PROPOSAL PENELITIAN
Riana Sudding
NIM : P07220221208
PROPOSAL PENELITIAN
Riana Sudding
NIM : P07220221208
i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
Riana Sudding
NIM : P07220221208
Menyetujui,
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim
ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Riana Sudding
NIM : P07220221208
Menyetujui,
Dosen Penguji
Ketua Penguji Anggota Penguji I Anggota Penguji II
dr. Hilda,M.Kes. Joko Sapto Pramono, S.Kp.,MPHM Ns. Tini, S.Kep., M.Kep
NIDN : 4012087102 NIDN : 4026116602 NIDN : 4001078101
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : PO7220221208
ini benar merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuansaya di
dalam naskah proposal penelitian ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan
tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari
ternyata di dalam naskah proposal penelitian ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
Materai10000
Riana Sudding
NIM PO7220221208
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
Kalimantan Timur.
3. Ns. Parellangi, S. Kep., M. Kep., MH. selaku Ketua Program Studi Sarjana
Utama.
6. Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, atas ijin dan dukungan yang
telah diberikan.
v
8. Suami, anak-anak dan orang tua yang telah banyak memberikan doa dan
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal penelitian ini
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESHAN .................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................viii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian 9
Tabel 2.1 : Jenis, Sifat dan Dosis OAT 30
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Penelitian 45
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
Bagan 2.1 : Kerangka Teori Penelitian 42
Bagan 2.2 : Kerangka Konsep Penelitian 43
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian
Lampiran 4 : Surat Ijin Studi Pendahuluan
x
BAB I
PENDAHULUAN
sebagian besar disebarkan melalui droplet yang dihasilkan pasien saat bersin
masyarakat yang signifikan di seluruh dunia dengan 10,0 juta kasus kejadian
(44%) dan Pasifik Barat (4%) memiliki jumlah kasus terbesar (18%). Ada
pertiga dari semua kasus tuberkulosis di seluruh dunia: India (26%), Cina
393.323 orang untuk tuberkulosis dengan multi drug resistent (MDR) yang
berusia 45-54 tahun. Sebanyak 16,8% penderita tuberkulosis yang berusia 25-
1
2
34 tahun. Kemudian 16,7% penderita tuberkulosis berusia 15-24 tahun. Hal ini
tahan tubuh yang membuat fungsi sistem organ tidak sempurna yang meliputi
organ pernapasan, selain itu juga perilaku kurang sehat seperti tidak menutup
mulut pada saat batuk dan bersin dan tidak menjaga kebersihan seperti rajin
mencuci tangan serta asupan gizi yang menurun (Kemenkes RI, 2021).
sebanyak 1.607 orang, sementara itu pada tahun 2021 bekurang menjadi 33%
orang dengan angka kesembuhan atau Succes Rate (SR) sebanyak 75% dan
Drop Out (DO) dalam pengobatan sebanyak 226 orang (14%), tahun 2022
terjadi penurunan penemuan kasus dengan angka 338 orang dengan Succes
Rate(SR) sebanyak 63% terdapat 67 orang yang Drop Out. Pada tahun 2021
di Kabupaten Bulungan sebanyak 2.878 orang dan pada tahun 2020 sebanyak
115 orang atau 81%, dengan angka kesembuhan sebanyak 82,4% jadi terdapat
21 orang yang Drop Out (DO). Pada tahun 2021 terdapat 185 orang menderita
tuberkulosis dengan angka kesembuhan sebanyak 135 orang atau 72% jadi
terdapat 50 orang yang Drop Out (SITB Provinsi Kalimantan Utara, 2022).
