Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas 11 B
1.AEINI NUR RAHMAH (NIS 000000000); 2. AHMAD AGUNG MAULANA (NIS 000000000); 3. ASEP
SUDIRMAN (NIS 000000000); 4, KAYISA AYUDIRA PUTRI (NIS 000000000) 5, LIA ANGGRAENI (NIS
000000000) 6, MUHAMMAD ALI MATSWAY (NIS 000000000) 7, RINA SILVIANI (NIS 000000000) 8,
SIFA NADILA (NIS 000000000)
(Century Ghotic Century Ghotic 10, spasi 1)
1
PKWU BAB 2 Kelas 11
2
PKWU BAB 2 Kelas 11
3
PKWU BAB 2 Kelas 11
4
PKWU BAB 2 Kelas 11
5
PKWU BAB 2 Kelas 11
dari dua komponen utama, yaitu sistem teknik tersebar di daerah kepulauan
penghalus dan penyaring. Penghalus Indonesia.
dapat berupa grind, yaitu pertemuan Bahan baku yang disediakan alam dan
dua buah logam yang berputar potensi jumlah penduduk serta keragaman
berlawanan arah dan menghancurkan budaya dari berbagai propinsi di Indonesia
benda yang hendak dihaluskan. menjadi bagian yang potensial dalam
Penyaring berfungsi mengayak tepung menjalankan usaha sistem teknik.
dengan ukuran mesh tertentu. Produk Produk yang dibuat dapat
peralatan pres gambir, alat berbentuk mendatangkan nilai tambah dan
kempa (tekanan) yang dihasilkan baik meningkatkan kesejahteraan kehidupan
dari tenaga hidrolik maupun mekanik. masyarakat di daerah.
Spiner sebagai salah satu alat yang Usaha peralatan sistem teknik
digunakan untuk memisahkan produk dikembangkan untuk mewujudkan produk
olahan dari cairan atau minyak. yang memiliki nilai ekonomis.
Budaya Indonesia merupakan sumber
2. Manfaat Produk Usaha Sistem daya dan kekayaan yang perlu terus
Teknik dikembangkan dan menjadi bagian yang
Manfaat karya rekayasa produk tidak bisa dipisahkan di dalam kehidupan.
peralatan sistem teknik : Kita sering melihat di daerah-daerah
a. Keberadaan karya produk usaha banyak aktiitas penduduk melakukan
sistem teknik memberikan manfaat kegiatan yang sifatnya turun temurun
bagi kesejahteraan masyarakat yang dalam memenuhi kebutuhan.
menggunakannya Batik, tenun adalah produk yang
b. Solusi bagi peningkatan produktiitas dihasilkan oleh aktiitas masyarakat di
dan efektiitas dalam menjalankan sekitar kita. Kita mengenal batik, tenun
produksi usaha rumahan (home sebagai sumber daya yang diakui dunia
industry) sebagai kekayaan budaya Indonesia.
c. Memberikan kemudahan, Pengembangan budaya melalui potensi
meningkatkan kualitas dan jumlah yang tersedia dapat dilakukan dengan pola
dalam berproduksi tekno-ekologis sebagai salah satu bentuk
d. Memacu kreativitas dan inovatif sistem dengan menggabungkan antara
pembuatnya untuk terus berkarya teknologi dengan lingkungan yang tetap
mencapai optimal dijaga keseimbangannya.
e. Terciptanya lapangan pekerjaan untuk Pola integrasi tekno-ekologis
mewujudkan karya inovasi. dimaksudkan bahwa produk yang
dihasilkan berupa zat warna alami
3. Potensi Usaha Sistem Teknik di merupakan produk yang ramah
Daerah lingkungan. Peningkatan efektivitas dalam
Sumber daya yang meliputi sumber penggunaan peralatan sistem teknik yang
daya manusia, sumber daya alam dan dibuat dengan tetap menjaga kelestarian
sumber daya budaya sebagai potensi usaha lingkungan, lebih produktif, eisien, dan
berkualitas. Penggunaan zat warna sintetis
6
PKWU BAB 2 Kelas 11
7
PKWU BAB 2 Kelas 11
8
PKWU BAB 2 Kelas 11
nilai dan norma pola perilaku yang didasari teknologi dalam pengemasan suatu produk
dengan kesadaran tinggi yang diwujudkan berkembang dengan cepat.
