dan infeksi. Penggunaan steroid oral akan menurunkan
oedema serebral dan mungkin dapat mengontrol gejala tersebut.

Adanya lesi didalam otak yang akhirnya mengganggu fungsi-fungsi normal organ yang dikontrol
oleh bagian otak yang terjadi tumor tersebut seperti gangguan pendengaran, kelemahan fisik
dan lain-lain sesuai dengan bagian otak yang terjadi lesi.

Pengobatan kemoterapi mungkin memberikan kontribusi pada oedema serebral sementara


yang mungkin memerlukan peningkatan pemberian steroid atau obat anti konvulsan. Gejala
yang dialami pasien secara langsung diakibatkan dengan lokasi tumor otak.

PEMERIKSAAN PENUNJANG TUMOR OTAK

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis tumor otak antara lain
adalah sebagai berikut.

CT Scan

Pemeriksaan CT Scan dapat memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran
dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya tumor serebral sekunder, selain itu alat ini juga
member informasi tentang system ventrikuler.
MRI

Pemeriksaan MRI biasanya digunakan untuk menghasilkan deteksi jejas yang kecil dan juga
membantu dalam mendeteksi tumor didalam batang otak dan daerah hipofisis.

Biopsi stereotaktik bantuan computer (3 dimensi)

Biopsy ini dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberikan dasadasarpengobatan dan informasi prognosis.

Angiografi serebral

Pemeriksaan angiografi serebral dapat memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan
letak tumor serebral.

EEG

Pemeriksaan EEG atau elektro ensefalografi dapat mendekati gelombang otak abnormal pada
daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal
pada waktu kejang.

Penelitian sitologis pada CSF

Pemeriksaan ini digunakan untuk mendekati sel-sel ganas, karena tumor-tumor pada system
saraf pusat mampu menggusur sel-sel ke dalam cairan serebrospinal.
Ventriculogram / Arteriografi

Pemeriksaan arteriografi digunakan apabila diagnose yang diduga sedemikian rumitnya


sehingga pungsi spinal atau pungsi lumbal tidak bias dilakukan karena kontra indikasi
peningkatan TIK.

PENATALAKSANAAN TUMOR OTAK

Penatalaksanaan tumor otak pada prinsipnya hampir sama dengan tumor-tumor yang lainnya.
Berikut adalah penatalaksanaan medis yang biasanya dilakukan untuk mengobati tumor otak.

Pembedahan

Merupakan pilihan pertama bagi pasien dengan tumor otak. Tujuan diagnosis definitive dan
memperkecil tumor tersebut. Pengangkatan dari semua tumor menimbulkan defisit neurologis
yang berat.

Terapi radiasi

Terapi radiasi dapat dilakukan antara lain dengan terapi sebagai berikut:

Radioterapi, untuk mengatasi daerak eksisi dimana lesi metastatic tumor telah diangkat.

Kemoterapi, untuk mengatasi malignasi tumor otak.

Obat-obatan
Terapi obat-obatan yang dapat digunakan antara lain Nitroseurea, BCNU dan CCNU karena obat
ini mampu melewati sawar darah / otak. Selama pemberian obat-obatan ini pasien harus
menghindari makanan yang tinggi tiramin (misalnya anggur, yogurt, keju, hati ayam, pisang)
dan alcohol, karena pokorbazine menghambat dan melemahkan aktivitas inhibitor monoamine
oksidase (MAO). Prokabazine dikaitkan dengan mual dan muntah yang mungkin hilang atau
berkurang saat pertama kali atau saat pengobatan sedang dilakukan.

Imunoterapi

Dengan menggunakan antibody monoclonal yang diciptakan secara khusus untuk menyerang
dan menghancurkan sel tumor otal.

Interleukin-2 digunakan untuk mengganti lesi-lesi metastatic dari kanker primer ginjal dan
melanoma, akan tetapi kemanjurannya masih perlu dibuktikan.

