LAPORAN
HASIL EVALUASI BIMBINGAN DAN LATIHAN
PROFESIONAL GURU DAN / ATAU KEPALA MADRASAH
TAHUN 2022
Disusun oleh:
KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SINJAI
Jalan Jenderal Sudirman No. 8 Sinjai
TAHUN 2022
2
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai
H. Jamaris, S.Ag.,M.H
NIP 197310112002121002
3
KATA PENGANTAR
masih jauh dari harapan semua pihak yang mempunyai kepentingan dibidang
pendidikan. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi
kemajuan pendidikan di Kabupaten Sinjai
Wassalamu’alikum Wr.Wb.
Sinjai, Desember 2022
Calon Pengawas Madrasah Kab. Sinjai
Firman, S.Pd.I.,M.Pd
NIP. 19750917 199803 1 003
5
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Surat Tugas Pengawasan
2. Surat Keterangan Pelaksanaan Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan
Kepala Madrasah
3. Jadual Pelaksanaan guru dan Kepala Madrasah
4. Daftar Hadir Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala Madrasah
5. Instrumen Pembimbingan dan pelatihan profesional
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal
pendidikan islam sedang gencar menggaungkan tema madrasah hebat bermartabat,
Tema Madrasah hebat bermartabat memberikan implikasi terhadap upaya
peningkatan kinerja sumber daya manusia dibawah jajaran madrasah untuk menata
dan unjuk kerja serta memberikan layanan kependidikan sebaik-baiknya. Tentu
saja aktifitas itu harus mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan termasuk
diantaranya adalah kesiapan satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan
kependidikan yang baik.
Kemampuan Madrasah dalam memberikan layanan pembelajaran secara
efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan
tanggung jawab individual serta kelompok. Guru harus mampu berperan sebagai
desainer (perancang), implementator (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan
pembelajaran. Guru merupakan faktor paling dominan, karena di tangan
merekalah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas pembelajaran
khususnya dan kualitas satuan pendidikan pada umumnya.
Peran strategis guru tersebut menuntut pembimbingan dan pelatihan
profesional yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik
maupun manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang
sifatnya memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang secara
profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu
memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar. Supervisi
pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak
bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif. Kegiatan pengawasan
memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan dan belajar
7
1
Satori, Djam’an , Konsep-konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya manusia. Jakarta: Rineka cipta. (1989)
8
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kondisi Yang diharapkan
Kualitas lulusan Madrasah menjadi sesuatu yang urgen dalam upaya
mewujudkan Madrasah hebat bermartabat. Untuk mengupayakan tentunya tidak
dapat dilepaskan dari penjaminan mutu (quality control) selama proses
pembelajaran. Dalam hal ini pengawas madrasah adalah pihak yang bertanggung
jawab dalam melakukan pengawasan selayaknya menyediakan layanan
Pembimbingan dan pelatihan profesional seperti yang telah digariskan oleh
pemerintah pusat. Berdasarkan Permenpan No 21 Tahun 2010, pengawas
madrasah bertugas untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan. Pengawasan berupa Pembimbingan dan pelatihan
profesional tersebut meliputi penguatan kompetensi melalui bimbingan terhadap
proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru baik dikelas maupun
berkaitan dengan hasil belajar siswa. Sebagai wujud kinerja kepengawasan
tersebut maka amat penting kinerja guru menjadi bagian penting dalam kegiatan
kepengawasan akademik
Kinerja guru adalah perilaku atau respon yang memberi hasil yang
mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika menghadapi suatu tugas yang
dibebankan kepadanya. Kinerja guru menyangkut semua aktivitas atau kegiatan
yang dialami guru, jawaban yang mereka buat untuk memberikan hasil atau
tujuan. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas
kinerja guru akan sangat menentukan kualitas hasil pendidikan, karena guru
merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam
proses pembelajaran di Madrasah, Maka kegiatan Pembimbingan dan pelatihan
profesional akan menjadi solusi penting bagi kegiatan peningkatan mutu
Madrasah
Begitu juga dengan kepala madrasah selaku supervisor pembelajaran
dalam usahanya memberikan bantuan atau pelayanan profesional kepada guru,
selalu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap aspek-aspek yang dapat
mengganggu tugas guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, kepala
11
Kinerja guru akan sangat menentukan kualitas hasil pendidikan, karena guru
merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam
proses pendidikan di lembaga pendidikan di madrasah .
