Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PELAYANAN

INSTALASI HEMODIALISIS

Disusun oleh :
Instalasi Hemodialisis

Jl. Jemursari No. 51-57, Surabaya 60237


Telp. (031) 8471877-78, Fax. (031) 8414877
Email : rsis_js@yahoo.co.id, Website : www.rsisjs.com

1
RSI SURABAYA JEMURSARI
"Salam Senyum Ramah Ikhlas"

Visi

Menjadi Rumah Sakit Islam Terkemuka dan Terpercaya dalam


Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian

Misi

1. Mengembangkan manajemen rumah sakit islam untuk mendukung


pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang berkualitas, profesional
dan bersinergi.
2. Meningkatkan kinerja, kompetensi dan kesejahteraan karyawan
secara berkelanjutan.
3. Menyediakan sarana dan prasarana rumah sakit yang mendukung
peningkatan mutu berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas dalam rangka menjamin kepuasaan
pemangku kepentingan (stake holder).

Ketua Yayasan
Rumah Sakit Islam Surabaya

Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA

2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya
Pedoman Pelayanan Instalasi Hemodialisis di RS Islam Jemursari dapat
dibuat.Pedoman ini akan dijadikan panduan dalam segenap struktural maupun pegawai
RS Islam Jemursari dalam memberikan pelayanan hemodialisis yang aman dan bermutu
pada pasien.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan Pedoman Pelayanan Hemodialisis di RS Islam Jemursari,
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pedoman ini akan terus
mengalami perbaikan kedepan seiring dengan peningkatan pengetahuan Rumah Sakit
terhadap kesehatan yang ada.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan


Pedoman Pelayanan Instalasi Hemodialisis di RS Islam Jemursari ini, kami sampaikan
terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah
SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 1 Januari 2022


Kepala Instalasi Hemodialisis

dr. Artharia Tjempakasari, Sp.PD-KGH

.
3
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Depan
Surat Keputusan
Visi dan Misi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 2
D. Batasan Operasional 2
E. Landasan Hukum 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 3
B. Distribusi Ketenagaan 3
C. Pengaturan Jaga 3
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang 4
B. Standar Fasilitas 5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran dan Pencatatan 8
B. Tindakan Hemodialisis 9
C. Pengelolaan Limbah 9
D. Laporan Hasil 9
BAB V LOGISTIK
A. Permintaan Barang Logistik Rumah Tangga 10
B. Permintaan Barang Logistik Farmasi 10
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian Keselamatan Pasien 12
B. Tujuan Keselamatan Pasien 12
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien 12
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Umum 13
B. Prosedur Penanganan Kecelakaan di Ruang Hemodialisis 13
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
A. Area Klinik 15
B. Area Manajemen 15
C. Area Sasaran 15
PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA

4
DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman


3.1 Jenis Peralatan Minimal Unit Hemodialisis 6
4.1 Tarif dan Waktu Tindakan Hemodialisis 12

5
DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman


3.1 Denah Ruang Instalasi Hemodialisis 6
4.1 Alur Pelayanan Pasien Hemodialisis 12

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit akibat destruksi
struktur ginjal yang progresif yang ditandai dengan penumpukan sisa metabolisme (toksik
uremik) di dalam tubuh(Muttaqin & Sari, 2011). Penyakit ginjal kronik adalah keadaan
dimana terjadi kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia
dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah, serta komplikasinya jika tidak
dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal(Nursalam & Batticaca, 2011).
Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the
National Kidney Foundation (NKF) pada tahun 2009, mendefenisikan gagal ginjal kronis
sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73
m2 selama tiga bulan atau lebih. Dimana yang mendasari etiologi yaitu kerusakan massa
ginjal dengan sklerosa yang irreversibel dan hilangnya nephrons ke arah suatu
kemunduran nilai dari GFR.
Tahapan penyakit ginjal kronis berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke
waktu. The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) mengklasifikasikan
gagal ginjal kronis sebagai berikut:
1. Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2)
2. Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2)
3. Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2)
4. Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2)
5. Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2)
Pada penyakit ginjal kronis tahap 1 dan 2 tidak menunjukkan tanda-tanda
kerusakan ginjal termasuk komposisi darah yang abnormal atau urin yang abnormal.
B. TUJUAN PEDOMAN
Adapun yang menjadi tujuan dari adanya pelayanan Hemodialisis adalah sebagai
berikut :
7
1. Agar dalam pelayanannya Hemodialisis lebih terprosedur.
2. Menjadi pedoman Hemodialisis dalam melakukan pelayanan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup Hemodialisis meliputi Pelayanan Pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Laborat (skrining Hemodialisa)
2. Tindakan Hemodialisis Preventif dan Rehabilitatif
3. Area hemodialisis bukan area steril sehingga sandal atau sepatu boleh digunakan

