Masjid Bagi Wanita Mentruasi Haid 5d2f5dcb
Masjid Bagi Wanita Mentruasi Haid 5d2f5dcb
Oleh: Syahril*
Abstract: This research was aimed at explaining the law perspective for women to enter mosque
while having menstruation. This study employed library research. Data analysis used
descriptive analysis. The findings showed that mosque as a place for worship is
FRQVLGHUHG VLPLODU WR .D·EDK 6\DIL·, SURKLELWV WKH ZRPHQ WR HQWHU PRVTXH DQG VWD\
inside. However, such interpretation is believed as a product of intellectual
interpretation. As a result, as their nature, man can be right or wrong
* Penulis adalah Lektor Kepala dalam Mata Kuliah Tafsir Ahkam STAIN Batusangkar
75
76 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)
NabL 6$: EHUNDWD NHSDGD ¶$LV\DK (tidak suci) .DUHQD ¶LODW NDXVDOLWDV
Ra: laksanakanlah seluruh rukun haji, hukumnya sama atau bersamaan
selain tawaf. (H.R Bukhari/Muslim) maka hukumnya juga sama.
tidak lain dari masjidil Haram. Siti mutlak walaupun hanya seke-
¶$LV\DK GLODUDQJ PDVXN NHVDQD dar lewat.
sewaktu dia haid. Hal ini menjadi b. Imam Asy-6\DIL·L EHUSHQGDSDW:
dalil bahwa orang haid tidak boleh wanita menstruasi dilarang ma-
masuk masjid. suk masjid, kecuali sekedar
3. Hadits yang bersumber dari lewat saja (karena ada keper-
$·LV\DK MXJD \DQJ GLULZD\DWNDQ luan).
oleh Abu Daud, yaitu: c. Suatu kelompok, termasuk
Daud Dzahiri berpendapat:
¾ Ç° ¾¢ë ªó¢ë ¢ üß f Ó° ¨ÌŸ¢ß úß wanita yang sedang menstruasi
boleh saja masuk masjid, tidak
¾´Èm¦ ò·¦ G¦ öôÇÂ þ ôß f ôÏ f ada larangannya.
®Â¦® ¥¦ ý¦Â° ¤ü³  ҟ¢k¦ Demikianlah tiga macam pen-
'DUL ¶$LV\DK 5$ NDWDQ\D dapat yang berkembang di kalangan
´5DVXOXOODK VDZ EHUVDEGD ´6HVXQJ- ulama fiqhih berkenaan dengan
guhnya aku tidak menghalalkan hukum wanita mestruasi masuk
(tidak membolehkan) masjid bagi masjid.
orang haid dan orang junub (HR.
Abu Daud)
PENUTUP
Dalam kitab Subulussalam
Dalam menanggapi perbedaan
dinyatakan, bahwa hadits ini di
pendapat ini, penulis lebih cen-
pandang shahih oleh Khuzaimah
derung kepada pendapat yang no-
seorang ahli Hadits), dan ber-
mor dua, yang berkembang dika-
dasarkan hadits ini dapat dipahami
ODQJDQ 6\DIL·L\DK Yaitu wanita yang
bahwa wanita haid tidak boleh
sedang menstruasi dilarang masuk
masuk masjid.
masjid, karena berdasarkan kepada
Namun demikian, ada pula
dua hadits sebelumnya, yang dapat
pendapat yang mengatakan bahwa
dikatagorikan sebagai hadits shahih.
wanita menstruasi boleh masuk
Dan eksistensi masjid sama dengan
masjid/tidak dilarang. Alasan me-
eksistensi KD·bah karena KD·EDK LWX
reka, sebagaimana diungkapkan da-
bagian dari masjidil haram.
lam kitab Subussalam, karena
Sedangkan sekedar untuk le-
mereka menganggap bahwa hadits-
wat saja dalam masjid, kerana ada
hadits tersebut di atas tidak shahih
keperluan mendadak dan mendesak,
karena ada perawinya yang matruk.
dibolehkan. Dasar hukumnya di-
Jadi dapat dikatakan, bahwa
analogikan (diqiyaskan) kepada
hukum wanita yang sedang haid
orang junub yang menurut al-4XU·DQ
masuk masjid adalah masalah
dibolehkan sekedar melewati mas-
khilafiyah. Dalam kitab Bidayatul
jidil haram bagi mereka yang
Mujtahid ditegaskan, ada tiga
berhadas besar.
macam pendapat mengenai hal ini,
Dalam hal ini interpretasi
yaitu:
terhadap ayat dan hadis serta ulasan
a. Imam Malik berpendapat:
(syarak) tentang status wanita ma-
wanita menstruasi dilarang,
suk mesjid dan berdiam dalamnya,
haram masuk masjid secara
Syahril, Masjid bagi Wanita Menstruasi (Haid) 83
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Khalaf, ilmu Ushul 0RK 5DID·L + Ilmu Fiqh Islam
Fiqh, Mesir Syabab Al-Azhar, Lengkap, jilid 5, terjemahan CV.
th. 1972 Toha Putra, Semarang, Th. 1974
Al-4XU·DQXO .DULP Muhammad Al-Hamidy Imran, A.M,
Fiqh wanita, tahun 1981, hal. 56-57 Umar Fanany, Nailul Autsar,
Jilid 5 PT. Bina Ilmu Surabaya,
H.A. Zairari Hamdani, Ihsan, H. tt.
Bakri Royani, Pendidikan Agama
Islam, CV. Armilo Bandung, Muhammad bin Ismail Al-Kahlany,
Subussalam, Bandung Jilid III,
tahun 1988, hal. 271
Tahun, 1972
Kompilasi Hukum Islam Indonesia,
Homoniara Utama Bandung th. Muhammad bin Ismail bin Ibrahim,
1991 hal. 18 Shahih Bukhary, Mustafa Al-
Baby Al-Halabi, Mesir, Jilid I
Th. 1953