Pengobatan penyelidikan

BCNU digabungkan dalam bentuk tablet tipis yang mematikan secra biologis untuk ditempatkan
pada daerah tumor selama pembedahan kraniotomi.

Penempatan kateter arteri dekat dengan tumor. Beri infus manitol untuk perusakan dari barier
darah atau otak.

Transplantasi sumsum tulang juga sedang digunakan dalan uji klinis untuk penatalaksanaan
astrosiloma.
ASKEP TUMOR OTAK APLIKASI NANDA NIC NOC

Untuk selanjutnya langsung saja saya paparkan bagaimana konsep Asuhan Keperawatan Tumor
Otak Menggunakan Aplikasi Nanda NIC NOC yang saya dapat dari literature-literatur.

Identitas Klien

Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat
tiinggal, dan lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi dalam
memberikan asuhan keperawatan.

Keluhan Utama

Keluhan utama yang sering didapatkan pada pasien tumor otak adalah nyeri kepala.

Riwayat penyakit masa lalu

Riwayat penyakit masa lalu seperti penyakit tumor ditempat lain, dan lain-lain.

DATA FOKUS PENGKAJIAN ASKEP TUMOR OTAK MENGGUNAKAN 13 DOMAIN NANDA

AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

Aktivitas

DS:
Kelelahan dalam aktivitas dan keterbatasan saat beraktivitas karena nyeri kepala

DO:

Risiko cidera

KENYAMANAN

DS:

Klien biasanya mengeluh nyeri kepala

DO:

Tampak meringis kesakitan

PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DAPAT DI LAKUKAN UNTUK MENUNJANG DIAGNOSA TUMOR


OTAK

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis tumor otak antara lain
adalah sebagai berikut.

CT Scan

Pemeriksaan CT Scan dapat memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran
dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya tumor serebral sekunder, selain itu alat ini juga
member informasi tentang system ventrikuler.

MRI
Pemeriksaan MRI biasanya digunakan untuk menghasilkan deteksi jejas yang kecil dan juga
membantu dalam mendeteksi tumor didalam batang otak dan daerah hipofisis.

Biopsi stereotaktik bantuan computer (3 dimensi)

Biopsy ini dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberikan dasadasarpengobatan dan informasi prognosis.

Angiografi serebral

Pemeriksaan angiografi serebral dapat memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan
letak tumor serebral.

EEG

Pemeriksaan EEG atau elektro ensefalografi dapat mendekati gelombang otak abnormal pada
daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal
pada waktu kejang.

Penelitian sitologis pada CSF

Pemeriksaan ini digunakan untuk mendekati sel-sel ganas, karena tumor-tumor pada system
saraf pusat mampu menggusur sel-sel ke dalam cairan serebrospinal.

Ventriculogram / Arteriografi
Pemeriksaan arteriografi digunakan apabila diagnose yang diduga sedemikian rumitnya
sehingga pungsi spinal atau pungsi lumbal tidak bias dilakukan karena kontra indikasi
peningkatan TIK.

DIAGNOSE KEPERAWATAN YANG MUNGKIN DAPAT MUNCUL PADA PASIEN TOMUR OTAK

Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan kognitif

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA PASIEN TUMOR OTAK

Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan pasien akan:

Memperlihatkan pengendaian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:

1     tidak pernah

2     jarang

3     kadang-kadang

4     sering

5     selalu

Indicator
1

Mengenali awitan nyeri

Menggunakan tindakan pencegahan

Melaporkan nyeri dapat dikendaikan


Menunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:

1     sangat berat

2     berat

3     sedang

4     ringan

5     tidak ada

Indicator

Ekspresi nyeri pada wajah

Gelisah atau ketegangan otot


Durasi episode nyeri

Merintih dan menangis

gelisah

memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan

mempertahankan nyeri pada ….atau kurang (dengan skala 0-10)

melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis

mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk memodifikasi factor tersebut
melaporkan nyeri kepada pelayan kesehatan

melaporkan pola tidur yang baik

Intervensi keperawatan (NIC)

Pengkajian

Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi
pengkajian

Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10.

Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh analgesic dan kemungkinan
efek sampingnya

Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan lingkungan terhadap nyeri dan respon
pasien

Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan tingkat perkembangan
pasien

Manajemen nyeri:

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor presipitasinya

Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu
berkomunikasi efektif

Penyuluhan untuk pasien/keluarga

Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum, frekuensi,
frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping, kemungkinan interaksi obat, kewaspadaan
khusus saat mengkonsumsi obat tersebut dan nama orang yang harus dihubungi bila
mengalami nyeri membandel.

Instruksikan pasien untuk menginformasikan pada perawat jika peredaan nyeri tidak dapat
dicapai

Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan tawarkan
strategi koping yang ditawarkan

Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid (resiko ketergantungan atau
overdosis)

Manajemen nyeri:

Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung, dan
antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur

Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi, terapi)

Aktivitas kolaboratif

Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal (missal, setiap 4 jam
selama 36 jam) atau PCA

Manajemen nyeri:

Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat

Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu

Perawatan dirumah

Intervensi di atas dapat disesuaikan untuk perawatan dirumah


Ajarkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan teknologi yang diperlukan dalam pemberian
obat

Untuk bayi dan anak-anak

Waspadai bahwa sama halnya dengan orang dewasa, bayi pun sensitive terhadap nyeri,
gunakan anastetik topical sebelum melakukan pungsi vena, untuk bayi baru lahir gunakan
sukrosa oral

Untuk mengkaji nyeri pada anak yang masih kecil, gunakan skala nyeri wajah atau skala nyeri
bergambar lainnya

Untuk lansia

Perhatikan bahwa lansia mengalami peningkatan sensitivitas terhadap efek analgesic opiate,
dengan efek puncak yang lebih tinggi dan durasi peredaan nyeri yang lebih lama

Perhatikan kemungkinan interaksi obat-obat dan obat penyakit pada lansia, karena lansia sering
mengalami penyakit multiple dan mengonsumsi banyak obat

Kenali bahwa nyeri bukan bagian dari proses norma penuaan

Pertimbangkan untuk menurunkan dosis opioid dari dosis biasanya untuk lansia, karena lansia
lebih sensitive terhadap opioid

Hindari penggunaan meperidin (demerol) dan propoksifen (darvon) atau obat lain yang
dimetabolisme diginjal

Hindari penggunaan obat dengan waktu paruh yang panjang karena yang meningkatkan
kemungkinan toksisitas akibat akumulasi obat

Ketika mendiskusikan nyeri, pastikan pasien dapat mendengar suara saudara dan dapat melihat
tulisan yang ada diskala nyeri

Ketika memberikan penyuluhan mengenai medikasi, ulangi informasi sesering mungkin,


tinggalkan informasi tertulis untuk pasien
Kaji interaksi obat termasuk obat bebas

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan kognitis

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan pasien akan memperlihatkan mobilitas, yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut:

1     gangguan eksterm

2     berat

3     sedang

4     ringan

5     tidak mengalami gangguan

Indikator

Keseimbangan
Koordinasi

Performa posisi tubuh

Pergerakan sendi dan otot

berjalan
Bergerak dengan mudah

Intervensi keperawatan (NIC)

Pengkajian merupakan proses yang kontinu untuk menentukan tingkat performa hambatan
mobilitas pasien.

Aktivitas keperawatan tingkat 1

Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan dirumah dan kebutuhan terhadap
peralatan pengobatan yang tahan lama

Ajarkan pasien tentang dan pantau penggunaan alat bantu mobilitas

Ajarkan dan bantu pasien dalam proses berpindah

Rujuk keahli terapi fisik untuk program latihan

Berikan penguatan positif selama aktivitas

Bantu pasien untuk menggunakan alas kaki antiselip yang mendukung untuk berjalan

Pengaturan posisi (NIC):

Ajarkan pasien bagaimana menggunakan postur dan mekanika tubuh yang benar pada saat
melakukan aktiivtas
Pantau ketepatan pemasangan traksi