Bila pengawas, kepala madrasah dan guru, memahami tugas dan fungsinya
masing-masing dan bergerak seperti roda, maka akan dihasilkan guru yang
berkualitas. Guru yang berkualitas dihasilkan karena kepemimpinan kepala
madrasah yang berkualitas, dan kepala madrasah yang berkualitas dihasilkan
karena pelaksanakanan pengawasan yang berkualitas. Gerakan roda yang bergerak
dan saling mempengaruhi satu sama lain, dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Roda kerjasama antara pengawas madrasah, kepala madrasah dan guru
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa majunya madrasah tidak lepas
dari pengawasan yang dilakukan oleh pengawas madrasah. Keberhasilan suatu
madrasah tidak lepas dari kepemimpinan pengawas madrasah. Sebagai supervisor,
pengawas madrasah harus mampu membawa madrasah binaanya menjadi
madrasah yang berdaya saing baik di daerah maupun pusat, sehingga tujuan
pendidikan secara umum pada akhirnya akan tercapai.
14
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Untuk mendapatkan hasil yang optimal agar dalam pelaksanaan kepengawasan
dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan
metode yang sesuai, Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengawasan khususnya kegiatan 1. Pembimbingan dan pelatihan profesional di masa
pandemi Covid-19 yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan
kolaboratif. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut
1. Pendekatan Direktif (langsung)
Yang dimaksud dengan pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap
masalah yang bersifat langsung. Pengawas memberikan arahan langsung, dengan
tujuan agar guru yang mengalami problem perlu diberi rangsangan langsung agar
ia bisa bereaksi. Adapun langkah-langkah pendekatan direktif yaitu :
menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolok ukur,
dan menguatkan. Pengawas menjadi sentral yang menentukan perbaikan pada
guru, untuk itu pengawas harus aktif, kreatif, dan inovatif dalam memperbaiki cara
mengajar guru, sehingga guru tidak merasa di dikte dalan mengembangkan
kemampuannya dan kreativitasnya.
2. Pendekatan Non-Direktif (tidak Langsung)
Yang dimaksud pendekatan non-direktif yaitu cara pendekatan terhadap
permasalahan yang bersifat tidak langsung. Pengawas tidak secara langsung
menunjukkan permasalahan, tapi terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa
yang dikemukakan guru. Peranan pengawas disini adalah mendorong/
membangkitkan kesadaran guru itu sendiri. Pendekatan non-direktif ini guru
menjadi pusat yang menentukan perbaikan pada dirinya sendiri. Pengawas hanya
membantu, mendorong guru agar mampu mengembangkan kemampuannya dan
kreativitasnya. Adapun langkah-langkah pendekatan non-direktif yaitu :
mendengarkan, memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan dan
memecahkan masalah.
3. Pendekatan Kolaboratif (Campuran)
Pendekatan kolaboratif adalah cara yang memadukan antara pendekatan
direktif dan non-direktif. Pada pendekatan ini pengawas dan guru bersama-sama,
15
B. Kepengawasan Akademik
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai
masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan
dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik
supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan
kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai
diri sendiri.
a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala Madrasah
sebagai supervisor untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya
adalah untuk menolong guru mengatasi kesulitan dan masalah di dalam kelas.
