Anda di halaman 1dari 44

`

LAPORAN
HASIL EVALUASI BIMBINGAN DAN LATIHAN
PROFESIONAL GURU DAN / ATAU KEPALA MADRASAH
TAHUN 2022

Disusun oleh:

Nama : Firman, S.Pd.I.,M.Pd


NIP : 19750917 199803 1 003
NUPTK : 2249753655200003
Jabatan : Calon Pengawas Madrasah

KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SINJAI
Jalan Jenderal Sudirman No. 8 Sinjai
TAHUN 2022
2

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Kegiatan Kepengawasan


Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan/atau Kepala Madrasah
Pengawas Madrasah
Kabupaten Sinjai
Tahun 2022
disusun oleh:
1. Nama Pengawas : Firman, S.Pd.I.,M.Pd
2. Jenjang Pengawasan :-
3. NIP : 197509171998031003
4. Pangkat/Golongan : IV/a
5. NUPTK : 2249753655200003 / 5751870059076
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Tempat/tgl lahir : Sinjai, 17 September 1975
8. Pendidikan Terakhir : S-2 ( Pendidikan Agama Islam )
9. Jabatan : Pengawas Madya
10. Jumlah Madrasah binaan :-
Sinjai, Desember 2022
Ketua Pokjawas Pengawas Madrasah

Baharuddin, S.Ag.,M.Pd.I Firman, S.Pd.I.,M.Pd


NIP. 197008151997011002 NIP. 197509171998031003

Mengetahui
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai

H. Jamaris, S.Ag.,M.H
NIP 197310112002121002
3

KATA PENGANTAR

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas merupakan cita-cita bersama seluruh


komponen kependidikan dalam rangka mewujudkan pengelolaan dan layanan
kependidikan yang berkualitas. Upaya tersebut memerlukan sinergitas antar semua
komponen yang terlibat dalam kependidikan. Ditingkat satuan pendidikan kewajiban
mewujudkan pendidikan yang berkualitas ditumpukan kepada warga satuan
pendidikan, sementara itu untuk menunjang dan meningkatkan kemauan serta motivasi
pengelolaan madrasah perlu pula kegiatan pembinaan, pemantauan pembimbingan dan
kepelatihan yang baik.
Kegiatan Pembinaan, Pemantauan dan pembimbingan yang dimaksud adalah
menjadi kewenangan Pengawas, wujud kinerja kepengawasan dalam pengelolaan
kependidikan di tingkat satuan pendidikan perlu dilandasi dengan program serta
evaluasi yang memadai, sehingga semua kegiatan tersebut dapat terpantau melalui
aktifitas pelaporan yang mendukung bagi pengembangan kegiatan kepengawasan
selanjutnya
Laporan hasil kegiatan kepengawasan pembimbingan dan Pelatihan
Profesional yang kami susun merupakan hasil pelaksanaan program kepengawasan
tahun 2022 untuk wilayah binaan MTs di Kabupaten Sinjai, Laporan tersebut berupaya
memberikan informasi / gambaran yang konkrit tentang pembimbingan dan Pelatihan
Profesional Guru dan Kepala Madrasah yang sebenarnya dan sesuai program yang
telah dibuat.
Untuk itu penulis berharap agar pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten
dapat memberikan kebijakan dengan dasar laporan Semester dari pengawas Madrasah.
Kebijakan tersebut agar mampu mengurangi kesenjangan antar Madrasah dalam hal
teknis pendidikan dan pemenuhan administrasi pendidikan .Sehingga cepat atau lambat
tidak tertlihat kesenjangan dalam pemenuhan 8 SNP antar Madrasah tidak mencolok
.Sehingga pemenuhan 8 (delapan ) standar Nasional Pendidikan secara bertahap dapat
terwujut .
Demikianlah harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pemangku
kepentingan di tingkat Kabupaten dan berdampak positif bagi satuan pendidikan .
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan program kepengawasan yang dibuat
4

masih jauh dari harapan semua pihak yang mempunyai kepentingan dibidang
pendidikan. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi
kemajuan pendidikan di Kabupaten Sinjai
Wassalamu’alikum Wr.Wb.
Sinjai, Desember 2022
Calon Pengawas Madrasah Kab. Sinjai

Firman, S.Pd.I.,M.Pd
NIP. 19750917 199803 1 003
5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Fokus masalah kepengawasan .................................................... 3
C. Tujuan dan sasaran pengawasan .................................................. 3
D. Tugas Pokok/Ruang lingkup pengawasan.....................................5
BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH ....................... 7
BAB III : PENDEKATAN DAN METODE .................................................... 10
A. Pendekatan Pengawasan .............................................................. 10
B. Metode Pengawasan ................................................................. 10
BAB IV : HASIL PELAKSANAAN PENGAWASAN ................................. 20
A. pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru Madrasah ........... 20
B. pembimbingan dan Pelatihan Profesional Kepala Madrasah .......23
C. Pembahasan hasil Pengawasan pembimbingan dan Pelatihan
Profesional ...................................................................................25
BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 32
A. Kesimpulan ................................................................................... 33
B. Rekomendasi ................................................................................. 33

LAMPIRAN
1. Surat Tugas Pengawasan
2. Surat Keterangan Pelaksanaan Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan
Kepala Madrasah
3. Jadual Pelaksanaan guru dan Kepala Madrasah
4. Daftar Hadir Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala Madrasah
5. Instrumen Pembimbingan dan pelatihan profesional
6