Aktivitas keperawatan tingkat 2

Kaji kebutuhan belajar pasien

Kaji terhadap kehutuhan bantuan layanan kesehatan dari lembaga kesehatan dirumah dan alat
kesehatan yang tahan lama

Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif atau pasif untuk mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot

Instruksikan dan dukung pasien untuk menggunakan trapeze atau pemberat untuk
meningkatkan serta mempertahankan kekuatan ekstremitas atas

Ajarkan tehnik ambulasi dan berpindah yang aman

Instruksikan pasien untuk menyangga berat badannya

Instruksikan pasien untuk mempertahankan kesejajaran tubuh yang benar

Gunakan ahli terapi fisik dan okupasi sebagai suatu sumber untuk mengembangkan
perencanaan dan mempertahankan atau meningkatkan mobilitas

Berikan penguatan positif selama aktivitas

Awasi seluruh upaya mobilitas dan bantu pasien, jika perlu

Gunakan sabuk penyokong saat memberikan bantuan ambulasi atau perpindahan

Aktivitas keperawatan tingkat 3 dan 4

Tentukan tingkat motivasi pasien untuk mempertahankan atau megambalikan mobilitas sendi
dan otot

Gunakan ahli terapi fisik dan okupasi sebagai suatu sumber untuk mengembangkan
perencanaan dan mempertahankan atau meningkatkan mobilitas
Dukung pasien dan keluarga untuk memandang keterbatasan dengan realitas

Berikan penguatan positif selama aktivitas

Berikan analgesic sebelum memulai latihan fisik

Penguatan posisi (NIC):

Pantau pemasangan alat traksi yang benar

Letakkan matras atau tempat tidur terapeutik dengan benar

Atur posisi pasien dengan kesejajaran tubuh yang benar

Letakkan pasien pada posisi terapeutik

Ubah posisi pasien yang imobilisasi minimal setiap 2 jam, berdasarkan jadwal spesefik

Letakkan tombol pengubah posisi tempat tidur dan lampu pemanggil dalam jangkauan pasien

Dukung latihan ROM aktif datau pasif jika perlu

Perawatan dirumah

Kaji lingkungan rumah terhadap kendala dalam mobilitas

Rujuk untuk mendapat layanan kesehatan dirumah

Rujuk ke layanan fisioterapi untuk memperoleh latihan kekuatan, keseimbangan dan cara
berjalan

Rujuk kelayanan ke terapi okupasi untuk alat bantu

Anjurkan untuk berlatih bersama anggota keluarga atau teman

Ajarkan cara bangun dari tempat tidur secara perlahan

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan


Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan klien akan menunjukkan:

Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang dan selau
menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, diri, koping.

Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas; yang dibuktikan oleh indicator sibagai
berikut:

1     tidak pernah

2     jarang

3     kadang-kadang

4     sering

5     selalu

Indicator

Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan


Mempertahankan performa peran

Memantau distorsi persepsi

Memantau manifestasi perilaku ansietas

Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas


Intervensi Keperawatan NIC

Pengkajian

kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi fisik setiap……..

kaji untuk factor budaya yang menjadi penyebab ansietas

gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas
dimasa lalu

reduksi ansietas (NIC); menentukan kemampuan pengambilan keputusan pasien

Penyuluhan untuk pasien dan keluarga

buat rencana penyuluhan dengan tujuan ang realistis, termasuk kebutuhan untuk pengulangan,
dukungan dan pujian terhadap tugas-tugas yang telah dipelajari

berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman, tetangga,
kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi

informasikan tentang gejala ansietas

ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan panic dan gejala penyakit
fisik

penurunan ansietas (NIC);

sediakan informasi factual menyangkut diagnosis, terapi dan prognosis

instruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi

jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang biasanya dialami selama prosedur
Aktivitas kolaboratif

penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu

Aktivitas lain

pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan serta
rasa nyaman

beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan ansietas

bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas

sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk menurunkan
ansietas dan memperluas fokus

coba teknik seperti imajinasi bombing dan relaksasi progresif

dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk
menangis

yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal
secara bergantian

sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain

sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh pasien

singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan

penurunan ansietas (NIC);

gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan


nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku pasien

damping pasien untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi rasa takut

berikan pijatan punggung, pijatan leher jika perlu

jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan

bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan ansietas

Defsiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

Tujuan dan kriteria Hasil (NOC)

