Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAID, NIFAS DAN ISTHIHADAH


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah FIQH
Dosen Pengampu : Ustadz Ade Abdul Muqit M.PD

Disusun oleh :
Kelas Tarbiyah A
MUHAMMAD FAWWAZ FIRJATULLAH
MUHAMMAD AL GAJALI
MOH ZAINUL ARIFIN JAZULI

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS
PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT atas izinnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa pula kami kirimkan sholawat serta salam kepada junjungan kita nabi muhammad
SAW, beserta keluarganya , para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga
akhir zaman
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Fiqh dengan dosen
pengampu ustadz Ade Abdul Muqit didalamnya membahas tentang “ Haid, Nifas, Istihihadah”
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak bagi kami khususnya dan bagi teman
teman pada umumnya. Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca.

Jakarta, 9 oktober 2023

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I……………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………
BAB II………………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………...
A. Definisi dan masa haid……………………………….……………………………………………...
B. Definisi dan masa nifas…………….. ………………………………………………………………
C. Hal yang diharamkan bagi Wanita saat haid atau nifas……………………………………………
D. Definisi dan hukum Wanita istihadhah……………………………………………………………...

BAB III……………………………………………………………………………………………..
PENUTUP………………………………………………………………………………………….
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemahaman tentang keagamaan saat ini sangat dibutuhkan. Terlebih lagi masalah
pengetahuan haid, nifas dan istihadhah, masih banyak kaum hawa yang bingung dan
belum mengetahui aturan-aturan jelas dalam hal tersebut . Ini bisa menjadi faktor utama
pentingnya pembahasan tentang keagamaan yang penting untuk diketahui oleh seorang
muslim.

Selain itu, masih banyak yang belum tahu tentang istilah “istihadhah”, keadaan
istihadhah ialah darah yang keluar di luar hari-hari haid dan nifas, keadaan ini tidak
dengan sebab sehat (suatu penyakit). Yang keluar dari otot di bawah Rahim dan darah
suci ini mewajibkan seorang perempuan melaksanakan ibadahnya. Untuk itu makalah
ini akan mengidentifikasi tentang haidh, nifas dan istihadhah.

B. Rumusan masalah

A. Apa definisi dari haid, nifas dan istihadhah ?


B. Berapa batas maksimal masa dari haid,nifas dan istihadhah
C. Apa hal yang diharamkan bagi wanita haid atau nifas

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini diantaranya adalah untuk mengedukasi bagi mahasiswa terkait dengan
definisi haid, nifas dan istihadhah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN MASA HAID

Kata haid menurut Bahasa artinya ( banjir/mengalir ). Oleh sebab itu, apabila terjadi
banjir pada suatu lembah, maka orang Arab menyebutnya sebagai haadha al-waadi. Menurut
istilah syara’ haid ialah darah yang keluar dari ujung Rahim perempuan Ketika dia dalam keadaan
sehat, bukan semasa melahirkan bayi atau semasa sakit, dan darah tersebut keluar dalam masa
yang tertentu. Kebiasannya, warna darah haid adalah hitam, sangat panas, terasa sakit, dan berbau
busuk.

Dari riwayat Imam Muslim, ada sekumpulan sahabat Nabi bertanya kepada Rasulullah
mengenai perilaku orang yang enggan makan bersama dan bergaul dengan istri ketika sedang
haid. Atas dasar itulah, Allah berfirman:

‫ط َّه ْرنَ فَأْت ُ ْوهُ َّن مِ ْن‬


َ َ‫ط ُه ْرنَ ۚ فَ ِاذَا ت‬ ۙ ِ ‫س ۤا َء فِى ْال َمحِ ي‬
ْ ‫ْض َو ََل تَ ْق َرب ُْوه َُّن َحتّٰى َي‬ ِ ‫ع ِن ْال َمحِ ي‬
ِ ‫ْض ۗ قُلْ هُ َو اَذً ۙى فَا ْعت َِزلُوا‬
َ ‫الن‬ َ َ‫َو َيسْـَٔلُ ْونَك‬
َ‫ط ِه ِريْن‬ ْ
َ َ‫ّٰللا يُحِ بُّ التَّ َّوا ِبيْنَ َويُحِ بُّ ال ُمت‬ ُ ‫َحي‬
ّٰ ‫ْث ا َ َم َر ُك ُم‬
َ ّٰ ‫ّٰللاُ ۗ ا َِّن‬