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal
pendidikan islam sedang gencar menggaungkan tema madrasah hebat bermartabat,
Tema Madrasah hebat bermartabat memberikan implikasi terhadap upaya
peningkatan kinerja sumber daya manusia dibawah jajaran madrasah untuk menata
dan unjuk kerja serta memberikan layanan kependidikan sebaik-baiknya. Tentu
saja aktifitas itu harus mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan termasuk
diantaranya adalah kesiapan satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan
kependidikan yang baik.
Kemampuan Madrasah dalam memberikan layanan pembelajaran secara
efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan
tanggung jawab individual serta kelompok. Guru harus mampu berperan sebagai
desainer (perancang), implementator (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan
pembelajaran. Guru merupakan faktor paling dominan, karena di tangan
merekalah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas pembelajaran
khususnya dan kualitas satuan pendidikan pada umumnya.
Peran strategis guru tersebut menuntut pembimbingan dan pelatihan
profesional yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik
maupun manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang
sifatnya memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara
profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu
memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi
pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak
bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif. Kegiatan pengawasan
memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan dan belajar
7

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pembelajaran dengan imajinatif,


penuh inisiaftif, dan kreatifitas, bukan konformitas 1
Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun 2020, Indonesia berada pada
masa Pandemi Covid-19. Hingga tahun 2021 suasana waspada terhadap penularan
Covid- 19 masih menjadi tantangan dalam menyelenggarakan kegiatan
kependidikan sekaligus upaya menjaga kesehatan warga. Pertemuan tatap Muka
(PTM) yang diselenggarakan oleh madrasah benar benar harus dapat diantisipasi
untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk terhadap penularan wabah
terhadap warga Madrasah, sehingga protokol kesehatan harus tertanam dalam
perilaku dan menjadi kegiatan yang harus dibiasakan. Sambil tetap memastikan
pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada Madrasah tetap berjalan secara baik
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kepengawasan yang dalam
implementasi dapat berupa bimbingan, dan pelatihan hendaknya menjadi
kebutuhan serta kebiasaan yang mentradisi dan dilakukan terus-menerus dengan
tetap mewaspadai terhadap kasus penularan covid 19. Untuk mencapai hasil yang
lebih maksimal maka dalam pengawasan perlu adanya pemilihan pendekatan dan
metode yang tepat, terarah, dan terprogram yang meliputi aspek akademik maupun
manajerial.
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pembimbingan dan pelatihan kepala
Madrasah dilakukan berdasarkan kewaspadaan serta mempertimbangkan berbagai
macam situasi serta perubahan aturan pelaksanaan kependidikan yang sering
berubah setiap saat
Dalam laporan ini, akan menyajikan data dalam kegiatan kepengawasan
berupa pembimbingan dan pelatihan profesional yang dapat dimanfaatkan
sebagai landasan dalam penyusunan program kerja pengawasan tahun berikutnya
(masa adaptasi normal baru); mengetahui keterlaksanaan program, sebagai
dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode pengawasan, dan
sebagai bukti pertanggungjawaban pengawas yang bersangkutan atas tugas dan
fungsinya dalam penilaian, pembinaan dan pemantauan madrasah yang dibina
pada masa pandemi Covid-19. Penulis berharap laporan pengawasan Ini dapat

1
Satori, Djam’an , Konsep-konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya manusia. Jakarta: Rineka cipta. (1989)
8

memberikan kontribusi kepada Kementerian Agama Kabupaten Sinjai untuk


memberikan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang lebih tepat untuk
meningkatkan mutu pendidikan di jajaran Kementerian Agama Kabupaten
Sinjai.
B. Fokus Masalah
Sesuai latar belakang di atas, fokus permasalahan pada pengawasan ini
adalah sebagai berikut:
1. Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru yang mencakup
a. Pembimbingan dan pelatihan profesional dalam merencanakan
pembelajaran Masa covid-19
b. Pembimbingan dan pelatihan profesional dalam Melaksanakan
Pembelajaran dengan berorientasi pada keterampilan abad 21
c. Pembimbingan dan pelatihan profesional dalam melaksanakan kegiatan
penilaian pembelajaran dengan berorientasi pada penilaian pembelajaran
abad 21
2. Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Madrasah yang mencakup
:
a. Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Madrasah dalam
melaksanakan supervisi akademik
b. Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepemimpinan Kepala
Madrasah
c. Pembimbingan dan pelatihan profesiona kewirausahaan kepala Madrasah
d. Pembimbingan dan pelatihan profesional tentang pemenuhan standar
pendidikan melalui aktifitas telaah butir akreditasi
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan Pembimbingan
dan pelatihan profesional dalam pengawasan adalah untuk memberikan
masukan dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya pendidikan
melalui kegiatan Pembimbingan dan pelatihan profesional serta
pengembangan keprofesian berkelanjutan , serta memberikan tindak lanjut
perbaikan dalam :
9

a. Pembimbingan dan pelatihan profesional Kemampuan guru dalam


mempersiapkan kegiatan pembelajaran, melaksanakan penilaian
pembelajaran dan melaksanakan penilaian serta pengolahan hasil belajar
peserta didik.
b. Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Madrasah dalam
melaksanakan pengelolaan manajerial, meningkatkan kemampuan
wirausahan serta melaksanakan kegiatan pengawasan dan supervisi
pembelajaran, serta kemampuan mempersiapkan pemenuhan standar
pendidikan melalui telaah terhadap butir akreditasi
2. Sasaran Kepengawasan
Secara garis besar sasaran Pembimbingan dan pelatihan profesional
dalam aktifitas kepengawasan mencakup 7 Madrasah Tsanawiyah dalam
wilayah binaan
D. Ruang Lingkup Pengawasan
Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas Madrasah,ruang lingkup
pengawasan tahun 2021 ini mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan
manajerial ,
1. Pada aspek akademik pembimbingan dan pelatihan diarahkan kepada kegiatan
peningkatan kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang berbasis keterampilan abad 21, serta mengakomodir upaya
mencegah wabah covid 19 yang dilakukan dalam forum KKG
2. Pada aspek manajerial Ruang lingkup Pembimbingan dan pelatihan profesional
diarahkan kepada kemampuan manajerial, kepemimpinan, kewirausahaan
kepala madrasah yang dikemas dalam forum KKM-MI dan Pokjawas
10

BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kondisi Yang diharapkan
Kualitas lulusan Madrasah menjadi sesuatu yang urgen dalam upaya
mewujudkan Madrasah hebat bermartabat. Untuk mengupayakan tentunya tidak
dapat dilepaskan dari penjaminan mutu (quality control) selama proses
pembelajaran. Dalam hal ini pengawas madrasah adalah pihak yang bertanggung
jawab dalam melakukan pengawasan selayaknya menyediakan layanan
Pembimbingan dan pelatihan profesional seperti yang telah digariskan oleh
pemerintah pusat. Berdasarkan Permenpan No 21 Tahun 2010, pengawas
madrasah bertugas untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan. Pengawasan berupa Pembimbingan dan pelatihan
profesional tersebut meliputi penguatan kompetensi melalui bimbingan terhadap
proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru baik dikelas maupun
berkaitan dengan hasil belajar siswa. Sebagai wujud kinerja kepengawasan
tersebut maka amat penting kinerja guru menjadi bagian penting dalam kegiatan
kepengawasan akademik
Kinerja guru adalah perilaku atau respon yang memberi hasil yang
mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika menghadapi suatu tugas yang
dibebankan kepadanya. Kinerja guru menyangkut semua aktivitas atau kegiatan
yang dialami guru, jawaban yang mereka buat untuk memberikan hasil atau
tujuan. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas
kinerja guru akan sangat menentukan kualitas hasil pendidikan, karena guru
merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam
proses pembelajaran di Madrasah, Maka kegiatan Pembimbingan dan pelatihan
profesional akan menjadi solusi penting bagi kegiatan peningkatan mutu
Madrasah
Begitu juga dengan kepala madrasah selaku supervisor pembelajaran
dalam usahanya memberikan bantuan atau pelayanan profesional kepada guru,
selalu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap aspek-aspek yang dapat
mengganggu tugas guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, kepala
11

madrasah senantiasa mempelajari secara obyektif dan terus menerus masalah-


masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian
kepala madrasah yang efektif adalah kepala madrasah yang mengetahui
kompetensinya sebagai supervisor, yaitu memahami permasalahan yang dihadapi
guru, selanjutnya memberikan bantuan dan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan masalah yang dihadapi itu, baik secara individu maupun kelompok.
Kemudian memberi kesempatan kepada guru-guru untuk mengembangkan
kreativitas dan mendorong guru ke arah ide-ide yang baik bagi perbaikan
tugasnya.
Disamping perannya sebagai supervisor kepala Madrasah juga mempunyai
tugas kepemimpinan. Kualitas kepemimpinan kepala Madrasah dalam suatu
organisasi mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja guru dalam
melaksanakan tugas sehari-hari di sekolah. Keberhasilan suatu organisasi sebagian
besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang
diangkat dan diserahi tanggungjawab sebagai pemimpin di masyarakat atau dalam
suatu organisasi. Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pemimpin
digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, mempengaruhi,
memotivasi, member contoh dan teladan terhadap guru-guru dalam mencapai
tujuan pendidikan. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang
memimpin aktivitasaktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai
bersama.
Kepala Madrasah harus memiliki perilaku sebagai pemimpin dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari dalam organisasi tersebut termasuk
membina para guru-guru. Peranan kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuan kinerja guru berkaitan dengan tujuan yang diharapkan dapat
meningkatan kualitas kinerja para guru. Kualitas kerja guru dipengaruhi
pencapaian kinerja pada faktor kemampuan (ability) dan factor motivasi
(motivation). Kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
dan kemampuan reality (knowledge + skill) dan motivasi yang terbentuk dari
sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan.
12

Upaya meningkatkan kualitas perlu dilakukan sebagai jalan memecahkan


masalah yang muncul dalam mendorong kinerja guru dan memberikan semangat
kepemimpinan kepala Madrasah. Pengawas dapat melaksanakan fungsi
kepengawasannya berupa Pembimbingan dan pelatihan profesional untuk
memastikan penjaminan mutu terlaksana secara baik , semua guru dan kepala
Madrasah terbina dalam aktifitasnya masing masing serta menjalankan fungsi
secara maksimal .
Pembimbingan dan pelatihan profesional bila dijalankan dengan tepat
maka kemungkinan akan dapat meningkatkan keefektivitas kepemimpinan kepala
sekolah, dengan adanya supervisi yang rutin dilakukan oleh pengawas, kepala
sekolah tidak akan semena-mena dalam menjalankan tugas kepemimpinannya
tersebut. Pembimbingan dan pelatihan profesional merupakan bimbingan
terhadap kinerja kepala madrasah dalam aktivitas Pembimbingan dan pelatihan
profesional yang dilakukan oleh pengawas pendidikan kepada kepala madrasah
untuk membantu dan mempertinggi mutu pendidikan dan pengetahuan beserta
guru-guru. Dalam melaksanakan Pembimbingan dan pelatihan profesional dapat
memberi bantuan kepada kepala sekolah dalam memecahakan persoalan
pengelolaan manajerial, dan kepada guru memecahkan persoalan akademik.
Pengawas Madrasah melakukan Pembimbingan dan pelatihan profesional
gunanya untuk membantu kepala madrasah tersebut dapat meningkatkan kualitas
kepemimpinan, dan membantu kesulitan kepala madrasah , serta mau membina
kerja sama dengan masyarakat, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
Madrasah.
Pembimbingan dan pelatihan profesional yang dilaksanakan pengawas
berupa pembinaan dan pengarahan kinerja , menemukan konsep kepada kepala
madrasah yang menjalankan roda organisasi madrasah guna mencapai tujuan
pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, Pembimbingan dan pelatihan profesional
juga berperan dalam kepemimpinan kepala madrasah, yang secara bersama
mempunyai hubungan dengan kinerja guru.
Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang
dilakukan oleh guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran atau
kurikulum yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
13