D. BATASAN OPERASIONAL
Melayani semua pasien yang akan dilakukan tindakan hemodialisis dengan
kriteria tertentu :
1. Skrining laborat, HbsAg, Anti HIV dan Anti HCV, skrinning Covid ’19.Jika HbsAg
dan skrinning covid ’19 positif, maka akan ditempatkan di ruang isolasi sesuai
klasifikasinya, jika AntiHIV positif pasien dirujuk ke Rumah sakit lain.
2. Unit Hemodialisis melayani tindakan cito/oncall
3. Pelayanan unit hemodialisis terdiri dari 2 shift : Pagi dan siang.
4. Unit Hemodialisis melayani dialiser dengan sistem single use
5. Terdapat Pelayanan HDF yaitu mesin yang memiliki sistem dialisis lebih canggih.

E. LANDASAN HUKUM
Pedoman Pengelolaan Layanan Unit Hemodialisis Rumah Sakit (Departement
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Khusus dan
Swasta dalam penyelenggaraanya diatur PerMenKes Republik Indonesia Nomor
812/MENKES/PER/VII/2010Tentang pemberian layanan center dialisis

8
BA B II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Supervisor hemodialisis adalah dokter Sp.PD-KGH
2. Dokter penanggungjawab hemodialisis adalah dokter Sp.PD-KGH dan atau dokter
Sp.PD yang telah mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan
yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI
3. Dokter pelaksana hemodialisis adalah dokter bersertifikat HD yang telah dilatih di
pusat pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI
4. Perawat mahir Hemodialisis adalah perawat yang bersertifikat pelatihan hemodialisis
di pusat pendidikan yang diakreditasi dan disahkan oleh PERNEFRI
5. Perawat adalah lulusan akademi keperawatan
6. Standar minimal 4 mesin dengan 2 perawat mahir hemodialisis.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Islam Jemursari adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Instalasi Hemodialisis (Dokter Sp.Pd.KGH) : 1 Orang
2. Dokter Jaga Umum : 1 Orang
3. Kepala Ruang Instalasi Hemodialisis : 1 Orang
4. Perawat Hemodialisis : 27 Orang
5. Helper : 1 Orang
C. PENGATURAN JAGA
1. Dokter Sp.PD.KGH
Jadwal praktek dokter menyesuaikan jadwal poli dr Sp.PD-KGH
2. Karyawan Hemodialisa
a. Dinas Pagi Karyawan Hemodilisis : pukul 06.30 – 13.30
b. Dinas Siang Karyawan Hemodialisis : pukul 11.00 – 18.00
c. Jadwal dinas diatur oleh kepala ruang instalasi HD setiap bulannya

