Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021


Mata Kuliah : Pendidikan Agama
SKS : 2 (Dua)
Program Studi : ELEKTRO
Kelas :B
Dosen : Apriyanti, S.Pd.I., M.Pd.I.

SOAL:
1. Jelaskan manfaat yang saudara rasakan dalam mempelajari mata kuliah pendidikan
Agama di Perguruan Tinggi!

2. Mengapa kita sebagai Manusia harus Bertuhan?

3. Coba saudara jelaskan, Bagaimana pembuktian eksistensi (keberadaan) Tuhan


menurut disiplin keIlmuan yang sedang saudara jalani? Misal pembuktian keberadaan
Tuhan dari bidang ilmu teknik.
4. Bagaimana tata cara mandi wajib? Jelaskan!
5. Bagaimana cara mengatasi problematika kehidupan saat ini agar iman dan takwa
semakin meningkat? Jelaskan!
6. Bagaimana cara menerapkan akhlak yang baik dalam lingkungan pergaulan sesuai
ajaran Islam? Jelaskan pendapat saudara berdasarkan ayat Al-Qur’an!
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

NAMA : Muhammad Irvin Fadillah


NIM : 03041382025120
KELAS : B Palembang

Jawaban

1. Manfaat yang saya rasakan dalam mempelajari mata kuliah pendidikan agama di
Perguruan Tinggi adalah saya lebih mempunyai pendirian yang kokoh dan sikap
yang positif,selain itu saya dapat mengetahui mana perbuatan yang buruk dan
mana yang baik. Saya juga lebih sadar bahwa banyak etika, moral, akhlak, hukum,
ham, dan demokrasi di Indonesia sendiri bertolak belakang dengan aturan dalam
islam itu sendiri. Banyak kesimpang siuran yang tanpa kita sadari adalah hal yang
salah. Saya setelah mempelajari mata kuliah pendidikan agama di Perguruan
Tinggi ini pun merasa lebih bersyukur serta hati semakin tentram dan senang karna
semakin mengetahui banyak hal tentang agama islam sendiri yang ternyata sangat
bermanfaat jika kita menerapkannya.

2. Karena kita hanyalah makhluk biasa yang tidak sempurna. Jika kita tidak
mempunyai tuhan maka kita tidak akan ada didunia ini. Karna tuhannlah yang
menciptakan segalanya. Dan jika kita tidak bertuhan itu bagaikan hidup tanpa
aturan. Pasti bakal berantakan.

“YA ayyuhannaasu u’buduu rabbakum alladzi khalaqakum walladziina min


qablikum la’allakum tattaquun, allazhii ja’ala lakumul-ardha firaasyaan was-
samaa’a bina’aan fa’akhraja bihii minats-tsamaraati rizqan lakum falaa taj’aluu
lillaahi andaadan wa antum ta’lamuun.”

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang


yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Dia jadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu
dengan hujan itu menghasilkan buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu
jangan menyekutukan sekutu bagi Allah, padahal kamu tahu.” (QS.2/21-22).
Kita menyembah Tuhan karena Dia menciptakan kita; Dan kiita tidak menyembah
selain Dia, karena selain Dia tidak menciptakan kita. Allah nama Tuhan kita. “Wa
ilaahukum ilaahun waahidun laa ilaaha illa huwarrahmaanurrahim.” Dan Tuhanmu
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id
adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Pemurah
Maha Penyayang

3. Pembuktian eksistensi (keberadaan) Tuhan menurut disiplin keIlmuan yang sedang


sedang saya jalani, Misal pembuktian keberadaan Tuhan dari bidang ilmu teknik
adalah saya masih bisa bernapas sehingga bisa membuat uts elektro ini
sekarang,Allah masih memberi kedua orang tua saya rezeki sehingga saya masih
berkuliah dalam bidang teknik elektro sampai detik ini,allah masih membiarkan
saya bisa melihat menulis berbicara berjalan mengelilingi unsri tanpa kekurangan
apapun,dan masih banyak lagi eksistensi tuhan lainnya.

4. Dimulai dengan berniat di dalam hati untuk menghilangkan hadats besar. Niat
tidak perlu diucapkan dengan lisan karena inilah yang dilakukan oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam. Kemudian membaca bismillah, selanjutnya :

➡Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali

➡Kedua: Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

➡Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan


menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

➡Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak


shalat.

Untuk kaki ketika berwudhu, kapankah dicuci?

1⃣ Kita bisa saja mandi dengan berwudhu secara sempurna terlebih dahulu, setelah
itu kita mengguyur air ke seluruh tubuh.
2⃣ Atau boleh jadi kita gunakan cara mandi dengan mulai berkumur-kumur,
memasukkan air dalam hidup, mencuci wajah, mencuci kedua tangan, mencuci
kepala, lalu mengguyur air ke seluruh tubuh, kemudian kaki dicuci terakhir.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id
➡Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke
pangkal rambut.

➡Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri.