Kinerja guru akan sangat menentukan kualitas hasil pendidikan, karena guru
merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam
proses pendidikan di lembaga pendidikan di madrasah .
Bila pengawas, kepala madrasah dan guru, memahami tugas dan fungsinya
masing-masing dan bergerak seperti roda, maka akan dihasilkan guru yang
berkualitas. Guru yang berkualitas dihasilkan karena kepemimpinan kepala
madrasah yang berkualitas, dan kepala madrasah yang berkualitas dihasilkan
karena pelaksanakanan pengawasan yang berkualitas. Gerakan roda yang bergerak
dan saling mempengaruhi satu sama lain, dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Roda kerjasama antara pengawas madrasah, kepala madrasah dan guru

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa majunya madrasah tidak lepas
dari pengawasan yang dilakukan oleh pengawas madrasah. Keberhasilan suatu
madrasah tidak lepas dari kepemimpinan pengawas madrasah. Sebagai supervisor,
pengawas madrasah harus mampu membawa madrasah binaanya menjadi
madrasah yang berdaya saing baik di daerah maupun pusat, sehingga tujuan
pendidikan secara umum pada akhirnya akan tercapai.
14

BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Untuk mendapatkan hasil yang optimal agar dalam pelaksanaan kepengawasan
dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan
metode yang sesuai, Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengawasan khususnya kegiatan 1. Pembimbingan dan pelatihan profesional di masa
pandemi Covid-19 yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan
kolaboratif. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut
1. Pendekatan Direktif (langsung)
Yang dimaksud dengan pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap
masalah yang bersifat langsung. Pengawas memberikan arahan langsung, dengan
tujuan agar guru yang mengalami problem perlu diberi rangsangan langsung agar
ia bisa bereaksi. Adapun langkah-langkah pendekatan direktif yaitu :
menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolok ukur,
dan menguatkan. Pengawas menjadi sentral yang menentukan perbaikan pada
guru, untuk itu pengawas harus aktif, kreatif, dan inovatif dalam memperbaiki cara
mengajar guru, sehingga guru tidak merasa di dikte dalan mengembangkan
kemampuannya dan kreativitasnya.
2. Pendekatan Non-Direktif (tidak Langsung)
Yang dimaksud pendekatan non-direktif yaitu cara pendekatan terhadap
permasalahan yang bersifat tidak langsung. Pengawas tidak secara langsung
menunjukkan permasalahan, tapi terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa
yang dikemukakan guru. Peranan pengawas disini adalah mendorong/
membangkitkan kesadaran guru itu sendiri. Pendekatan non-direktif ini guru
menjadi pusat yang menentukan perbaikan pada dirinya sendiri. Pengawas hanya
membantu, mendorong guru agar mampu mengembangkan kemampuannya dan
kreativitasnya. Adapun langkah-langkah pendekatan non-direktif yaitu :
mendengarkan, memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan dan
memecahkan masalah.
3. Pendekatan Kolaboratif (Campuran)
Pendekatan kolaboratif adalah cara yang memadukan antara pendekatan
direktif dan non-direktif. Pada pendekatan ini pengawas dan guru bersama-sama,
15

bersepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan


proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi. Pendekatan kolaboratif ini
mengunakan komunikasi dua arah, dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
Pada pendekatan kolaboratif ini, yang berperan adalah pengawas dan guru.
Keduanya saling mengisi untuk menentukan perbaikan dan pengembangan
kemampuan dan kreativitas guru.
Sedangkan metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang
ditempuh oleh pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai
baik oleh sistem perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri. Adapun
teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor,
dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh melalui berbagai cara,
yakni pada prinsipnya berusaha merumuskan harapan-harapan menjadi sebuah
kenyataan.
A. Kepengawasan Manajerial.
1. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring/Pengawasan
Monitoring adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan madrasah, apakah sudah sesuai
dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta
menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan
program. Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama program
berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh
umpan balik bagi madrasah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan
ketercapaian tujuan. Aspek aspek yang dicermati dalam monitoring adalah
hal-hal yang dikembangan dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan
Madrasah (RPM). Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas
harus melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat
seluruh indikator madrasah yang harus diamati dan dinilai.
b. Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan madrasah atau sejauhmana keberhasilan yang
telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah
16

untuk (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b) mengetahui


keberhasilan program, (c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan
tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian (judgement) terhadap
madrasah.
2. Refleksi dan Focused Group Discussion
Focused Group Discussion (FGD), melibatkan unsur-unsur stakeholder
madrasah. Diskusi kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam beberapa
putaran sesuai dengan kebutuhan.Tujuan dari FGD adalah untuk menyatukan
pandangan stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan)
madrasah, serta menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional
yang akan diambil untuk memajukan madrasah. Peran pengawas dalam hal ini
adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber untuk memberikan
masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.
3. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan dalam membantu pihak madrasah
merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBM, dalam
merumuskan Rencana Pengembangan Madrasah (RPM) sebuah madrasah harus
memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari
kondisi madrasah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh
stakeholder.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang ditempuh
pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat
kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala madrasah, wakil kepala
madrasah dan/atau perwakilan komite madrasah. Penyelenggaraan workshop
ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat diselenggarakan
bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) atau organisasi
sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil inisiatif untuk
mengadakan workshop tentang pengembangan KTSP, sistem administrasi,
peran serta masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya.
17

B. Kepengawasan Akademik
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai
masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan
dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik
supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan
kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai
diri sendiri.
a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala Madrasah
sebagai supervisor untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya
adalah untuk menolong guru mengatasi kesulitan dan masalah di dalam kelas.
Kunjungan kelas dapat dilaksanakan:
1) dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada guru yang hendak
disupervisi, tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
2) atas permintaan guru yang akan disupervisi,
3) bila instrumen atau catatan-catatan sudah disiapkan, dan
4) setelah menentukan tujuan kunjungan kelas.
b. Observasi kelas
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di
kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data objektif aspek-aspek situasi
pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1) usaha-usaha dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses pembelajaran,
2) cara menggunakan media pengajaran
3) variasi metode,
4) ketepatan penggunaan media dengan materi
5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
6) reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan
tukar pikiran antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
18

