Anda di halaman 1dari 7

Abortus Imminens, Ancaman

Keguguran yang Perlu


Diwaspadai Saat Hamil Muda
 Apa itu abortus imminens?
 Penyebab abortus imminens
 Diagnosis abortus imminens
 Apakah saya bisa melahirkan bayi yang sehat?
 Pengobatan dan perawatan abortus imminens
Trimester pertama merupakan masa-masa rentan untuk ibu hamil. Salah satu
risiko terbesar yang mungkin terjadi saat hamil muda adalah abortus
imminens. Komplikasi kehamilan trimester awal ini dapat membahayakan
kesehatan ibu dan calon jabang bayinya.
 

Apa itu abortus imminens?


Bila dilihat dari namanya, sekilas mungkin Anda berpikiran bahwa abortus
imminen ada hubungannya dengan tindak aborsi. Namun ini berbeda.
Abortus imminens adalah kondisi yang menggambarkan tanda dan gejala
peringatan keguguran.
Kata “abortus” berarti keluarnya fetus secara tiba-tiba sebelum ia dapat
bertahan hidup sendiri di luar kandungan.

Sementara “imminens” berasal dari kata imminent yang artinya “sebentar


lagi” atau “dalam waktu dekat”.
Artinya, abortus imminens adalah perdarahan yang ditandai dengan
kemunculan flek kecokelatan (kadang ada gumpalan darah) dari vagina
ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu.

Kadang juga disertai nyeri di sekitar perut dan punggung bawah akibat
kontraksi rahim, padahal belum terjadi pelebaran leher rahim.

Dalam dunia medis, abortus imminens juga dikenal dengan sebutan


threatened miscarriage atau ancaman keguguran.
Ini adalah jenis keguguran yang masih bisa diselamatkan.
Dikatakan sebagai ancaman karena keluarnya flek darah pada trimester
awal adalah salah satu tanda keguguran yang biasanya muncul paling
pertama.
Sekitar 20-30 persen ibu hamil bisa mengalami komplikasi kehamilan ini
dalam 20 minggu pertama kehamilan.
Penyebab abortus imminens

Penyebab pastinya masih belum diketahui secara jelas. Namun, komplikasi


kehamilan muda ini terkait dengan risiko keguguran.

Ada berbagai hal yang menyebabkan perempuan rentan keguguran, seperti:


 Kelainan kromosom. Sekitar 60-70 persen penyebab keguguran berasal dari
kelainan kromosom pada janin atau embrio
 Masalah plasenta
 Infeksi virus dan bakteri selama kehamilan
 Mengalami trauma atau benturan keras di sekitaran perut
 Kehamilan usia tua (di atas 35 tahun)
 Terpapar zat kimia berbahaya atau obat-obatan tertentu
 Terlalu banyak mengonsumsi kafein
Dalam kasus tertentu, wanita yang mengalami obesitas dan memiliki
riwayat penyakit diabetes sebelum kehamilan juga berisiko tinggi
mengalami kondisi ini.

Diagnosis abortus imminens

Bagi beberapa wanita, abortus imminens adalah pengalaman yang sangat


menakutkan. Apalagi jika ini merupakan kehamilan pertama.

Oleh sebab itu, jika mengalami perdarahan dan nyeri perut yang tidak biasa
pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Semakin cepat Anda mendapatkan pertolongan medis, akan semakin baik


untuk ibu hamil dan janin.

Dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk


menentukan pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi Anda.

Selain memeriksa kondisi dan riwayat kesehatan, dokter juga mungkin akan
melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Berikut beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan dokter untuk
mendiagnosis abortus imminens.

1. Pemeriksaan panggul

Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa organ reproduksi,


termasuk vagina, leher rahim, dan rahim.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari sumber perdarahan serta


memeriksa kantung ketuban.

Biasanya dokter hanya memerlukan beberapa menit saja untuk melakukan


pemeriksaan satu ini.

2. USG transvaginal

Dokter akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal untuk mendeteksi


perdarahan abnormal, memantau detak jantung, dan perkembangan janin
di dalam rahim Anda.
USG transvaginal lebih direkomendasikan ketimbang skrining USG
abdominal karena bisa mendapatkan akses yang lebih dekat dengan organ-
organ yang diperiksa.

Alhasil, gambar yang dihasilkan pun akan tampak lebih jelas dan akurat.

3. Tes darah

Tes darah, mungkin juga dapat dilakukan dokter untuk memeriksa kadar
hormon HCG dan progesteron.
HCG sendiri merupakan hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan.
Sementara progesteron adalah hormon yang menjaga kehamilan dan
mendukung tumbuh kembang kehamilan.

Jika kedua hormon tersebut tidak normal, itu artinya ada masalah
kesehatan yang dialami oleh ibu hamil.

Setelah Anda melakukan serangkaian pemeriksaan yang sudah disebutkan


di atas, barulah dokter bisa menentukan pengobatan.
Salah satu pengobatan yang paling umum dianjurkan dokter bagi ibu hamil
yang mengalami abortus imminens adalah istirahat total, alias bed rest.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak berhubungan
seksual sementara waktu sampai kondisi Anda membaik.

Suntik progesteron untuk meningkatkan kadar hormon juga bisa dilakukan


dokter.

Anda mungkin juga menyukai