penggunaan OAT, seperti dosis yang kurang atau lebih dan lama pengobatan
yang tidak sesuai akan menjadi penyebab tidak tercapainya efektivitas terapi
pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat diagnosis, tepat cara
mengetahui efek samping obat serta informasi yang benar (Kemenkes RI,
fakor risiko terjadinya default. Efek samping obat anti tuberkulosis yang
sering muncul adalah kehilangan nafsu makan, mual, sakit perut, nyeri sendi,
kesemutan sampai dengan rasa terbakar di kaki dan warna kemerahan pada air
seni. Efek samping yang lebih berat seperti gatal dan kemerahan pada kulit,
lain, bingung dan muntah-muntah hingga purpura dan renjatan atau syok
samping penggunaan OAT KDT kategori 1 yang rentan dialami adalah mual
dan urin berwarna merah. (Fraga, dkk. 2021). Warna merah pada urin
tulang, lemas dan demam tidak diketahui apakah termasuk dalam efek
4
ditandai dengan gejala demam, menggigil, lemas, sakit kepala dan nyeri
diberitahukan tentang adanya efek samping obat anti tuberkulosis. Ini sangat
penting untuk dilakukan agar pasien tidak salah paham yang bisa
terhadap efek samping OAT yang dialami selama pengobatan. Beratnya efek
penderita dan bahkan dapat berakibat putus berobat (loss to follow-up) dari
Angka loss to follow-up tidak boleh lebih dari 10%, karena akan
menghasilkan proporsi kasus retreatment yang tinggi dimasa yang akan datang
klinis pasien selama masa pengobatan sehingga efek samping berat dapat
segera diketahui dan ditatalaksanakan secara tepat (Kemenkes RI, 2014 dalam
hasil analisis statistik antara pengaruh efek samping OAT terhadap kepatuhan
Spearman rank, diperoleh nilai ρ value = 0,000 < α 0,05 yang artinya Ha
diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengaruh efek samping
kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Nyorong, et.al. (2021) juga mendapatkan
hasil yang sama yaitu variabel efek samping farmakologi memiliki nilai
Pasien dan keluarga harus didukung oleh puskesmas, atau tenaga kesehatan,
penuaan. Hal ini dikarenakan seluruh fungsi organ juga mengalami penurunan
sehingga kuman mudah masuk ke dalam tubuh lansia (Christy, dkk. 2022).
mendapatkan efek negatif dari terapi, hal ini dikaitkan dengan beberapa faktor
yang telah banyak diteliti, seperti pengaruh umur dan adanya komorbid
lainnya, imunosupresi, dan reaksi efek samping obat (Andayani dan Astuti,
Data pada tahun 2022 di Puskesmas Tanjung Selor bulan Januari sampai
3 Orang, Maret sebanyak 3 orang, April sebanyak 4 orang dan Mei sebanyak 5
orang dan Juni sebanyak 4 Orang. Jumlah kasus baru Tuberkulosis paru BTA
tahun 2022 sebanyak 45 orang yang ditemukan dan diobati dari kasus ini
hasil masih ada lansia yang tidak patuh minum obat setiap harinya. Penderita
juga mengeluhkan efek samping obat yang diminum berupa tidak nafsu makan
dan mual, badan cepat lelah, nyeri sendi, serta badan terasa gatal-gatal dan
7
kemerahan. Namun tidak ada keinginan untuk sengaja berhenti obat karena
B. Rumusan Masalah
adalah bagaimana hubungan antara efek samping obat anti tuberkulosis (OAT)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bulungan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Perawat
E. Keaslian Penelitian
4 Syaifiyatul, 2020 Vol 1, Kepatuhan D: Deskriptif Kriteria umur pasien >46 Google Scholar
dkk No 1 Minum Obat observasional tahun paling banyak 13
Anti S: Tidak orang.Tingkat kepatuhan https://www.journal.
