Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Muhammad Zulkifli
Rian Maulana
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Pertama dan yang paling utama sekali kalimat puji syukur kita ucapkan kehadirat
Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita bersama, terutama
bagi penyusun makalah “pancasila” yang telah berhasil, menghimpun, dan
menyusunnya menjadi sebuah makalah.
Di harapkan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Selain itu, dengan hadirnya makalah ini semoga
mampu menggugah para mahasiswa untuk menuliskan ilmu serta pengetahuan serta
pengalamannya sebagai bahan bacaan dan ilmu pengetahuan bagi semua kalangan.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis dan menyusun makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kedepannya. Semoga Allah selalu
memberikan langkah kita bernilai ibadah dalam perjuangan menegakkan agama Allah
. Amin yarabbal ‘alamin.
Penulis Makalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
1.Pengertian Hak......................................................................................................5
2. Asas Kewarganegaraan.......................................................................................5
A. Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk
menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai
tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga Negara?
2. Apa Asas Kewarganegaraan?
3. Unsur-Unsur penentu kewarganegaraan?
4. Bagaimana tata cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan Indonesia?
5. Apa saja Hak dan Kewajiban warga Negara maupun Negara/Pemerintah
6. Bagaimana Karakteristik Warga Negara yang bertanggung jawab
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hak
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai
dari guru dan sebagainya. “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu
yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.
2. Asas Kewarganegaraan
5
persamaan derajat ditentukan bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan
status kewarganegaraan masing-masing pihak. Mereka tetap memiliki status
kewarganegaraan sendiri sama halnya ketika mereka belum diikatkan menjadi suami
istri. Asas ini dapat menghindari terjadinya penyeludupan hukum sehingga banyak
negara yang menggunakan asas persamaan derajat dalam peraturan kewarganegaraan.
6
memiliki status kewarganegaraan rangkap/dwikewarganegaraan, dan multipatride
untuk menyebutkan status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua atau lebih
status kewarganegaraan.
Adanya aturan Kaula Belanda sebelum Indonesia merdeka dan adanya persetujuan
KMB pada tahun 1949, khususnya di kalangan penduduk Indonesia keturunan Cina,
menimbulkan masalah Status kewarganegaraan. Kaula Belanda dinyatakan dalam UU
Wet tertanggal 10 Februari 1910.
Mereka yang lahir di Hindia Belanda, Suriname, dan Curacao dari orang tua yang
menetap di sana, dengan ketentuan tidak berlaku bagi anak-anak para pejabat,
konsulat asing serta para pegawainya. .
Mereka yang lahir di Hindia Belanda, Suriname, dan Curacao yang orang tuanya
tidak diketahui, orang tuanya tidak menetap di sana, atau ayahnya tidak
berkewarganegaraan.
Hal di atas menimbulkan kesulitan bagi Indonesia ataupun RRC. Oleh karena itu, hal
itu perlu diselesaikan secepatnya dan sebaik-baiknya atas dasar persamaan derajat
kedua negara.
Dengan melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tanggal 22 April 1955 dicapai
persetujuan antara Rented Luar Negeri Soenarjo dan Perdana Menteri Chou En Lay
yang isinya, “Diwajibkan kepada setiap orang yang mempunyai kewarganegaraan
rangkap untuk menentukan satu pilihan, yaitu melepas kewarganegaraan RRC atau
sebaliknya” Kewajiban itu ditujukan kepada orang yang teiah berusia delapan belas
tahun atau pernah kawin. Pernyataan itu diiakukan secara lisan atau tulisan meialui
petugas yang ditunjuk dengan disertai surat-surat keterangan tentang diri dan
7
keluarganya. Anak-anak yang belum dewasa dinyatakan dalam waktu satu tahun
sesudah dewasa.
Bagi kewarganegaraan rangkap dewasa yang tidak menentukan pilihan dalam waktu
dua tahun sesudah UU No. 2/1958, berlaku hal-hal sebagai berikut.
Bagi yang belum dewasa; mereka mengikuti kewarganegaraan yang dipilih orang
tuanya. UU No. 2/1958 dicabut dan berlaku. UU No. 4/1969. Hal ini diiakukan oleh
pemerintah Orde Baru pada tanggal 10 April 1969, dafem Pasal 2, 3, dan 4 ditentukan
bahwa bagi mereka yang menurut perjanjian dwikewarganegaraan teiah menjadi
warga negara Indonesia, tetap menjadi warga negara Indonesia. Demikian pula
dengan anak-anaknya yang teiah dewasa, dan selan- jutnya mereka tunduk kepada
UU No. 62/1958.