1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan


kesulitan yang dihadapi;
2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan
4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka.
d. Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang
lain di Madrasah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman
dalam pembelajaran.
e. Menilai diri sendiri
Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara
objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga,
sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi
sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Ada tiga
belas teknik supervisi kelompok, sebagai berikut:
a. Kepanitiaan-kepanitiaan
b. Kerja kelompok
c. Laboratorium kurikulum
d. Baca terpimpin
e. Demonstrasi pembelajaran
f. Darmawisata
g. Kuliah/studi
h. Diskusi panel
i. Perpustakaan jabatan
j. Organisasi profesional
k. Buletin supervisi
l. Pertemuan guru
19

m. Workshop/lokakarya/konferensi kelompok
Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satupun di antara
teknik-teknik supervisi di atas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua
pembinaan di madrasah. Artinya, akan ditemui oleh pengawas adanya satu teknik
tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak cocok
diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang pengawas harus mampu
menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya mampu mencapai tujuan yang
diharapkan.
Pada masa pandemi Covid-19 dimana Pertemuan tatap Muka dilakukan
dengan kewaspadaan penuh disertai langkah antisipatif, pengawas madrasah
dituntut untuk mampu mendesain kegiatan supervisi dengan menggunakan berbagai
pendekatan, metode dan teknik kepengawasan dengan situasi tatap muka maupun
nontatap muka nyata (virtual). Jika moda virtual yang dimanfaatkan oleh pengawas
maka. Pengawas madrasah melakukan supervisi jarak jauh memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui berbagai cara seperti
memanfaatkan daring yaitu menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom
Meeting, WhatsApp Group (WAG), e-learning madrasah, Membuat Video
Pembelajaran Sederhana dengan Powerpoint, Penilaian Online dengan Google
Form dan Penilaian Interaktif
20

BAB IV
HASIL PENGAWASAN PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL TAHUN 2022 DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
Tabel. 4.1. laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di Masa Pandemi Covid-19
No Aspek Kegiatan Sasaran Targ Metode Hambatan Keterc Kesimpulan Tindak Lanjut
et apaian
1 Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 worksh Pelaksanaan bimbingan yang 80% Terdapat sebagian guru Pembimbingan
dan pelatihan Kemampuan guru MTs % op dilakukan secara bersama yang merancang rutin
profesional dalam akan mengganggu aktifitas pembelajaran copy paste
guru dalam merencanakan KBM yang secara rutin dan belum secara
aktifitas kegiatan dilaksanakan kontekstual menyesuakan
Perencanaan pembelajaran dengan kebutuhan peserta
pembelajaran berbasis didik
keterampilan abad
21
2 Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 Worksh Guru masih merasa nyaman 77% Perubahan minset dari Menggiatkan
dan pelatihan kemampuan guru MTs % op dengan pola pembelajaran pembelajaran tradisional kegiatan
profesional dalam yang lama sehingga ke pembelajaran pengembangan
guru dalam Pelaksanaan penyesuaian dan perubahan kontekstual memerlukan berkelanjtan
aktifitas pembelajaran, mindset masih memerlukan bimbingan yang intens pada guru
Pelaksanaan menggunakan waktu
Pembelajaran model
pembelajaran
21

yang interaktif,
menggunakan
media yang
variatif
Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 Focuse Kebiasaan mengelola 73% Perlu banyak mencoba Meningkatkan
dan pelatihan kemampuan guru MTs % group penilaian dengan lebih dan berlatih kuantitas
profesional dalam Discuti mementingkan aspek melaksanakan aktifitas pengembangan
guru dalam melaksanakan on pengetahuan masih menjadi penilaian yang koprofesian
aktifitas penilaian proses tradisi guru sehingga mendukung proses berkelanjutan
penilaian pembelajaran perubahan mindsetnya agak pembelajaran yang bukan
proses terkendala saja berorientasi kepada
Pemelajaran hasil belajar tetapi juga
proses belajar
22

B. Laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Madrasah


Tabel. 4.1. laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Madrasah di Masa Pandemi Covid-19
No Aspek Kegiatan Sasaran Tar Metode Hambatan Keterc Kesimpulan Tindak
get apaian Lanjut
1 Pembimbingan Peningkatan 7 Kepala 100 Metode Pemahaman kepala 88 % Kepala Madrasah perlu Meningkatk
dan pelatihan Kemampuan Kepala % langsung Madrasah yang hanya mengelola kegiatan an
profesional kepala Madrasah Madrasah sekedar pelaksanaan manajerial secara terpadu pembimbin
Kepala dalam manajerial sebagai meliputi visi misi, gan melalui
Madrasah kompetensi pemenuhan terhadap Perencanaan jangka kegiatan
dalam manajerial administratif saja menengah, perencanaan mentoring
pelaksanaan tahunan , perencanaan
tugas anggaran madrasah, dan
manajerial pelaksanaan evaluasi
kinerja madrasah
2 Pembimbingan - Peningkatan 7 Kepala 100 Metode Kurangnya kreatifitas 76% Kewirausahaan harus Pembimbin
dan pelatihan Kemampuan Madrasah % langsung dalam memasarkan dimiliki oleh kepela gan rutin
profesional Kepala Madrasah output madrasah, serta madrasah agar
Kepala dalam belum memunculkan mendapatkan kepercayaan,
Madrasah Pengelolaan keunggulan madrasah meningkatkan martabat
dalam program sebagai potensi yang madrasah serta
pengembangan pengembangan harus digali dalam menghilangkan pencarian
kewirausahaan kewirausahaan meraih kepercayaan peserta didik yang
masyarakat dilakukan secara
23