Tuberkulosis Disebutkan Dlaam mencapai 87% sebanyak 20 uim.ac.id/index.php/
Pada Pasien Jurnal orang. Adapun latar belakang Attamru/article/down
Tbc Regimen V: Kepatuhan pendidikan paling banyak load/917/598
Kategori I Di Minum Obat Anti tamat SD sebanyak 14
Puskesmas Tuberkulosis orang.Sedangkan jenis
Palengaan I: Lembar pekerjaan pasien TB 9 orang
Kuesioner paling banyak sebagai
A: Chi Square petani.Pendidikan diduga
dapat mempengaruhi tingkat
pengetahun pasien tentang
penyakit TB dan pekerjaan
dapat mempengaruhi tingkat
ekonomi yang dapat
mendorong kesadaran pasien
untuk berobat prevensi
penyakit TB. Data penelitian
menunjukkan 87% responden
patuh dan 13% responden
tidak patuhdalam penggunaan
obat.
5 Nyorong, 2021 Vol 2, Analysis of D: Cross Sectional Analisis multivariat Google Scholar
et. al No 4 Factors S: Total Sampling menunjukkan bahwa variabel
Associated V: Kepatuhan efek samping farmakologi http://www.amrsjour
with Minum Obat Pada memiliki nilai (p=0,000) yang nals.com/index.php/j
Compliance Penderita paling signifikan. Pasien dan amrmhss/article/view
with Taking Tuberkulosis Paru keluarga harus didukung oleh /222
Medicines for I: Lembar puskesmas, atau tenaga
Pulmonary Kuesioner kesehatan, yang bertanggung
12
Dari ke enam penelitian sebelumnya yang sudah dijabarkan pada tabel keaslian penelitian, maka peneliti menyimpulkan perbedaan
penelitian yang dilakukan terdapat pada aspek variabel independen dimana pada penelitian ini adalah efek samping obat anti
tuberkulosis (OAT) sedangkan pada penelitian terdahulu ada yang menelti tentang pendidikan, pekerjaan, jarak dari rumah,
pengetahuan dan dukungan keluarga. Pada aspek jenis responden penelitian dimana penelitian ini menggunakan lansia penderita
tuberkulosis sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan penderita tuberculosis usia dewasa sampai lansia. Penelitian ini
dilakukan pada tahun 2022 sedangkan penelitan terdahulu dilakukan pada periode tahun 2018 sampai 2021. Lokasi penelitian ini di
Puskesmas Tanjung Selor Bulungan sedangkan pada penelitian terdahulu dilakukan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin,
Puskesmas OEBOBO Kupang, Puskesmas Palengaan Pamekasan dan Puskesmas Lut Tawar Aceh Tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Lansia
a. Pengertian Lansia
manusia, yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap
jasa serta kategori lansia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak
orang lain.
15
16
b. Batasan Lansia
lansia resiko tinggi adalah seorang lansia yang berusia 60 tahun atau
pertengahan (middle age) adalah orang yang berusia 45-59 tahun, usia
lanjut (elderly) adalah orang yang berusia 60-74 tahun, usia lanjut tua
(old) adalah orang yang berusia 75-90 tahun dan usia sangat tua (very
c. Karakteristik Lansia
1). Umur
10,44 juta orang atau 54,03% dari seluruh penduduk lansia, dan
dan cerai mati (37,57 persen). Sedangkan lansia yang bersatus cerai
hidup sebesar 2,21 persen dan yang belum kawin sebesar 0,97
ini, namun tidak demikian halnya generasi tua pada jamannya dulu.
5). Pekerjaan
dan lansia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya
dimilikinya.
20
penyakit terminal.
a). Kulit yaitu kulit menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastis
lincah.
21
berkurang.
j). Seks yaitu produksi hormon testoteron pada pria dan hormon
umur.
b). Ingatan kepada hal-hal dimasa muda lebih baik dari pada yang
c). Orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang atau
menyempit.
2. Konsep Penyakit TB
a. Pengertian
M. Leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).
2016).
b. Etiologi
lipid sehingga tahan terhadap asam, zat kimia dan faktor fisik.
banyak oksigen. Oleh karena itu, kuman ini senang tinggal di daerah
dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman dapat dormant/ tertidur lama
c. Cara Penularan
udara dalam periode yang lama dan dapat terbawa masuk kedalam
2). Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara
5). Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang
sebagai berikut:
dahak
1). Lokasi atau organ tubuh yang sakit (paru atau ekstra paru);
diobati).