"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah
suatu kotoran. Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan
jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa
haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai
dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Q.S. Al-Baqarah: 222)

- MASA HAID

Haid mulai keluar Ketika perempuan mulai masuk umur baligh, yaitu Ketika lebih
kurang Sembilan tahun. Jika perempuan mendapati darah keluar dari kemaluannya sebelum umur
Sembilan tahun ataupun setelah dari umur putus haid, maka darah itu bukanlah darah haid, tetapi
darah penyakit atau turun darah. Perempuan yang sudah mengalami haid, maka dia menjadi
baligh. Oleh sebab itu, dia dituntut menjalankan seluruh kewajiban syara’ seperti shalat, puasa,
haji, dan sebagainya. Masa haid adalah periode waktu ketika perdarahan menstruasi berlangsung.
Masa haid ini biasanya berlangsung sekitar 2-7 hari, meskipun rentang waktu ini dapat bervariasi
dari wanita ke wanita.
B. DEFINISI DAN MASA NIFAS

Nifas adalah periode pascamelahirkan di mana seorang wanita mengalami pendarahan


setelah melahirkan. Pendarahan ini biasanya disebabkan oleh pemisahan plasenta dan jaringan-
jaringan yang mengisi rahim setelah persalinan

Dalam hadist nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Perempuan nifas di masa
Rasulullah berdiam setelah nifas 40 hari,” (HR Abu Dawud dan At-Turmudzi serta disahihkan
Al-Hakim).

- MASA NIFAS

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang masa nifas:

1. Awal Masa Nifas:


Masa nifas dimulai segera setelah seorang wanita melahirkan anak. Ini mencakup waktu saat
proses persalinan berlangsung dan beberapa hari setelahnya. Awal masa nifas adalah ketika darah
nifas mulai keluar.

2. Durasi Masa Nifas:


Durasi masa nifas dapat bervariasi antara wanita yang satu dengan yang lain. Biasanya, nifas
berlangsung selama beberapa hari, tetapi durasinya bisa berbeda-beda tergantung pada individu.
Dalam beberapa mazhab fiqih, nifas dianggap berlangsung selama 40 hari, tetapi ini bisa lebih
pendek atau lebih panjang.

3. Hukum Ibadah Selama Masa Nifas:


Selama masa nifas, seorang wanita dianggap dalam keadaan junub (tidak suci), dan oleh karena
itu, ia dilarang untuk melakukan beberapa ibadah, seperti salat (sholat) dan puasa. Wanita juga
dilarang untuk menyentuh mushaf Al-Qur'an selama masa nifas.

4. Mandi Junub Setelah Masa Nifas:


Setelah masa nifas berakhir, wanita diwajibkan untuk mandi besar (mandi junub) sebelum dapat
kembali melakukan ibadah-ibadah yang dilarang selama nifas.

5. Mengganti Salat yang Terlewat:


Selama masa nifas, wanita tidak diwajibkan untuk melakukan salat. Namun, setelah nifas
berakhir, wanita harus mengganti semua salat yang mereka lewatkan selama masa nifas.
Penting untuk diingat bahwa tata cara dan hukum yang berkaitan dengan masa nifas dapat
berbeda-beda antara mazhab-mazhab fiqih dalam Islam. Oleh karena itu, panduan yang tepat
harus diperoleh berdasarkan mazhab yang dianut oleh seseorang atau berkonsultasi dengan
seorang ulama yang dapat memberikan panduan sesuai dengan keyakinan agama dan mazhab
yang bersangkutan.
C. HAL YANG DIHARAMKAN BAGI WANITA SAAT HAID ATAU NIFAS

Menurut fiqih Islam, ada beberapa hal yang diharamkan atau dilarang bagi wanita saat
dalam masa haid (haid) dan nifas. Berikut adalah beberapa hal yang diharamkan selama masa
haid dan nifas menurut fiqih:

-Selama Haid:
1. Salat (Sholat):
Wanita yang sedang haid dilarang untuk melaksanakan salat (sholat). Mereka harus menjaga
kebersihan pribadi dan menunggu sampai masa haid berakhir sebelum bisa kembali
melaksanakan salat.
2. Puasa:
Wanita yang haid juga dilarang untuk berpuasa selama bulan Ramadan. Mereka harus mengganti
puasa yang mereka lewatkan setelah masa haid berakhir.
3. Thawaf di sekitar Ka'bah:
Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan melakukan thawaf (mengelilingi Ka'bah) di dalam
Masjidil Haram di Mekah.
4. Membaca Al-Qur'an:
Wanita yang haid tidak diperkenankan untuk membaca atau menyentuh mushaf Al-Qur'an.
Namun, mereka diperbolehkan mendengarkan pembacaan Al-Qur'an oleh orang lain.