Memperlihatkan pengetahuan tentang penyakit hepatitis yang dibuktikan oleh indicator


sebagai sebagai berikut:

1     tidak ada

2     terbatas

3     cukup

4     banyak

5     luas

Indicator

Deskripsi diet
Deskripsi rasiona untuk diet

Deskripsi bahan makanan yang dianjurkan dalam diet

Deskripsi strategi untuk mengubah kebiasaan diet

Deskripsi aktivitas pemantauan diri


Intervensi Keperawatan (NIC)

Catatan:

Karena defisiensi pengetahuan merupakan diagnosis yang luas, disini hanya akan dijelaskan
secara secara umum. Lihat manual NIC untuk aktifitas keperawatan untuk intervensi tertentu.

Pengkajian

periksa keakuratan umpan balik untuk memastikan bahwa pasien memahami program terapi
dan informasi lainnya yang relevan

penyuluhan individual (NIC):

tentukan kebutuhan belajar pasien

lakukan penilaian pasien terhadap materi

tentukan tingkat kemampuan pasien untuk mempelajari informasi khusus

tentukan motivasi pasien untuk mempelajari informasi tertentu

kaji gaya belajar pasien

Penyuluhan untuk pasien/keluarga


berikan penyuluhan sesuai tingkat pemahaman pasien. Ulangi informasi jika perlu

gunakan pendekatan berbagai cara, redemonstrasi dan berikan umpan balik verbal dan tulisan

Penyuluhan individu (NIC):

BHSP

Bangun kredibilitas sebagai guru, jika perlu

Terapkan tujuan pembelajaran bersama yang realistis dengan pasien

Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar

Pilih metode dan strategi penyuluhan yang sesuai

Pilih materi pengajaran yang sesuai

Beri penguatan terhadap perilaku yang sesuai

Anjurkan pasien untuk bertanya dan diskusi

Dokumentasikan penyuluhan

Ikutsertakan keluarga atau orang terdekat, jika perlu

Aktivitas kolaboratif

beri informasi tentang sumber-sumber komunitas yang dapat menolong pasien dalam
mempertahankan program terapi

buat rencana pengajaran multidisipliner yang terkoordinasi, sebutkan perencanaannya

rencanakan penyesuaian dalam terapi bersama pasien dan dokter untuk memfasilitasi
kemampuan pasien mengikuti program terapi

Aktivitas lain
berinteraksi dengan pasien dengan cara yang tidak menghakimi untuk memfasilitasi
pembelajaran

Perawatan dirumah

penyuluhan penting dilakukan, baik ditataran perawatan dirumah maupun ditatanan rumah
sakit.

Itulah tadi Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC mudah-mudahan dapat bermanfaat.

Sumber:

Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih,
S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.

Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/22/form-pengkajian-13-domain-nanda/ di
edit oleh admin portalperawat.com.

inShare

Silahkan submit email anda untuk mendapatkan update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:
RELATED POSTS :

Askep Apendisitis Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Apendisitis Aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara
teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masala… Read More...

Askep Vertigo Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Vertigo aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis
yang diberikan kepada pasien dengan masalah vertig… Read More...

Askep Ameloblastoma Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Ameloblastoma aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara
teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah … Read More...

Askep Anemia Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Anemia aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis
yang diberikan kepada pasien dengan masalah anem… Read More...

Askep Stroke Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep stroke aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis
yang diberikan kepada pasien dengan masalah st… Read More...