1). TB paru
lain-lain.
BTA positif.
b). 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks
c). 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman
TB positif.
28
OAT.
pengobatan.
penyakitnya, yaitu:
29
1). Baru
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau
pengobatan.
30
f. Pengobatan
berikut:
kategori pengobatan.
31
sangat dianjurkan.
a). Kategori 1
(1). 2HRZE/4H3R3
(2). 2HRZE/4HR
(3). 2HRZE/6HE
b). Kategori 2
(1). 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
(2). 2HRZES/HRZE/5HRE
c). Kategori 3
(1). 2HRZ/4H3R3
(2). 2HRZ/4HR
(3). 2HRZ/6HE
yaitu 2HRZES/(HRZE)/5(HR)3E3
dalam bentuk OAT kombipak. Tablet OAT KDT ini terdiri dari
33
selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam satu (1)
diabetes.
tahun
surveilans.
komprehensif.
yang dibutuhkan.
yang cocok.
2016).
39
3. Konsep Kepatuhan
a. Pengertian
berobat secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya. Dalam hal
bulan.
dari perilaku pasien patuh atas jadwal kontrol berkala atas dirinya atau
sosial ekonomi.
puskesmas.
B. Kerangka Teori
Lansia
Kuman
mycobacterium tuberculosis
Efek Samping OAT
1. Mual
2. Tidak Nafsu Makan Lansia penderita TB
3. Sakit Perut
4. Nyeri Sendi
5. Kesemutan
6. Rasa Terbakar di Kulit Pengobatan TB
7. Warna Kemerahan Pada Air Seni Obat Anti TB (OAT)
8. Kemerahan di Kulit 1. OAT kategori-1: 2HRZE/4(HR)3
9. Gangguan Pendengaran 2. OAT kategori-2:
10. Gangguan Keseimbangan 2HRZES/(HRZE)/5(HR)3E3
11. Bingung dan muntah-muntah
3. Paket kombipak: Isoniasid,
12. Gangguan Panglihatan
13. Syok Rifampisin, Pirazinamid dan
Etambutol
C. Kerangka Konsep
Efek Samping
Obat Anti Kepatuhan Berobat
Tuberkulosis Pada Lansia
(OAT)
D. Hipotesis
1. H1: Terdapat hubungan antara efek samping obat anti tuberkulosis (OAT)
2. H0: Tidak terdapat hubungan antara efek samping obat anti tuberkulosis
METODE PENELITIAN
variabel dependen yaitu efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) dengan
kepatuhan berobat pada lansia, secara bersamaan dalam satu waktu atau hanya
satu kali pada suatu saat. Tiap subyek penelitian hanya dilakukan satu kali
1. Populasi
paru di Puskesmas Tanjung Selor Bulungan yang terdata pada bulan Juni
44
45
2. Sampel
D. Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
independen (variabel bebas) adalah efek samping obat anti tuberkulosis (OAT)
dan variabel dependen (variabel terikat) ini adalah kepatuhan berobat pada
lansia.
E. Definisi Operasional
(Notoatmodjo, 2018).