Kunjungan kelas dapat dilaksanakan:
1) dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada guru yang hendak
disupervisi, tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
2) atas permintaan guru yang akan disupervisi,
3) bila instrumen atau catatan-catatan sudah disiapkan, dan
4) setelah menentukan tujuan kunjungan kelas.
b. Observasi kelas
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di
kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data objektif aspek-aspek situasi
pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1) usaha-usaha dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses pembelajaran,
2) cara menggunakan media pengajaran
3) variasi metode,
4) ketepatan penggunaan media dengan materi
5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
6) reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan
tukar pikiran antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
18
m. Workshop/lokakarya/konferensi kelompok
Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satupun di antara
teknik-teknik supervisi di atas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua
pembinaan di madrasah. Artinya, akan ditemui oleh pengawas adanya satu teknik
tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak cocok
diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang pengawas harus mampu
menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya mampu mencapai tujuan yang
diharapkan.
Pada masa pandemi Covid-19 dimana Pertemuan tatap Muka dilakukan
dengan kewaspadaan penuh disertai langkah antisipatif, pengawas madrasah
dituntut untuk mampu mendesain kegiatan supervisi dengan menggunakan berbagai
pendekatan, metode dan teknik kepengawasan dengan situasi tatap muka maupun
nontatap muka nyata (virtual). Jika moda virtual yang dimanfaatkan oleh pengawas
maka. Pengawas madrasah melakukan supervisi jarak jauh memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui berbagai cara seperti
memanfaatkan daring yaitu menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom
Meeting, WhatsApp Group (WAG), e-learning madrasah, Membuat Video
Pembelajaran Sederhana dengan Powerpoint, Penilaian Online dengan Google
Form dan Penilaian Interaktif
20
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL TAHUN 2022 DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
Tabel. 4.1. laporan Pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di Masa Pandemi Covid-19
No Aspek Kegiatan Sasaran Targ Metode Hambatan Keterc Kesimpulan Tindak Lanjut
et apaian
1 Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 worksh Pelaksanaan bimbingan yang 80% Terdapat sebagian guru Pembimbingan
dan pelatihan Kemampuan guru MTs % op dilakukan secara bersama yang merancang rutin
profesional dalam akan mengganggu aktifitas pembelajaran copy paste
guru dalam merencanakan KBM yang secara rutin dan belum secara
aktifitas kegiatan dilaksanakan kontekstual menyesuakan
Perencanaan pembelajaran dengan kebutuhan peserta
pembelajaran berbasis didik
keterampilan abad
21
2 Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 Worksh Guru masih merasa nyaman 77% Perubahan minset dari Menggiatkan
dan pelatihan kemampuan guru MTs % op dengan pola pembelajaran pembelajaran tradisional kegiatan
profesional dalam yang lama sehingga ke pembelajaran pengembangan
guru dalam Pelaksanaan penyesuaian dan perubahan kontekstual memerlukan berkelanjtan
aktifitas pembelajaran, mindset masih memerlukan bimbingan yang intens pada guru
Pelaksanaan menggunakan waktu
Pembelajaran model
pembelajaran
21
yang interaktif,
menggunakan
media yang
variatif
Pembimbingan Peningkatan 67Guru 100 Focuse Kebiasaan mengelola 73% Perlu banyak mencoba Meningkatkan
dan pelatihan kemampuan guru MTs % group penilaian dengan lebih dan berlatih kuantitas
profesional dalam Discuti mementingkan aspek melaksanakan aktifitas pengembangan
guru dalam melaksanakan on pengetahuan masih menjadi penilaian yang koprofesian
aktifitas penilaian proses tradisi guru sehingga mendukung proses berkelanjutan