9
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG

10
B. Standar Fasilitas
1. Sarana dan Prasarana Minimal Center Unit Hemodialisis
Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Kuhusus Dan Swasta Sub Direktorat
Penunjang Medik).
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana Minimal Center Instalasi Hemodialisis
No. JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung -
2 Ventilasi AC 2 PK (11 buah)
3 Penerangan 20 Watt (10 buah)
4 Air Mengalir, Bersih + 20.000 Liter /Pekerja/ RO/Hari
5 Daya Listrik + 3000 VA
6 Tata Ruang :
a. Ruang Tunggu 6 m2
b. Ruang Administrasi / Arsip 2 m2
c. Ruang Rehat 3 m2
d. WC 8 m2
e. Tempat penyimpanan cairan ( acid 5 m2
dan bikarbonat )
7 Nurse Station 6 m2
8 Ruang water treatment 6 m2
2. Jenis Peralatan Minimal Instalasi Hemodialisis
Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Kuhusus Dan Swasta Sub Direktorat
Penunjang Medik, jenis peralatan minimal instalasi hemodialisis adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Jenis Peralatan dan obat Minimal Instalasi Hemodialisis
No. Jenis Kelengkapan Jumlah
1 Minor set 1 buah
2 Bak instrument Sesuai Kebutuhan
3 Kom kecil Sesuai Kebutuhan
4 Klem lurus Sesuai Kebutuhan
5 Gunting balut 1 buah
6 Timbangan 2 buah
7 Tensi meter 11 buah
8 Stetoscope 2 buah
9 Termometer 2 buah
10 Tourniquet Sesuai kebutuhan
11 Suction 1 buah
12 Monitor 1 buah
13 Gelas ukur 5 buah
14 Manometer 5 buah
15 Monitor SPO2 1 buah
16 Ambou bag 1 buah
17 Pengukur gula darah sewaktu 1 buah
18 Hollow fiber/dialiser 1
19 Bloodline 1
20 Av vistula 1
21 Disposible syringe 1
22 Kasa steril 1
23 Oksigen tabung 1
24 Bahan desinfektan mesin 1
25 Mesin HD 47
26 Mesin HD khusus HbsAg 2
27 Mesin HDF 1
PERLENGKAPAN KESELAMATAN HEMODIALISIS

1 Alat Pemadam Api 1 buah


2 Google 3buah
3 Scort Sesuai Kebutuhan
4 Sarung Tangan Sesuai Kebutuhan
5 Waskom / Wastafel Untuk Cuci Tangan Sesuai Kebutuhan
6 Tempat jarum Sesuai Kebutuhan
7 Desinfektan Sesuai Kebutuhan
8 Perlengkapan PPPK Sesuai Kebutuhan
obat
1. Adrenalin 1 ampul
2. Dexametason 10mg
3. Dopamin 50mg dan 200mg
4. Heparin 5000 iu 5000 iu/ml
5. Dextrose 40% 25 ml
6. Diazepam 10 mg
7. Lidocain hcl 2% 20mg/ml
8. Dextrose 5 % dan 10% 500ml
9. Nifedipin 5mg
10. Captopril 12,5 mg
11. Isosorbid dinitrate 5 mg
12. Paracetamol 500mg
13. Anti septik Larutan/swab
14. Alkohol 70% larutan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN
1. Pasien Rawat Inap
Langkah – langkah pendaftaran pasien rawat inap sebagai berikut :
a. Perawat rawat inap mendaftarkan pasien ke ruang hemodialisis
b. Perawat ruangan hemodialisis menanyakan hasil laborat dan surat persetujuan
tindakan hemodialisis saat perawat rawat inap mendaftarkan
c. Perawat ruangan hemodialisis memberikan jadwal
d. Perawat ruangan mencocokan hasil laborat dan surat persetujuan HD apakah
sudah sesuai
e. Perawat HD melakukan proses tindakan sesuai dengan permintaan yang ada
2. Pasien Rawat Jalan
Langkah – langkah pendaftaran untuk pasien baru rawat jalan :
a. Pasien/keluarga melakukan pendaftaran di loket pendaftaran hemodialisis dan
menyerahkan surat pengantar untuk HD/traveling HD
b. Petugas administrasi melakukan pendaftaran dan verifikasi berkas
c. Perawat mengidentifikasi data pasien dan melakukan verifikasi hasil skrinning
(Anti HCV, Anti HIV, HBsAg Elisa dan skrinning Covid)
d. Perawat mempersilahkan pasien untuk mengisi informed consent tiap 6 bulan
sekali
e. Pasien dipersilahkan tidur dan diperiksa tanda-tanda vitalnya serta dilakukan
tindakan hemodialisis
Langkah – langkan pendaftaran untuk pasien hemodialisis reguler rawat jalan :
a. Pasien / keluarga melakukan pendaftaran di loket pendaftaran hemodialisis
b. Petugas administrasi melakukan pendaftaran dan verifikasi berkas
c. Perawat melakukan identifikasi data pasien dan melakukan pengisian informed
consent tiap 6 bulan sekali
d. Pasien dipersilahkan tidur dan diperiksa tanda-tanda vitalnya serta dilakukan
tindakan hemodialisis
3. Pasien Isolasi
Terdapat ruang isolasi diinstalasi Hemodialisis yang terpisah dengan pasien HD reguler, yaitu:
a. Ruang Isolasi A untuk pasien terkonfirm covid-19
b. Ruang Isolasi B untuk pasien HbsAg reaktif
Untuk pasien yang terkonfirmasi covid-19, petugas menggunakan APD level 3 lengkap.
B. TINDAKAN HEMODIALISIS
Tabel 4.1 Tarif Dan Waktu Tindakan Hemodialisis
Jenis Tindakan Tarif Tindakan Waktu Tindakan
Terprogram/Rutin
Rp. 1.250.000,- 4-5 jam
(Umum)
Sesuai advice
CITO Rp 2.000.000,-
dokter
HDF
Rp 3.000.000,- 4-5 jam
(Umum)