Mereka yang lahir dan menetap di Suriname, Curacao, dan Hindia Belanda.
Mereka yang lahir di Suriname, Curacao, dan Hindia Belanda; serta ibunya menetap
di sana.
Mereka yang lahir di Suriname, Curacao, dan Hindia Belanda; serta orang tuanya
tidak menetap atau tidak diketahui, atau ayahnya tidak berkewarganegaraan.
Mereka yang lahir di Suriname, Curacao, dan Hindia Belanda; termasuk pegawai
konsulat.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
8
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demimeningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1)
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
9
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahandan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upayapembelaan negara”.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
6. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA/ PEMERINTAH
Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
10
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
11
Dalam UUD 1945 pasal 26 dinyatakan bahwa yang menjadi warga Negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-
undang sebagai warga negara. Warga negara memilki peranan yang sangat besar
dalam kemajuan negaranya bahkan di sebagian besar negara di dunia peranan warga
negara memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dari pada pemerintahnya. Dalam hal
ini tentu saja warga negara yang dapat memajukan negaranya adalah warga negara
yang bertanggung jawab. Lalu seperti apakah warga negara yang bertanggung jawab
itu?
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab maka tentu memiliki
karakteristik yang positif terhadap negaranya. Adapun karakter yang dimaksud yaitu
sebagai berikut :
Sebagai warga negara baik maka diperlukan rasa saling menghormati satu sama lain
atas perbedaan-perbedaan yang ada baik dalam hal yang nyata dan yang tidak nyata.
Perbedaan yang nyata antara lain adalah suku, agama, ras, budaya dan lain-lain.
Adapun perbedaan yang tidak nyata yaitu berupa perbedaan pendapat dan pilihan
dalam berdemokrasi. Warga negara yang baik juga harus mampu bertanggung jawab
menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama.
12
Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas yang pasti
terjadi di ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas masyarakat
yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang ditimbulkan dari
perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan berdialog merupakan
salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya, sikap membuka diri untuk
berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga negara yang bertanggung
jawab.
Perubahan dan kemajuan jaman terkadang membawa dampak positif dan juga
dampak yang negatif. Oleh karena itu sebagai warga negara yang bertanggung jawab
harus memiliki kemampuan berpikir rasional yang baik. Tidak semua budaya dan
kemajuan jaman selalu berdampak positif sehingga warga negara harus cerdas dalam
memilih mana hal yang baik untuk negaranya dan mana hal yang buruk sehingga
tidak merusak identitas negaranya.
Bukan hanya pemerintah yang dituntut harus bersikap jujur dan adil namun juga
warga negaranya agar tercipta hubungan yang harmonis dan rasa saling mempercayai
satu sama lain antar warga negara. Hal ini diperlukan demi tercapainya persatuan dan
kesatuan antar warga negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Setiap warga Negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang harus terpenuhi dan
dipenuhi, dan juga mempunyai unsur-unsur penentu Kewarganegaraan yang tidak
dapat ditentukan sembarangan oleh siapapun karna terdapat bukti dan tata cara
memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Begitu pula dengan Pemerintah/Negara
juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap warga Negara
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan
dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat
tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang
pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban
untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Dalam makalah ini tentu masih terdapat kesalah dan kekurangan, untuk itu kami
sangat berharap kepada teman-teman semua untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun supaya nanti makalah ini bias lebih baik dan dapat bermanfaat bagi kami
dan juga teman-teman.
14
DAFTAR PUSTAKA
http//:ganesha%20warnet_%20Unsurunsur%20dan%20Asas%20yang
%20menentukan %20Kewarganegaraan.html
http//:HAK%20DAN%20KEWAJIBAN%20WARGA%20NEGARA
%20INDONESIA%20_%20Nurulhaj19's%20Blog.html
http//:Karakteristik%20Warga%20Negara%20Yang%20Bertanggung%20Jawab
%20_%20Agungborn91's%20Blog.html
http//:Macam-macam%20Asas%20Kewarganegaraan%20(Ius%20Sanguinis%20&
%20Ius%20Soli)%20!!.html
http//:PENGERTIAN%20HAK,%20KEWAJIBAN%20DAN%20WARGA
%20NEGARA%20_%20milalanasution.html
http//:Penjelasan%20Masalah%20Status%20Kewarganegaraan%20Di%20Indonesia
%20Terlengkap%20_%20Pelajaran%20Sekolah%20Online.html
15