0 RESPONSE TO "ASKEP TUMOR OTAK APLIKASI NANDA NIC NOC"

NEWER POSTOLDER POSTHOME


POPULAR POSTS

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Ketidak mampuan untuk menelan atau mencerna makanan atau
menyerap nutrient akibat factor biologis, psikologis ...

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Perubahan afinitas hemoglobin terhadap oksigen Penurunan


konsentrasi hemoglobin dalam darah Keracunan enzim ...

Intoleransi Aktivitas : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Tirah baring dan imobilitas Kelemahan umum Ketidak seimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen Gaya hidu...

Askep TB Paru Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Tb   Paru  aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis
yang diberikan kepada pasien dengan masalah ...

Hambatan Mobilitas Fisik : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan perubahan metabolism sel indeks masa tubuh diatas persentil ke-75
sesuai usia gangguan kognitif kepercayaan ...

Kekurangan Volume Cairan : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Kehilangan volume cairan aktif Konsumsi alcohol yang berlebihan
terus menerus Kegagalan mekanisme pangaturan...

Kerusakan Integritas Kulit : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Eksternal (lingkungan) Zat kimia Kelembaban Hipertermia Hipotermia
Factor mekanik (terpotong, tertekan...

Pola Nafas tidak efektif : Nanda-NIC-NOC 2010

Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat Batasan karakteristik :
Penurunan tekanan inspirasi/ekspiras...
Nyeri akut : Nanda-NIC-NOC 2014

Factor  y ang berhubungan Agen-agen penyebab cedera ; biologis, kimia, fisik dan psikologis
Batasan karakteristik Subjektif:...

Ketidakefektifan perfusi jaringan (kardiopulmonal, serebral, gastrointestinal dan renal) : Nanda-


NIC-NOC 2014

Factor  y ang berubungan Perubahan afinitas hemoglobin terhadap oksigen Penurunan


konsentrasi hemoglobin dalam darah Keracunan enzim ...

LABELS

Alat Kesehatan Dan Fungsinya (3)

Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia (6)

Anatomi Sistem Reproduksi (11)

Anatomi Sistem Sirkulasi (23)

Askep Anak (19)

Askep Gadar (9)

Askep Jiwa (12)

Askep KMB (24)

Askep Maternitas (10)

Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2010 (35)

Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2014 (59)

Farmakologi (2)

Format Pengkajian Keperawatan (4)

Info Keperawatan (1)

Keperawatan Dasar (2)

Keperawatan Gadar (1)

Keperawatan Medikal Bedah (6)


Kesehatan Anak (8)

Kesehatan Dewasa (2)

Kumpulan Panduan Kesehatan (1)

Kumpulan SAP (13)

Kumpulan SOP Keperawatan (37)

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) (2)

Penyakit A-Z (2)

Penyakit Kanker (34)

Sakit A-Z (25)

Seputar Kehamilan (6)

Skill Keperawatan (18)

Tips Sehat (10)

ARSIP BLOG

▼  2017 (115)

►  February (17)

▼  January (98)

Askep Diare Aplikasi Nanda NIC NOC

TB Paru - Penyebab, Gejala dan Penatalaksanaannya

Anatomi dan Fisiologi Sistem Sirkulasi Tubuh Manus...

Infus Atau Terapi Intravena

Cara Memasang Infus Yang Benar

Cara Menghitung Tetesan Infus Yang Benar

Cuci Tangan Atau Hand Hygiene

Pentingnya Cuci Tangan Bagi Petugas Kesehatan


Kapan Harus Melakukan Cuci Tangan

Cara Cuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengali...

Langkah-Langkah Cuci Tangan Yang Benar

Cara melakukan suction

Perawatan Kolostomi

Pemeriksaan EKG yang baik dan benar

Cara memberikan obat injeksi yang baik dan benar

Anatomi Sistem Kardiovaskular

Anatomi Jantung Manusia Lengkap

Curah Jantung Pada Tubuh manusia

Siklus Dan Bunyi Jantung Manusia

Anatomi Darah Manusia

Jenis – Jenis Cairan Infus Yang Harus Anda Ketahui...