C. PENGELOLAAN LIMBAH
Pengelolaan limbah bekerjasama dengan unit K3.
D. LAPORAN HASIL
Pendokumentasian Hasil Pemeriksaan
1. Sebelum melakukan tindakan HD, perawat memintakan persetujuan tindakan
medis kepada pasien.
2. Perawat Hemodialisa melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum
dilakukan tindakan
3. Perawat HD mencatat hasil pemeriksaan pasien di lembar Rekam Medis.
4. Hasil yang telah ditulis, disimpan sesuai nama pasien masing-masing.
5. Berkas Rekam Medis yang telah diisi di periksa ulang dan ditanda tangani oleh
Dokter Sp.PD-KGH.
6. Hasil yang telah benar dan di tanda tangani dokter Sp.PD-KGH diserahkan ke
bagian RM.
BAB V
LOGISTIK

A. PERMINTAAN BARANG LOGISTIK RUMAH TANGGA


Logistik Rumah Tangga merupakan segala sesuatu baik sarana, prasarana dan semua
barang yang diperlukan untuk kebutuhan penunjang pelayanan di Instalasi Hemodialisis.
Adapun prosedur yang perlu diperhatikan dalam proses permintaan barang Logistik
Rumah Tangga ke logistik yaitu :
1. Perawat HD membuat bon permintaan barang (stock) di blangko yang sudah
tersedia di SIM-RS
2. Perawat HD mencetak bon permintaan.
3. Bon permintaan dicetak dan dibubuhkan cap serta ditanda tangani oleh Kepala
Ruang Instalasi HD.
4. Petugas Logistik menerima bon permintaan
5. Petugas HD mengambil barang yang telah diminta ke Gudang logistik.
6. Petugas melakukan pengecekan antara Bon permintaan dengan barang yang
diserahkan.
7. Apabila barang yang diserahkan sesuai dengan permintaan, Petugas menaanda
tangani penerimaan pada Bon permintaan.
8. Barang yang sesuai dibawa ke ruang HD dan dilakukan pengecekan ulang oleh
Petugas HD.
9. Perawat Hemodialisa menempatkan Barang ke dalam lemari stok barang di HD.
B. PERMINTAAN BARANG LOGISTIK FARMASI
Prosedur yang perlu diperhatikan dalam proses permintaan barang ke logistic farmasi
yaitu
1. Petugas HD membuat bon Permintaan dan buku ekspedisi.
2. Bon Permintaan barang di tanda tangani oleh Kepala Ruang Hemodialisis.
3. Petugas helper HD menyerahkan buku dan bon permintaan barang kepada Petugas
logistik farmasi.
4. Petugas logistik farmasi menerima Bon Permintaan lalu menandatangani buku
ekspedisi Permintaan Pembelian.
5. Barang akan diproses oleh Petugas Logistik farmasi.
6. Petugas Logistik farmasi menghubungi Petugas HD apabila barang telah ada dan
dapat diambil.
7. Petugas helper mengambil barang lalu mengecek kesesuaian barang berupa :
a. Kondisi Barang
b. Jumlah Barang yang diminta dengan barang yang ada
8. Setelah itu barang dibawa ke ruang hemodialisis selanjutnya barang ditempatkan
pada tempatnya.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN KESELAMATAN PASIEN


Keselamatan pasien merupakan suatu system yang membuat asuhan pasien di Rumah
Sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya di ambil.
B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) adalah:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Saat Menangani Pasien
a. Apron
Semua Petugas HD mengenakan apron sebagai penutup pakaian dalam atau pakaian
seragam.
b. Sarung Tangan
c. Masker Surgical
Gunakan masker surgical apabila kemungkinan akan terhirup uap beracun atau
mudah menguap.
2. Daftar Nomor Telepon Penting
Sangat penting untuk menangani keadaan darurat, terutama bagi pasien
Hemodialisis. Daftar nomor telepon darurat Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari
adalah sebagai berikut :
a. IGD : 8258
b. Rest/Ambulance : 8118
c. ICU : 8123 / 8322
d. Code blue :8600