dalam bentuk sikap, ucapan, dan tindakan Casing atau selubung didesain
yang mengarah pada terciptanya kegiatan sedemikian rupa dengan
yang aman, sehat, andal, dan selaras mempertimbangkan estetika dan konsep
dengan lingkungan. Budaya K3 dapat yang ingin ditampilkan sesuai dengan
dilihat dari sisi pandang activator, pelaku pengguna atau calon pembeli. Pengemasan
dan dampak yang muncul dari setiap untuk pelindung fungsi distribusi dan
perilaku kerja seperti pada Gamabar 2.26. fungsi identitas sebagai kemasan produk
didesain agar produk dapat terlindung dari
benturan dan menarik Adapun fungsi
b. Pembuatan Zat Warna Alam Indigo kemasan produk antara lain :
menggunakan Spray Aerator Spray a. Mempertahankan mutu
aerator sebagai salah satu alat dalam b. Memperpanjang masa simpan
pembuatan zat warna alam indigo c. Mempermudah penyimpanan dan
pemasaran/transportasi
d. Menambah daya tarik bagi konsumen
(memberi informasi dan sarana
promosi Agar manfaat tersebut di atas
dapat dicapai, maka hal-hal berikut
harus diperhatikan:
1) Dibuat semenarik mungkin, punya
ciri khas
2) Memuat informasi yang jelas &
jujur
Bagian perendaman/Proses hidrolisis 3) Menarik (desain, warna, bentuk),
Proses aerasi, ditambahkan larutan kapur dengan komposisi yang imbangd.
(CaO) pada saat proses aerasi Proses Ukuran & material bahan sesuai
pengendapan (sedimentasi), cairan yang kebutuhan
telah diaerasi dan di tambah dengan larutan e. Bahan terbuat dari material yang tahan
kapur diendapkan dengan menggunakan terhadap perlakuan pada saat
ember. Setelah terdapat endapan, perlahan pemindahan (transport).
buang cairan bagian atas (berwarna f. Volume kemasan, menggunakan
kekuningan) dan tampung endapan ukuran yang umum untuk produk-
tersebut dengan pasta dan pasta ini siap produk tertentu, misalnya 250 gr, 500
untuk dikemas. gr atau 1000 gr.
Jika penyimpanan dalam waktu lama, Label, adalah informasi yang dibuat
dapat dibuat powder dengan cara pada kemasan biasanya berisikan tentang:
dikeringkan terlebih dahulu dan dihaluskan a. Informasi produk yang sebenarnya
menggunakan peralatan tambahan. b. Foto atau gambar produk
c. Logo perusahaan
7. Pengemasan Produk d. Alamat produsen
Pengemasan produk pralatan e. Bobot produk
sistem teknik dimaksudkan untuk Informasi tentang masa produksi dan
mempermudah pekerja dalam atau masa kadaluwarsa dan hal-hal lain
menjalankan suatu pekerjaan untuk yang istimewa pada produk yang
mencapai efektivitas dan efisiensi dalam dihasilkan, menjadi bagian informasi pada
pembutan produksi. Perkembangan konsumen.
9
PKWU BAB 2 Kelas 11
Produksi zat warna indigo yang terdiri pola penyusutan tetap. Harga Alat
dari dua jenis, yaitu basah dalam bentuk Spray Aerator baru Rp. 3.000.000,00
pasta dan tepung, maka bentuk kemasan b. Lahan yang digunakan 400 m2 dengan
bagi keduanya berbeda. sistem sewa 1 tahun. Komponen biaya
lahan dihitung sesuai dengan masa
D. MENGHITUNG TITIK IMPAS produksi
(BREAK EVEN POINT) c. Tenaga kerja yang digunakan 1 orang.