Dependen
Kepatuhan Perilaku pasien Kuesioner 1. Skor 0-8: Ordinal
Berobat Pada dalam kepatuhan berobat kepatuhan
Lansia meminum obat pada lansia dengan rendah
secara rutin 8 item pertanyaan
2. Skor 9-16:
sesuai dengan dan pilihan jawaban
terapi 1 = Tidak pernah kepatuhan
pengobatan 2 = Jarang sedang
dalam kurun 3 = Sering 3. Skor 17-24:
waktu satu 4 = Selalu kepatuhan tinggi
bulan terakhir
(Yudinia, 2018)
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner data demografi dan
terdiri dari 9 item pernyataan dan pilihan jawaban tidak pernah, jarang,
kepatuhan berobat pada lansia ini akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas
responden
1. Uji Validitas
validitas:
2. Uji Reabilitas
sebesar 0.838, dimana nilai r hitung 0,838 > r tabel = 0,2992 yang berarti
kepatuhan minum obat, nila reliabilitas adalah 0.971 yang berarti bahwa
nilai ritung >rtable sehingga kuisioner ini dinyatakan telah reliabel. Semua
kuisioner kepatuhan minum obat telah valid dan juga telah reliabel, maka
1. Analisa Univariat
f
= x
n
Keterangan:
2. Analisa Bivariat
b. Persyaratan uji Chi-Square yang harus terpenuhi yaitu tidak ada sel
yang mempunyai nilai expected kurang dari lima, maksimal 20% dari
Keterangan:
O = Observasi
uji, yaitu:
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Kalimantan Timur.
Bulungan.
2. Tahap Pelaksanaan
menjadi responden.
waktu.
3. Tahap Akhir
a. Editing
b. Coding
1) Jenis Kelamin
1. Laki-laki =1
2. Perempuan =2
2) Status Perkawinan
a) Kawin =1
b) Belum Kawin =2
c) Janda =3
d) Duda =4
3) Pendidikan
a) Tidak Sekolah =1
b) SD/Sederajat =2
c) SMP/Sederajat =3
d) SMA/Sederajat =4
e) D3/S1/S2 =5
3) Pekerjaan
a) PNS =1
b) IRT =2
c) Pegawai Swasta =3
d) Wiraswasta =4
e) Lainnya =5
c. Sorting
d. Entry Data
e. Cleaning
J. Etika Penelitiam
1. Informed Consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Fraga, A. D. S. S., Oktavia, N., & Mulia, R. A. (2021). Evaluasi Penggunaan Obat
Anti Tuberkulosis Pasien Baru Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Oebobo
Kupang. Jurnal Farmagazine, 8(1), 17.
https://doi.org/10.47653/farm.v8i1.530
Kadek, S., Theresia, I., & Gabrilinda, A. Y. (2018). Pengaruh Efek Samping Oat
(Obat Anti Tuberculosis) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tbc
Di Puskesmas. IJurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 3(2), 1–12.
Kemenkes RI. (2016). Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI Tuberkulosis (Temukan Obat Sampai Sembuh). In Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 2–10).
55
55
56
Lampiran 1
Kepada Yth,
Bapak/ Ibu Responden
Di
tempat.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Riana Sudding
NIM : P07220221208
adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur yang sedang melakukan penelitian dengan judul:
Partisipasi yang diharapkan dari Bapak/ Ibu adalah mengisi lembar kuesioner
yang diberikan oleh peneliti. Pengisian kuesioner ini tidak akan mengakibatkan
kerugian apapun karena semua informasi dari Bapak/ Ibu berikan akan dijamin
kerahasiaannya.
Apabila Bapak/ Ibu bersedia menjadi responden, kami mohon untuk
menandatangani lembar persetujuan ini dan dilanjutkan dengan mengisi kuesioner
yang disertakan dalam lembar ini.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Riana Sudding
Lampiran 2
(____________________)
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
Hubungan Antara Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Dengan
Kepatuhan Berobat Pada Lansia Penderita Tuberkulosis Paru
Di Puskesmas Tanjung Selor Bulungan
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Ibu
A. Data Karakteristik Responden
4. Status Perkawinan
Janda Duda
SMP SMA
Perguruan Tinggi (Diploma, S1, S2)
Wiraswasta Buruh
Petani Ibu Rumah Tangga
3. Sakit Perut
4. Nyeri Sendi
5. Kesemutan
9. Gangguan Pendengaran
13. Syok
C. Kuesioner Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Morisky Medication Adherence Scale (MMAS)