13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Umum
a. Aturan Umum Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan aturan yang penting untuk mencegah penyebaran infeksi,
langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. Tuangkan Cairan anti septik / sabun ke telapak tangan secukupnya.
2. Gosokkan kedua telapak tangan.
3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
5. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tanagn kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
8. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
9. Keringkan kedua tangan dengan tissue.
Dengan memperhatikan 5 moment mencuci tanagn sebagai berikut :
1. Sebelum Menyentuh Pasien.
2. Sesudah Menyentuh Pasien.
3. Sebelum Melakukan Tindakan Anti Septik.
4. Apabila Terkontaminasi ( Cairan, Tertusuk Jarum, ddl ).
5. Setelah dari Lingkungan Pasien.
b. Keselamatan di ruang Hemodialisa
Alat Pelindung Diri (APD)
1. Jas tindakan
Semua petugas HD harus mengenakan jas tindakan yang berlengan.
2. Apron
3. Sarung Tangan steril.
4. Masker Surgical
a. Gunakan masker apabila ada kemungkinan akan terhirup uap beracun, bekerja
dengan zat – zat yang mudah menguap dan bekerja dengan alat
b. atau kondisi pekerjaan yang dapat menimbulkan percikan.
14
5. Pelindung Mata (Google).
6. Menggunakan larutan asam / busa kuat.
7. Menggunakan bahan kimia pekat.
8. Shower dan Eye Washer
a. Shower digunakan bila petugas HD terpercik bahan reagen berbahaya atau
darah.
b. Eye Washer digunakan bila mata Petugas HD terkena bahan reagen
berbahaya / spesimen.
9. Pasien rutin Hemodialisis terkonfirmasi positif covid-19
a. Petugas menggunakan APD level-3, yaitu (Hazmat, masker N95, masker bedah,
skot, handscoon, spatu boot, google, face sield)
b. Semua APD level 3 harus ditanggalkan sebelum keluar area isolasi
c. Petugas wajib membersihkan diri setelah menanggalkan APD level 3
10. Semua alat APD harus ditanggalkan sebelum meniggalkan area bekerja dan tidak
dibawa pulang.
c. Prosedur Penanganan Kecelakaan Di Hemodialisis
1. Tertusuk Jarum
a) Segera keluarkan darah.
b) Siram dengan air mengalir selama 10 – 15 menit.
c) Cuci dengan air sabun / desinfektan.
( Jika perlu bilas dengan alkohol 70 % )
d) Tutup dengan menggunakan kassa steril.
e) Penanganan selanjutnya sesuai alur prosedur di bawah ini.
2. Terpajan Cairan Tubuh ( Kulit, Mata, Hidung dan Mulut )
a) Cuci dengan air mengalir selama 10 – 15 menit.
b) Untuk mata cuci dengan air mengalir dari pangkal ujung mata dekat hidung
dengan memiringkan kepala.
c) Untuk kulit cuci dengan air mengalir dan air sabun / desinfektan (Jika perlu,
bilas menggunakan alkohol 70 %) dan keringkan dengan handuk bersih.
d) Penanganan selanjutnya sesuai alur prosedur

15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Area Klinik
1. Kelengkapan assesmen pasien HD sebelum pasien keluar dari Rumah Sakit
2. Keterlambatan waktu tindakan HD
3. Adanya kejadian kematian pasien durante HD
4. Adanya kejadian pasien jatuh
B. Area Manajemen
1. Kepuasan pasien dan keluarga
2. Utilitas ruang HD
C. Area Sasaran
1. Kepatuhan identifikasi pasien di unit HD
2. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan
3. Kelengkapan assesmen pasien jatuh

16
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman ini dibuat untu dijadikan acuan pelaksanaan instalasi Hemodialisis agar
dapat berjalan dengan baik dan terstandar sehingga pelayanan hemodialisis yang aman dan
berkualitas di Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari

17

Anda mungkin juga menyukai