➡Ketujuh: Menyela-nyela rambut.

➡Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan
setelah itu yang kiri.

Tata cara mandi Jum'at sama dengan tara cara mandi yang diterangkan di atas.

Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan tata cara mandi yang diterangkan
di atas.

Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub
namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:

(Berdasarkan (HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)

Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air.

Kedua: Melepas kepangan sehingga air sampai ke pangkal rambut.

Ketiga: Ketika mandi sesuai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa
kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna
menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah pada
kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan
tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh.

Perlukah Berwudhu Seusai Mandi ❓

Cukup kami bawakan dua riwayat tentang hal ini,


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

‫ َكانَ الَ يَت ََوضَّأ ُ بَ ْع َد ْال ُغ ْس ِل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬
َّ ِ‫ع َْن عَائِ َشةَ أَ َّن النَّب‬

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu


setelah selesai mandi.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no.
579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Sebuah riwayat dari Ibnu ‘Umar,

‫وأَيُّ ُوضُو ٍء أَ َع ُّم ِمنَ ْال ُغ ْس ِل؟‬: َ َ‫ُسئِ َل ع َِن ْال ُوضُو ِء بَ ْع َد ْال ُغ ْس ِل؟ فَق‬
َ ‫ال‬

Beliau ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu beliau menjawab, “Lantas
wudhu yang mana lagi yang lebih besar dari mandi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah
secaramarfu’ dan mauquf.)

Catatan :

Sunnahnya adalah tidak berwudhu lagi setelah mandi wajib, sebab hadatsnya
sudah hilang maka tak ada lagi alasan untuk berwudhu.Berwudhu menjadi wajib
kalau berhadats kecil. Ketika seseorang mandi maka hadats kecil dan besarnya
terhilangkan sekaligus. Namun pada saat mandi atau setelah mandi berhadats kecil
seperti keluar cairan dari kemaluan atau kentut atau memegang kemaluan maka
wajiblah wudhu lagi jika hendak shalat, adapun mandinya tetap sah.

Mandi yang tidak disyariatkan (mandi biasa, bukan mandi yang wajib atau mandi
sunnah, tidak bisa mencukupi wudhu karena mandi tersebut bukan ibadah.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

5.

Mencari Informasi Manfaat atau Dampak dari Perintah Allah

Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa juga dapat di dapat saat kita mau mencari informasi.
Semakin kita mengetahui apa manfaat atau dampak yang bisa kita ambil dari sebuah perintah,
maka kita akan semakin bersyukur dan merasakan bahagia karena apa yang diperintahkann
untuk dijalankan oleh Allah SWT adalah sesuatu yang menyelematkan dan membahagiakan.
Untuk itu, kita harus dapat mencari dan menggali informasi mengenai sebuah perintah agar
keimanan dan ketaqwaan semakin bertambah.

Memperbaiki Shalat

Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki
shalat. Shalat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan shalat khusuk dan berkualitas

Mengikuti Majelis Ilmu

Menghadiri majelis ilmu adalah cara juga agar keimanan dan ketaqwaan kita bisa meningkat.
Majelis ilmu tentu akan memberikan kita banyak hikmah dan juga pencerahan.
Bagaimanapun, ilmu selalu kita butuhkan dan membuat diri kita semakin baik setiap saat.
Hadirilah majelis ilmu, yang membahas ilmu islam, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, agar
kebesaran Allah semakin hadir dalam diri kita.

Menjauhi Stimulus Kemaksiatan

Menjaga keimanan tentu sama dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Jauhi
kemaksiatan dan jadikan diri ini kuat terhadap stimulusnya. Jika tidak ingin dihampiri oleh
kemaksiatan maka stimulusnya pun dari awal sudah harus kita hindari.

Mengasah Akal dan Menjauhi Hawa Nafsu

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk


(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu
menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (QS Ar-Rum :
24)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa keimanan dan rasa takut kepada Allah hanya akan muncul
jika kita menggunakan akal dengan benar. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita bukan
hanya persoalan spiritual tapi membutuhkan daya pikir dan nalar yang baik. Untuk itu, dalam
meningaktkan keimanan maka dibutuhkan terus menerus mengasah akal agar akal kita tunduk
kepada yang benar bukan kepada hawa nafsu semata.

Memperbanyak Syukur, Menjauhi Mengeluh

Memperbanyak syukur dan menjauhi mengeluh bisa juga meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita. Syukur berarti kita selalu mencari nikmat dan rezeki Allah di setiap saat
dalam kondisi apapun. Dengan begitu kita bisa tetap yakin bahwa Allah tidak pernah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id
meninggalkan kita dan senantiasa membantu kita untuk mendapatkan nikmat dan rezeki yang
banyak.