tradisional

3 Pembimbingan Peningkatan 7 Kepala 100 Metode Supervisi belum 81% Kesadaran melaksanakan Melaksanak
dan pelatihan Kemampuan Kepala % langsung sepenuhnya menjadi kinerja berupa supervisi an kegiatan
profesional Kepala Madrasah Madrasah kebutuhan bagi kepala adalah hal yang sangat pengemban
Kepala dalam Madrasah untuk penting untuk gan
Madrasah merencanakan, meningkatkan motivasi menumbuhkan kemauan, keprofesian
dalam melaksanakan dan guru dan memperbaiki motivasi serta berkelanjuta
pelaksanaan mengevaluasi pola pembelajaran memperbaiki kelemahan n
supervisi guru program supervisi dalam pembelajaran
dan tenaga
kependidikan
4 Pembimbingan Peningkatan 100 Metode Beberapa Kepaa 80% Jiwa kepemmpinan Meningkatk
dan pelatihan Kemampuan % langsung Madrasah dipilih bukan menjadi sangat penting an kegiatan
profesional Kepala Madrasah karena potensi dimiliki oleh kepala pembimbin
Kepala dalam kompetensi kepemimpinannya , Madarsah mengingat gan
Madrasah kepemimpinan sehingga tidak jarang dalam ekosistem yang
dalam pembelajaran kepala madrasah memiliki kesamaan tujuan
melaksanakan melekukan harus ada pihak yang perlu
kepemimpinan kepemimpinannya secara mendorong pelaksanaan
pembelajaran permisif kegiatan
24

B. Pembahasan Hasil Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan / Atau


Kepala Madrasah
Kegiatan Pembimbingan dan pelatihan profesional dilakukan oleh
pengawas madrasah bertujuan untuk membantu guru dan kepala Madrasah dalam
membentuk, meningkatkan dan mengubah pengetahuan, keterampilan dan tingkah
lakunya agar dapat mencapai standar tertentu sesuai dengan apa yang dituntut.
Upaya membimbing dan melatih kompetensi Guru diarahkan untuk membantu
guru dalam menyusun persiapan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan
melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik. Pembimbingan dan pelatihan
guru dauru madrasah dilakukan dengan berkelompok sesuai dengan kelompok
kelas dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan yang dilaksanakan
mencakup kegiatan KKG untuk guru kelas 1, guru kelas 2 dan seterusnya, dengan
jumlah kelompok dalam sekali pembimbingan adalah 20 orang guru , mengingat
jumlah rombongan belajar dalam area binaan meliputi 20 kelas. Kegiatan
bimbingan tersebut dilaksanakan setiap hari rabu secara rutin, sehingga untuk
menjangkau seluruh guru binaan diperlukan waktu 2 Bulan . Kendala yang sering
dihadapi adalah kepentingan guru dalam kegiatan pembelajaran sering
menyangkut materi esensial yang sulit ditinggalkan guru untuk mengikuti
kegiatan pembimbingan.

Dalam aktifitas Pembimbingan dan pelatihan profesional terhadap


kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran beberapa item yang menjadi
target pembinaan adalah
a. Kemampuan mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang simpel mudah
dilaksanakanserta memuat mamteri esensi
b. Kemampuan guru dalam memetakan Kompetensi Dasar, merumuskan
indikator pembelajaran untuk mengoperasionalkan Kompetensi Dasar.
c. Pengembangan metode dan pendekatan pembelajaran yang mendukung
keterampilan abad 21
d. Pengambangan dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual,
konseptual, prodsedural dan metakognitif
e. Pengembangan pembuatan penilaian hasil belajar peserta didik
25

Berikut adalah rekapitulasi hasil capaian kinerja guru dalam


merencanakan pembelajaran yang dilakukan terhadap guru pada madrasah binaan
:
Tabel 3. Hasil perbandingan pretest dan post test dalam kegiatan pembimbingan dan pelatihan
kegiatan MGMP
N Guru Kelas Nilai Nilai
o Nama Madrasah Nama Guru pretest Posttest
1 MTs. 40 75
Sumarni, S.Pd Guru Mapel
Attahiriyah 45 80
Nur Aisyah, S.Ag Guru Mapel
Mangopi 65 65
Hamriani, S.Pd Guru Mapel
55 75
Sajedawati, S.Pd.i Guru Mapel
55 70
Imran, S.Pd Guru Mapel
2 65 75
Jafrin, S.Ag Guru Mapel
55 75
Kartini,S.PdI Guru Mapel
MTs. Darus 55 80
Fatmawati, S.Pd.I Guru Mapel
Shafaa Balang-
45 75
Balang Bambang. S Guru Mapel
65 75
Yanuarti, S.Pd Guru Mapel
60 75
Ilham, S.Pd Guru Mapel
3 65 75
Hamdayani,S.Pd.I Guru Mapel
65 70
Farida,S.Pd Guru Mapel
MTs. Al-Ittihad 65 75
Nurmi, S.Pd Guru Mapel
wattaqaddum
60 80
Arango Suriani, S.Pd Guru Mapel
65 85
Suarni, S.Pd Guru Mapel
60 70
Jusmi Faridha, S.Pd Guru Mapel

Berdasarkan hasil pretest dan postest tersebut dapat diambil gambaran


tentang pemahaman guru dalam kompetensi akademiknya, yang secara umum
belum menujukan nilai yang memuaskan. Beberapa kesulitan guru yang masih
ditemui dalam pelaksanaan dan pelatihan profesional guru dalam perencanaan
pembelajaran adalah
a. Analisis Kompetensi Dasar serta merumuskan indikator pembelajaran pada
kompetensi Dasar.
Pada umumnya indikator yang dikembangkan belum menggambarkan
tingkat kompetensi yang dituntut dalam upaya mewujudkan pembelajaran
yang mendorong siswa untuk berfikir kritis kreatif komunikatif dan
26