Jarum Infus Atau Abocet

Anatomi Pembuluh Darah Arteri Tubuh Manusia

Anatomi Pembuluh Darah Manusia

Frekuensi Denyut Jantung

Eritrosit Atau Sel Darah Merah Pada Tubuh Manusia

Sistem Golongan Darah Pada Manusia

Hemodinamika Alirah Darah Di Dalam Tubuh Manusia

Mekanisme Homeostasis Dan Pembekuan Darah

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Fertilisasi

Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Wanita


Kontrasepsi

Perkembangan Prenatal Masa Kehamilan

Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Pria

Menopouse Pada Wanita

Sistem Reproduksi Pria

Sistem Reproduksi Wanita Interna

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem Reproduksi Wanita Eksterna

Farmakologi Kesehatan

Pembagian Golongan Obat Berdasarkan Peredarannya

Anatomi Pembuluh Darah Vena

Katup Jantung

Leukosit Atau Sel Darah Putih

Ruang Jantung Manusia

Mekanisme Pertukaran Cairan Darah Dalam Kapiler

Trombosit Atau Keping Darah

Sirkulasi Koroner Jantung Manusia

Sistem Listrik Jantung Manusia

System Limfatik Tubuh Manusia

Tekanan Darah Manusia

Kode Etik Keperawatan Yang Harus Perawat Ketahui

Sejarah Perkembangan Keperawatan Di Dunia

SOP Mengukur Suhu Tubuh Oral

Cara Cuci Tangan Bedah


Cara Memasang Infus Yang Baik dan Benar

Cara memasang NGT yang baik dan benar

SPO Menghitung Pernapasan

SOP Memberikan Kompres Air Hangat Kepada Pasien

Tips Memasang Infus Agar Sekali Tusuk

Cara Cuci Tangan Menggunakan Handrub

Cara memberikan terapi oksigenasi

Cara memasang kateter yang baik dan benar

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memasang Inf...

SOP Mengukur Suhu Tubuh Aksila

SOP Mengukur Tekanan Darah

SOP Pemeriksaan EKG 12 Lead

SOP Pemeriksaan Nadi

Pedoman Organisasi PPI Di Rumah Sakit

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)

SOP Mencukur Rambut Pasien

Askep Asma Bronkhial Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC

SOP Memandikan Pasien

SOP Mencuci Rambut Pasien

Anatomi Tubuh Manusia Lengkap

Lokasi Pemasangan Infus Yang Tepat

Infus Set Atau Selang Infus

Askep Meningitis Aplikasi Nanda NIC NOC


SOP Menyisir Rambut Pasien

SOP Oral Higiene Pasien

SOP Huknah

Anxietas Kematian - Diagnosa Nanda NIC NOC

Defisiensi Aktivitas Pengalihan - Diagnosa Nanda N...

Defisit Perawatan Diri Berpakaian Dan Berhias - Na...

Askep Angina Pectoris Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep SC (Sectio Caesaria) Aplikasi Nanda NIC NOC

Defisit Perawatan Diri Eliminasi - Diagnosa Nanda ...

Defisit Perawatan Diri Makan - Diagnosa Nanda NIC ...

Defisit Perawatan Diri Mandi dan Higiene - Diagnos...

Deprivasi Tidur - Diagnosa Nanda NIC NOC

Disfungsi Proses Keluarga, Alkoholisme - Nanda NIC...

Panduan Penggunaan APD di Unit Rumah Sakit

Disfungsi Respon Penyapihan Ventilator - Diagnosa ...

Disfungsi Seksual - Diagnosa Nanda NIC NOC

Disorganisasi Perilaku Bayi - Diagnosa Nanda NIC N...

Disrefleksia Autonomik - Diagnosa Nanda NIC NOC

►  2016 (43)

►  2015 (226)

►  2014 (1)

Copyright 2014 Ilmu Keperawatan

Powered by Blogger.com

Anda mungkin juga menyukai