6. Etika Pergaulan Sesama Muslim dalam Alquran


a.Mengadakan Perdamaian Allah memerintahkan umat muslim untuk senantiasa
menjaga perdamaian. Dalam kondisi apapun, umat muslim dilarang untuk
berpecah belah. Tidak hanya memerintahkan untuk menjauhi perpecahan, Allah
juga menyuruh agar umat muslim
mendamaikan pihak yang sedang bertengkar atau berselisih. Beberapa ayat yang
berbicara mengenai perdamaian adalah QS. Al-Anfāl [80]:1, QS. An-Nisā`
[4]:114, dan QS. Al-Ḥujurāt [49]:9.

b.Menciptakan PersaudaraanDi dalam Alquran, Allah mengibaratkan hubungan


antar sesama muslim seperti saudara. Ayat yang berbicara mengenai topik ini
adalah surat Al-Ḥujurāt ayat 10. Dalam surat Al-Ḥujurāt ayat 10 ini, Allah
menjelaskan bahwa seorang muslim adalah saudara bagi yang lainnya. Peneliti
menemukan bahwa makna saudara dalam ayat ini bukan hanya sekedar saudara
seagama tapi lebih dari itu menjurus kepada saudara satu keturunan.

c.Tidak menghina sesama muslim Ayat yang membicarakan mengenai tema ini
adalah Al-Hujurat ayat 11. Allah melarang setiap orang yang beriman agar tidak
saling menghina.

d.Menjauhi Prasangka Buruk, Mencari-Cari Kesalahan dan MenggunjingTerdapat


tiga perbuatan yang dilarang dalam surat Al-Hujurat ayat 12 yakni berprasangka
buruk, mencari-cari kesalahan orang dan menggunjing. Perbuatan tersebut tidak
secara keseluruhan dilarang. Terdapat kondisi tertentu yang memperbolehkan
seseorang melakukan ketiga perbuatan tersebut. berprasangka buruk misalnya,
boleh dilakukan kepada orang yang jelas-jelas memperlihatkan kemaksi-atannya.
Demikian juga dengan mencari kesalahan orang dan menggunjing, perbuatan ini
dibolehkan oleh agama selama bertujuan untuk mencari kemaslahatan dan
menghindari kemudharatan yang lebih besar.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

Etika Pergaulan Muslim dengan Non-muslimdalam Alquran


a.Saling Bekerja Sama
Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari misalnya, manusia membutuhkan bantuan dari
orang lain. Terlebih dalam Islam, manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi
khalīfaħdi bumi. Tugas yang berat ini tidak dapat dilaksanakan jika manusia
enggan untuk bekerja sama dengan orang lain. Ayat yang membicarakan mengenai
saling bekerja sama dengan non-muslimadalah surat Al-Ḥujurāt ayat 13.Dalam
ayat ini disebutkan bahwa manusia diciptakan sama tidak ada perbedaan dari segi
penciptaan. Allah pun menjadikan berbeda suku dan bangsa agar manusia dapat
bekerja satu sama lain antara berbagai macam latar belakang, golongan, suku dan
bangsa. Perbedaan yang ditimbulkan sengaja Allah ciptakan untuk menarik minat
satu sama lain agar saling mengenal untuk kemudian dapat saling bekerja sama.
Hendaknya jangan sampai ini menimbulkan perpecahan di antara manusia, namun
sebaliknya harus meinmbulkan hubungan yang harmonis di antara mereka.

b.Bersikap Tegas dalam Hal Prinsip terhadap Orang Kafir


Islam mengatur batasan tentang hubungan muslim dengan non-muslim. selama itu
menyangkut masalah sosial keduniawian, maka hal tersebut diperbolehkan.
Namun, jika sudah mencakup masalah aqidah, muslim harus dapat bersikap tegas
kepada non-muslim. Ayat yang membicarakan mengenai bahasan ini adalah surat
Al-Fatḥayat 29. Umat muslim hendaknya bersikap keras kepada orang-orang kafir
pada waktu dan kondisi tertentu. Dan sudah selayaknya umat Islam bersikap keras
seperti perilaku harimau terhadap mangsanya pada saat peperangan serta dalam
rangka penegakan sanksi hukum yang dibenarkan oleh Agama.

c.Berdamai dengan Non-Muslim


Allah memerintahkan kepada umat muslim agar tidak hanya menjaga perdamaian
dengan muslim tetapi juga dengan non-muslim. Ayat yang berbicara mengenai
berdamai dengan non-muslimadalah surat Al-Baqaraħ ayat 190 dan Al-Ḥajj ayat
39. Kedua surat ini berbicara mengenai peperangan yang boleh dilakukan oleh
umat Islam
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Laman: www.unsri.ac.id

d.Tidak Menjadikan Teman Orang-Orang yang Memerangi Karena Agama


Ayat yang berkaitan dengan topik ini adalah surat Al-Mumtaḥanaħ ayat 9 dan
surat Al-Mā`idaħ ayat 51. Jika pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa orang-
orang Islam diizinkan untuk berbuat baik terhadap non-muslim, ayat yang pertama
menjelaskan mengenai batasan yang harus dijaga

Anda mungkin juga menyukai