1. Pengertian BEP (Break Even Point) Upah per hari Rp. 50.000,00
Analisis BEP merupakan alat analisis d. Siklus produksi disesuaikan dengan
untuk mengetahui batas nilai produksi atau masa panen daun nila yaitu 3 bulan
volume produksi suatu usaha untuk sekali. Proses produksi memerlukan
mencapai nilai impas yang artinya suatu waktu selama 6 hari sampai
usaha tersebut tidak mengalami menghasilkan pasta.
keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha e. Produksi dilakukan di gedung milik
dikatakan layak, jika nilai BEP produksi sendiri, sehingga dalam kasus ini tidak
lebih besar dari jumlah unit yang sedang dinyatakan sebagai bagian dari
diproduksi saat ini dan BEP harga harus komponen biaya.
lebih rendah daripada harga yang berlaku f. Ember kapasitas 100 liter digunakan
saat ini, dimana BEP produksi dan BEP sebanyak 2 buah dengan harga
harga dapat dihitung dengan menggunakan masingmasing Rp. 100.000,00
rumus sebagai berikut: g. Keranjang perendaman
digunakan 2 buah dengan harga Rp.
50.000,00
h. Ember dan keranjang perendaman,
Analisis BEP digunakan untuk dapat digunakan selama 2 tahun.
mengetahui jangka waktu pengembalian i. Harga pasta zat warna alam indigo di
modal atau investasi suatu kegiatan usaha pasaran sangat beragam dan pada
atau sebagai penentu batas pengembalian analisis ini digunakan angka rata-rata
modal. yaitu Rp. 50.000,00 per kg.
Produksi minimal suatu kegiatan
usaha harus menghasilkan atau menjual Komponen biaya dalam satu proses
produknya agar tidak menderita kerugian. produksi (3 bulan)
BEP adalah suatu keadaan dimana usaha a. Biaya Investasi
tidak memperoleh laba dan tidak menderita 1) Sewa tanah per tahun 400 m2 Rp
kerugian. 300.000,00
Biaya produksi zat warna alam indigo 2) Alat spray aerator Rp 3.000.000,00
meliputi biaya investasi, biaya tidak tetap, 3) Ember perendaman Rp 200.000,00
dan biaya operasional. Analisis usaha 4) Keranjang pengendapan Rp
produksi zat warna alam indigo di susun 100.000,00
untuk mengetahui gambaran ekonomi Total investasi Rp 3.600.000,00
mengenai usaha yang akan diwujudkan. b. Biaya Variabel
Analisis usaha pembuatan zat warna alam 1) Daun nila 300 kg @ Rp 1000,00 Rp
indigo menggunakan asumsi bahwa : 300.000,00
a. Alat spray aerator dapat digunakan 2) Tenaga kerja 6 HOK @Rp
selama 3 tahun. Oleh sebab itu biaya 50.000,00 Rp 300.000,00
tetap yang digunakan merupakan 3) Kapur tohor 9 kg @ Rp1000,00 Rp
biaya penyusutan per tahun dengan 9.000,00
10
PKWU BAB 2 Kelas 11
11
PKWU BAB 2 Kelas 11
12
PKWU BAB 2 Kelas 11
DAFTAR PUSTAKA
Budiman dan Tim. 2013, Sistem Inovasi Daerah Menggerakkan Ekonomi (Pengalaman
membangun PLTH Angin dan Surya di Bantul), Kementrian Riset dan Teknologi
Dharma Surya dkk,\. 2013, Tantangan Guru SMK Abad 21, Direktorat pembinaan
Dr. FA Gunawan dan Dr. Waluyo. 2015, Rish Based Behavioral Safety Membangun
Kristanto Philip. 2012, Ekologi Industri (hal. 91-99), Andi Offset, Yogyakarta
Naswati Wawat. 2009, Penggunaan Spray Aerator pada Proses Isolasi Zat Warna Alam
Nugraha Tutun, P.hD. dan Sunardi Didik, Dipl.-Ing. 2012, Seri Sains Energi Terbarukan,
Yogyakarta
13