-Selama Nifas:
1. Salat (Sholat):
Wanita dalam masa nifas juga dilarang untuk melaksanakan salat (sholat). Mereka harus
menunggu sampai masa nifas berakhir sebelum bisa kembali melaksanakan salat.

2. Puasa:
Selama masa nifas, wanita tidak diwajibkan untuk berpuasa selama bulan Ramadan. Mereka
harus mengganti puasa yang mereka lewatkan setelah masa nifas berakhir.

3. Berhubungan Intim:
Selama masa nifas, hubungan intim (jima') dengan suami dilarang. Setelah masa nifas berakhir
dan setelah mandi junub, hubungan intim dapat dilanjutkan.
4. Membaca Al-Qur'an: Seperti saat haid, wanita dalam masa nifas tidak diperbolehkan untuk
membaca atau menyentuh mushaf Al-Qur'an. Namun, mereka diperbolehkan mendengarkan
pembacaan Al-Qur'an oleh orang lain.

D. DEFINISI DAN HUKUM WANITA ISTIHADHAH


Istihadhah adalah perdarahan yang terjadi pada wanita di luar masa haid (menstruasi) dan
nifas (pascamelahirkan). Perdarahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan
hormon, stres, atau masalah kesehatan tertentu. Istihadhah biasanya berbeda dalam
karakteristiknya dengan darah haid dan nifas, termasuk warna, bau, dan konsistensi.

- Hukum Istihadhah:
Hukum istihadhah dalam fiqih bervariasi antara mazhab-mazhab Islam. Berikut adalah
beberapa pandangan mazhab-mazhab tertentu terkait istihadhah:

1. Mazhab Hanafi:
Menurut Mazhab Hanafi, perempuan istihadhah diperbolehkan untuk melakukan salat (sholat)
dan puasa saat mengalami istihadhah, asalkan mereka berwudhu untuk setiap salat dan ganti
wudhu jika ada pembatal wudhu. Mereka diharapkan untuk menggunakan pembalut atau alat
penyerap darah untuk menghindari kotoran darah terkena pakaian mereka.

2. Mazhab Maliki:
Mazhab Maliki memperbolehkan wanita istihadhah untuk melaksanakan salat dan puasa seperti
biasa tanpa harus ganti wudhu untuk setiap salat.

3. Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanbali:


Menurut kedua mazhab ini, wanita istihadhah diharuskan untuk melakukan wudhu khusus
sebelum setiap salat dan juga menghindari menggunakan pembalut atau alat penyerap darah
selama salat.

Penting untuk diingat bahwa hukum istihadhah dapat berbeda berdasarkan mazhab yang
dianut oleh seseorang. Oleh karena itu, seseorang sebaiknya berkonsultasi dengan seorang ulama
atau cendekiawan agama Islam yang memahami mazhab yang dianutnya untuk mendapatkan
panduan yang sesuai. Wanita istihadhah juga dianjurkan untuk memahami dan mengikuti
panduan yang ada dalam mazhab mereka untuk memenuhi kewajiban agama mereka dengan
benar.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Haid adalah darah yang mengalir dari vagina Wanita yang merupakan
darah normal bukan darah penyakit atau luka, masa umum haid itu selama 6-7 hari.
Nifas adalah darah yang keluar dari seorang Wanita yang sudah melahirkan dan
maksimal keluarnya selama 40 hari. Sedangkan istihadhah adalah darah yang
dikeluarkan Wanita sesudah nya haid atau bukan diwaktu haid atau nifas dan hukum nya
sah untuk beribadah
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/20996/6/6.%20BAB%20I%20%281%29.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-djati/sem-1-
fiqh/haidnifasisthadah-haidnifasisthadah-semester-1/55717387
https://www.academia.edu/40618199/MAKALAH_STUDI_FIQIH_HAID_NIFAS_dan_ISTIHAD
HAH20191014_6305_1qf4pq6
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/download/787/600

Anda mungkin juga menyukai