kolaboratif, sedngkan dimensi yang dikembangkan baru sebatas kepada


pengembangan dimensi faktual, konseptual dan prosedural sedangkan pada
dimensi metakognitif belum banyak dikembangkan. Kondisi ini terjadi karena
guru belum terbiasa melakukan pemetaan serta melakukan analisis serta
mengidentifikasi Kompetensi Dasar ke dalam indikator
b. Pengembangan materi esensial
Pengembangan Materi esensial merupakan materi yang dianggap paling
rumit sebab penentuan materi esensial akan berbenturan dengan materi lain
yang telah terrumuskan dalam dalam buku tematik, problematika muncul
karena guru belum terbiasa menyediakan modul secara mandiri
c. Pengembangan metodologi pembelajaran berdasarkan keterampilan abad 21
Mewujudkan pembelajaran yang memacu munculnya kreatifitas, kritis,
komunikasi serta kolaboratif membutuhkan pemahaman yang memadai
sementara pelaksanaan pembelajaran sudah sangat lama dilakukan secara
tradisional sehingga perlu adaptasi yang tinggi dalam memunculkan
adaptasi pembelajaran, perlu pembimbingan yang memadai untuk memacu
munculnya perubahan. Model pembelajaran sebagaimana diamanatkan
dalam permendikbud no 22 Tahun 2016 yaitu model pembelajaran yang
dituntut dalam kurikulum 2013 adalah model problem based learning,
project based learning atau inquiry based learning dan SK Dirjen Pendis No
2791 tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah (masa
pandemi Covid-19). Belum terlaksana secara memadai, beberapa orang guru
telah berupaya mengimplementasikannya, namun demikian sebagian guru
masih belum dapat melaksanakannya secara baik, serta mendorong
penggunaan media pembelajaran yang kreatif, memanfaatkan berbagai
sumber dalam kegiatan pembelajaran
d. Penilaian pembelajaran yang mengacu pada pelaksanaan penilaian proses
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran
Disamping Pembimbingan dan pelatihan tehadap guru, kegiatan
pembimbingan dan pelatihan profesional juga melibat kegiatan untuk kepala
Madrasah yang dilakukan secara rutin setiap bulan pada hari rabu pertama,
Beberapa materi yang dikembangkan dalam kegiatan adalah sebagai berikut
27

terhadap perencanaan pembelajaran pengawas juga melakukan pembinaan


terhadap pelaksanaan pembelajaran, beberapa materi yang dijadikan fokus
perhatian dalam pembimbingan dan pelatihan profesiaonal kepala Madrasah
adalah sebagai berikut
a. Pengelolaan manajerial Madrasah
b. Pengelolaan aktifitas supervisi pembelajaran Kepala Madrasah terhadap
guru
c. Pengelolaan kompetensi kewirausahaan
d. Mengimplemntasikan pola kepemimpinan positif dalam pengelolaan
madrasah
Berikut pencapaian data evaluasi yang dilakukan dalam bentuk pretest
dan postest terhadap kepala Madrasah

No Nama Madrasah Nama Kepala Madrasah pretest Posttest

1 MTs. Attahiriyah Mangopi Dra. Merawati 65 90


2 MTs. Darus Shafaa Manipi Drs. La Hamuri. M.Pd.I 60 90
3 MTs. Al-Ittihad Sitti Hapni, S.Ag 65 75
wattaqaddum Arango

Pembimbingan ddan pelatihan profesional dilakukan terhadap kepala


Madrasah difokuskan terhadap 4 jenis kegiatan manajerial yang perlu dimiliki
oleh kepala madrasah yakni pertama,kemampuan manajerial beberapa
indikator yang dibina dalam kegiatan tersebut adalah kemampuan kepala
Madrasah dalam merencanakan program madrasah mencakup RKJM, RKT dan
RKAM, kedua, Pengembangan kewirausahaan kepala Madrasah, mencakup
kegiatan Pengelolaan program pengembangan kewirausahaan di sekolah yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, dan tindak lanjut dan
Pengelolaan program pengembangan proyek kewirausahaan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, dan tindak lanjut. Dan yang
ketiga Pengembangan kurikulum madrasah, yakni kemampuan kepala
madrasah dalam mempersiapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
memilki kesesuaian dengan program madrasah yang dibangun adapun
berdasarkan hasil pembinaan yang dilakukan melalui pencatatan terhadap
28

instrumen yang digunakan oleh pengawas maka hasil yang ditunjukan adalah
sebagai berikut .

Melalui analisa terhadap instrumen yang di gunakan pada umumnya


kepala Madrasah telah menyediakan dokumen perencanaan yang memadai,
namun demikian pada aktifitas implemetasinya terjadi kesenjangan dan
ketidakterpaduan antar masing masing program yang telah disusun ketidak
terpaduan dapat dilihat di antaranya ketidakadanya konsistensi antara
perencanaan dalam RKM dengan RKT serta aktifitas penyusunan RKAM yang
digunakan untuk memprediksi pengeluaran yang akan digunakan sebagai
sumber pembiayaan pelaksanaan program, Sementara itu dalam aktifitas
supervisi

E. Rencana Tindak Lanjut Rencana Tindak Lanjut

Berpijak dari hasil kegiatan Pembimbingan dan pelatihan profesional


terhadap guru dan Kepala Madrasah tersebut di atas perlu di susun langkah
strategis melalui berbagai macam kegatan pengembangan berkelanjutan di
antaranya adalah.
a. Meningkatkan semangat guru untuk mendapatkan informasi kependidikan
yang memadai dengan meningkatkan literrasi kependidikan melalui
berbagai media
b. Meningkatkan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
secara sistematis dapat mengatasi berbagai langkah yang dibutuhkan
c. Mengikutkan dan meningkatkan penyelenggaraan aktifitas pembimbingan
guru 1 bulan 2 kali