penilaian pembelajaran perubahan mindsetnya agak pembelajaran yang bukan
proses terkendala saja berorientasi kepada
Pemelajaran hasil belajar tetapi juga
proses belajar
22
tradisional
3 Pembimbingan Peningkatan 7 Kepala 100 Metode Supervisi belum 81% Kesadaran melaksanakan Melaksanak
dan pelatihan Kemampuan Kepala % langsung sepenuhnya menjadi kinerja berupa supervisi an kegiatan
profesional Kepala Madrasah Madrasah kebutuhan bagi kepala adalah hal yang sangat pengemban
Kepala dalam Madrasah untuk penting untuk gan
Madrasah merencanakan, meningkatkan motivasi menumbuhkan kemauan, keprofesian
dalam melaksanakan dan guru dan memperbaiki motivasi serta berkelanjuta
pelaksanaan mengevaluasi pola pembelajaran memperbaiki kelemahan n
supervisi guru program supervisi dalam pembelajaran
dan tenaga
kependidikan
4 Pembimbingan Peningkatan 100 Metode Beberapa Kepaa 80% Jiwa kepemmpinan Meningkatk
dan pelatihan Kemampuan % langsung Madrasah dipilih bukan menjadi sangat penting an kegiatan
profesional Kepala Madrasah karena potensi dimiliki oleh kepala pembimbin
Kepala dalam kompetensi kepemimpinannya , Madarsah mengingat gan
Madrasah kepemimpinan sehingga tidak jarang dalam ekosistem yang
dalam pembelajaran kepala madrasah memiliki kesamaan tujuan
melaksanakan melekukan harus ada pihak yang perlu
kepemimpinan kepemimpinannya secara mendorong pelaksanaan
pembelajaran permisif kegiatan
24
instrumen yang digunakan oleh pengawas maka hasil yang ditunjukan adalah
sebagai berikut .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Pembimbingan dan pelatihan profesional dalam kegiatan
kepengawasan sangat strategis sebagai alat kontrol untuk mempertahankan dan
meningkatkan motivasi, integritas kinerja guru serta meningkatkan kompetensi
dari guru dan pengelola kependidikan, muara dari kegiatan itu adalah peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Kompetensi guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan
pembelajaran menjadi angan-angan yang diharapkan semua pihak , untuk itu
diperlukan kesadaran semua pihak untuk bersama membangun sistem yang
unggul dengan mengkaji berbagai temuan yang telah didapat khususnya berupa
data dalam kegiatan ke pengawasan
Peningkatan kemampuan kepala Madrasah dan tenaga kependidikan lainnya
dalam mengelola Madrasah sudah semakin baik, meski masih ada Madrasah yang
sangat sulit untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala
aspek/komponen. Di sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan
sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.
Pelaksanaan kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional dalam
kepengawasan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2022 telah menghasilkan
berbagai catatan diantaranya adalah :
1. Terdapat peningkatan pemahaman tentang kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru maupun kepala Madrasah
2. Guru merasa terbantu untuk dapat mempraktikan konsep-konsep baru dalam
pengelolaan pembelajaran
3. Bekal dan kesiapan pelaksanaan akreditasi madrasah lebih siap
4. Kepala Madrasah Belum sepenuhnya melaksanakan pengelolaan manajerial
Madrasah secara baik. Upaya meningkatkan motivasi manajerial masih
menjadi hal yang perlu diupayakan
31
B. Rekomendasi
Mengetahui :
Kepala Kantor Kemenag Calon Pengawas Madrasah
Kabupaten Sinjai
SURAT TUGAS
Nomor : ………………………….
Baharuddin, S.Ag.,M.Pd.I
NIP. 197008151997011002
33
Lampiran Instrumen :
35
36
37
38
39
SURAT KETERANGAN
Nomor : B-047/MTs.21.19.26/PP.01.1/2022
telah dilaksanakan Bimbingan dan Pelatihan oleh Calon Pengawas Madrasah pada
hari Jum’at, 07 Agustus 2022 di MTs. Attahiriyah Mangopi Kab. Sinjai pada
pukul 08.00 – 10.20 WITA.
Demikian Berita acara ini kami buat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Calon Pengawas Madrasah
Kepala Madrasah, Kab. Sinjai
LAMPIRAN :
JADWAL ACARA
BIMBINGAN DAN PELATIHAN KEPALA MADRASAH
DAN TIM INTI MADRASAH
dan ERKAM
Firman, S.Pd.I.,M.Pd
NIP. 197509171998031003
41
VIDEO / FOTO
42