D
I
S
U
S
U
N
OLEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya ,saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Priode Taqlid”.
Makalah ini membahas tentang bagaimana kondisi serta tokoh-tokoh pada masa ini..
Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah Dosen berikan kepada kami,
untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kami
menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi diri kami dan juga para pembaca.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Periode taqlid ini bermulai sekitar pertengahan abad IV H / X M. Pada masa ini pula
terdapat beberapa faktor, yaitu faktor politik, intelektual, moral, dan sosial yang
mempengaruhi kebangkitan umat islam dan menghalangi aktivitas mereka dalam
pembentukan hukum atau perundang-undangan hingga terjadinya kemandekan. Gerakan
ijtihad dan upaya perumusan undang-undang sudah berhenti. Semangat kebebasan dan
kemerdekaan berpikir para ulama sudah mati. Mereka tidak lagi menjadikan Alquran dan
Sunnah sebagai sumber utama, akan tetapi justru mereka sudah merasa puas dengan cara
bertaqlid. Semua pengaruh yang mendatang itu menolak kemerdekaan berpikir dan
menyeretnya kepada taqlid, menjadi pengikut Abu Hanifah, pengikut Malik, pengikut asy
syafi’i atau pengikut Ahmad saja.
Mereka membatasi diri dalam batas-batas lingkungan madzhab-madzhab itu.
Kesungguhan mereka ditujuan untuk memahami lafad-lafad dan perkataan imam-imam saja,
bukan lagi untuk mmahami nash-nash itu sendiri. Oleh karenanya berhentillah masa tasyri’
dan bekulah masa pembinaan hukum, padahal masa selalu terus berputar, setiap detik baru
terjadi transisi, setiap transisi membawa peristiwa yang menimbulkan masalah baru yang
membutuhkan hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi sosial politik pada masa taqlid ?
2. Bagaimana keistimewaan periode taqlid?
3. Siapa saja tokoh ulama pada periode ini?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah agar kami dan semua
mahasiswa mampu memahami tentang tasyri’ pada masa taqlid dan jumud.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Priode Taqlid
Priode taqlid adalah mengikuti pendapat orang lain, mengikuti perkataan orang lain,
dengan tidak mengetahui dari mana asal pengambilannya,entah orang lain tadi benar atau
salah. Yang terpenting ia mengikuti tanpa mengetahui dasar-dasar pengambilan. Atau
mengikuti pendapat orang lain yang dianggap terhormat dalam masyarakat.
A. Kesimpulan
.
Faktor-faktor yang terpenting yang menyebabkan terhentinya kegiatan ijtihad, dan
menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu, diantaranya yaitu[1] :1
1. Terbagi-baginya Daulah Islamiyah kedalam sejumlah kerajaan-kerajaan yang saling
bermusuhan para rajanya, penguasanya dan rakyatnya
2. Pecahnya imam-imam mujtahidin kepada beberapa madzhab yang masing-masing
mempunyai corak sendiri.
3. Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.
4. Para ulama dilanda krisis moral yang menghambat mereka, sehinga tidak bisa sampai
pada level orang-orang yang melakukan ijtihad.
Tokoh ulama masa ini :
1. Imam Hanafi
2. Imam Maliki
3. Imam Syafi’i
4. Imam Hanbali
1
Abdul Wahab Khallaf, Sejarah Pembentukan & Pembinaan Hukum Islam, terj, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada) hal 114-117
DAFTAR PUSTAKA