Sedangkan melalui aktifitas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan


kepala Madrasah , maka perlu disusun langkah peningkatan kompetensi kepala
Madrasah melalui

a. Peningkatan aktifitas pengembangan keprofesian berkelanjutan dilakukan


agar lebih sistematis
b. Meningkatkan semangat untuk mendapatkan informasi kependidikan dari
berbagai sumber pengetahuan
c. Meningkatkan aktifitas pembimbingan kepala madrasah secara rutin
29

d. Memberikan catatan hasil pembinaan untuk upaya perbaikan dikemudian


hari
30

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Pembimbingan dan pelatihan profesional dalam kegiatan
kepengawasan sangat strategis sebagai alat kontrol untuk mempertahankan dan
meningkatkan motivasi, integritas kinerja guru serta meningkatkan kompetensi
dari guru dan pengelola kependidikan, muara dari kegiatan itu adalah peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Kompetensi guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan
pembelajaran menjadi angan-angan yang diharapkan semua pihak , untuk itu
diperlukan kesadaran semua pihak untuk bersama membangun sistem yang
unggul dengan mengkaji berbagai temuan yang telah didapat khususnya berupa
data dalam kegiatan ke pengawasan
Peningkatan kemampuan kepala Madrasah dan tenaga kependidikan lainnya
dalam mengelola Madrasah sudah semakin baik, meski masih ada Madrasah yang
sangat sulit untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala
aspek/komponen. Di sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan
sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.
Pelaksanaan kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional dalam
kepengawasan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2022 telah menghasilkan
berbagai catatan diantaranya adalah :
1. Terdapat peningkatan pemahaman tentang kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru maupun kepala Madrasah
2. Guru merasa terbantu untuk dapat mempraktikan konsep-konsep baru dalam
pengelolaan pembelajaran
3. Bekal dan kesiapan pelaksanaan akreditasi madrasah lebih siap
4. Kepala Madrasah Belum sepenuhnya melaksanakan pengelolaan manajerial
Madrasah secara baik. Upaya meningkatkan motivasi manajerial masih
menjadi hal yang perlu diupayakan
31

B. Rekomendasi

1. Kepada guru agar memperbanyak kegiatan pengembangan keprofesian untuk


mengejar target pelaksanaan pembelajaran yang mmendorong peserta didik
mencapai keterampilan abad 21 .

2. Kepala Madarsah agar dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan yang


memacu penambahan kompetensi Pada guru

3. Kepada Kantor Kementerian Agama kabupaten Sinjai agar lebih intens


mendorong madrasah maupu tenaga kependidikannya untuk tidak henti
hentinya melaksanakan pengembangan profesi.
C. Kata Penutup
Demikian Laporan kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional yang
telah kami susun, diharapkan laporan ini dapat menjadi umpan balik dalam
penuyusunan program ditahun berikutnya.

Mengetahui :
Kepala Kantor Kemenag Calon Pengawas Madrasah
Kabupaten Sinjai

H. Jamaris, S.Ag.,M.H Firman, S.Pd.I.,M.Pd


NIP 197310112002121002 NIP 197509171998031003
32

Lampiran : Surat Tugas Pengawas

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SINJAI
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 8 Telepon (0482) 21094; Faksimile(0482) 22990
Email : kemenag_sinjai@yahoo.co.id

SURAT TUGAS
Nomor : ………………………….

Koordinator Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten


Sinjai menugaskan kepada yang tersebut di bawah ini :

Nama : FIRMAN, S.Pd.I.,M.Pd


NIP : 19750917 199803 1 003
Alamat : Bongki Kec. Sinjai Utara Kabupaten Sinjai
Jabatan : Calon Pengawas Madrasah

Untuk melaksanakan pembimbingan dan Pelatihan Profesional Kepala madrasah


dalam menyusun EDM-ERKAM pada hari Jum’at, 07 Agustus 2022 di MTs.
Attahiriyah Mangopi Kab. Sinjai pada pukul 08.00 – 10.20 WITA.
Demikian Surat Tugas ini kami buat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Koordinator Pengawas Madrasah
Kab. Sinjai

Baharuddin, S.Ag.,M.Pd.I
NIP. 197008151997011002
33

Lampiran Materi Pembimbingan


34

Lampiran Instrumen :
35
36
37
38
39

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SINJAI
MADRASAH TSANAWIYAH ATTAHIRIYAH MANGOPI
Alamat : Jl. Pendidikan No. 1 Desa Tompobulu Kec. Bulupoddo Kab. Sinjai
Kode Pos : 92654

SURAT KETERANGAN
Nomor : B-047/MTs.21.19.26/PP.01.1/2022

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dra. MERAWATI


NIP : 19671231 199903 2 029
Alamat : Lamatti Riattang Kec. Bulupoddo Kab. Sinjai
Jabatan : Kepala MTs. Attahiriyah Mangopi

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama : FIRMAN, S.Pd.I.,M.Pd


NIP : 19750917 199803 1 003
Alamat : Bongki Kec. Sinjai Utara Kabupaten Sinjai
Jabatan : Calon Pengawas Madrasah

telah dilaksanakan Bimbingan dan Pelatihan oleh Calon Pengawas Madrasah pada
hari Jum’at, 07 Agustus 2022 di MTs. Attahiriyah Mangopi Kab. Sinjai pada
pukul 08.00 – 10.20 WITA.
Demikian Berita acara ini kami buat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Calon Pengawas Madrasah
Kepala Madrasah, Kab. Sinjai

Dra. Merawati Firman, S.Pd.I.,M.Pd


NIP 19671231 199903 2 029 NIP. 197509171998031003
40

LAMPIRAN :

JADWAL ACARA
BIMBINGAN DAN PELATIHAN KEPALA MADRASAH
DAN TIM INTI MADRASAH

Hari / Tanggal : Jum’at, 07 Oktober 2022


Tempat : MTs. Attahiriyah Mangopi Kab. Sinjai

No. Waktu Acara Keterangan

1 08.00-11.20 Pembukaan Moderator Kamad

2 08.20-10.20 Materi :” Penyusunan EDM Calon Pengawas

dan ERKAM

Calon Pengawas Madrasah


Kabupaten Sinjai,

Firman, S.Pd.I.,M.Pd
NIP. 197509171998031003
41

VIDEO / FOTO
42

VIDEO / FOTO KEGIATAN BIMLAT

Video You Tube pada Link : https://youtu.be/Vi9NkcwSEy4


43
44

Anda mungkin juga menyukai