Anda di halaman 1dari 7

FARMASETIKA

Resep, Copy Resep, Pelayanan Kefarmasian

Nama Kelompok : 7

1. Amanda Nisa Setyowati ( F42022200 )


2. Desy Gayatri Ismayani ( F42022208 )
3. Lince Indah Sari Harefa ( F42022224 )
4. Mustika Sari Elvuar ( F42022228 )
5. Putri Irana Ternata ( F42022235 )
6. Violuna Abeta Saputri ( F42022246 )

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah memberikan mudah
bagi sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah
ini merupakan tugas dari mata kuliah “ FARMASETIKA ”, yang mana dengan tugas ini kami
sebagai maha siswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang di berikan dosen
pengampung.

Makalah yang berjudul tentang “ RESEP, COPY RESEP, PELAYANAN KEFARMASIAN ”


mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan
makalah ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.

Akhir kata kami terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami
terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Daftar Isi

Kata pengantar ......................................................................................................................................... 2

Daftar isi ...................................................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang ...................................................................................................... 4


2. Rumusan Masalah................................................................................................. 5
3. Tujuan ....................................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

1. Resep.......................................................................................................................... 7
2. Copy Resep ............................................................................................................. 8
3. Pelayanan Kefarmasian...................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................................. 10

Daftar Pustaka........................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


BAB II

PEMBAHASAN

II.1 RESEP

Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang di
beri izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita. Resep disebut juga
formulae medicae terdiri dari formulae officinalis ( yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-
kope atau buku lainnya dan merupakan standar ) dan formulae magistralis ( yaitu resep yang
ditulis oleh dokter ).

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe ( ambilah ). Dibelakang tanda ini (
R/ ) biasanya baru tertera nama dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam Bahasa latin. Suatu
resep yang lengkap harus memuat:

1. Nama, dan alat nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan
2. Tanggal penulisan, penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap tulisan resep
4. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesui dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
5. Nama pasien, jenis hewan, umuer, serta alamat/pemilik hewan
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis
maksimal

Contoh bentuk resep dokter adalah sebagai berikut:


Pembagian suatu resep yang lengkap:

1. Tanggal dan tempat tulisannya resep ( inscriptio )


2. Aturan pakai dari obat yang tertulis ( Signatura )
3. Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcritio )
4. Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invocation )
5. Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio atau ordinatio )

Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi ( terbatas pada pengobatan gigi dan
mulut ) dan dokter hewan ( terbatas pada pengobatan hewan ). Dokter gigi di beri izin
menulis resep dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut, injeksi ( parentral )
atau cara pemakaian lainnya, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Sedangkan
pembiusan/patirasa secara umum tetap dilarang bagi dokter gigi ( S.E ) Depkes No.
19/PH/62 Mei 1962.

II.2 Copy Resep


Copy Resep atau Salinan resep yang dibuat oleh apotek, bukan hasil fotocopy. Sambung Salinan
resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli harus juga memuat :
a. Nama dan alamat apotek
b. Nama dan nomer SIPA apoteker penggelola apotek
c. Tanda tangan atau paraf Apoteker pengelola apotek
d. Tanda ‘det’=detur untuk obat yang sudah diserahkan, atau
tanda’nedet’= ne detur, untuk obat yang belum diserahkan.
e. Nomor resep dan tanggal pembuatan.

III. Pelayanan Kefarmasian

Pengaruh implementasi standar pelayanan kefarmasian terhadap kelengkapan resep yang


berpotensi medication error di Rumah Sakit. Salah satu factor penyebab terjadinya mediction error
adalah kegagalan komunikasi (salah interpretasi) anatara penulis resep dengan tenaga kefarmasian
sebagai pembaca resep. Kegagalan komunikasi ini dapat disebabkan oleh tidak lengkap nya penulisan
resep. Dalam standar pelayanan kefarmasian terdapat pedoman tentang pengkajian resep. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi standar pelayanan kefarmasian terhadap potensi
medication error dan mengetahui perbedaan implementasi berdasakan kelas rumah sakit serta
memberikan masukan pendekatan manajemen lean hospital untuk mengurangi potensi medication
error karena resep yang tidak lengkap. Desain penelitian adalah dengan metode observasi,instrument
yang digunakan berupa checklist blangko pengamatan untuk mengetahui potensi medication error
sebelum dan sesudah pemberlakuan standar pelayanan kefarmasian pada tahap pengkajian resep.
Subyek penelitian adalah resep instalasi farmasi rawat jalan menggunakan stratified non random
sampling di rumah sakit pemerintah kelas B dan C. sampel yang digunakan adalah 2000 lembar resep.
Analisis menggunakan chi square dan odd ratio. Karakterisik hasil observasi menunjukkan pada potensi
medication karena tidak kelengkapan resep terjadi penurunan sesudah rumah sakit
mengimplementasikan standar pelayanan kefarmasian. Bagian administratif turun 24,80% ,farmasetis
turun 13,3% dan pada klinis 10,5%. Analisis pengaruh pada kelengkapan administratif,farmasetis dan
klinis terdapat korelasi yang signifikan (P=0,00) dan nilai OR< 1. Standar pelayanan kefarmasian pada
kelengkapan administratif,farmasetis dan klinis berpengaruh signifikan dan dapat mencegah terjadinya
ketidak lengkapan resep yang dapat berpotensi menimbulkan medication error. Analisis komparasi
hasilnya adalah kelengkapan administratif (P=0,00),farmasetis (P=0,37) dan klinis (P=0,71). Data tersebut
berarti bahwa implementasi standar pada rumah sakit kelas B dan C dengan kelengkapan resep yang
berpotensi menimbulkan medication error pada kelengkapan administratif menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan. Kelengkapan farmasetis tidak ada perbedaan signifikan. Persyaratan klinis
tidak ada perbedaan yang signifikan. Usulan perbaikan dengan lean hospital untuk meminimalkan
potensi medication error adalah e-prescribing,untuk meningkatkan efektifitas dari pelayanan
kefarmasian yang di berikan.

Anda mungkin juga menyukai